Mohamed Ali Pacha/Bab 17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
52315Mohamed Ali Pacha — Bab 17Gouw Peng Liang

XVII.

KETJAKEPANNJA BARISAN
BASHI BOZOUK.


 Doea djem blakangan Mohamed Ali kaloear poela dari pasanggrahan dengen trima prenta dari panglima prang Omar pacha aken tjari taoe di mana angkatan prang Rus soeda pergi mentjari tempat perlindoengan.
 Antara barisan snapan jang diprenta melakoeken ini pakerdjain ada teritoeng djoega barisan compangnie dari Mohamed Ali bei, jang merasa girang, sebab ia harep bisa ketemoe lagi pada balatentara Rus, aker kasi rasa oendjoek sendjatanja. Selaen compagnienja Mohamed Ali, soeda kaloear djoega doea compangnie laen dari barisan Snapan bersama doea barisan koeda dan satoe barisan bashi bozouk, masing-masing berdjalan di djalanan sendiri-sendiri.
 Dengen pelahan serta ati-ati soldadoe-soldadoe Toerki berdjalan dengen preksa segala gowa dan poehoen-poehoen ketjil, brangkali ada tentara Rus jang semboeni, tapi tiada saorang ada keliatan di itoe tempat. Sasoeda ilang koeboe-koeboenja di tepi soengi Donau, angkatan prang Rus njata Soeda moendoer ka tempat djaoe.
 Barisan Toerki liat di satoe tempat, di mana tiada ada roema dan tiada ada satoe menoesia, di sana sini ada terletak banjak snapan dan laen barang, diboeang oleh moesoe jang lari. Djalanan ada djelek, hingga soldadoe-soldadoe Toerki merasa tjape lantaran soesa di djalanan. Kira kira berdjalan stenga djem lamanja, djalanan ada lebi baek, tananja lebi tinggi serta kras, poehoen-poehoen ada banjak, bebrapa soengi ketjil ada di tenga djalan dan dari djaoe ada keliatan satoe gedong besar, terkoeroeng tembok tana, brangkali roemanja saorang bangsawan bangsa Roemenie. Soldadoe-soldadoe Toerki maoe brenti di ini roema boeat bikin ilang lelanja, tetapi keliatannja ada membikin orang tjoeriga, kerna di temboknja ada lobang-lobang boeat menembak dan di kebon ada keliatan bebrapa orang. Tiada lama lagi kadengeran swara snapan dari dalem gedong dan bebrapa soldadoe Toerki telah roeboe di langgar pelor.
 „Di itoe roema ada semboeni orang Rus," kata Achmed pacha jang kapalaken ini barisan infanterie Toerki dan ada toenggang koeda di seblanja Mohamed Ali. „Kita orang Kita orang moesti serang itoe gedong."
 Dengen sigra ini generaal prenta ia poenja officier-officier dan soldadoe aken berlengkep dan bersedia boeat menjerang. Sedeng bebrapa soldadoe diprenta madjoe dari depan sambil menembak aken bikin kliroe pada orang Rus, laen-laen soldadoe diprenta djalan di kiri kanan di antara segala poehoen-poehoen jang lêbêt, iaorang tiada boleh pasang snapannja, tapi moesti goenaken bajonet aken reboet itoe gedong. Setelah ini balatentara dateng di depan tembok, iaorang menjeboet namanja Toehan serta pandjet itoe tembok, di mana iaorang boenoe sekalian soldadoe Rus jang ada di itoe tempat dan soeda poekoel moesoenja ini dari blakang, hingga tentara Rus jang semboeni di ini gedong telah dilabrak dari depan dan dari blakang. Lantaran ini, kapitein Aksakoff jang kapalaken ini barisan Rus, telah menjera bersama semoea tentaranja. Orang-orang tawanan ini ditoetoep di satoe roema besar dan sasoedanja Achmed pacha tanja pada kapitein Aksakoff dari halnja laen-laen barisan Rus, itoe generaal, teroes brangkat aken preksa segala tempat jang lebi djaoe pernanja.
 Maski berdjalan doea djem lamanja, barisan Toerki tiada ketemoe lagi pada tentara Rus, djoega tiada ada laen gedong dan tiada ada saorang doesoen keliatan di tenga djalan. Roepa roepanja angkatan prang Rus soeda moendoer dan brangkali sekarang ia soeda diriken tangsi di tempat djaoe perdjalanan bebrapa djem lagi dari sana. Achmed pacha pikir tiada perloe soesoel begitoe djaoe. la prenta barisannja balik ka pasanggrahannja di tepi soengi Donau, dengen ambil laen djalan di djoeroesan Kalafat, sedeng Mohamed Ali diprenta bersama barisannja pergi bawa pinda orang-orang tawanan ka laen tempat.
 Sebab njata di djalan tiada ada moesoe lagi dan djoega soldadoe-soldadoe Toerki ada sanget tjape Mohamed Ali berdjalan dengen pelahan dan saben-saben ia prenta soldadoe brenti ilangken tjapenja. Di waktoe mengaso Ali toelis di boekoe boeat peringetan apa jang soeda terdjadi di tempat dan denger tjeritanja satoe luitenant jang dilahir di Widin dan taoe banjak hal dari negri Roemenie. Lantaran begitoe lama sekali ia baroe sampe di itoe gedong jang terkoeroeng tembok tana, di mana sekarang ada berkibar bendera Toerki. Soldadoe djaga ada djalan moendar mandir depan itoe gedong dan dari djaoe Mohamed Ali mendenger rame sekali swaranja orang bersoerak.
 „Apakah soeda djadi di ini tempat ?" menanja ia pada satoe luitenant jang berdjalan di seblanja. „Apa soldadoe djaga di itoe gedong soeda dapet bantoean dari laen barisan ?"
 „Betoel, kapitein, saja meliat ada barisan bashi bozouk dan orang Koerdi," menjaoet itoe luitenant jang djadi sedikit heran, kerna meliat aer moeka kapiteinnja seperti orang soesa hati.
 Mohamed Ali jang masi inget perkara di Isnik, ada sanget kwatir barisan bashi bozouk nanti berboeat perkara onar, dengen melanggar atoeran prang. la prenta soldadoe-soldadoenja berdjalan lebi tjepet, soepaja bisa lebi lekas sampe di itoe gedong.
 Bebrapa soldadoe bashi bozouk bangsa Koerdi dan Albanie jang djaga pintoe tembok, soeda moendoer dengen hormat aken kasi barisan nizam (infanterie) masoek. Tiada lama lagi Mohamed Ali sampe di lapangan di depan itoe gedong. Di ini tempat ada bebrapa orang Rus tawanan jang diboeka pakeannja, digantoeng di poehoen-poehoen kajoe dan badannja penoe loeka bekas diseksa oleh barisan bashi bozouk. Kapitein Aksakoff di-iket tangannja dan tjoema dikasi pake kemedja sadja jang petja ; ia berdiri di tenga bebrapa soldadoe bashi bozouk jang soeda tjaboet pedang dan bersoerak aken boenoe itoe officier Rus. Di ini kebon ada banjak soldadoe bashi bozouk dan satoe bei bangsa Albanie ada doedoek di satoe permadani sambil isep pipa dan beromong sama doea officier Toerki, antara mana Mohamed Ali kenalin ia poenja sobat doeloe, Soleiman bei.

„Siapa soeda prenta aken seksa dan boenoe ini orang-orang tawanan ?" menanja Mohamed Ali jang madjoe ka depan, di-ikoet oleh sekalian soldadoenja. „Tjoema Achmed pacha jang ada kwasa aken kasi prenta tentang ini orang-orang tawanan, dan sekarang itoe generaal prenta saja anter ini orang-orang tawanan boeat disraken pada serda rekrim panglima prang.

„Allah membri berkah pada kau, soedarakoe," kata satoe bei bangsa Koerdi jang sigra bangoen berdiri. „ini penjamoen-penjamoen bangsa Rus ada banjak akal dan boleh djadi di tenga djalan iaorang nanti bikin soesa pada kau. Kau haroes bersoekoer pada kita orang jang soeda boenoe itoe andjing-andjing Christen. Tjoba liat begimana pande anak soldadoe saja goenaken sendjata !"
 Sambil bitjara begitoe, ini bei bangsa Koerdi menoendjoek pada kapitein Aksakoff jang soeda roeboe di tana dan tarik napas jang pengabisan.
 „Tetapi ini perboeatan kedji ada melanggar prentanja Omar pacha," kata poela Mohamed Ali. Serdar ekrim tiada maoe orang berboeat perkara boesoek begini roepa. . . . ."
 „Omar pacha soeda kirim adjudantnja pada saja dengen prenta boenoe sekalian orang giaoer ini," menjaoet itoe bei, seraja ia oendjoek pada Soleiman bei jang memandang dengen tersenjoem pada Mohamed Ali.
 „la djoesta, itoe bangsat; ia boekan djadi adjudantnja serdar ekrim!" treak Mohamed Ali dengen amat mara. „la soeda tipoe pada kau dan saja nanti djaga, soepaja ia dapet hoekoemannja jang pantes.
 Soleiman bei, lekas kasi pedang kau dan seraken diri kau aken ditawan!"
 „Tiada nanti saja menjera pada kau, orang kafir jang doerhaka," menjaoet Soleiman, seraja bangoen menghampirken pada Mohamed Ali. „Satoe tempo angkau soeda tjoba hinaken saja, di Isnik . . . . ."
 „Seraken diri kau!" kata poela Mohamed Ali. Dalem sakedjep mata sadja soldadoe-soldadoe bashi bozouk telah berkoempoel aken membela pada soleiman bei jang iaorang sajang, sedeng soldadoe-soldadoe' nizam (barisan snapan) soeda berdiri di sapoeternja iaorang poenja kapitein. Roepa-roepanja ini doea barisan Toerki nanti berklai pada kawan sendiri dan tentoe sekali Mohamed Ali moesti kala, sebab djoembla soldadoe-soldadoenja tjoema sedikit. Beroentoeng tiada sampe kedjadian begitoe djaoe. Sablon Soleiman bei tjaboet pedangnja, tiba-tiba soldadoe-soldadoe bashi bozouk mendjadi riboet dengen bertreak:
 „Orang Rus dateng !"
 Sabenernja djoega itoe waktoe satoe barisan Rus ada menghampirken itoe gedong.
 „Kita orang moesti bikin dami ini katjidrahan," treak itoe bei bangsa Koerdi. „Tiada saorang Moslim boleh berklai pada kaoemnja sendiri, djika orang giaoer dateng menjerang."
 „Kita orang moesti melawan, soepaja ini tempat tiada djato di tangan moesoe, kamoedian baroelah kita orang oeroes perkara sendiri," kata Mohamed Ali, seraja memandang dengen mara pada Soleiman. „Perkara negri dan bendera karadjaän moesti diperloeken lebi doeloe dari pada laen laen hal.',
 „Baek, orang kafir," menjaoet Soleiman bei jang taro ia poenja barisan bashi bozouk di sepandjang tembok tana Mohamed Ali dan itoe bei bangsa Koerdi poen atoer masing-masing barisannja aken samboet datengnja balatentara Rus. Tiada lama poela itoe gedong soeda didjaga baek oleh laskar prang Toerki jang keliatan kopianja jang mera dan oedjoeng snapannja berkilat-kilat didjoedjoe matahari.  Barisan Rus soeda dateng deket itoe gedong, Dengen toenggang koeda bersendjata toembak dan snapan, pakeannja koening serta pake kopia koelit kambing dan spatoe tinggi bebrapa soldadoe kozak soeda koeroeng itoe gedong jang maoe direboet kombali dan di mana iaorang kira masi ada kawan-kawannja jang ditawan. Separonja ini barisan kozak soeda toeroen dari koeda aken masoek menjerang, separo lagi tinggal di depan tembok dan pasang snapannja.
 Tentara Toerki, barisan nizam dari Mohamed Ali, soeda berklai dengen gaga brani dan boenoe bebrapa soldadoe kozak jang maoe pandjet tem­bok tana dari itoe gedong. Setelah barisan kozak menjerang dari kiri kanan, soldadoe-soldadoe bashi bozouk soeda toenggang koedanja dan lari dari pintoe blakang, dikedjer oleh satoe barisan kozak, tapi tiada dapet ditahan. Itoe bei bangsa Koerdi dan Soleiman bei soeda lari paling doeloe dan ambil djalan menoedjoe ka tepi soengi Donau, boeat singkirken dirinja dari tangan moesoenja.
 Sekarang soldadoe kozak berbalik menjerang pada barisannja Mohamed Ali jang tinggal sendiri aken bela itoe gedong, tetapi maski ia ada begimana gaga serta kosen, tiada nanti ia bisa melawan lama pada moesoenja jang kawannja ada tiga lipet ganda lebi besar dari barisan Toerki jang ada di sana.
 Sebab kawan-kawannja ada banjak jang mati dan loeka, Mohamed Ali moendoerken soldadoenja. ka dalem kebon dan berkoempoel di sana, melawan teroes pada moesoenja. Stenga djem lamanja itoe barisan nizam soeda melawan pada soldadoe-soldadoe kozak jang toenggang koeda dan djalan kaki. Patroonnja itoe soldadoe-soldadoe Toerki soeda abis dipake menembak, maka iaorang moesti berklai dengen goenaken sadja bajonet.
 Tetapi djoega dalem keada'an begini, itoe barisan Toerki ampir binasa semoea. Sedeng Mohamed Ali maoe kasi prenta aken berklai mati-matian, soepaja ia dan tentaranja mati dengen kasi tinggal nama terpoedji, dengen mendadak soldadoe-soldadoe kozak brenti berklai dan melariken dirinja. Di loear ada kadengeran swara tindakan koeda; pelor-pelor dari meriam dan snapan soeda oesir itoe barisan Rus jang telah lari dengen tinggalken bebrapa banjak mait kawan-kawannja di tenga djalan.
 Itoe waktoe Mohamed Ali bei dan ia poenja. doea poeloe soldadoe jang masi idoep telah ketoeloengan dari satoe bahaja besar.
 Kamoedian datenglah barisan penoeloeng, jaitoe doea barisan koeda dan satoe barisan meriam, dikapalaken oleh serdar ekrim Omar pacha sendiri jang djalan preksa tempat peprangan, diiringken oleh bebrapa banjak officier, soeda menjasiken begimana kosen serta tjakep Mohamed Ali bersama kira-kira doea poeloe soldadoe soeda melawan-moesoenja jang begitoe banjak. ==140  Ketjakepannja barisan bashi bozouk==

 Doea minggoe blakangan Mohamed Ali bei dipakerdjaken pada generale staf dibawa prentanja Omar pacha dengen dapet satoe bintang kahormatan.
 Namanja Mohamed Ali soeda ditoelis dalem soerat rapport peprangan, dimana ada dipoedji kegagahan serta ketjakepannja dalem berklaian di itoe gedong.


Tamatnja bagian kasatoe