Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Basasakolahan

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

11. B A S A S A K O L A H A N



  1. Nama permainan

    Masyarakat Kalimantan Selatan menamakan permainan ini Basasakolahan. Arti kata Basasakolahan ialah bermain sekolah - sekolahan.

    Menurut uraian beberapa informan bahwa kalau kita memperhatikan cara memainkannya, maka sesungguhnya permainan ini adalah main terka - terkaan.

    Salah satu tata cara kehidupan di sekolah ditiru, seperti kenaikan kelas. Permainan ini sifatnya berkelompok. Kelompok yang satu menerka sesuatu yang dipegang oleh kelompok ke dua. Apabila terkaan tidak kena maka diantara anggota kelompok tersebut ada yang dinaikkan kelasnya.

    Di Marabahan, yaitu ibu kota Kabupaten Barito Kuala permainan ini dinamai dengan baguguran. Adapun cara memainkannya sama saja dengan daerah daerah lainnya.

  2. P e r i s t i w a / w a k t u

    Permainan ini tidaklah dilaksanakan pada upacara - upacara adat tertentu dalam masyarakat, melainkan permainan anak - anak yang dimainkan secara berkelompok. Karena permainan cukup memakan waktu yang agak lama maka waktu yang dipergunakan oleh anak - anak dalam melaksanakannya umumnya di waktu sore. Kalau permainan dilakukan di waktu pagi, biasanya diambil pada saat istirahat belajar di sekolah dengan pesertanya yang tidak terlalu banyak. Sekali - sekali dapat juga dimankan pada jam pelajaran olah raga dengan bimbingan guru olah raga.

    Tidak ada hubungan dengan peristiwa sosial lainnya.

  3. Latar belakang sosial budayanya

    Dulu hiburan rakyat sedikit sekali. Ada yang berupa kesenian tradisional dan ada pula yang berupa permainan rakyat. Permainan rakyat ini bisa dimainkan oleh orang dewasa dan dapat pula dimainkan oleh anak - anak.

    Untuk permainan basasakolahan ini hanya dapat dimainkan oleh anak-anak. Permainan ini merupakan satu sarana hiburan masyarakat. Tingkatan - tingkatan atau golongan dalam masyarakat bukan merupakan satu halangan untuk melaksanakan permainan ini. Dengan kata lain, bahwa permainan basasakolahan dapat dimainkan oleh golongan apa saja

dalam masyarakat.

Anak yang memainkannya mungkin terdiri dari anak petani, anak pedagang, anak nelayan, anak pegawai dan lain sebagainya.

  1. Latar belakang sejarah perkembangannya

    Menurut penuturan para informan bahwa permainan ini sudah ada sejak mereka masih anak - anak yaitu pada usia kira-kira 10 tahun. Mereka ikut mengalami dan memainkannya. Jadi sebelum kemerdekaan permainan ini sudah ada dan berkembang.

    Permainan yang cukup disenangi oleh anak - anak tersebut pada saat ini sudah agak jarang dimainkan. Kapan permainan ini mulai berkembangnya tidak didapat informasi yang tegas dan pasti.

  2. Peserta / pelaku permainan
    1. Jumlahnya
      Jumlah pemain tergantung kepada kata sepakat yang diambil antara ke dua regu pemain. Apabila jumlah peserta yang akan bermain terdiri dari 8 orang, maka masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang saja. Bilamana jumlah yang akan bermain 14 orang maka masing masing regu akan terdiri dari 7 orang. Setiap regu dipimpin oleh seorang ketua regu yang biasanya dipilih dari anak yang terbesar dan tertua. Tentang jumlah peserta ini biasanya minimum dalam satu regu 4 orang, maksimum 7 orang.
    2. Usianya
      Usia anak dalam permainan ini paling muda 7 tahun dan paling tua 12 tahun atau anak kelas I S D sampai kelas VI S D. Sebenarnya anak kelas I yang berusia 7 tahun tersebut masih terlalu muda untuk ikut bermain. Tetapi karena permainan ini tidak menuntut pemahaman atau pengertian yang dalam bagi para pemain, maka anak kecil usia 7 tahun sudah dapat diikut sertakan dalam permainan ini. Di samping itu permainan ini tidak menghajatkan kekuatan tenaga yang besar dari para pemain.
    3. Jenis kelamin
      Peserta permainan ini boleh laki - laki saja atau perempuan saja. Larangan terhadap permainan campuran pun tidak ada

d. Kelompok sosialnya
Permainan ini boleh dimainkan oleh anak - anak dari segala lapisan masyarakat, tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Anak petani, anak nelayan, anak pedagang. anak pegawai, pelajar atau bukan pelajar dapat memainkannya bersama - sama.
  1. Peralatan perlengkapan permainan
  1. Lapangan permainan

    Lapangan yang dipergunakan untuk permainan ini berukuran kira kira 4 x 9 meter. Biasanya diambil halaman sekolah atau halaman rumah yang rata, tidak ditumbuhi rumput dan cukup keras. Mengapa demikian, karena diatasnya diperlukan petak petak persegi yang cukup jelas, walaupun garis - garis tersebut dibuat dengan kayu yang tajam.

    Gambar sketsa I lapangan tersebut adalah sebagai berikut :


  2. Alat permainan

    Alat permainan yang dipergunakan dalam permainan ini hanya sebiji batu kerikil atau potongan kayu kecil yang bisa digenggam. Sesungguhnya benda - benda tersebut yang ukurannya agak besar pun dapat juga dipergunakan karena benda itu dipegang dan disembunyikan di belakang badan sehingga lawan tidak dapat melihatnya.

  1. I r i n g a n m u s i k

    Iringan musik sebagai illustrasi atas permainan ini tidak ada.

8. Jalannya permainan

1. Tahap mengatur barisan pemain
 Regu A dan regu B masing masing mengatur barisannya menempati petaknya sendiri-sendiri.

Gambar ilustrasi
diagram I:



 Semua pemain berdiri di petak kelas I ( I ). Para pemain dinyatakan dengan nomor urut 1 s/d 14. Nomor 7 sebagai pemimpin regu A, sedangkan nomor 14 sebagai pemaimpin regu B.
 Angka Rumawi menunjukkan kelas I - VI.

2. Tahap penentuan sebagai penerka pertama
 Untuk ini dilakukan suten oleh pemimpin regu masing- masing. Ternyata dalam suten regu A yang menang. Sudah barang tentu regu A yang menjadi penerka.
3. Tahap penerkaan oleh regu yang menang dan penyimpanan benda kecil oleh regu yang kalah
 karena regu A yang menang maka pemimpin regu A mulai memperhatikan benda kecil yang akan dipegang / digenggam oleh salah seorang pemain regu B

 Gambar ilustrasi II:
114


Keterangan ilustrasi II :

Regu A dan regu B saling berhadapan. Pimpinan regu A dan para

pemain memperhatikan pemimpin regu B bergerak di belakang anak buahnya untuk meletakkan benda kecil yang disembunyikan di dalam genggaman yang ditaruh di belakang pantat.

Pemimpin regu B bergerak dari no. 8 s/d no. 13



Gambar ilustrasi III : (pemimpin regu B meletakkan benda kecil

digenggam pemain no. 9)


Sesudah pemimpin regu B selesai meletakkan benda kecil pemimpin regu B berseru " sudah " yang artinya benda tersebut sudah selesai diletakkan dalam gengaman salah seorang pemainnya (nomor 9)

115

 Pemimpin regu A berunding dengan anak buahnya untuk menerka dimana benda kecil tersebut berada. Pemimpin regu A mengatakan bahwa benda itu berada pada pemain regu B nomor 8. Terkaan regu A ini ternyata meleset. Pemain regu B no. 9 berhak naik kelas. Pemain tersebut melangkah ke pelak di depannya (petak kelas II)
 Gambar ilustrasi IV: (kedudukan pemain setelah No. 9 naik kelas)

 Dengan melesetnya terkaan regu A maka penerka berpindah kepada regu B. Pemimpin regu A BERGERAK DI BELAK.ANG ANAK BUAHNYA (no. 1 s/d 6) untuk menyimpan benda kecil. Oleh pemimpin regu A benda tersebut disimpan di tangan pemain regu A no. 5
 Gambar ilustrasi V: (kedudukan pemain setelah no. 9 naik kelas)

 Sesudah pemimpin regu A selesai menyimpan benda tersebut pemimpin regu A mengatakan sudah. Pemimpin regu B berunding bersama anak buahnya untuk menentukan dimana benda tersebut berada. Terkaan regu B temyata benar, yaitu di tangan pemain no. 5. Pemain regu A no. 5 tidak boleh naik kelas atau berpindah ke petak kelas II.

 Hak menerka dipegang terus oleh regu B sampai regu B menerkanya meleset, sehingga salah seorang pemain regu A naik kelas. Permainan berjalan terus saling berganti terka sampai akhirnya salah satu regu 5 orang atau semuanya naik kelas sampai kelas VI lebih cepat dari regu lainnya.  Gambar Ilustrasi VI: (keadaan akhir permainan)


9. Peranannya masa kini

 Peranan yang diambil oleh permainan ini pada saat ini adalah terbentuknya perasaan kejujuran pada diri setiap anak. Bukankah benda kecil itu bisa dibuat dua atau tiga untuk menipu musuh.
 Dalam permainan ini anak merasa bersalah besar kalau terjadi permainan yang tidak jujur. Satu kali melakukan kecurangan maka seterusnya pemain kehilangan kepercayaan sehingga tidak dapat lagi ikut bermain bersama-sama yang lainnya.

10. Tanggapan masyarakat

 Tidak ada tanggapan yang negatif terhadap permainan ini. Permainan ini menyenangkan dan menggembirakan anak.

 Karena sifat inilah maka permainan ini disenangi dan masih dimainkan hingga kini.