Mohamed Ali Pacha/Bab 29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
52331Mohamed Ali Pacha — Bab 29Gouw Peng Liang
XXIX.

BIBIT PEMBRONTAKAN MOELAIN

TOEMBOE.


Dalem roemanja Mahmoud Lipouri bei semoea barang prabot ada tjoekoep. Tembok-temboknja poeti, pintoe-pintoenja tebei, sedang tiang-tiangnja dari ini roema ada dibikin dari kajoe oetan jang blon diseroet koelitnja.


Dalem satoe kamar besar di sebla dalem lda doedoek toean roema, Mahmoud Lipouri bei, kapala dari kaoem Sardie, jang lagi isep pipa dan saben-saben ia minoem soesoe dari satoe tjawan tima.


Mahmoud Lipouri kira-kira beroemoer lima poeloe taon, toeboenja besar serta tegoe, peroetnja gemoek, sabegimana kebanjakan orang Albanie jang soeda ada oemoer. Matanja item, ramboet dan tjambangnja poeti. Ia pake satoe fez mera dengen kwast biroe, badjoe bloedroe mera ditaboer benang mas, tjelana biroe dan fustanella poeti. Djoega ia ada pake satoe iketan pinggang dari soetra mera, di mana ada terselit doea revolver besar, satoe jatagan, satoe kandjar dan satoe tjamboek. Dandanannja ini bei ada tjakep dan matjemnja gaga perkasa, seperti ke­banjakan kapala-kapala di Albanie.


Ini bei ada doedoek di koelit biroeang sambil memandang pada kembang-kembang di pertengan'an dalem dan pada sendjata-sendjata dan
Bibit peinbrontakan moelain toemboe. 251

kapala-kapala binatang jang tergantoeng di tem­ bok, seperti barang perhiasan. Di atas papan alesan tana ada ditaro bebrapa lembar koelit binatang, sedeng dipinggir tembok kamar ada satoe divan kajoe. Setelah kadengeran swaranja andjing menggonggong di loear, ini bei lantes lepas pipanja'dan meliat ia poenja sendjata dengen bersedia aken düjaboet, kaloe ada kaperloeannja.

 Doea menit blakangan Mahmoud Lipouri bel isep kombali pipanja dengen senang dan tiada lama poela datenglah saorang hambanja dengen hormat.

 „Toean," kata ini hamba, „di loear ada doea oetoesan dari Adil pacha ; ia orang minta berdjoempa pada toean di sini."

 Silaken iaorang masoek, menjaoet itoe' bel de­ngen tiada bergerak dari lempatnja doedoek. Sigra djoega pintoe kamar terboeka kombali dan imam Reschid bersama Chefket berdjaian masoek.

 „Allah membri berkah pada kau, bei jang moelia," kala imam Reschid dan tinggal berdiri dengen peloek tangan.

 „Allah ! boeiankah kau ini a d a imam Reschid ? " menanja Mohmoud Lipouri dengen swara heran, seraja awasin kadoea tetamoenja jang baroe masoek.  „Saja kira soeda lama kau mati di tangannja pamerenta Toerki jang gampang sekali hoekoem pada orang-orang Islam jang setia hati, tetapi tiada ada kemampoean boeat kasi moendoer angkatan prangnja Keizer Rus. Silaken doedoek, toean imam ! Kau djoega, orang moeda ! 252 Bibit pembrontakan moelain toemboe.

Doea-doea ada djadi tetamoenja Mahmoud Lipouri dan haroes doedoek boeat ilangken tjape."

 Imam Reschid doedoek di sebla toean roema, samentara Chefket doedoek di sebrangnja. Itoe bel prenta hambanja bawa kopi dan doea pipa boeat tetamoe-tetamoenja. Kamoedian ia bertiga doedoek bitjara sarabi! minoem kopi dan isep pipa.

 „Betoel sekali akoe ada imam Reschid," kata itoe imam. Ja, akoe ada saorang pertapa'an dari Prilip dan tinggal di tepi soengi, dengen idoep sakedar memoedja pada Allah jang maha besar dan Nabinja jang soetji, serta minta berkah keslametan bagi sekalian rahajat negri, tetapi akoe senantiasa diganggoe oleh orang-orang Toerki jang sekarang soeda toeroet segala atoerannja kaoem giaoer jang terkoetoek, dengen melanggar segala titanja el Kor'an. Satoe officier Toerki soeda bawa lari anakkoe ; pacha-pacha di Stamboel toedoe akoe maoe berboeat hoeroe hara; soldadoe-soldadoe Toerki diprenta kedjer pada akoe, hingga akoe moesti lari seperti saekor mendjangan jang dikedjer oleh srigala."

 „Dan maski begitoe, toch kau tinggal idoep djoega ? " menanja itoe bgi sambil gojang kapala.

 — „Ja, Allah tiada maoe hambanja jang setia moesti dibinasaken oleh pamerenta dan pachapacha jang terkoeto2k dan sekarang semoea

moesoekoe moesti djadi tiada senang hati, sebab akoe bisa lolos dari tangannja iaorang.

Bibit pembrontakan moelain toemboe.

253



 Akoe soeda pergi ka Stamboel, akoe soeda adjar kenal pada Sultan, pada Sheik el islam dan laen-laen orang besar. Akoe soeda toeroet angkatan prang dari Soleiman pacha dan akoe soeda menjaksiken begimana berdera Toerki soeda diroeboeken oleh tentara Rus. Akoe taoe, sekarang karadjaän Toerki ampir sampe adjalnja aken roeboe, dan orang-orang Skipi moesti lepasken dirinja dari kekwasaän Sultan di Stamboel, djikaloe kita orang tiada maoe toe­roet sama-sama djato di toebir naraka, sebagi kaoem karadjaän Osmanli jang dikoetoek. Arnautiik moesti djadi merdika !"

 „Merdika? merdika?" begitoelah Mahmoud Lipouri bei celangken perkataan tetamoenja dan tinggal toendoek kapalanja, sebagi djoega orang niemikirken satoe perkara jang amat penting.

 —„Bener, merdika ! Kita orang djoega moesti djadi merdika seperti orang Bulgaar, seperti orang Servie, Roemenie dan Griek jang tiada maoe taloek lebi lama di bawa pamerentaannja kaoem Osmanli dan telah bisa menjampeken djoega maksoednja tiada dengen terlaloe soesa. Ja, merdika, dengen tiada oesa seraken harta banda dann djiwa kita orang aken membela satoe perkara jang tiada bergoena. Kita orang masi tinggal orang Moslim jang setia, sebab agama kita orang tiada sekali bergantoeng pada Sultan Toerki dan pada pachapacha di Stamboel, jang semoea ada toeroenan penjamoen-penjamoen dan toeroenan bangsa kafir, ==254  Bibit pembrontakan moelain toemboe.==

jang djalan merampok di koeliling rimba negri Tartaar, koetika Nabi kita jang soetji oetaraken agama Islam dan sekalian Khalief-khalief besar madjoeken perkara agama dengen goenaken perkata'an-perkata'an manis dan dengen goenaken kekoeatannja oedjoeng sedjata."

 —„Kita orang moesti diriken satoe karadja'an sendiri ! Negri Albanie dengen rahajatnja jang gaga brani, tinggal di goenoeng-goenoeng jang tinggi, tegoe serta gaga perkasa seperti garoeda, biasa berprang dan toempaken dara, moesti djadi kembang dari seantero negri di sebla Timoer. Kita orang djangan takoet diantjem atawa diserang oleh moesoe. Semoea Sultan dan Radja-i-adja moesti maoe bersobat sama kaoem Skipi, djika kita orang bisa djaga baek kamerdika'an kita. Dan kita orang moesti bisa djaga itoe kamerdika'an !"

 „Allah akbar !" menjeboet Mahmoud Lipouri bei, sedeng matanja terboeka besar dan pipinja mendjadi m.era, kerna mendenger itoe perkata'anperkata'an tinggi dari imam Reschid.

 —„Dan akoe maoe kasi pikiran pada kau, k a pala dari kaoem Sardie jang gaga serta kosen : tinggaîkenlah bendera Toerki jang di ini masa soeda ilang sama sekali pamoernja, bersariketlah sama orang-orang Albanie jang geraken perkara kamerdika'an, djadilah lid dari pakoempoelan orang Albanie, persariketannja orang-orang bang­ sawan di Skipi, jang maoe bikin brenti segala hina'an dan sengsara kita orang dan siapkenlah ==Bibit pembrontakan moelain toemboe.  255==

laskar prang, soepaja bisa lantes sedia, apabila moesti angkat sendjatà boeat dapet kamerdika'an. Tiada lama poela sekalian orang jang gaga brani nanti berhimpoen di Djakowa aken berempoek lebi djaoe tentang ini oeroesan jang soetji. Kita orang harep nanti dapet bantoean dari Mahmoud Lipouri. bel jang soeda kesohor namanja dan jang selamanja soeda oendjoek dirinja seperti saorang Moslim jang setia."

 „Apakah angkau dateng di sini seperti oetoesan dari persariketan orang Albanie ? " menanja Mahmoud Lipouri bei.

 „Ja," menjaoet imam Reschid jang lantes boeka ia poenja kaftan jang mesoem dan kaloearken bebrapa soerat jang lantes disraken pada toean roema.

 Mahmoud Lipouri bel trima ini soerat, tapi tiada dibatja, hanja ia lipet dan kasi masoek dalem sakoe badjoenja.

 „Allah membri berkah pada kau, ajahkoe," kata itoe bei. „Saja taoe, kau soeka bikin baek keada'an negri kita, hingga segala nasehat kau kita orang haroes toeroet. Tapi sablonnja saja berontak dân tiada akoe kekwasa'annja Sultan, lebi doeloe saja moesti pahaniken betoel boenjinja ini soerat soerat. Saja poenja imam jang me­ngarti betoel perkara soerat-soerat besok pagi nanti balik kemari dari Prisrend dan ia nanti batja ini soerat-soerat boeat saja. Sedeng begitoe, kau berdoea boleh menginep di roema saja, ==256  Bibit pembrontakan moelain toemboe.==

di mana kau nanti dirawatin sebagi sobat baek, sebagi oetoesan dari orang-orang ternama jang bersobat sama saja."

 „Baek bei jang moelia," kata imam Reschid, tapi dalem hatinja ini imam ada merasa koerang senang, sebab maksoednja moesti ditoenda. „ Dengen bersoekoer akoe trima oendangan kau jang manis. Dan apakah kau taoe, siapa adanja ini orang moeda jang iringken saja ?"

 —„Itoe saja tiada kenal."

 —„Ini orang moeda ada Chefket effendi, anaknja Soleiman pacha, kaponakankoe sendiri, jang djoega ada asal orang Skipi. Chefket soeda kapalaken barisan bashi bozouk pada angkatan prang ajahnja dan soeda oendjoek kegagahan serta kakosenannja di medan prang. Seperti saorang Islam jang soedjoet betoel pada agama, tjoetjoekoe ini ada sanget bentji pada orang-orang raja, tetapi pacha-pacha di Stamboel tiada senang hati atas itoe perboeatan dan telah tarik Chefket di moeka pengadilan. Koetika Soleiman pacha tiada bisa moendaerkea angkatan prang Rus, hingga diboeang ka Bagdad, pada anaknja ini orang djatoken hoekoeman mati. Tapi beroentoeng Chefket bisa lari dan toeroet pada akoe, jang djoega dibentji oleh pembesar-pembesar di Konstantinopel, tetapi selamanja akoe dapet perlindoengan, sebab perboeatankoe jang soetji. Sekarang Chefket toeroet akoe berdjalan koeliling aken berkenalan sama segala bei di ==Bibit pembrontakan moelain toemboe.  257==

Skipi dan akoe oendjoek padanja segala atoeran dan perdjalanan jang patoet."  „Trimalah djoega salamkoe, hei orang moeda," kata Mahmoud Lipouri pada Chefket, serta memandang dengen moeka manis. „Ajah kau ada saorang baek, satoe kapala prang jang gaga perkasa."

 —„Ia soeda kaiaken segala penjamoen di Czinagora, jang ia oesir dari Kerstac dan Goranstko dan tentoe ia soeda binasaken Sentero itoe kawanan penjamoen, djikaloe tiada sigra Sultan prenta ajah kau pergi ka goenoeng Balkan boeat kapalaken barisan jang moesti pegat djalannja balatentara Rus. Ja, Soleiman pacha ada saorang Skipi toelen, maka anaknja haroes djoega ditrima dengen manis oleh sekalian bei di tana pegoenoengan. Saja harep, kau nanti senang hati ada di roema saja."

 Sakoetika lamanja itoe bei .tinggal doedoek beromong sama ia poenja doea tetamoe sambil minoem kopi dan isep pipa. Di vvaktoe sorehambahambanja ini bei poelang kerdja dari ladang dan oetan-oetan ; sekalifn sampi dan kambing telah dibawa ka kandangnja ; doea pemboeroe telah poelang dari rimba dengen membawa saekor mendjangan dan saekor biroewang. Satoe hamba dateng membri taoe, barang makanan malem soeda sedia. Tiada lama lagi itoe bei adjak ia poenja tetamoe-tetamoe doedoek makan bersama bebrapa orang Albanie jang laen.


Mohamed Ali pacha

17

==258  Bibit pembrontakan moelain toemboe.==

 Imam Reschid dan Chefket felah dapet kamar tidoer jang besar, di mana Mahmoud Lipouri bei ada sedia koelit kambing dan selimoet-selimoet jang tebei. Setelah imam Reschid tinggai sendiri dengen ia poenja kaponakan, ia moelain bitjara dan berkata begini :

 „Bibit peroesoehan soeda disebar, tiada lama poela ia nanti toemboe dengen soeboer. Seantero Arnautlik nanti bergerak bikin hoeroe hara, boeat menjataken kamerdika'annja dan oesir sekalian orang Toerki terkoetoek jang sekarang masi tinggal sembaeni dalem kota dan benteng-benteng di ini negri. Akoe sendiri nanti idoep senang dan akoe dapet djasa besar dari Allah, kerna akoe soeda oeroes sampe beres satoe perkara soetji. Brangkali djoega Mohamed Ali pacha, moesoekoe jang paling besar, diangkat teros djadi gouverneur di Albanie dan kaloe kedjadian begitoe, nistjaja itoe orang kafir boleh dapet kabinasa'an dan nanti trima hoekoeman Allah boeat sekalian kadosa'annja. Akoe nanti djaga, soepaja itoe orang terkoetoek tiada terlepas dari bagiannja jang pantes dan sampe di sitoe ia nanti baroe bisa taoe pengaroenja imam Reschid jang ia brani pandang renda sekali, dengen dimoesoe serta dinista ber­kali-kali."