Penghidoepan Radja Belgie/Bab 2
Satoe tjerita jang betoel
telah kadjadian di
Europa.
PENGHIDOEPAN RADJA BELGIE I.
Ditjeritaken
oleh :
TJOE BOU SAN.
BATAVIA
DRUKKERIJ SIN PO
1913
Pembagian Buku Penghidoepan Radja Belgie Berdasarkan bab
Bab 1 | Bab 2 | Bab 3 | Bab 4 | Bab 5 | Bab 6 | Bab 7 | Bab 8 | Bab 9 | Bab 10 | Bab 11 | Bab 12 | Bab 13 | Bab 14 | Bab 15 | Bab 16 | Bab 17 | Bab 18 | Bab 19 | Bab 20 | Bab 21 | Bab 22 | Bab 23 | Bab 24 | Bab 25 | Bab 26 | Bab 27 | Bab 28 | Bab 29 | Bab 30 |
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Bagimana kaoe poenja pengrasahan, Louise, sa'ande kaoe misti memilih penghidoepan satjara orang ketjil?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Satjara orang ketjil? . . . . . . O, kaoe barangkali maoe kata sabagi manoesia biasa, mama!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Hajo, Louise, djangan bertingka begitoe sabagi orang jang tida mengarti! Kerna akoe brani bilang, kaoe taoe betoel apa adanja akoe poenja maksoed.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaloe begitoe, mama, biarlah kita-orang bitjara dengen plahan, dan sembari menimbang.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Memang, itoe ada jang paling baek, anak! Tapi, djanganlah kaoe lantas mendjadi hilang sabar, bilah akoe menanjaken itoe perkara. Patoetnja ini hal kita-orang soeda misti bitjaraken lebi siang.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Djika mama kata demikian, mendjadi akoe maoe menanja djoega mama poenja pengrasahan hati. Djawablah: Apa jang dinamaken tjinta?” <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ah, anak!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tida, mama, akoe tida maoe denger itoe „ah, anak”! Kaoe misti menjaoet menoeroet kaoe poenja pengrasahan hati, dan djangan menimbang-nimbang satjara orang maen politiek.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Permeisoeri tertawa sabentaran, kamoedian laloe berkata :
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Anak, kaoe ini membikin pertanjahan aneh sekali padakoe. Terlebi doeloe kaoe
misti taoe, kaoe sekarang ada satoe nona jang soeda beroesia anam belas tahon, hingga boekan anak-anak lagi!”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Betoel, tapi tjara begitoe boekan sekali mama ada djawab akoe poenja pertanjahan.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaloe akoe misti bitjara teroes terang, anak, nistjaja akoe misti bilang, akoe ini ada taoe betoel sekali apa adanja tjinta. Tjoema sadja boeat artiken itoe, tida nanti tjoekoep dengen sedikit perkatahan, kerna tjinta, adalah manoesia poenja pengrasahan paling soetji, jang teramat dalem dasarnja. Bilah maoe diartiken dengen betoel sekali, nistjaja bahasa dalem doenia ini jang sanget loewas, tida nanti ada jang sampe tjoekoep boeat mengoetaraken, tapi orang jang bertjinta, nanti bisa merasaken itoe sampe di bagian jang paling haloes . . .” <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Benar sekali! Djadi. mama, orang jang bertjinta nanti bisa merasaken?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Memang!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Nah, kaloe demikian, nistjaja mama nanti satoedjoe djoega, bilah akoe bilang,
nikahan, dimana tida ada tjinta bersama-sama, orang tida nanti bisa merasaken broentoeng . . . . .”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Permeisoeri berdiam samantara waktoe. Ia mengarti ka mana anaknja hendak menoedjoe dengen itoe perkatahan, dan laloe samboengi bitjaranja :
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tapi, Louise!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tida, mama, tida „tapi Louise”! Akoe menanja, kaoe bri djawaban menoeroet
pengrasahan hatimoe!”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaloe misti bitjara teroes terang, akoe djoega tida pertjaja, satoe nikahan, dimana tida berserta tjinta, bisa membikin broentoeng!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Betoel sekali! Habis sekarang orang ingin akoe bernikah pada satoe lelaki, jang boekan sadja akoe tida nanti bisa tjinta, tapi djoega tida aken bisa menaro hormat!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kadoewa orang itoe berdiam. Masing-masing roepanja ada bermasgoel sekali.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Apatah ia misti bilang? Paling taroetama boeat ianja, adalah peroentoengan anaknja, demikian . . . kaloe ia misti mengakoeh dengen satoeloesnja hati, nistjaja pilihannja poen nanti djato pada laen orang. Aken tetapi ia poenja soeami, telah pastiken dengen perkatahannja seperti laki-laki, hingga boeat ia . . . ada apa lagi salaen menoeroet?
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Achir-achir ia berkata:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tapi, anak, tjinta boekan ada jang paling taroetama . . . Akoe telah dapeti banjak nikahan jang terdjadi dengen tida berikoet tjinta, tapi toeh bisa djadi broentoeng sekali . . . Dalem golongan orang jang berderadjat tinggi, sering-sering kadjadian itoe perkara, soenggoe, kabanjakan . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Memang, mama, akoe poen taoe itoe perkara. Tapi, sa'ande kata mama soeda taoe terang, mama poenja bakal soeami bisa berlakoe begitoe kedji, begitoe tida hargaken kawadjiban dan kabedjikan . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tapi, Louise, itoe samoewa masi satoe omongan jang belon berboekti . . . Kita, jang ada mempoenja deradja lebi tinggi dari manoesia biasa, toch tida boleh begitoe gampang pertjaja segala perkara jang tida beralesan tjoekoep . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Tida, mama, apa jang akoe dapet taoe, boekan sekali ada satoe perkara kosong. Boekti-boektinja, samoewa ada di tangankoe, dan kaloe kaoe maoe batja, mama ... '
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sembari berkata, Louise laloe ambil satoe tempat soerat, dari mana ia kaloeari bebrapa lembar kertas, dan kasi itoe pada iboenja.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ini, batjalah! Samoewa klakoean kedji jang diperboeat olehnja ada terang sekali! Aken dapeti ini barang, akoe misti hilang bebrapa banjak oewang, tapi akoe ingin taoe ... O, mama, orang sering berkata:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Broentoeng sekali ka'adahannja orang jang tida mengarti,” dan itoe, baroe akoe taoe ada mengandoeng kabenaran! Kerna, bilah orang taoe dan mengarti, ia kena diperdajaken oleh satoe lelaki jang bersoempa aken tinggal menjinta, habis loepaken soempanja, pergi pada jang laen, dan barang kali bersoempa lagi . . . itoelah ada terlaloe, mama, terlaloe dari misti!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Poetri itoe laloe bersedoe-sedoe, kamoedian laloe berkata poelah dengen soeara
poetoes-poetoes:
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„ Ma ... ma! ... apa ... kaoe ... per ... tja ... ja, jang akoe lebi ... soe ... ka mati ... da ... ri... mis ... ti menikah dengen itoe orang?” <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Iboenja mengela napas.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Akoe mengarti!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Apa, mama? Kaoe mengarti? Apatah jang . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Djangan begitoe kaboeroe napsoe, anak! Akoe taoe kaoe poenja pengrasahan, akoe mengarti jang . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Louise gojang kapalanja.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ia baroe beroesia anam belas tahon, tapi ia soeda saksiken ka'adahan doenia,
jang saban-saban ia pikiri dan tjatet di hati.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Satoe anak radja, satoe poetri seperti ia, jang manoesia di doenia ada anggap broentoeng sekali, sabenarnja, ada apatah jang bisa sedikit mengimbangi itoe sangkahan? Satoe nona kampoengan, boleh bernikah pada soeatoe lelaki jang ia tjinta, tapi ia, misti menoeroet sadja apa jang orang pilih boeat dirinja.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Apatah memang begitoe nasibnja orang jang berderadjat tinggi? Apatah barang
kali iboenja djoega, soeda menikah dengen poetra makota karadjahan Belgie dengen tida sekali ada merasa tjinta?
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Mama!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ada apa, anak?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Akoe ada poenja satoe pertanjahan. Tjobalah mama bri djawaban: Apatah dalem nikahan mama dengen papa, ada
mengandoeng soeatoe pertjintahan jang soetji?”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tatkalah itoe, matanja permeisoeri ada kaloeari tjahaja, jang tjoema djarang sadja ada terliat oleh anaknja. Moekanja berseri sabagi orang jang sanget bergirang, kamoedian dengen soeara seperti orang jang merasa kaliwat broentoeng, ia menjaoet:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ja, Louise, akoe ada tjinta sekali pada kaoe poenja ajah!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaloe begitoe soenggoe broentoeng mama poenja penghidoepan seperti permeisoeri!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Broentoeng, ja, dalem ini perkara!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Habis, dalem hal apatah lagi jang mama tida broentoeng? Rahajat negri djoengdjoeng padamoe begitoe tinggi, dan kaoe ada bernikah pada satoe lelaki jang kaoe tjinta! Dalem hal harta djoega kaoe tida kakoerangan, hingga dengen pendek boleh dibilang, kaoe soeda dapet samoewa apa jang begitoe banjak manoesia ada inginken . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Aken tetapi diatas akoe poenja kapala adalah satoe matjem mega jang berlajang-lajang, dan aken djato menimpah! O, Louise, kataoehilah . . . . .” <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Mama, itoe samoewa tjoema . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Soenggoe, Louise, satoe mega jang nanti menerbitken mendoeng, dan achir-achir
toeroeni berbagi-bagi bahaja jang haibat ... Dan mega itoe sekarang soeda moelahi kasi liat roepanja. Liatlah, Louise, soedaramoe, poetra makota, telah mendjadi korban . . . . .”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Mama, bagimanatah kaoe boleh pertjaja segala perkara begitoe? Akoe taoe, kaoe
pernah tjeritaken padakoe soeatoe impian ... Tapi impian adalah satoe perkara kosong ... Orang jang seperti mama, tida sekali boleh mendoekaken hati, boeat perkara jang samatjem itoe . . . . .”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Memang, Louise, akoe poen tida pertjaja! Tapi, biar bagimana djoega, akoe tida bisa singkiri itoe rasa kwatir . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Rasa kwatir? Apatah kaoe maoe bilang, mama?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Louise, akoe sabagi merasaken, jang mega mendoeng itoe aken menimpah boeat
kadoewa kalinja.”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Akoe tida mengarti, mama!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Louise, Louise, akoe harep sanget, nikahan kaoe dengen Prins van SaksenCoburg, tida membawa laen kasedihan bagi akoe!” „Tapi, boekankah itoe perkara tida nanti bisa kadjadian?”
„Kaoe kliroe, Louise, peroentoenganmoe soeda ditetapken . . . kaoe misti menikah . . .”
„Siapatah adanja itoe orang begitoe kedji, jang menetapkan akoe poenja tjilaka?”
„Kaoe poenja ajah, Louise! . . . Tapi djanganlah kaoe berlakoe begitoe keras padanja, kerna orang toewa, tida nanti ingin anaknja djadi tjilaka.”
„Kaloe mama kata demikian, nistjaja akoe poen masi ada harepan. Akoe nanti pergi katemoeken pada ajah, dan minta dengen sanget, soepaja hal ini tida dibitjaraken lagi. Djika akoe menentoeken, dengen nikakoe ini bisa membawa tjilaka, bilah akoe bilang padanja dengen teroes terang, jang, boekan sadja akoe tida tjinta, tapi djoega tida bisa taro hormat pada bakal soeamikoe, nistjaja mama poen taoe, jang Sri baginda . . . . .”
„Itoe kaoe salah mengarti!”
„Salah mengarti, mama? Habis, bagimana akoe misti berboeat jang lebi sampoerna?”
„Tadi, kaoe sendiri soeda seboet: Sri baginda! Dari itoe kaoe misti taoe djoega, jang satoe Sri baginda, tida boleh berpikir dan bitjara seperti manoesia biasa. Satoe radja sanantiasa misti bersedia boeat lakoeken perkara besar, misti korbanken peroentoengannja sendiri boeat rahajatnja dan goena kapentingan ia poenja karadjahan . . . Sedeng kita djoega, Louise, kaloe perloe, misti lantas lemparken peroentoengan diri sendiri . . . . .”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Itoe terlaloe, mama, terlaloe dari misti!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kamoedian poetri itoe mengelah napas sedi sekali, dan laloe berpaling.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Boekankah itoe prins ada kajah sekali, mama?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Betoel, ia ada amat hartawan, tapi kanapa kaoe tanja demikian?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Sebab akoe dapet denger, jang dalem bebrapa hari ini Sri baginda ada kakoerangan oewang.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kakoerangan oewang? Apatah jang kaoe hendak maksoedken dengen itoe perkatahan?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Koetika itoe Louise laloe peloek leher iboenja dengen bersedoe-sedoe, sembari berkata:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„O, mama, kaloe sampe kadjadian akoe menikah boeat oewangnja itoe prins, bilah
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaoe berkata-kata terlaloe tadjem, anak! Hajo, singkiri sadja ingetan begitoe dari pikiranmoe! Itoe ada terlaloe dari misti ... satoe radja mendjoewal anaknja!”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Mendenger iboenja poenja bitjara, Louise samingkin mendjadi sedi, hingga badannja jang begitoe bagoes dan langsing djadi bergerak-gerak, lantaran menangis dengen menoeroeti hantjoernja hati.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Mama, mama, toeloeng padakoe! Tjoema kaoe sadja jang bisa loepoeti akoe dari
katjilakahan!”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Malaenken Sri baginda jang bisa membri toeloengan padamoe, anak, dan kaloe
itoe tida terlaloe melanggar kapentingannja karadjahan Belgie, tentoe djoega ia maoe lakoeken! Senangi sadja kaoe poenja hati, kerna samoewa perkara belon mendjadi kasep!”
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Satelah itoe permeisoeri laloe mengoesoet-ngoesoet ramboet anaknja jang begitoe bagoes sabagi kapas, kamoedian berkata dengen soeara memboedjoek:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Sekarang ini oedara ada djernih sekali, apatah kaoe soeka djalan-djalan sabentaran?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Akoe lebi soeka tinggal di roemah, mama! Akoe tida poenja napsoe boeat senangi hati... badankoe rasanja soeda tida seperti hidoep..."
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Djangan terlaloe menoeroeti hati, Louise! Hajo, hawa oedara jang seger nanti membikin kaoe djadi senang kembali!"
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Saprapat djam kamoedian, permeisoeri dan poetrinja laloe berdjalan-djalan dengen
kandaran. Roepanja sang iboe ada kaliatan lebi berdoeka dari anaknja, jang lantaran masi beroesia moeda, dalem samantara waktoe sadja, soeda bisa loepaken segala kasoesahan jang begitoe menindih hatinja.