Mohamed Ali Pacha/Bab 8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
52301Mohamed Ali Pacha — Bab 8Gouw Peng Liang

XIII.
DALEM KALANGAN FAMILIE BAROE.

Setelah Ali pacha dateng di gedongnja, iabteroes masoek ka kamar dalem, di mana ia poenja istri ada doedoek menangis, sebab baroe keilangan satoe soedara jang amat ditjinta.

Hanoem Emineh, istrinja Ali pacha, baroe liwat sapoeloe taon berlaloe dari negrinja di Albanie; ia telah menika pada Ali pacha jang di itoe masa ada djadi gouverneur dari Janina. Parasnja Emineh ada eilok serta tjantik, oemoernja baroe tiga poeloe taon; potongan moekanja ada sebagi prempoean Albanie, matanja biroe, ramboetnja item, di bla doea, terlepas di blakang. Badjoenja ada dari kaen mouselien Persie, di kapalanja ia pake satoe fez ketjil, samentara di keeping dan djari-djari tangannja ada bertjahja barang-barang permata moelia. Ini njonja bangsawan ada doedoek bersila deket djendela, di hadepannja ada satoe medja ketjil, di mana ada ditaro satoe hoka (pipa) jang lagi dipasang oedjoengnja dan lagi ada bebrapa djeroek, satoe tempat kopi dan tiga îjawan ketjil. Pada kakinja ini njonja ada doedoek satoe boedak prempoean bangsa Nubie jang memboedjoek njonjanja dengen berbagi bagi perkata'an manis boeat mengiboer.

Ali pacha masoek ka dalem dengen roepa senang dan doedoek di sebla istrinja jang prenta

boediang aken pasang lampoe besar.

Dalem kaIangan familie baroe

45


»Emineh, hati djiwakoe," kata Ali pach, seraja pegang tangan istrinja. „Saja ada bawa kabar baek aken bikin girang hati kau."

„Apa kau soeda diangkat mendjadi wasir besar?" menanja itoe hanoem jang ampir tiada perdoeli pada bitjara swaminja.

„Boekan, tapi ada lebi baek dari itoe perkara," menjaoet si swami. „Kabesaran di dalem doenia gampang ilang seperti asep. Baginda Sultan sendiri poen masi gampang ilang kekwasa'annja, tapi peroentoengan baek di dalem roema ada lebi berharga dari sekalian harta doenia. Kita orang nanti dapet oentoeng baroe daiem roema kita dan boeat ini hal kita orang haroes bersoekoer pada Toehan jang maha kwasa."

„Sasoedanja soedarakoe, Mohamed meninggal, saja rasa dirikoe tiada bisa djadi beroentoeng lagi," menjaoet Emineh dengen swara sedi. „Dari masi ketjil saja soeda rawatin padanja, sebab oeiika ia diiahir iboekoe telah menoetoep mata. Saja ingin sekali ia bisa idoep beroentoeng sampe toea, dapet gelaran pacha, tetapi, adoe! itoe Pengharepan soeda djadi poetoes sama sekali!

Kombali hanoem Emineh menangis dan toetoep moekanja dengen kadoea tangan.

,,Dan sekarang Allah berboeat satoe perkara heran bagi kau," kata poela Ali pacha. „Toehan soeda ambil Mohamed dari kita orang, soepaja anak bisa bersenang di sorga. Sekarang Toehan jang maha moera koarniaken kita orang ==48 Dalem Kalangan familie baroe==

Mohamed kadoea, sama besarnja, sama oemoernja, sama tjakepnja dan roepanja dengen soedara kita orang ada seperti doea ketes emboen. Itoe anak saja soeda toeloeng dari tangannja orang-orang doerhaka dan sekarang saja bawa puelang, sebagi anoegrahnja Allah."
 Ali pacha tjeritaken hal ihwalnja menoeloeng Julius di roema djaga dan sekarang itoe anak disoeroe boedjang-boedjang kasi mandi dan toekar pakean, aken dibawa mengadep pada Emineh. „Bawalah itoe anak kemari," kata itoe hanoem jang moelia, sasoedanja swaminja brenti tjerita. „Kaloe betoel parasnja seperti Mohamed, biarlah kita orang ambil ia boeat anak, kerna kita orang sendiri tiada mempoenjai anak."
 „Itoelah memang saja ada niat," kata Ali pacha sambil tertawa dan tepok kadoea tangannja. Itoe waktoe pintoe kamar terboeka dan orang kebiri jang menoenggoe di loear sigra masoek ka dalem dengen membawa Julius jang dikasi mengadep pada Ali pacha dan istrinja. Dengen kagoem meliat perhiasan amat inda di ini kamar dan meliat istrinja Ali pacha jang tjakep, Julius lantes berloetoet di hadepan ini njonja, jang telah bertreak dari sebab girang.
 „Ini anak tiada sedikit berbeda dari Mohamed, betoel seperti pinang dibla doea," kata Emineh. „Matanja biroe, ramboetnja sedikit koening, moekanja koeroes, badannja lemas, betoel seperti Moe- hamed koetika ia sakit dan ampir poetoes djiwa." ==Dalem kalangan familie baroe 49==

Emineh melihat, bagimana pantas betoel Julius pake itoe pakean dari soedaranja jang meninggal, hingga ia ampir djato pangsan dari girang.
 „Mohamed!" treak itoe njonja sambil tertawa. «Terpoedjüah namarja Allah jang soeda anoegrahken soedarakoe kombali. Hei, anak manis, apa kau soeka djadi anak kita orang?"
 „Allah nanti mambri berkah pada toean dan njonja jang moelia boeat segala kabaean jang telah diberboeat," kata Julius dalem bahasa Duits dengan merasa piloe di hati, sebab ini doea soeami istri ada amat manis boedi dan adatnja.
 „Apakah ia bilang? Apa ini anak boekan orang Albanie dan boekan tinggal di Konstantinopel?" nienanja Emineh dan pegang tangan soeaminja.
 »Apa ia tiada bisa bitjara bahasa Toerki atawa Arab? Saja kira ia ada bangsa kita orang djoega, maka ia lari kamari dari kapal."
 „Ini anak ada bangsa Duits dan dilahir di Maagdenburg," menjaoet Ali pacha jang teroes berkata pada Julius dalem bahasa Duits:
 »Liatlah anakkoe, ini njonja ada istrikoe, ia Poenja soedara Mohamed baroe meninggal dan Sekarang kau misti djadi pegantinja Mohamed,"
 „0 !" menjeboet Julius jang djadi sänget heran serta girang.
 ,,Dan kita orang nanti piara kau dengen baek, sabagimana soedara kita jang soeda poelang ka tempat baka," kata poela Ali "pachg, „Kita orang nanti adjar kau segala kapandean dan kasi kau



Moehamed Ali Pacha

4

60  D a l e m k a l a n g a n f a m i l i e b a r o e

nama Mohamed Ali. Kau moesti beladjar dl sekola militair di ini negri dan satoe tempo kau moesti mengoenoes pedang aken membela d a n toeloeng Radja kita orang, Sri Baginda Sultan, pada siapa sedari ini hari kau ada berhamba dengan menoeroet titah dan agamanja. Besok akoe nanti panggil imam aken kasi kau masoek agama Islam."
 „Boekankah ia moesti masoek djoega agama Islam?" menanja Emineh jang masi awasin pada Julius.
 „Tentoe sekali," menjaoet Ali pacha „Ia nanti djadi saorang Moslim jang setia serta djoen-djoeng betoel agama, sabagimana soedara kau.
 „Ajo, Mohamed Ali, kasi tangan pada akoe dan pada iboe kau. Daoed nanti anter kau ka satoe kamar, di mana kau bole doedoek makandan bikin ilang tjape. Besok, apabila matahari terbit, akoe nanti adjak kau djalan-djalan di ini astana, di kebon, pergi ka bebrapa tempat dalem kota Stamboel dan adjar kenal pada sobat-sobat kita orang. Moendoerlah sekarang!"
 „Allah membri berkah pada kau, Mohamed Ali," kata Emineh, kendati ia taoe Julius tiada mengarti ia poenja bitjara dalem bahasa Toerki.
 Dengen mengoetjap soekoer bagi kabaeannja ini pacha dengen istrinja, Mohamed Ali bersalaman dengen tahan aer matanja. Kamoedian ia toeroet orang kebiri, Daoed, kloear dari sitoe dan masoek

dalem satoe kamar ketjil, dimana ada sedia apa D a l e m k a l a n g a n f a m i l i e  b a r o e

51


jang perioe dipake. Berbeda sekali pengidoepanja Julius di kapal dengen sekarang. Kamarnja ada ditrangken dengen lampoe dan baoenja amat haroem, semoea prabotnja ada bagoes sekali boeatan Albanie jang bekas dipake oleh Mohamed, iparnja Ali Pacha. Oebinnja Seantero ditoetoep permadani jang mahal harganja. Dengen hati terpoekoel Mohamed Ali djalan-djalan di itoe kamar, jang pantes di tempatken satoe anak Radja. Sebentar la tersenjoem, sebentar lagi ia tarik napas dan atjapkali ia pegang kapalanja aken pikir apa ia tiada mengimpi.
 Achirnja Julius pergi ka satoe djendela dimana ia senderken djidatnja pada katja djendela sambil Memandang kaloear.
 Di soengi Bosporus tatkala itoe ada sepi sekali; apal-kapal melaenken keliatan tegas api lenteranja sadja. Dalem hal demikian ia inget pada ajahnja Maagdenburg, jang brangkali djoega sekarang ada dalem soesa, dan pada iboenja jang brangkali lagi sedi menagis inget padanja.
 Tiba-tiba Mohamed Ali di panggil oleh orang jjebiri Daqed jang silaken ia doedoek di satoe aivan aken bersantap. Di depan ada satoe medja ketjil diraana diatoer bebrapa piring berisi daging

ambing, jang banjak lada dan bawangnja, sajoer^ajoeran di tjampoer mentega atawa tjoeka dan bebrapa roepa masakan d a n boea-boeahan. Moamed Ali makan sedikit ini makanan jang haroem boenja, kerna ia blon bisa makan barang begi52   D a l e m k a l a n g a n  f a m i l i e  b a r o e

toe roepa dan tiada disertakan anggoer. Boedjangboedjang jang melajanken padanja, angkat kombali sekalian piring makanan, kamoedian Mohamed Ali di kasi tinggal saorang diri di dalem kamar. Dengen senang ia tidoer di dalem kamarnja ini.

________

TJAN THIAN HAY