Lompat ke isi

Mohamed Ali Pacha/Bab 27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

XXVII

MENJESEL BLAKANGAN !


 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sederg sekalian pacha dan imam-imam lagi berempoek di Stamboel aken bikin djato pada Mohamed Ali pacha dengen berboeat berbagi-bagi pitena dan tipoe daja jang boesoek, panglima prang Mohamed Ali masi tinggal tjari djalan, begimana ia bisa lawan pada angkatan prang Rus dengen ia poenja angkatan prang sendiri jang amat ketjil dan tiada bisa berbanding pada pasoekan orang Rus.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ini kapala prang masi blon bisa dapet soldadoe bantoean dari Konstantinopel, aken tambaia poenja tentara, soepaja bisa tjoekoep kekoeatan boeat labrak pada moesoenja orang Toerki jang besar sekali djoemblanja dan lengkep dengen segala pekakas prang serta ranisoen.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Senantiasa balatentara Toerki di tepi soengi Donau di bawa prentanja Mohamed Ali ada koerang makanan dan pakean. Dokter-dokter jang pande poen blon dikirim boeat obatin begitoe banjak soldadoe jang sakit dan jang loeka di peprangan. Tiada poen heran ini tentara jang tanggoeng begitoe banjak sengsara tiada bisa digoenaken tenaganja dengen kras aken madjoe di medan prang, padahal Serdar Ekrim sanget ingin kasi kenal ia poenja kepelan jang kras pada orang Rus. 232 Menjesel blakangan!

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Selaennja klaparan, kedinginan dan kasengsara'an, soldadoe-soldadoenja Moh1med Ali dapet soesa djoega “dari laen-laen generaal jang tiada sekali maoe bantos pada Mohamed Ali, hingga lantaran begitoe Mohamed Ali ada dimoesoe dari loear dan dari dalem, dari fihak kawan-kawannja sendiri.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Menoeroet tjeritanja bebrapa kapala barisan jang siang dan malem ada berdjalan koeliling, prins Hasan, anaknja Khedive dari Mitsir, dengen

diam-diam ada bersatoe hati dengen orang Rus, aken bikin djato pada Mohamed Ali pacha.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ahmed Ejoub pacha, commandant dari Rustschuk, soeda berboeat berbagi-bagi perkara doerhaka, sakedar boeat menoeroet keinginan hatinja jang sanget bentji pada Mohamed Ali dan ingin mendjadi kapala prang sendiri. Seandenja kesalahannja Ahmed Ejoub bisa djadi terang, nistjaja ia boleh dapet hsekoeman mati.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Di tanggal 21 September, sasoedanja Mohamed Ali menang prang, tapi moesti minta soldadoe bantoean, sebab orang Rus djoega baroe trima banjak tentara bantoean, Ahmed Ejoub telah kirim satoe barisan di bawa prentanja Sabit pacha, tapi ini barisan sengadja disoeroe djalan di laen tempat, boekan lantes diprenta pergi ka pasanggrahan besar, dan kamoedian ia tiada

maoe kirim laen soldadoe bantoean lagi. Toch Mohamed Ali moesti tinggal sabar, kerna ia tiada maoe berbanta pada kawannja sendiri, soepaja Oeroesan negri jang sanget penting tiada mendjadi telantar.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sebab dapet roepa-roepa sangkoetan, di tanggal 24 Septenber Mohamed Ali pacha moesti moendoerken balatentaranja ka tepi kanan dari soengai

Lom dan pikir begimana ia moesti berboeat aken ambil kombali itoe tempat-tempat jang ditinggal.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Inilah perkara jang sanget soesa, sebab orang Rus soeda trima soldadoe baroe, hingga mendjadi lebi tegoe. Maski begitoe, Mohamed Ali blon

poetoes pengharepan, dan inaoe madjoeken lagi tentaranja ka tempat peprangan. Ampir semoea barisan Nizam soeda dikoempoel, antara barisan bashi bozouk dipili jang paling baek aken membri bantoean waktoe barisan-barisan tetep menerdjang pada moesoenja.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Moharsed Ali soeda geraken balatentaranja di waktoe oedjan besar di sepandjarg djalanan jang penoe loempser, di mana sekalian soldadoe, koeda dan meriam-meriam soeda tinggal kapendem, hingga satoe kreta jang moeat barang makanan moesti ditarik oleh ampat poeloe sampi dan dibantoe oleh soldadoe-soldadoe jang ada stenga mati, sebab klaparan serta kedirginan.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Soenggoe ini laskar prang Toerki moesti dipoedi kasetia'annja aken membela negrinja, maski dengen menanggoeng b2gitoe banjak soesa serta melarat.
 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dari sebab giat di hati dan meliat tjonto kegagahan serta kakosenan dari iaorang poenja Serdar 234 Menjesel blakangan!


Ekrim jang ditjinta, soldadoe-oldadoe Toerki soeda loepa segala kasoesahan serta kasengsara'aiinja da n dengen begitoe d i achirnja boelan September Mohamed Ali pascha soeda madjoe djoga bersama soldadoe-soldadoenja ka Kadikoi.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Maski pada sabagian angkatan prang ini ada

banjak soldadoe jang soeda banjak oemoer, Mo­hamed Ali masi ada harepan aken bisa menang melawan pada moesoenja, asal sadja ia tiada digangoe oleh laen-laen generaal Toerki jang kendati ada disabawahan kapala prang, toch bisa laloeasa aken bikin berbagi-bagi sangkoetan bagi Serdar Ekrim, sebab iaorang ada mengandel pada sebderanja jang tegoe di Stamboel. Dan djoestroe Ahmed Ejoub dengen kawan-kawannja selaloe mengganggoe pada Mohamed Ali, hingga ini panglima prang jang bidjaksana tiada bisa menjampeken maksoednja jang soeda diatoer dengen banjak soesa, boeat membela ia poenja negri jang sedeng hadepken bahaja besar. Apa karadja'an Toerki boleh djadi roeboe, kaloe balatentara Rus masoek lebi djaoe di itoe negri inilah tiada dipikir oleh banjak pacha dan pembesar-pembesar di Stamboel, jang segala waktoe pertama kali tjoema perloeken kaperloean dan keoentoengannja sendiri sadja.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Aken menerdjang pada barisan Rus, balatentara

Toerki moesti pili satoe tempat baek boeat menjebrang di soengi dekat Kadikoi. Panglima prang sigra koempoel sekalian officier dari generale staf dan laen-laen commandant dan berempoek di tempat mana paling baek kasi menjebrang balatentaranja. Kawan-kawannja Ahmed Ejoub jang tiada soeka liat Mohamed Ali bisa berboeat djasa dengen kalaken moesoenja, telah tjari djalan boeat tjega maksoednja Serdar Ekrim.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ahraed Eejoun bilang, ia soeda liat satoe tempat

bagoes, di mana balatentara Toerki boleh menje­brang dengen gampang dan tiada nanti dapet ganggoean dari moesoe, tetapi setelah dipreksa, njatalah itoe tempat aaa djelek dan tiada bisa digoenaken boeat kasi menjebrang barisan-barisan . Kamoedian Rifaat pacha, chef dari gererale staf, kasi taoee ia maoe pergi preksa itoe tempat jang katanja ia kenal baek doedoeknja, tetapi setelah ini pakerdja'an disraken padanja, Seantero hari itoe pacha jang gemoek tiada kasi liat mata idoengnja.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Di laen tempo laen-laen pacha oendjoek tiga tempat jang katanja back boeat menjebrang, tetapi tiada

bisa ditentoeken di tempat mana antara itoe tiga haroes dipili boeat tempat penjebrangan. Hal ini soeda membikin soesa lagi pada Mohamed Ali jang ingin gerakin balatentara dengen lekas, tetapi sekarang moesti boeang tempo pertjoema, sebab tiada sekali dapet bantoean, malahan dapet ganggoean dari fihak kawan-kawannja sendiri.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Achirnja pada tanggal 2 October semoea

officier besar soeda djadi moefaket aken kasi menjebrang angkatan prang di Jowan Tschiftlik,

tetapi itoe waktoe soeda terlaloe kasep. Di itoe ==236  <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Menjesel blakangan!==


tatkala orang Toerki dapet kabar, orang Rus soeda lebi doeloe dateng di itoe tempat dengen diriken koeboe-koeboe jang tegoe, hingga djika balatentara Toerki menjebrang di sana, nistjaja iaorang gampang ditembak oleh artillerie Rus dari koeboe-koeboe jang pemanja lebi tinggi banjak dari tepi soengi, dan dengen begitoe balatentara jang menjebrang gampang sekali dibinasaken oleh moesoenja.


 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Setelah matahari silem dan oedara djadi glap lantaran ditoetoep mega jang tebel, Mohamed Ali pacha telah toenggang koeda, di iringken

bebrapa generaal dan officier-officier dari generale staf. Ia berdjalan di sepandjang pasanggrahannja di tepi soengi, di mana besok pagi ia maoe menjebrangken balatentaranja jang moesti menjerang orang Rus. Parasnja Mohamed Ali ada poetjet, matanja tjelong ka dalem, lantaran koerang tidoer. Moeloetnja tertoetoep, tjoema diboeka sabentar, kaloe ia maoe kasi prenta ini. atawa itoe, sebab ia ada pikir banjak hal.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Itoe kapala prang soeda kasi lari koedanja, hingga laen-laen generaal dan off cier-officier

moesti toeroet petjoet koedanja, soepaja tiada ketinggalan. Tiada lama iaorang sampe di satoe tana lapang. Mohamed Ali kasi kaloear ia poanja kijker dan memandang ditempat glap.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Apa kau taoe betoel, di ini tempat soldadoe kita gampang menjebrang ? " menanja Mohamed Ali pada Rifaat pacha jang dateng dari blakang.

Menjesel blakangan!

237



„Itoe saja taoe betoel," menjaoet itoe chef dari generale staf dalem bahasa Frans. „Bala­tentara kita gampang menjebrang di sini. Biarlah saja berdjalan lebi doeloe . "


„Baek kita orang prenta satoe barisan Circassie berdjalan lebi doeloe , " kata lagi Serdar Ekrim' sambil gojang kapala, sebab ia koerang pertjaja bitjaranja Rifaat pacha dan 'inilah ada dengen sepantesiija. „Itoe barisan biasa menjebrang di soengi jang lebar dan iaorang moesti kasi kabar ,apa aer soengi tiada ada terlaloe deres boeat barisan snapan menjebrang. Tjobalah prenta satoe orang pergi pada Hassan bei dan minta dikirim 50 orang boeat djalanken itoe prenta . "


Rifaat pacha prenta satoe luitenant pergi pada Hassan bei boeat sampeken titanja panglima prang. Kamoedian ini luitenant djalanken itoe prenta d a n tiada lama poela ia balik kombali pada Mohamed Ali dengen membri kabar, di itoe pagi ia soeda preksa ini soengi jang aernja tiada sebrapa dalem dan tiada terlaloe deres boeat soldadoe menjebrang.


Sedeng Mohamed Ali masi bitjara sama Rifaat pacha, datenglah satoe soldadoe koeda, pakeannja seperti soldadoe dari barisan pendjaga atana Sultan. Ini soldadoe toeroen dari koedanja dan seraken satoe soerat besar pada Serdar Ekrim. Sekalian officier jang ada di sitoe semoea menahan napas , kerna iaorang taoe, itoe soldadoe tentoe ada bawa satoe soerat penting dari kraton, kebanjakan officier-officier telah doega tita apa jang ada di dalem itoe soerat besar.

Mohamed Ali pacha sigra boeka itoe soerat dari Sultan, laloe dibatja dengen swara pelahan. Moekanja jang poetjet telah bertamba koening, sedeng matanja terboeka besar dan dengen swara mara serta sedikit gemeter kamoedian Mohamed Ali berkata pada sekalian officier;

„Toean-toean,sedari ini waktoe saja tiada djadi kapala prang lagi."

„Allah!" menjeboet bebrapa officier, sedeng Ahmed Ejoub madjoe ka depan,kerna ia merasa senang hati, sekarang Mohame dAli brenti djadi panglima prang dan tentoe ia sendiri jang di­angkat mendjadi pegantinja.

„Baginda Sultan prenta saja kapalaken barisan di laen tempat," kata lagi MohamedAli, ,,dan Ba­ginda telah angkat Soleiman pacha, commandant dari angkatan prang di Balkan, aken djadi peganti saja disini. Besok Soleiman pacha nanti dateng kemari aken ambil over djabatan Serdar Ekrim dari tangan saja. Sekarang saja kasi slamet pada semoea toean-toean, sebab soeda dapet satoe panglima prang baroe, satoe chef baroe, jang tentoe nanti teroesken ini pakerdja'an jang brat dengen tjakep. Saja harep toean-toean semoea nanti toeroet prentanja Soleiman pacha, sebagimana kau orang soeda sakean lama toeroet prenta saja. Achirnja saja haroes mengoetjap trimakasi pada toean-toean semoea jang soeda banjak bantoe pada saja dalem pakerdja'an saja jang brat selamanya saja kapalaken angkatan prang di sini."

Boekan kepalang mara dan menjesel Ahmed Ejoub dan kawan-kawannja semoea. Koetika Mohamed Ali kasi taoe ia poenja kalepasan, iaorang telah merasa senang hati, sebab doegaannja tiada sala Ahmed Ejoub moesti djadi Serdar Ekrim, tiada dikira sekali di Stamboel orang soeda angkat Soleiman pacha mendjadi pegantinja Mo­hamed Ali pahca.

Ja,semoea offcier itoe soeda djadi menjesel kablakangan atas segala perboeatannja jang soeda soeda aken bikin djato pada Mohamed Ali. Bebrapa officier ini telah gigit gigi dengen mara, ada djoega jang ampir kaloear aer mat adari menjesel, sedang Ahmed Ejoub pacha djadi gemeter lantaran mara dan menjesel hati. Ia dan kawan-kawannja seka­rang sanget menjesel soeda ganggoe dan bikin djato pada Mohamed Ali pacha jang iaorang telah menjaksiken sebagi satoe panglima prang jang baek, manis boedi serta baek hati, djoega arif bidjaksana, tapi sekaran gmoesti diganti oleh Soleiman pacha jang terkenal bengis tiada kepatoetan dan tiada banjak pengartian serta kepandendan dalem hal kapalaken angkatan prang besar.

Begitoelah memang perkara menjesel selamanja dateng kaloe soeda laat!

Bintangnja Mohamed Ali moelain djadi glap. Dalem hatinja ia djadi sanget mara pada satoe pamerenta, jang maski ada dalem kasoesahan besar, masi soeka toeroet advies jang tiada pantes dari pembesar-pembesar doerhaka di Stamboel, jang tiada sedikit ada ingetan boeat kebaean negri, djika maoe perloeken keoentoengan dan kaperloeannja sendiri dengen kawan-kawan dan familinja. Ini pamerenta soeda kasi lepas satoe panglima prang jang bidjaksana, pande, setia dan toeloes hati, diganti dengen satoe orang jang tjoema bisa boeka moeloet besar,hati dengki, tetapi tiada ada goenanja satoe apa aken membela negrinja jang kasoesahan.


Apakah Mohamed Ali bisa kira, ia poenja kedjatoan soeda djadi dari lantaran pengaroenja aer mata palsoe dari satoe anak prempoean jang tjantik?