Mohamed Ali Pacha/Bab 30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
52332Mohamed Ali Pacha — Bab 30Gouw Peng Liang

XXX.

PENGAROENJA IMAM RESCHiD.


 Perkata'annja imam Reschid ada betoel sekali: bibit peroesoean soeda di sebar dan moelain toemboe di sana sini di Albanie. Lantaran bagoes serta pande boedjoekannja itoe imam jang me­mang sänget bentji pada pamerenta di Stamboel dan lantaran Adil pacha serta laen-laen orang bangsawan di Arnautlik berniat kras aken tiada maoe taloek lagi pada pamerenta Toerki, ada delapan kapala jang teroetama dari rahajat negri di Prissend dan Djakowa soeka toeroet pada pakoempoelannja orang Skipi, aken bantoe ang­kat sendjata, djikaloe Suitan di Stamboel tiada soeka idzinken pendoedoek di Albanie pili kaoem pamerentaan sendiri serta oeroes sendiri perkara negri di itoe tempat. Dengen tiada oesa iueiwct prentanja pembesar-pembesar di Konstantinopel. Djoega laen-laen bei dan agha soeda tcercet itoe perkara; orang-orang Skipi moelain angkat sendjata, aken melawan pada pamerenta Toerki, jang sasoedanja kala prang pada Rusland, telah ilang pamoernja.

 Seantero provincie Albanie soeda bergerak dan mengantjem pada pamerenta di Konstantinopel. Pertjoema sadja Sultan Abdoel Hamid prenta oesir

itoe pakoempoelan dari orang-orang Skipi; rahajat

260 Pengaroenjab imam Reschid.


Albani kasi djawaban, iaorang lebi soeka oesir semoea kaoem giaoer serta ambil poelang semoea kota dan tempat-tempat jang menoeroet kontract bikin dami prang, Toerki moesti seraken pada orang Rus, dari pada moesti toeroet titanja Sultan. Pertjoema sadja Sheik el Islam salebarken soerat fetwa, dalem mana dinjataken, siapa-siapa mela­wan tifanja Padisha tiada beda seperti berbanta pada maoenja Allah. Rahajat Albanie telah angkat

imam Reschid mendjadi iaorang poenja Sheik el Islam dan tiada maoe ambil perdoeli serta tiada akoe lagi pada moefti besar di Stamboel, Pertjoema djoega gouverneur Albanie di Skutari maoe tjoba pademken ini hoeroe hara dan bikin taloek pada orang Albanie, kerna barisan Zaptie di itoe tempat kebanjakan ada terdiri di antara orang-orang Skipi, jang tiada soeka toeroet perentanja gouverneur aken berklai pada bangsanja sendiri, sedeng djoemblanja soldadoe Toerki jang ada di bawa prentanja gouverneur di Skutari tiada sebrapa banjak dan djaoe dari pada tjoekoep aken bisa bikin toendoek orang-orang peroesoehan jang kawanannja amat banjak dengen mempoenjai sendjata bagoes dan dikapalaken oleh kapalakapala jang gaga perkasa serta biasa berklai, apapoela tempat-tempat di Albanie kebanjakan ada pegoenoengan dengen tiada banjak djalanar. jang baek, gampang dibela oleh orang-orang Albanie jang lebi biasa dengen pengidoepan di goenoeng-goenoeng dari pada orang Toerki.

Pengaroenja imam Reschid. 261


 Achirnja Sultan Abdoel Hamid kasi poetoesan aken ambil atoeran kras, soepaja orang Albanie bisa djadi taloek. Maski soeda kala prang pada Rusland dan tiada dapet bantoean dari Engeland, sedeng kas negri telah kosong dan angkatan prang Toerki djadi lema, lagipoen di Stamboel pendoedoek negri banjak jang maoe berbanta. pada pamerenta dan banjak pembesar jang tiada setia hendak bikin soesa pada pamerenta, toch Baginda Abdoel Hamid tiada ilang kebraniannja aken djaga lebi djaoe ia poenja namà, soepaja tiada djadi djato sama sekali. Menoeroet titanja Sultan, soeda dikoempoel bebrapa barisan balatentara, ditamba dengen laskar prang dari Asia Ketjil dan saboleboleh ditjari oewang boeat onkost siapken ini balatentara.

 Mohamed Ali pacha jang, sasoedanja Soleiman pacha kala prang pada orang Rus, telah dapet nama baek kombali di Konstantinopel, sekarang diangkat mendjadi gouverneur dari Arnautlik, dengen diprenta aken ambil atoeran kras maski moesti goenaken sendjata, djika rahajat Albanie tiada maoe menaloek dengen djalan baek. Ini gouverneur bersama ampatblas bataljon soldadoee telah kaloear dari kota Skutari dan djalan menoedjoe ka Djakowa, di mana ada berkoempoel bebrapa kapala dari orang-orang Skipi.

 Rahajat Albanie soeda djadi sanget mara, setelah dapet kabar itoe barisan Toerki soeda brangkat

aken labrak pada iaorang. Di koeliling tempat

262 Pengaroenja imam Reschid.


di goenoeng-goenoeng jang tinggi soeda dipasang api, sebagi alamat boeat lengkepken sekalian laskar prang serta bersedia aken samboet dengen alat sendjata kedatengannja itoe angkatan prang Toerki. Di sana-sini ada kadengeran swara snapan dan swara tamboer ; dari oetan-oetan soeda kaloear bebrapa banjak rahajat negri dikapalaken oleh iaorang poenja bei dan agha-agha. Kaoem pembrontak sengadja siarken kabar djoesta, katanja Oostenrijk maoe bantoe pada Sultan dan soeda madjoeken angkatan prangnja di Novi Bazar. Inilah membikin orang-orang Skipi mendjadi terlaloe mara, sebab dikira betoel sekali orang Oostenrijk, orang Christen jang sanget dibentji, maoe dikasi tjampoer tangan dalem oeroesan di antara kaoem Moslim. Iaorang anggep pamerenta Toerki soeda maue djoeal negri pada orang Oostenrijk, hingga dengen begitoe tiada haroes di indaken lagi. Demikianlah ada banjak orang Albanie jang lebi doeloe tiada maoe toeroet pada geraken hoeroehara sekarang djadi toeroet brontak. Lebi lagi sekarang di Albanie ada imam Reschid jang soeda goenaken segala tipoe serta boedjoekan roepa-roepa, soepaja semoea kapala di p e goenoengan tiada soeka berdami sama orang Toerki. Boeat imam Reschid memang perloe sekali rahajat Albanie tiada taloek pada pamerenta di Konstantinopel, sebab ia sendiri sekarang ada idoep senang di Albanie dengen djadi Sheik el Islam di antara rahajat negri di itoe tempat, tetapi djikaloe semoea bei soeka berdami sama Mohamed Ali pacha, nistjaja ilanglah itoe pangkat Sheik el Islam dengen segala keasilan serta kekwasaannja, malahan boleh djadi ia nanti djato dalem kekwasa’annja itoe gouverneur baroe, jang tentoe nanti seraken ia pada pamerenta di Stamboel, hingga ia nanti dapet hoekoeman dari pengadilan. Ini imam jang tjerdik poen mengarti dosanja telah bertimboen sebagi goenoeng di Albanie dan boeat ini kadosaan ia tiada bisa terloepoet dari hoekoeman mati. Lantaran begitoe dengen radjin siang dan malem, imam Reschid tiada brentinja pergi mengasoet rahajat negri, aken tetep berbanta pada Sultan Toerki jang katanja soeda siasiaken agama jang soetji dan dengen begitoe tiada bisa dianggep lagi sebagi wakilnja Nabi. Ia pergi ka doesoen-doesoen dan berdoa di mesdjid-mesdjid, soepaja maksoednja bisa kedjadian.

Di koeliling tempat itoe imam soeda kirim orang boeat siarken tjerita, siapa-siapa brani berdami sama pembesar Toerki, ia djadi melanggar titanja Allah dan nanti terkoetoek.

Tetapi kendati kebanjakan rahajat Albanie jang satoedjoe dengen angkatannja imam Reschid mendjadi Sheik el Islam dan memoeliaken namanja ini imam, toch masi ada banjak djoega orang laen jang lebi soeka berdami sama pamerenta Toerki, soepaja tiada oesa bikin toempa dara dan iaorang tiada soeka berprang pada kaoem Moslim sendiri. Laen dari begitoe ada bebrapa banjak orang Albanie jang beragama Christen; marika ini tiada soeka kenal pada imam Raschid, maski boeat kekwasa’an apa djoega, tapi iaorang kepaksa aken toeroet pada orang-orang peroesoehan, sebab dipikir aken dapet kamerdika’an dan dalem oeroesan ini adalah pikirannja orang Moslim dan orang Christen di itoe tempat ada sama sadja.

Itoe orang orang Christen di Albanie telah menjataken, iaorang soeka berdami sama gouverneur Toerki, djika pendoedoek di Arnau‘lik dikasi hak sama rata dalem oeroesan negri dan diangkat satoe gouverneur dari orang Skipi sendiri, jang moesti djaga, soepaja Baginda Sultan tiada moengkir djandji. Seandenja ditoeroet ini perminta’an, itoe orang-orang Christen nanti poelang ka tempatnja dan tiada berboeat tjidra apa-apa lagi.

Setelah ditrima soeratnja Mohamed Ali pacha, di mana ada diminta oeroes ini perselesehan dengen djalan dami, dengen tiada diganggoe haknja orang Skipi, itoe waktoe ada banjak bei dan kapitan (kapala dari orang Christen di Albanie, sebagimana bei dari kaoem Moslim) soeda minta ditimbang segala perdjandjian jang dikasi oleh gouverneur, soepaja tiada oesa disiasiaken djiwanja orang Moslim, jang lebi baek digoenaken aken bertaroeng pada orang Oostenrijk.

Di satoe lapangan, tiada djaoe dari Djakowa, kapala-kapala dari orang Skipi maoe bikin satoe perhimpoenan besar. Dari sana sini telah dateng kapala-kapala rahajat negri, semoea ada bawa. sendjata, sabagian berdjalan kaki dan sabagian lagi menoenggang koeda, masing-masing dengen membawa pengikoet. Sinar matahari ada mementjar pada pakeannja itoe kapala-kapala dan pada sendjata jang berkilat-kilat. Masing-masing bei dan kapitan laen-laen doedoek di permadani, ada djoega jang doedoek di roempoet. Boedjang-boedjang berdjalan ka sana kemari bceat melajanin toeannja, dengen bawa aer, soesoe dan kopi; asepnja pipa-pipa ada naek ka oedara seperti mega; koeda-koeda jang di iket di poehoenpoehoen kajoe, tiada bisa berdiri diam di tempatnja, andjing-andjing besar telah kasi denger swaranja dan saben-saben ada kadengeran swara snapan jang dipasang boeat membri hormat pada orang-orang jang baroe datang.

Sasoedanja sekalian kapala dari tana pegoenoengan doedoek berhimpoen, imam Reschid, Sheik el Islam di Albanie, bangoen dari tempatnja doedoek dengen membatja doa, aken minta Allah koetoek pada Sultan dan pacha-pacha di Stamboel jang tiada soedjoet betoel pada agamanja.

Salil bei, kapala dari Ipek, moelain batja soeratnja Mohamed Ali pacha, jang minta oeroes perselesehan di Albanie dengen djalan dami. Kamoedian prins Prenk Bib Doda, kapala dari kaoem Miridiet, angkat bitjara dan membilang, sebab sringkali Sultan Toerki melanggar perdjandjiannja dalem oeroesan di Albanie, orang liada haroes trima dami perkara jang maoe dioeroes, djikaloe sekalian balatentara Toerki blon dimoendoerken dan barisan Albanie blon doedoeken benteng-benteng. Seandenja ditoeroet ini perdjandjian, itoe prins lebi soeka berdami dari moesti berprang.

Mahmoud Lipouri bei, kapala dari kaoem Sardi, menjataken pikirannja, ia soeka akoe Sultan Toerki sebagi toeannja, djika pada rahajat Skip! dikasi hak merdika dan diangkat satoe gouverneur bangsa Albanie, jang dipili oleh pendoedoek di Albanie dan diganti pada tiap-tiap tiga taon satoe kali.

Ini voorstel soeda ditrima baek oleh bebrapa orang jang tiada soeka berprang, tetapi bitjara itoe telah dilawan oleh imam Reschid dan kawan-kawannja Adil pacha, jang doeloe ada mendjabat pangkat generaal pada angkatan prang Toerki, tetapi lantaran berboeat kesalahan besar ia telah dilepas dari djabatannja. ini pacha ada harep aken dapet kekwasa’an besar, djika masing-masing kapala Albanie ada merdika dalem perkara pegang prenta dan berkwasa di antara kaoemnja masing-masing. Adil pacha dan kawan-kawannja kasi pikiran aken menjerang kota Skutari, soepaja bisa rampas hartanja gouvernement Toerki. Namanja Mohamed Ali pacha, gouverneur baroe, telah dinista serta ditoedoe dengen tjerita djoesta, katanja ia soeda berboeat chianat besar.

„Begimanakah kau orang bisa pertjaja pada satoe orang jang saoemoer idoep soeda berboeat chianat dan soeka mendjoesta?’ menanja imam Reschid sambil angkat kadoea tangan. „Kau taoe, siapa adanja Mohamed Ali? Ia ada saorang Duits, sobatnja orang Rus, jang soeda masoek agama Islam, soepaja bisa dapet segala harta kekaja’an, boekan soeadjarnja aken soedjoed pada Toehan jang maha kwasa dan pada Nabi kita orang jang moelia. Dalem djabatan panglima prang di tepi soengi Donau ia soeda trima oewang soeapan dari orang Rus dan sia-siaken djiwanja beriboe soldadoe kaoem Moslim. Ia soeda sengadja bikin lapar pada soldadoe soldadoe Toerki, antara mana ada banjak balatentara Albanie jang gaga perkasa, sedeng ia sendiri minoem anggoer serta dahar segala barang makanan orang kafir. Ia soeda bawa lari anakkoe jang kamoedian ia ratjoenin sampe mati. Sekarang toean-toean boleh timbang sendiri, apakah ini orang doerhaka boleh dipertjaja?”

„Oesir itoee pacha! Kasi laloe itoe orang kafir!” treak bebrapa ratoes swara, satoe tanda perkata’annja imam Reschid telah berasil bagoes sekali „Kita orang tiada soedi liat padanja!”

„Ia tjoema maoe dateng boedjoek kita orang dengen perkata’an manis, tapi dengen niatan djahat,” kata lagi itoe imam aken bikin lebi panas hatinia itoe orang-orang Albanie, „Ia boekan orang Islam dan boekan orang Christen. Ia telah bilang djoega, di Arnautlik ada banjak orang bodo dan orang djahat.”

„Boenoe sadja Mohamed Ali!” kata Mahmoud Lipouri bei, jang lantes bangoen berdiri sambil poeter pedangnja.

268 Pengaroenja imam Reschid.


 „Itoe orang kafir moesti mati !" Ireak prins Prenk Bib Doda. „Sultan Toerki soeda hinaken orang Albanie, dengen kirim oetoesan satoe orang begitoe djahat." Itoe waktoe datenglah saorang Albanie jang ber­diri di depan tempat sidang bitjara dan teroes hampirken pada imam Reschid dengen berbisik bebrapa perkata'an di koepingnja ini imam. Dengen sigra imam Reschid bangoen berdiri dan tjari pada Chefket, tetapi ini orang moeda telah linjap. Imam Re­schid gojang kapala dan berkata pada orang banjak:

 „Dengerlah sekarang, sobat-sobat dan soedarasoedara, menoeroet kabar jang kita orang soeda dapet, Mohamed Ali maoe dateng kemari dengen dianter oleh officier-officier dan satoe barisan Nizam dengen soldadoe-soldadoe Circassie."

 „Kita orang nanti boenoe padanja !" treak lagi bebrapa orang. „Brangkali ia maoe bikin koebra ini perhimpoenan dan maoe soeroe kita orang menaloek, tapi rahajat Skipi ada gaga dan pande goenaken snapan dan pedangnja."

 „Betoel, soedara-soedara, djanganlah maoe berdami sama itoe bangsat," kata poela imam Reschid. „Djikaloe itoe orang kafir dateng di tempat kita dan boedjoek kita orang dengen bitjara djoesta, haroeslah ia dapet hoekoeman jang sabenernja soeda lama ia moesti dapet. Arnautlik moesti tinggal merdika. Itoelah moesti diperhatiken be­toel oleh semoea rahajat Skipi !"