Mohamed Ali Pacha/Bab 18
XVIII.
PEMBITJARA'AN JANG PENTING.
Bagian kadoea.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Matahari telah silem, hari soeda djadi malem
dan kota Konstantinopel jang rame soeda mendjadi
sepi. Di sana sini ada keliatan api lentera di antara
roema-roema, poehoen-poehoen, taman taman dan
koeboeran-koeboeran, tetapi di bebrapa ratoes djalan raja dalem itoe kota tiada keliatan orang berdjalan. Toko-toko soeda ditoetoep, roema-roema
minoeman, di mana orang tjoema boleh minoem
kopi, poen pada kosong, sebab semoea tetamoenja
soeda brangkat poelang. Tjoema di Pera, tempatnja
bangsa koelit poeti, masi ada orang berdjalan,
tetapi di laen laen tempat melaenken ada bebrapa
banjak andjing jang riboet menggonggong.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Djoega di soengi Bosporus ada amat sepi,
Kaik kaik (praoe ketjil) jang biasa ada di itoe
Soengi, telah tiada keliatan lagi; dari kapal-kapal
jang blaboe di itoe tempat tjoema keliatan api
lenteranja roepa-roepa warna . Di sepandjang tepi
soengi ada kadengeran swara tindakan dari soldadoe djaga jang moesti djaga pri kasadjatara'an di
itoe tempat, di mana ada banjak gedong dan astana
astana dari bei bei dan pacha-pacha.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Satoe di antara gedong-gedong jang deket pada
tepi soengi, di mana ada kebon kembang, poehoen142 Pembitjara'an jang penting.
poehoen dan laen-laen barang perhiasan, ada keliatan lebi inda dari laen-laen gedong.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Di tenga taman jang inda ada satoe djalanan
aken pergi ka satoe astana jang bagoes serta moengil perboeatannja. Dalem ini astana ada doea kamar kosong, di mana tiada banjak barang prabotnja dan di mana atjapkali toean roema dateng hiboerken hatinja, lebi lagi djika ia diganggoe berbagi bagi hal jang bikin hatinja soesa. Di dalem satoe di antara ini doea kamar sekarang ada terdjadi hal jang maoe ditjeritaken.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Tembok-temboknja itoe kamar ada ditjat idjo,
.oebinnja ditoetoep dengen permadani. Di pinggir tembok ada satoe divan pendek jang ditoetoep sama kaen koening. Di atas satoe medja ada bebrapa banjak boekoe, soerat kabar, kertas dan satoe kaart atawa peta negri, jang ditoelis serta ditjitak dalem roepa-roepa bahasa. Deket ini medja ada bebrapa korsi rotan jang tiada mahal harganja dan di satoe korsi ada doedoek toean roema, farik (generaal) Mohamed Ali pacha, jang ada pake-pakean generaal, tapi tiada pake pedang dan tiada pake fez, sedeng tangannja ada toendjang djanggoet dan matanja selaloe memandang pada satoe soerat kabar jang ia lagi batja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Itoe tatkala ada di boelan Mei 1876, ampir
Pembitjara'an jang penting
143
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]doeloe ia tjega satoe perboeatan chianat di doesoen Isnik. Ja, soeda liwat doea poeloe tiga taon
dari itoe waktoe dan sekarang Mohamed Ali alias Julius Werner soeda dapet pangkat generaal dengen gelaran pacha serta pegang prenta atas Sabagian angkatan prang Toerki. Oewang dan kekwasa'an inilah ia tiada koerang. Gadjinja poen besar sebagi laen-laen pacha.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Laen dari begitoe, ia soeda dapet poesaka besar
dari ia poenja ajah poengoet, Ali pacha, jang sablonnja meninggal soeda piara dengen baek ini anak poengoet jang ditjinta seperti anaknja sendiri. Mohamed Ali pacha ada tinggal dalem satoe astana besar, mempoenjai banjak boedjang dan hamba, ada piara banjak koeda bagoes serta Simpen ibanjak sendjata jang mahal, sedeng Sringkali ia rima tetamoe orang-orang besar, jang hormatken padanja sebagi saorang hartawan, satoe generaal bidjaksana jang soeka bikin madjoe pri keada'an dan adat istiadat jang sopan dari pendoedoek negrinja. Pendeknja impiannja Julius Werner dari Maagdenburg sekarang soeda kedjadian dengen Sasoenggoenja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Mohamed Ali pacha, generaal pada angkatan
prang Toerki, ada kaja serta besar kekwasa'annja, tapi apakah ia ada merasa beroentoeng ? Ach, segala harta kekaja'an dan kabesaran dalem doenia jang dihadepken tiada nanti bisa obatin itoe loeka jang di dalem bebrapa taon lamanja ada dirasa dalem hati ini pacha. 144 Pembitjara'an jang penting.
Sringkali ia doedoek sendiri menanggoeng segala doeka tjita, iarasa dirinja ada miskin di antara sekalian harta kekaja'annja, dan ia ingin ketemoe lagi pada semoea orang jang ia tjinta dan sekarang ada di tempat baka. Ia poenja ajah Fritz Werner dan ia poenja iboe soeda meninggal doenia dengen tiada meliat kombali pada ini anak jang soeda toekar agama serta ganti kebangsa'an. Nona Mrika jang tjantik serta cilok dan moelia jang Mohamed Ali tjinta dengen sagenep hati serta njawanja, sasoeda menika doea taon, telah mati diboenoe, brangkali atas prentanja imam Reschid. Ali pacha, ia poenja ajah poengoet serta penoeloeng jang paling besar, poen telah meninggal di taon 1868, dengen tinggalken banjak harta kekaja'an pada anak poengoetnja ini, tetapi ini harta tiada bikin Mohamed Ali djadi beroentoeng. Selaennja ini, Mohamed Ali merasa soesa djoega, sebab kaoem toea di Toerki jang senantiasa anggep ia sebagi saorang Christen jang sanget dibentji, masi bermoesoe kras padanja, dikapalaken oleh Soleiman jang sekarang soeda djadi pacha djoega. Soleiman pacha soeda dapet.kawan dengen segala oelama jang banjak berboeat perkara onar. Lagipoen di sana sini ada banjak pakoempoelan resia bangsa koelit poeti jang adjar pada Sultan dan pada bebrapa pacha aken berboeat segala perkara jang tiada patoet.
Kamoedian Mohamed Ali hiboerken hatinja jang soesa dan ambil pengidoepan jang senang sebagimana laen-laen pacha. Ia minoem anggoer di temPembitjara'an jang penting145
pat pesta dan perdjamoean, ia pergi pesiar ka
Frankrijks ia bersobat sama segala bankier dan
laen-laen orang Europa di Pera dan Galata (wijk bangsa koelit poeti di Konstantinopel). Achirnja
ia ambil bebrapa bini dan goendik jang eilok boeat
isi ia poenja haremlik jang kosong. Tapi tiada
satoe dari antara ini penghiboeran hati bisa singkirken itoe mega jang bikin glap pikirannja Mohamed
Ali pacha. Hatinja tiada bisa dihiboer dan senantiasa tinggal doeka sedari istrinja jang sanget
ditjinta meninggal doenia.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Itoe tatkala Mohamed Ali pacha batja satoe kabar
di dalem courant Times, di mana diwartaken, lord
Gladstone, minister buitenlandsche zaken Inggris
Soeda bitjara di madjelis lagerhuis di Londen dan
tjela pri keada'an di Toerki. Tangannja Mohamed
Ali djadi gemeter dan matanja terboeka besar
setelah ia batja begimana lord Gladstone membri
pikiran pada parlement di Londen, aken bikin
dami segala perselesehan sama negri-negri di sebla
Timoer. Tegesnja itoe minister maoe tjari persobatan sama Rusland, dengen tiada inget, doeloe
Rusland soeda tjampoer tangan dalem perkara hoeroe hara dari rahajat Sipahi dan tiada inget djoega,
begimana angkatan prang Rus di Asia Tenga soeda
madjoe aken masoek di djadjahan Inggris.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Nasibnja karadja'an Toerki soeda ampir sampe!” kata Mohamed Ali pacha, seraja ia boeang
itoe soerat kabar dengen mara. ,,Semoea sobat-obat kita tiada maoe tjampoer lagi pada kita
10
Samentara ini pintoe kamar telah terboeka dan saorang kebiri jang koelitnja item berdiri di pintoe, seraja berbisik:
„Toeankoe di loear ada menoenggoe Scheik el Islam, Hasan Kairullah effendi.”
„Silaken ia masoek,” menjaoet Mohamed Ali sambil bangoen berdiri.
Tiada lama poela ada kadengeran orang berdjalan dengan pelahan. Ini tetamoe tinggal berdiri dipintoe kamar, dianter oleh itoe orang kebiri. Scheik el Islam Hasan Kairullah effendi ada pake satoe badjoe poeti pandjang, potongan bangsa Arab, di iket dengen iketan pinggang warna idjo dan pake djoega satoe sorban idjo, pakeannja semoea sjerif[1]. Ia masoek ka dalem kamar, sambil bersalaman dengen tersenjoem, seraja berkata:
„Salam aleikoem!”
„Rami ferhana kif cheftek, Chedd koursi![2]” Pembitjara'an jang penting147
begitoelah Mohamed Ali membales hormat dan
angkat satoe korsi boeat tetamoenja ini. „Saja
tiada kira bisa berdjoempa lagi begitoe. lekas
pada ajahkoe dan kabetoelan sekarang saja ada
di roema. Tapi Toehan Allah ada terpoedji,
maka ini hari kita orang bisa ketemoe satoe sama
laen boeat bitjaraken perkara-perkara perloe bagi
negri kita orang.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Soenggoe Allah Ada terpoedji,” kata poela
itoe moefti besar. „Toehan kita orang masi melindoengken negri kita jang soeda roesak dan maoe
didjoeal pada orang Rus oleh Sultan dan mantri-mantrinja jang doerhaka, tapi dengen lekas kita
orang moesti goenaken tenaga kita, soepaja karadja'an kita orang tiada djadi roeboe sama sekali.
Apakah tentang ini oeroesar anakkoe soeda bitjara
sama sekalian bei dan officier-officier?”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Saja soeda bitjara sama bebrapa orang di
antara marika itoe, ajahkoe, dan semoea orang
militair mendjadi tiada senang setelah mendenger
kabar, oetoesan Rus, generaal Ignatief, soeda kasi
oewang pada Padisha, aken bajar oetangnja pada
soedagar-soedagar Frans. Semoea balatentara
di Fophaneh ada di bawa kekwasa'an kita orang
dan nanti toeroet segala prenta kita orang, sebab
iaorang ingin dapet satoe Sultan jang soedjoet
betoel pada agama serta gaga brani seperti
orang peprangan.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Bagoes, anakkoe, Dan begimanakah keadaan kau dengen Soleiman pacha?” 148 Pembitjara'an jang penting.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Soeda doea poeloe tiga taon lamanja saja
ada bermoesoe padanja,” menjaoet Mohamed Ali
dengen swara doeka. ,,Brangkali ia jang soeda
boenoe istri saja. Lantaran begitoe saja tiada
soeka tjampoer padanja dan kaloe kabetoelan
saja ketemoe ia di kantoor mantri prang atawa
di hadepan Sultan, kita orang tiada sekali bitjara
satoe pada laen. Maka aken bekerdja berSama
itoe orang, tentoelah saja tiada bisa. Saja tiada
maoe bitjara padanja, selaennja kaloe sama-sama
pegarg pedang terhoenoes.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Angkau berdoea moesti bikin dami segala perselesehan dari doeloe-doeloe,” begitoelah Scheik el Islam kasi nasehat. „Banjak imam dan
soffa soeda moefaket aken inembela perkara Nabi
jang prenta kita orang aken bersatoe hati boeat
melawan paka kaoem giaoer.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Dan kapankah ajahkoe maoe berboeat itoe
perkara besar?” menanja Mohamed Ali jang senantiasa pandang moekanja ini moefti besar.
„Kita orang tiada boleh berajal, sebab semingkin
lama generaal Ignatieff iket semingkin kentjeng
pada Sultan dalem pikatannja.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Lagi ampat hari, anakkoe,” djawab Hasan
Kairullah effendi sambil tersenjoem.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Dan siapakah nanti diangkat djadi Sultan
aken ganti doedoek di tachta karadja'an? Saja harep boekan Joesoef Izzeddin, poetranja Sultan jang sekarang, jang sedari masi ketjil soeda biasa borosken oewang.” Pembitjara'an jang penting149
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Di antara kaoem Osmanli masi ada banjak
laen poetra jang ditjinta oleh sekalian laskar prang
dan rahajat negri. Di sini ada doea poetra dari
almarhoem Sultan Abdoel Medjid: prins Abdoel
Moerad dan Abdoe! Hamid, jang sekarang ada
disemboeniken di laen "tempat, tapi satoe tempo,
apabila diprenta oleh Allah dan dipanggil oleh
rahajat negri, ia nanti bangoen sebagi poetra-poetra
dari kaoem Osmanli jang laen-laen. Tabakeniah
hati kau, anakkoe, djangan kwatir di Stamboel
tiada nanti bisa dapet satoe Padisha jang soeka
siapken laskar prang aken oesir semoea balatentara
Rus. Allah membri berkah pada kau. Sekarang
akoe maoe pergi pada Moektar pacha dan tiada
lama lagi akoe nanti kirim kabar pada kau.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Seabisnja bitjara begitoe, Scheik el Islam bangoen berdiri. Ia toetoep sakoedjoer badannja dengen satoe selimoet poeti dan berdjalan ka pintoe
kamar, dianter oleh Mohamed Ali. Orang kebiri
anter ini tetamoe kaloear dari satos pintoe resia,
Hasan Kairullah effendi berdjalan teroes ka tepi
Soengi Bosporus, di mana ada menoenggoe satoe
kaik (praoe ketjil). Ia selimoetin lagi badannja dengen satoe kaen tebel, sedeng praoenja menoedjoe
ka astana dari laen-laen pacha jang semoea ada
tiada senang hati dalem pri keadain negri Toerki
di ini masa, sebab karadjadianja ampir roeboe.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Setelah Scheik el Islam brangkat pergi, Mohamed Ali pacha poen kaloear dari itoe kamar,
di mana ia soeda batja Soerat kabar dan doedoek 150 Pembitjara'an jang penting.
berempoek sama itoe moefti besar. Ia berdjalan
masoek di antara gang-gang dalem gedongnja
dan teroes ka haremlik, jaitoe tempat kadiamannja orang-orang prempoean. Ia berdiri di depan
satoe pintoe jang bagoes, di mana ada berdiri
djaga saorang kebiri bangsa koelit item, Massaoed namanja. Ini boedak membri hormat dan boeka itoe pintoe, di mana Mohamed Ali teroes
masoek ka dalem satoe pertengahan. Di sana ada
lagi bebrapa pintoe jang ditrangken dengen satoe
lampoe perak. Sasoedanja liwat di satoe pintoe
laen, Mohamed Ali masoek ka dalem satoe kamar
besar, jang djendelanja tertoetoep klamboe kawat,
dari mana orang boleh memandang ka kebon
kembang dan di mana sekarang ada ditrangken
dengen apinja lilin mera.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ini kamar diriasken menoeroet matjem perhiasan
negri-negri sebla Timoer. Papan lotengnja ada ditoetoep sama soetra biroe, di mana ada terloekis gambar bintang dan boelan sebla: tembok-temboknja diriasken dengen kaen-kaen dari Persie dan Koerdistan jang disertaken banjak gambar dan roepa-roepa warnanja. Divan dan korsi-korsi ketjil di itoe kamar ada pake alesan beloedroe biroe, di tenga medja marmer ada ditaro satoe narghileh, djoega ada barang prabot minoem kopi dari perak dan tjawan-tjawan berisi aer ijs, sedeng oebinnja ada ditoetoep dengen permadami dari Smyrna dan Damascus, hingga kaloe orang ma$oek di ini kamar, tiada kadengerania poenja swara tindakan. Pembitjara'an jang penting151
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ini kamar ada tempat berkoempoel orang-orang prempoean istrinja Mohamed Ali, jang semoea ada idoep di ini tempat dengen tiada bekerdja satoe apa
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Njonja roema dari ini astana jang inda, hanoem
Kheira, asal orang Syrie, kira-kira tiga poeloe
lima taon oemoernja, ada doedoek di oedjoeng
divan deket satoe djendela, sambil isep narghileh
jang berboenji seperti swara koetjing. Ini hanoem
ada tinggi, matanja item dan potongan moekanja
ada seperti laen-laen orang prempoean di Toerki.
Pakeannja saderhana sekali, ampir poeti meloeloe,
menoeroet adat orang-orang jang ada oemoer
di tana Arab.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Koetika Mohamed Ali berdjalan masoek dan
taro pedangnja, ia poenja istri jang tjantik telah
berpaling sambil tersenjoem, tapi dengen tiada
bergerak dari tempatnja doedoek. Setelah Mohamed Ali doedoek di seblanja sambil pegang
tangan jang montok dari istrinja, hanoem Kheira
taro oedjoengnja narghileh jang lagi di-isep di
atas divan dan ia poenja kapala direbaken di
poendaknja Mohamed Ali, seraja ia berkata:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Soeda lama saja menoenggoe pada kau, soeami
jang tiada setia. Matahari soeda silem dan di Stamboel sueda djadi glap, tapi Mohamed Ali roepa-roepanja ada loepa pada istrinja, sebab ia berkoempoel sama segala orang peprangan dan Sama orang-orang Europa, boeat bitjaraken oeroesan prang dan doedoek minoem anggoer jang dilarang oleh Nabi.” 152 Pembitjara'an jang penting.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kau sala, Kheira”, menjaoet Mohamed Ali
sambil tertawa mendenger perkata'an istrinja jang
memang soeka memaen. „Sabetoelnja saja soeda
doedoek batja sogerat-soerat kabar dari Londen
dan .Parijs, kamoedian saja bitjara perkara perloe
sama Scheik Al Islam. Baroe sekarang saja ada
tempo akeri berdjoempa pada kau dan maoe
denger begimana kau soeda oeroes perkara jang
saja seraken pada kau.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ini hari saja soeda dapet taoe satoe resia,”
kata itoe hanoem. „Saja soeda ketemoe pada
Kadine (istri Sultan) Kurrem, pada siapa saja soeda
doedoek bitjara. Dalem ini pembitjara'an saja djadi
dapet taoe, sasoenggoenja djoega kita orang poenja
Sultan Abdoel Azzis tiada bener ingetannja. Kadang-kadang Padisha merinti dan atjapkali ia
bikin segala tingka gila, hingga orang moesti
tertawa. Kemaren Baginda Sultan soeda adoe
ajem di astana. . . . . . .”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Adoe ajem?” inelisapi Mohamed Ali dengen
heran.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Ja, doeablas ajem djago Inggris soeda dibikin tadjem tegilnja dan dibikin galak, laloe
diadoe satoe pada laen. Baginda Sultan dengen senang hati soeda meliat ini binatang-binatang berklai dan soeda kasi pake bintang Osmani pada doea ajem jang soeda menang berklai dan jang sekarang moesti dihormat oleh pendjaga-pendjaga astana. Tjoba kau pikir soeamikoe, apakah itoe boekan kelakoeannja orang gila ?” Pembitjara'an jang penting153
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Memang! Dan ini Radja gila moesti pegang
prenta di antara kita orang !” menjaoet Mohamed
Ali sambil tarik napas.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]—„Kamoedian Padisha meliat ia poenja doea
poeloe singa jang dikasi makan daging dengen
dirameken muziek, seperti adat Radja-radja Europa
doedoek makan.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sasoedanja itoe, Padisha prenta ia poenja dokter
batja satoe soerat kabar dan setelah itoe dokter
batja kabar perkara banjak roema di Teheran
soeda kebakar, dengen mendadak Sultan oesir
padanja dan Baginda lari ka samping astana, di
mana ada didjaga oleh barisan pendjaga astana.
Baginda kasi prenta pada ini barisan aken boenoe
Sasoecatoe orang'jang brani dateng di itoe tempat
dengen isep roko atawa pipa, kerna Sultan kwatir
astananja nanti dibakar.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Apakah tjoema itoe jang kau dapet taoe, Kheira?” menanja Mohamed Ali jang memandang
pada isirinja dengen tiada sabar. „Tiadakah kau
dapet laen kabar jang lebi penting bagi keslametan
negri kita orang? Saja rasa kau ada dapet taoe
resia laen dari Kadine Kurrem.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Saja dapet taoe djoega laen-laen hal,” menjaoet Kheira sambil tersenjoem serta kedipken
matanja. Saja taoe Moerad effendi soeka doedoek di tachta karadja'an jang kosong.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Ampir semoea pembesar kraton soeka meliat
laen Sultan pegang prenta, soepaja rahajat negri tiada djato di tangannja orang Rus.
. 154 Pembitjara'an jang penting.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Maka kaloe panglima-panglima prang maoe
masoek di kraton, nistjaja Kislar aga (kapala orang
kebiri di kraton) nanti boeka pintoe dan semoea
orang kebiri tiada nanti tjaboet pedangnja aken
membela satoe Sultan jang soeda djadi stenga
kafir. Djoeroe astana jang pertama, Fuad bei, telah
kasi kabar pada Kadine Kurrem, lagi ampat hari
ia toenggoe kau dateng di astana Sultan.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Baek, itoe pembitjara'an ada accoord sama
perkata'an Scheik el Islam,” kata Mohamed Ali
dengen aer inockanja keliatan senang. Saja
mengoetjap trima kasi boeat segala pertoeloengan
kau dalem ini oeroesan, tapi djagalah baek,
soepaja resia kita orang tiada terboeka.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Djangan kau kwatir, Mohamed Ali,” menjaoet hanoem Kheira sambil tersenjoem. „Saja
tiada bodo dan saja nanti djaga betoel kahormatannja familie kita orang dan nama kau sendiri.”
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kamoedian ini hanoem bangoen dari tempatrja
doedoek dan toeang satoe mangkok kopi boeat
swaminja jang dikasi isep djoega pipa narghileh.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sakoetika lamanja Mohamed Ali doedoek di
itoe kamar di sebla istrinja jang tjantik, jang
soeda menghiboer hati swaminja dengen berbagi-bagi perkata'an manis dan tjerita roepa-roepa hal.
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Hatinja Mohamed Ali senantiasa inget pada
perkara-perkara jang nanti boleh djadi, djika Sultan Abdoel Azis dikasi toeroen dari tachta karadja'an dan diganti oleh laen Sultan. Ia taoe betoel, tentoe Toerki moesti berprang paka Rus==Pembitjara'an jang penting155==
land jang soeda lengkep balatentara serta alat prangnja. Dalem ini peprangan ia, Mohamed Ali, boleh dapet lagi kapoedjian dan kesohoran aiawa namanja jang kesohor dan terkenal baek mendjadi ilang pamoernja sama sekali !
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dengen penoe pikiran begitoe Mohamed Ali
berpisa dari istrinja dan kaloear dari itoe kamar. la balik kombali ka kamar toelisnja, di mana ada banjak soerat-soerat, peta negri, soerat kabar dan boekoe-boekoe. Di sana ia doedoek bengong memikirken nasib negrinja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Apakah bisa ditoeloeng ?“ begitoelah Mohamed Ali pacha menanja pada dirinja sendiri,
koetika ia doedoek di kamar toelis dengen toendjang kapalanja dengen sebla tangan dan membatja caurant Turguie, orgaan dari pakoempoelan kaoem moeda di Toerki. „Apakah segala kasoesahan negri kita orang bisa ditoeloeng dengen” djalan prang besar? Saja rasa tiada. Radja-radja besar di Europa tiada soeka bantoe pada kita orang, kas negri ada kosong, laskar prang ada sampe gaga serta kosen, tapi tiada dapet pladjaran tjoekoep dalem perkara prang. Kita orang moesti bela kahormatannja. bangsa kita, djiwa kita nanti diadoe sabole-boleh..... laen dari itoe, abis perkara !
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Negri Polen soeda dikalaken dan dipoekoel
oleh Rusland, Duitschland dan Oostenrijk. Sekarang ada gilirannja negri Toerki jang maoe dirampas oleh orang Rus. Angkatan prang Rus nanti madjoe menjerang teroes ka Oostenrijk, kamoedian ka Duitschland.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dan begimana halnja Sultan baroe? Ja, brangkali ia bisa toeloeng sedikit penjakitnja karadja'an kita orang dan bisa djaga djoega, soepaja
nama kita orang tiada dapet tjatjat, tetapi aken bikin semboe sama sekali ini penjakit jang sanget brat, itoelah tiada bisa diharep, kendatipoen kita orang bisa dapet Radja jang begitoe bidjaksana serta kosen sebagi Baginda Mohamed II dan Baginda Soleiman dengen ia poenja balatentara Janitsar dan Spahi jang kesohor di djeman doeloekala. Saben-saben Radja-radja di Europa patjoel sedikit-sedikit ini negri, dan adjalnja pamerenta kaoem Ottomani ampir sampe. Adoe, sedi sekali !“
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sambil tarik napas pandjang Mohamed Ali jang
soeda berkali-kali oendjoek kakosenannja di medan prang, sekarang telah toendoeken kapalanja dan merasa amat doeka hati, kerna ia taoe negrinja ada terantjem bahaja besar, hingga di ini masa karadja'an Toerki ada saoepama orang jang sedeng berdiri di pinggirnja satoe toebir jang dalem.
- ↑ Toeroenannja Nabi Mohamed.
- ↑ Ini perkata‘an-perkata‘an Arab artinja: Saja merasa girang kerna meliat toean ada slamat. Doedoeklah!”
Pembesar-pembesar di Toerki memang soeka bitjara bahasa Arab, lebi poela kaloe bitjara sama oelama-oelama besar, sebegimana adatnja orang-orang bangsawan di Europa jang biasa bitjara bahasa Frans atawa laen-laen bahasa.