Pengarang:Chairil Anwar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 103: Baris 103:
** ''[[Kerikil Tajam]]'' dan ''[[Yang Terampas dan yang Putus (antologi)]]'' (ejaan modern)
** ''[[Kerikil Tajam]]'' dan ''[[Yang Terampas dan yang Putus (antologi)]]'' (ejaan modern)
* ''[[Tiga Menguak Takdir]]'' ([[1950]]) (dengan [[Asrul Sani]] dan [[Rivai Apin]])
* ''[[Tiga Menguak Takdir]]'' ([[1950]]) (dengan [[Asrul Sani]] dan [[Rivai Apin]])
* "''Aku Ini Binatang Jalang'': koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh [[Pamusuk Eneste]], [[kata penutup]] oleh [[Sapardi Djoko Damono]] (1986)
* ''[[Aku Ini Binatang Jalang]]'': koleksi sajak 1942-1949, disunting oleh [[Pamusuk Eneste]], [[kata penutup]] oleh [[Sapardi Djoko Damono]] (1986)
* ''[[Derai-derai Cemara]]'' (1998)
* ''[[Derai-derai Cemara]]'' (1998)
* ''[[Kena Gempur]]'' (1951), terjemahan karya [[John Steinbeck]]
* ''[[Kena Gempur]]'' (1951), terjemahan karya [[John Steinbeck]]

Revisi per 2 September 2021 11.02

Chairil Anwar
(1922–1949)
Chairil Anwar

Chairil Anwar (Medan, 26 Juli 1922 — Jakarta, 28 April 1949) adalah penyair legendaris yang sering disalahpahami, tidak sedikit orang yang menjulukinya sebagai penyair religius, antara lain, karena sajak Doa, yang memang amat religius. atau dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dalam karyanya berjudul Aku ) sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia karya-karyanya berupa 70 puisi asli, 4 puisi saduran, 10 puisi terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan

Karya

Tunggal

Terjemahan

Chairil tidak menyebutkan karya-karya ini saduran dan terjemahan. [1]

  • Fragmen, diterjemahkan dari puisi Conrad Aiken, Preludes to Attitude ("Nothing to say, you say?")
  • Datang Dara Hilang Dara, terjemahan dari sajak Hsu Chih-Mo yang dalam bahasa Inggris bernama ‘Song of the Sea’.

Saduran puitis: Chairil Anwar Pelopor Angkatan ‘45, HB Jassin

Antologi


Beberapa atau seluruh karya dari penulis ini berada pada domain publik di Indonesia karena penciptanya telah meninggal dunia lebih dari 70 tahun yang lalu atau dipublikasikan pertama kali lebih dari 50 tahun yang lalu. Terjemahan atau edisi yang dipublikasikan setelah penciptanya meninggal dunia memiliki masa berlaku hak cipta selama 50 tahun sejak pertama kali dipublikasikan. Masa berlaku hak cipta atas karya ini telah berakhir. (Bab IX UU No. 28 Tahun 2014)