Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Isutan Jarat

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

19. ISUTAN JARAT

1. Nama permainan

Isutan Jarat terdiri dari kata Isutan dan Jarat. Isutan kenmnglrinan merupakan perubahan dari kata usutan yang berarti mencari Jarat 'adalah penyebutan terhadap seutas tali dimana pada salah satu ujungnya dibuatkan kolong untuk memasukkan ujung tali yang satunya, sehinggaakan terbuat kolongan tali yang besar. Apabila ujung tali ini ditarik maka benda yang dimasukkan ke dalam lobang tali tersebut akan terjerat

Dalam permainan isutan jarat ini beberapa pemain berusaha mencari lobang jarat yang disembunyikan di dalam pasir oleh pemain lainnya dengan jalan menancapkan kayu runcing pada pasir penutup lobang jerat tersebut.

2. Peristiwa/waktu

Isutan jarat merupakan jenis permainan ~ yang bersifat hiburan. Daerah Kalinantan Selatan ( adalah ) merupakan daerah yang banyak dialiri sungai - sungai dan sebagian merupakan daerah pantai. Pada musim kemarau sewaktu air sudah menjadi surut, sehinga pinggiran sungai banyak terdapat pasir merupakan tempat yang disenangi oleh anak anak untuk tempat bermain. Salah satu jenis permainan anak-anak yang memanfaatkan pasir tadi adalah isutan jarat·
Permainan ini tidak ada kaitannya dengan peristiwa sosial tertentu.
Pelaksanaannya hanya pada siang hari, baik pagi, siang maupun sore, terutama pada waktu anak - anak menjelang mandi di sungai.

3. Latar belakang sosial budayanya

Pada masa lalu,terutama di daerah pedesaan hiburan anak anak sangatlah jarang. Salah satu hiburan yang mudah didapet anak - anak adalah bermain. Salah satu jenis permainan yang merupakan sarana hiburan anak - anak adalah isutan jarat. Oleh karenanya permainan ini adalah jenis permainan yang berkembang terutama di masyarakat pedesaan. Namun demikian dalam pelaksanaannya tidak membedakan kelompok sosial tertentu. Ia dapat dan boleh dimainkan o1eh anak - anak dari segala lapisan masyarakat, baik dari masyarakat petani, pedagang, nelayan, pegawai dan sebagainya.
4. Latar belakang sejarah perkembangannya
Berdasarkan keterangan para informan dinyatakan bahwa permainan ini merupakan jenis permainan yang disenangi anak anak pada waktu mereka.masih kanak-kanak. Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa permainan ini telah ada dan berkembang sebelum kemerdekaan.
Sekarang permainan ini sudah jarang terlihat dimainkan oleh anak anak. Mundurnya perkembangan permainan ini kemungkinan sekali karena,telah banyak jenis permainan lain yang lebih menarik bagi anak- anak.


5. Peserta/pelaku

  1. Jumlah pemain
    Permainan ini merupakan jenis permainan yang dilakukan secaraperorangan. Jumlahi·pemain,nya minimal dua orang dan maksimal empat orang. Minimal dua orang karena dalam permainan ini ada pemain yang pasang ( yaitu pemain yang menyembunyikan lubang jarat ) dan pemain yang naik (-yaitu pemain yang mencari lubang jarat).Maksimal empat orang karena kalau jumlah pemain terlalu banyak akan menyulitkan dalam permainan.
  2. Usianya
    Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak usia 7 sampai 14 tahun.Bagi anak yang belum ·berusia 7 tahun biasanya belum mampu ikut bermain, terutama dalam menyembuyikan lubang jaratnya.
    Bagi anak yang usianya lebih dari 14 tahun biasanya enggan untuk ikut dalam permainan ini. Hal ini disebabkan mereka malu kalau mendapat ejekan masyarakat.
  3. Jenis kelamin
    Permainan ini adalah jenis permainan yang biasanya hanya dimain kan oleh anak laki laki saja. Sebenarnyaya tidak ada larangan bagi anak anak perempuan untuk memainkannya, namun tidak pernah terlihat anak-anak perempuan mengikutinya.
  4. Kelompok sosialnya
    Pada umumnya anak anak dari segala lapisan masyarakat menyenangi permainan ini. Dalam pelaksanaannya mereka bermain bersama
sama, tanpa membedakan kelompok sosial manapun.
  1. Peralatan/perlengkapan permainan
    Adapun peralatan/perlengkapan yang dipergunakan dalam permainan ini adalah :
    1. jarat : yaitu tali yang terbuat dari serat pohon pisang. Serat pohon pisang ini dicari yang kering sehingga bentuknya seperti benang. Tali ini panjangnya lk. 75 cm dengan salah satu ujungnya dibuatkan kolongan untuk memasukkan ujung tali satunya sehingga akan terbentuk lubang jarat.

      Sketsa jarat ini adalah sebagai berikut :

    2. ranting kayu/bilah bambu sebesar pensil dengan panjang lk. 15 cm. Salah satu ujungnya diruncingkan. Kayu/bambu ini dipergunakan untuk mencari lubang jorat pasangan pemain lain.
    3. lapangan permainan : dipilih tempat yang banyak pasirnya. Biasanya anak anak memilih di tepi sungai pada waktu airnya surut atau di halaman rumah yang kebetulan banyak pasirnya.
  2. Iringan musik
    Dalam permainan ini tidak diperlukan musik pengiring baik vokal maupun instrumentalia.
  3. Jalannya permainan
  1. Persiapannya

    Setelah beberapa anak bersepakat untuk bermain isurat jarat mereka mulai mencari serat pohon pisang. Biasanya anak anak telah memiliki jarat, yang setelah selesai bermain kemudian mereka simpan untuk dapat dipergunakan di lain kesempatan.

    Jarat yang mereka pergunakan harus sama panjangnya misalnya 75 cm Selain jarat, mereka juga mencari ranting kayu atau ranting bambu dengan ujungnya diruncingkan.
Setiap pemain harus memiliki satu jarat dan satu ranting kayu bambu. Setelah ranting kayu atau bambu dan jarat telah mereka miliki ke mudian mereka cari lapangan permainan. Dalam persiapan ini juga perlu mereka sepakati bersama besarnya lingkaran pasir untuk menyembunyikan jarat misalnya garis tengahnya l½ jngkal atau lk. 20cm. · Apabila segala persiapan ini telah selesai, maka permainan ini pun dimulai.

b. Aturan permainan

Dalam permainan ini terdapat beberapa peraturan yang perlu di taati mereka bersama.
Aturan permainan tersebut adalah :
  1. Setiap pemain dalam menyembunyikan lubang jarat di dalam pasir benang jaratnya tidak boleh diperkecil lingkarannya atau dengan kata lain kolongan jaratnya harus lebar sehingga dapat dimasuki ujung kayu atau bambu lawan yang ditancapkan ke pasir.
  2. Pemain yang naik ( mencari lubang jarat ) akan mendapatkan satu kemenangan apabila tusukan kayu/bambunya berhasil masuk ke dalam kolongan jarat pemain yang pasang. Sebaliknya apabila tu sukan kayu/bambu pemain yang naik temyata lepas tidak dapat masuk ke dalam kolongan, maka pemain yang pasang ganti mendapat satu kemenangan.

c. Tahap - tahap permainan.

Permainan ini terdiri dari dua tahap, yaitu :
  1. Tahap menyembunyikan bolongan jarat

    Misalnya jumlah pemain tiga orang yaitu A, B dan C. Pemain A, B dan C masing masing berpencar mencari tempat yang banyak pasirnya. Jarak antar pemain lk. 3 - 4 meter. Mereka berjongkok berbelakangan dengan maksud agar dalam usaha menyembunyikan lubang jaratnya tidak dilihat oleh pemain lain. Cara menyusun lubang jarat adalah sebagai berikut : lubang jarat disusun berkelok kelok di dalam lingkaran dengan kedua benangnya harus direnggangkan/agak dirapatkan. Cara menyusun ini perlu kelihaian sehingga akan sulit ditebak pemain lain. Ujung jarat dan kolongan tali harus terlihat di luar lingkaran.

    Setelah kolongan jarat tersusun di da1am lingkaran kemudian mereka tutup dengan pasir dan secara perlahan - lahan permukaan pasir diratakan. Dengan demikian akan sulit ditebak ke arah mana lubang jarat tersebut kini berada. Apabila garis lingkaran terhapus
perlu dibuat kembali, sehingga akan terlihat jelas batas tempat menyembunyikan kolongan jarat.
Apabila semua pemain telah Selesai menyambunyikan lubang jarat, kemudian dilanjutkan dengan permainan tahap ke dua yaitu tahap mencari lubang jarat lawan.
Sketsa cara menyusun lubang jarat adalah sebagai berikut :
b) Tahap mencari kolongan jarat
Untuk memulai permainan tahap ke dua ini perlu ditetapkan lebih dahulu jarat siapa yang pertama-tama akan dicari. Penentuan ini bebas sesuai kesepakatan mereka saja, karena pada dasarnya semua jarat pemain nantinya akan secara bergantian dicari oleh pemain yang lain. Jarat A akan dicari oleh B dan C, jaret B akan dicari oleh A dan C, sedang jarat C akan dicari oleh A dan B. Misalnya disepakati jarat A yang mula mula akan dicari cara mencari lubang jarat adalah sebagai berikut :
Pemain B dan C kemudian berusaha mencari lubang jerat pemain A dengan jalan menetapkan ujung kayu/bambunya ke dalam lingkaran yang dibuat oleh A.
Sketsa cara mencari lubang jarat adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah ujung kayu/bambu B dan C dapat ke dalam lubang jarat adalah sebagai berikut :pemain B dan C tetap memegang kayu bambunya masing masing dengan sedi kit ditekan. Pemain A kemudian memegang ujung jaratnya yang menjulur ke luar lingkaran. Ujung jarat kemudian ditarik secara perlahan lahan. Apabila ujung kayu/bambu milik B atau C dapat ma suk ke dalam lubang, maka secara berlahan - lahan pula kolongan tali jarat pasti akan tertarik masuk ke dalam pasir dan akhirnya kayu yang masuk dalam lubang akan terjerat/terikat oleh jarat A..Namun apabila ujung kayu /bambu B dan c lepas tidak dapat -masuk ke dalam lubang, maka seluruh tali jarat akan tertarik keluar pasir.
Dalam sketsa I di atas ujung kayu/bambu B dapat masuk ke dalam kolongan jarat. Ini berarti B mendapat satu kemenangan.
Dalam sketsa II ujung kayu/bambu B dan C dapat masuk ke dalam kolongan dan ini berarti B dan C masing masing mendapat satu kemenangan.
Dalam sketsa III ternyata ujung kayu/bambu B dan C lepas tidak berhasil masuk ke dalam lubang jarat. Maka ini berarti A lah yang berhasil mendapat satu kemenangan.
Setelah usaha mencari kolongan jarat A telah selesai maka di lanjutkan A dzn G mencari lubang jerat B dengan cara seperti di atas. Demikian pula setelah jarat B selesai dicari dan diketahui siapa yang mendapat kemenangan, kemudian dilanjutkan dengan mencari lubang jarat pasangan C.

Setelah semua pasangan jaratselesai dicari, A, B dan C kembali

membuat pasangan jarat lagi untuk selanjutnya akan mereka cari secara bergantian.

Demikianlah pennainan ini berlangsung sampai mereka merasa

lelah dan sepakat untuk mengakhiri pennainan.
d Konsekwensi kalah menang
Kemenangan seorang pemain·dihitung dengan menjumlah berapa kemenangan yang telah mereka peroleh, baik kemenangan yang didapat karena kelihaian menyusun lutang jarat sehingga pemain lain tidak berhasil menemukannya maupun kemenangan yang didapat dari ketepatan menebak lubang jarat dari pemain lawan. Sebenarnya dalam per maman ini tidak terdapat konsekwensi bagi pemain yang menang mau pun yang kalah. Kemenangan yang diperoleh hanya akan memberikan dan kebanggaan bagi pemain itu sendiri.
9. Peranannya masa kini
Pengaruh dari permainan ini terhadap kehidupan dalam masyarakat memang tidak terlihat secara langsung. Namun dari permainan ini terdapat unsur - unsur edukatif yaitu unsur - unsur pembinan kejujuran dan ketrampilan atau kelihaian menyusun jarat atau menzbak lubang jarat lawan. Permainan ini menuntut adanya kejujuran pemwin yaitu dalam menyusun benang jerat . Hal ini disebabkan tidak dapat diketahui secara pasti apakah benang lubang jarat betul - betul renggang/berjarak atau tidak. Apabila ada yang melakukan kecurangan di antara pemain, kadang-kadang dapat menimbulkan perkelahian antar mereka. Misalnya dalam mengikat kolongan tali ternyata kurang kuat, sehingga apabila ujung kayu bambu pemain lawan dapat masuk ke dalam lubang jarat setelah ujung tali ditarik ternyata kolongan tali lepas dan pemain ini berkeras agar permainan diulang lagi.

10. Tanggapan masyarakat

Berdasarkan keterangan para infonnan dinyatakan bahwa sebenarnya tidak terdapat tanggapan negatif dari masyarakat terhadap pengembangan permainan ini. Para orang tua hanya mengharapkan dan selalu mengingatkan pada anak anak mereka apabila akan bermain isutan jarat jangan sampai menimbulkan perkelahian. Permainan ini perlu dikembangkan kembali dalam rangka membina kasan&ah budaya tradisional masyarakat Kalimantan Selatan maupun Indonesia pada umumnya.


ISURAT JARAT

Seorang anak sedang menyembunyikan jaratnya kedalam pasir.



Seorang anak sedang menarik tali jaratnya. sedang dua anak lainnya menancapkan bilah kayunya ke pasir/lingkaran pasangan untuk mencari lubang jarat.

PETA PERMAINAN RAKYAT DAERAH
KALIMANTAN SELATAN