Lompat ke isi

Kisah Tuanta Salamaka/Bab 2

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

Pada suatu hari datanglah I Datok ri Panggentungan memerintahkan untuk memanggil I Lokmok ri Antang. Berkatalah I Datok ri Panggentungan kepada I Lokmok ri Antang, "Tujuan saya memanggil kamu ini, terkait santernya berita tentang kecendekiaan Yusuf yang tumbuh dewasa dan menjadi harapan dan tumpuan keluarga.

"Temui kemudian ajaklah ia ke sini untuk bertukar pikiran."

I Lokmok ri Antang pun pergi menemuinya. Setibanya di sana ia pun bertemu dan menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Tuanta, "Cucuku engkau dipanggil nenekmu."

"Baiklah Nek", kata Tuanta. Memang saya akan ke sana menemui nenekku di Panggentungan."

Setiba di sana, Tuanta memberi salam kemudian salamnya dibalas.

I Datok ri Panggentungan kemudian mempersilakan cucunya duduk, "Duduklah cucuku."

Tuanta pun segera duduk.

"Saya memanggil engkau Yusuf karena saya mendengar ilmumu telah sempurna. Namun demikian akan lebih baik jika kita bertiga berangkat ke Makassar menuntut ilmu di sana," kata I Datok ri Panggentungan.

Berkatalah Tuanta, “Baiklah, Nek."

Mereka kemudian berkemas. Setelah menentukan waktu yang baik, mereka pun pergi. Ketika meninggalkan Gowa, mula-mula mereka ke Bulusaraung kemudian ke Latimojong terus ke Bawakaraeng.

Di Bawakaraenglah mereka bertemu dengan para wali.

Berkatalah wali, "Yusuf, engkau telah pulang dari Bulusaraung dan Latimojong kemudian engkau datang padaku."

"Benar demikian, berilah kami ilmu," kata Tuanta.

Mereka pun bertiga diajarlah. Setelah mereka selesai berguru, Berkatalah wali, "Pengetahuan makrifatmu telah cukup. Namun, alangkah baiknya Jika kamu ke Mekah untuk menyempurnakan ilmumu dan (memurnikan akidahmu)."

Setelah minta izin dan berjabat tangan dengan gurunya, mereka pun pamit dan langsung ke Gowa. Setiba di Gowa mereka pun langsung kerumah masing-masing, tetapi Yusuf langsung menghadap Raja. Ketika Raja melihatnya, ia sangat gembira karena tahu bahwa Yusuf baru kembali dari perantauan menuntut ilmu.