Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan/Balubuk

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
  1. B A L U B U K


  1. Nama permainan

    Balubuk berasal dari kata lubuk dan awalan ba ( - ber ). Lubuk adalah bahasa Banjar yang dalam bahasa Indonesia berarti lubang besar di sawah tempat berkumpulnya ikan pada waktu musim kemarau.

    Balubuk ( berlubuk ) merupakan jenis permainan dimana setiap pemain berusaha memasukkan sesuatu benda yang dipakai sebagai taruhan ke dalam sebuah lubang.

    Dalam permainan ini setiap pemain berusaha melemparkan sejumlah biji karet yang dipakai sebagai taruhan sehingga dapat masuk ke dalam lubang yang dibuat di tanah.

  2. Peristiwa/waktu

    Permainan ini adalah merupakan permainan anak - anak yang bersifat rekreatif dan kompetitif. Pada mulanya alat permainan yang juga di pergunakan sebagai taruhan adalah biji buah karet. Namun sekarang ini ada yang mengganti biji karet tersebut dengan kelereng.

    Permainan ini pada dasarnya lebih banyak merupakan permainan yang bersifat musiman yaitu lebih banyak dimainkan oleh anak - anak pada waktu musim kemarau sewaktu buah karet sudah tua dan banyak berjatuhan ke tanah. Meskipun demikian permainan ini sebenarnya dapat dimainkan dalam segala waktu tidak terikat oleh peristiwa sosial tertentu. Pelaksanaan permainan hanya dimainkan pada siang hari, baik pagi, siang maupun sore hari.
  3. Latar belakang sosial budayanya

    Daerah Kalimantan Selatan adalah merupakan daerah yang banyak terdapat perkebunan karet. Pada musim kemarau sewaktu buah karat telah tua, merupakan masa yang sangat menyenangkan bagi anak - anak yang tinggal di daerah sekitarnya. Pada siang hari anak - anak beramai ramai ataupun sendirian mencanri buah karet yang banyak bertebaran di bawah pohon karet.

    Dengan menggunakan buah karet inilah mereka kemudian bermain bersama - sama. Salah satu jenis permainan yang menggunakan buah karet sebagai alatnya adalah balubuk.

    Meskipun permainan ini lebih banyak dilakukan oleh anak - anak pe

desaan yang tinggal di sekitar kebun karet, namun pada dasarnya anak anak dari segala lapisan masyarakat dapat mengikuti dan memainkan permainan ini, tidak terbatas pada kelompok sosial masyarakat tertentu saja.

  1. Latar belakang sejarah perkembangannya

    Berdasarkan keterangan para informan dinyatakan bahwa permainan ini telah ada dan merupakan jenis permainan yang sangat disenangi oleh anak - anak sejak sebelum kemerdekaan. Hal ini terutama disebabkan karena peralatan yang dipergunakan dalam permainan ini yaitu biji karet dengan mudah mereka cari di kebun-kebun karat yang kebanyakan tidak jauh dari desa.

    Sampai sekarang permainan ini masih berkembang, meskipun kadang kadang alat permainannya diganti dengan kelereng.

  2. Peserta/pelaku
  1. Jumlahnya
    Peserta dari permainan ini minimal dua orang dan maksimal empat orang. Maksimal empat orang karena apabila lebih dari empat orang mengakibatkan jumlah biji karat yang akan jadi taruhan lebih banyak sehingga akan menyulitkan bagi pemain yang akan melakukan lemparan ke arah lubang. Disamping itu apabila jumlah pemain terlalu banyak kemungkinan sekali sebelum pemain di urutan terakhir mendapat giliran untuk bermain, biji karat yang dipakai sebagai taruhan sudah dihabiskan oleh pemain yang terdahulu.
  2. U s i a n y a
    Usia peserta dari permainan ini antara 7 sampai dengan 14 tahun. Bagi anak yang belum berusia 7 tahun biasanya belum mampu ikut bermain, karena di dalam permainan ini diperlukan kemahiran dalam melemparkan undas maupun biji karat ke taruhan. Bagi anak yang usianya lebih dari 14 tahun biasanya mereka enggan ikut dalam permainan ini, karena akan mendapat ejekan dari masyarakat sekitarnya.
  3. Jenis kelamin
    Permainan ini adalah merupakan permainan yang hanya dilakukan oleh anak laki - laki saja dan tidak pernah dimainkan oleh anak perempuan. Sebenarnya tidak ada larangan bagi anak perempuan untuk
memainkan permainan ini. Namun anak - anak perempuan merasa enggan untuk ikut dalam permainan ini, karena dalam permainan ini terdapat unsur - unsur taruhan yang tidak sesuai dengan sifat kewanitaan.

d. kelompok sosialnya Permainan ini adalah merupakan jenis permainan yang sangat digemari oleh anak-anak pedesaan di seluruh wilayah Kalimantan Selatan terutama anak-anak yang tinggal di sekitar perkebunan karet. Dalam pelaksanaannya tidek membedakan kelompok sosial masyarakat tertentu. Mereka bermain bersama, baik mereka dari anak petani, anak pedagang, pegawai dan sebagainya.


6. Peralatan/ perlengkapan permainan

Peralatan/ perlengkapan permainan yang dipergunakan dalam permainan ini adalah :

a. Biji karet : yang dengan mudah mereka cari di bawah pohon karet bila musim karet telah tua. Bija karet dipakai sebagai alat taruhan. Oleh karena itu setiap anak biasanya berusaha mencari dan mengumpulkan biji karet sebanyak mungkin. Selain dipakai alat taruhan, mereka memilih salah satu biji karet yang besar, berat, dan kuat. Biji karet yang telah dipilih ini akan dipakai sebagai alat untuk melakukan kacian (lemparan permainan untuk menentukan urutan pemain) maupun dipakai untuk melakukan lemparan ke arah biji karet taruhan. Biji karet yang telah terpilih dan digunakan untuk melakukan kacian dan lemparan ini disebut dengan undas.

Sekarang biji karet yang dipergunakan untuk taruhan ini sering diganti dengan kelereng.


b. Lapangan permainan Untuk keperluan permaianan ini perlu dicari tempat yang agak luas dan tanah rata serta bersih dari rumput. Di tempat inilah nanti akan dibuat lapangan permainan.

Untuk perlengkapan lapangan permainan diperlukan sepotong kayu persegi empat dengan ukuran kurang lebih 10x30 cm, serta tebal kayu 5 cm. Kayu ini dipilih yang berat agar nanti kalau kena lemparan biji taruhan tidak mudah roboh. Sketsa lapangan permaian adalah sebagai berikut:

99

  1. garis penggadakan, dengan panjang lk. 2 meter. Garis ini pertama-tama digunakan sebagai batas melakukan kacian untuk menentukan urutan pemain dalam melakukan permainan tahap berikutnya. Selanjutnya dari garis panggadakan ini juga akan dilakukan tahap pelemparan baik pelemparan biji taruhan ke lubang permainan mau pun pelemparan undas ke salah satu biji taruhan.
  2. lubuk / lubang ini dibuat di atas tanah dengan menggunakan kayu atau bambu. Garis tengah lubang antara 7 - 10 cm dengan kedalaman antara 4-5 cm. Jarak antara lubang dengan garis panggadakan antara 3-4m.
  3. garis pelemparan : garis ini terletak di belakang lubuk / lubang dengan jarak lk. 10 cm dari lubuk. Dari garis pelemparan ini akan dilakukan tahap bakakacian yaitu lemparan undas ke arah garis panggadakan.
  4. potongan kayu segi empat : potongan kayu ini terletak di garis pelemparan tepat di belakang lubuk.
    Fungsi potongan kayu ini adalah untuk memantulkan kembali biji-biji karet taruhan yang dilemparkan dari garis panggadakan sehingga biji karet yang terpantul tersebut dapat masuk kembali ke dalam lubuk.

7. Iringan musik

 Dalam permainan ini tidak diperlukan iringan musik baik vokal maupun instrumentalia.

8. Jalannya permainan a. Persiapannya
 Setelah ada kesepakatan antar beberapa anak untuk bermain balu buk. masing masing pemain kemudian menyiapkan biji karet yang akan dipakai sebagai taruhan. Pada waktu musim bermain balubuk, biasanya kemana mereka pergi di sakunya penuh dengan biji karet.
 Di samping mereka menyiapkan biji karet, mereka secara bersama sama membuat lapangan permainan. Setelah semua persiapan telah cukup maka dimulailah permainan balubuk ini.

b. Aturan permainan
 Dalam permainan ini terdapat beberapa aturan permainan yang harus disepakati dan ditaati bersama. Adapun aturan permainan tersebut adalah:
1) Dalam tahap bakakacian yaitu tahap untuk menentukan urutan bermain, apabila ada pemain setelah melemparkan undasnya (biji karet yang telah mereka pilih) ternyata undasnya tepat berada di atas garis panggadakan atau tidak berhasil melampaui garis panggadakan, maka pemain ini dinyatakan mati dan tidak boleh mengikuti permainan tahap berikutnya.


Dalam sketsa tersebut di atas maka pemain B dan E dinyatakan mati dan tidak boleh mengikuti permainan tahap berikutnya.

2) Urutan pemain untuk melakukan permainan tahap ke dua ditentukan oleh jarak undasnya dengan garis panggadakan. Makin dekat dengan garis panggadakan pemain ini akan mendapat giliran/urutan pertama dan seterusnya.

101

Sketsa II:


Dalam kedudukan tersebut di atas maka pemain A, C, D dinyatakan hidup dan boleh melanjutkan permainan tahap berikutnya dengan urutan pemain adalah : A, D dan terakhir C.
3) Semua pemain yang hidup berhak melakukan lemparan tahap ke dua dan ke tiga.
4) Dalam melakukan lemparan tahap ke dua apabila terdapet biji karet taruhan yang berhasil masuk ke dalam lubuk maka karet taruhan tersebut (yang masuk dalam lubuk) menjadi hak kemenangan pemain yang melakukan lemparan dan boleh diambilnya.
5) Apabila setelah semua pemain yang berhak bermain telah mendapat giliran bermain, ternyata masih ada biji karet yang tersisa maka sisa biji karet tersebut akan ditambahkan pada biji karet taruhan pada permainan berikutnya yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian.
c Tahap tahap permainan
 Dalam permainan ini terdiri dari tiga tahap. Sebelum permainan ini dimulai terlebih dahulu mereka merundingkan jumlah biji karet yang akan menjadi taruhan. Penetapan jumlah taruhan ini hanya berlaku sekali main, maksudnya bahwa setiap kali akan memulai permainan mereka perlu merundingkan terlebih dahulu berapa jumlah biji karet yang akan menjadi taruhan. Misalnya dalam permainan ini terdiri dari lima orang pemain yaitu A, B, C, D dan E. Setelah ada kesepakatan tentang jumlah taruhan misalnya tiga biji, maka setiap pemain meletakkani tiga biji karet ke dalam lubuk sehingga jumlah biji karet taruhan di dalam lubuk adalah lima be1as biji. Setelah itu maka dimulailah permainan tersebut yaitu :

102
Tahap pertama :
Semua pemain berdiri di belakang garis pelemparan dan secara bergantian mereka melemparkan undasnya ke arah garis panggadakan. Semua pemain berusaha agar undasnya dapat melampaui garis panggadakan, tetapi juga diusahakan agar tetap dekat dengan garis. Setelah semua pemain melakukan pelemparan dan kedudukan masing - masing undas pemain seperti sketsa di bawah ini :

Sketsa III

Dalam kedudukan tersebut di atas sesuai dengan aturan permainan maka pemain B dan E dinyatakan mati dan tidak boleh ikut dalam permainan berikutnya. Pemain A, C dan D dinyatakan hidup dan berhak melakukan permainan tahap berikutnya. Urutan pemain adalah A, D dan terakhir C.
Tahap kedua
Pemain A yang berada pada urutan pertama kemudian mengambil seluruh biji karet taruhan yang berada di dalam lubuk. Dari belakang garis panggadakan pemain A sekaligus melemparkan semua biji karet taruhan ke arah lubuk. Dalam lemparan ini diusahakan agar
taruhan yang dilemparkan sebanyak mungkin dapat masuk ke dalam lubuk.
Misalnya setelah A melakukan lemparan ternyata enam biji karet taruhan berhasil masuk ke dalam lubuk. Sesuai dengan aturan permainan maka ke enam biji karet tersebut menjadi kemenangan A dan boleh diambilnya.
Sketsa IV :
pemain A yang melemparkan biji karet taruhan ke dalam lubuk :

Setelah A mengambil biji karet yang masuk ke dalam lubuk, maka tinggal sembilan biji karet taruhan yang berada di luar lubuk. Kemudian permainan dilanjutkan dengan permainan tahap ke tiga.
Tahap ke tiga :
 Pemain A kembali berdiri di belakang garis panggadakan. Salah seorang pemain lain misalnya D Kemudian menunjuk salah satu biji karet taruhan yang berada di luar lubuk untuk dilempar oleh A dengan undasnya. D bebas menunjuk biji karet tersebut tetapi diusahakan agar lemparan A akan sulit untuk mengenai biji karet yang ditunjuk atau kalau kena pasti undasnya akan menyentuh biji karet yang lain
Sketsa V :
 pemain A akan melempar biji karet yang ditunjuk oleh D dengan undasnya.

Misalnya D menunjuk biji karet x, maka A harus melempar biji karet ini Apabila lemparan A mengenai biji karet x dan undasnya tidak menyentuh biji karet taruhan yang lain maka seluruh biji karet taruhan menjadi kemenangan A dan boleh diambil seluruhnya dan ini berarti permainan telah berakhir dan perlu dimulai lagi dari permulaan. Namun apabila lemparan A tidak mengenai biji karet x atau kalaupun kena ternyata kemudian menyentuh biji karet yang lain maka ini berarti lemparan A gagal dan hak pemain A untuk main telah habis dan kemudian giliran pemain D untuk bermain tahap ke dua dan ke tiga seperti yang telah dilakukan oleh A. Dengan demikian pemain A ini hanya mendapatkan kemenangan dengan enam biji karet hasil lemparan tahap ke dua. Demikian seterusnya setelah D selesai melakukan lemparan dan ternyata masih ada sisa biji karet taruhan maka pemain C ganti mendapat giliran untuk bermain.

Dalam permainan tahap ke dua dan ke tiga ini pemain B dan E hanya sebagai penonton saja karena ke dua pemain ini te1ah mati setelah melakukan pelemparan tahap pertama. Untuk memulai permainan kembali maka mereka merundingkan lagi jumlah biji taruhan dan kemudian dimulai lagi dari permainan tahap pertama.

Permainan ini berlangsung sampai beberapa pemain menderita kalah dan biji karetnya habis atau mereka telah merasa lelah dan sepakat untuk mengakhiri permainan.

d. Konsekwensi kalah menang

Bagi pemain yang kurang pandai dalam melakukan lemparan dengan sendirinya pemain ini selalu kalah. Ini berarti makin lama biji karetnya makin habis. Pemain yang kalah akan menerima kekalahannya dan berusaha mencari lagi biji karet yang dengan mudah mereka cari di kebun karet di sekitarnya.

Bagi pemain yang pandai melakukan lemparan, pemain ini dikatakan pemain yang bidik artinya pemain ini selalu tepat lemparannya. Pemain ini di samping akan banyak mendapat kemenangan biji karet. juga akan selalu mendapat pujian dari teman - temannya.

9. Peranannya masa kini

Pengaruh permainan ini terhadap kehidupan dalam masyarakat tidak terlihat jelas secara langsung. Dalam permainan ini meskipun terdapat unsur taruhan. namun tidak terdapat adanya usaha - usaha untuk mengganti biji taruhan dengan uang. Sehingga pengaruh negatif dari permainan ini terhadap kehidupan dalam masyarakat boleh dikatakan tidak ada.

Di samping itu pada permainan ini terdapat pula unsur -unsur yang

bersifat positif yaitu melatih ketrampilan anak untuk dengan tepat membidik biji karet yang ditunjuk oleh pemain lain maupun ketrampilan memasukkan biji taruhan ke dalam lubuk.

  1. Tanggapan masyarakat

Meskipun dalam permainan ini terdapat unsur taruhan seperti telah diuraikan di atas, namun masyarakat pada umumnya tetap menyambut positif perkembangan permainan ini sejauh tidak adanya usaha - usaha untuk mengganti biji taruhan dengan jenis taruhan lain seperti uang.

Hai ini terutama disebabkan permainan ini merupakan permainan hiburan bagi anak - anak yang juga tidak membahayakan keselamatan anak - anak sendiri.

Di samping itu alat permainan yang mereka pergunakan yaitu biji karet dengan mudah dicari sendiri oleh anak - anak di kebun karet yang biasanya tidak jauh dari rumah mereka.


__________________




BALUBUK

Seorang pemain sedang melemparkan semua biji taruhan ke arah lubang permainan.

Seorang pemain berusaha melempar salah satu biji taruhan yang ditunjuk oleh pemain lain dengan undasnya.