Lompat ke isi

Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari/Bab XXXIII

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari  (1922)  oleh Jules Verne
Bab XXXIII
Bab Jang Ketiga Poeloeh Tiga
Peri meriwajatkan Phileas Fogg mengetahoei segala hal.


Sedjam kemoedian dari pada itoe, kapal „Hendrietta" keloear­lah dari Hudson, mengelilingi oedjoeng Sandy-Hook, laloe masoek kelaoetan besar. Kapal itoe berlajarlah menoedjoe pantai Long-Island dengan memandang pandoe Fire-Island, kemoedian dengan kentjang ditoedjoekannja haloean ketimoer.

Pada keésokan harinja, jaïtoe pada tanggal 13 December siang hari, adalah seorang jang naïk keatas djambatan kapal. Tetapi jang berdiri diatas djambatan itoe boekan kapitan Speedy, hanjalah toean Phileas Fogg jang terhormat.

Adapoen kapitan Speedy itoe telah terpendjara dalam biliknja, dan ia berteriak-teriaklah dari dalam karen sangat marahnja. Apakah sebabnja ia dipendjara itoe?

Phileas Fogg pendak pergi ke Liverpool, tetapi kapitan Speedy ta' maoe membawanja kesana. Kemoedian Fogg menjoeroeh memba­wa dia ke Bordeaux; maka setelah tiga poeloeh djam lamanja berlajar itoe Fogg menganoegerahkan wang kertasnja banjak-banjak kepada orang kapal itoe, sehingga ia beroléh pertolongan dari djoeroemoedi, stoker dan matros-matros, jang sekaliannja koerang bersenang hati kepada kapitan kapal itoe. Maka itoelah sebabnja boekan Speedy, tetapi Fogglah jang koeasa dalam kapal itoe, sedang Speedy ditoetoep dalam biliknja dan kapal „Henrietta" berlajarlah ke Liverpool. Melihat perintah Fogg kepada anak boeah kapal itoe, njatalah bahwa Fogg seperti seorang kapitan kapal jang pandai djoega roepanja.

Betapa kedjadiannja hal ini, akan diriwajatkan dibawah ini. Aouda amat koeatir didalam hatinja memikirkan bagainana nanti kesoedahannja, meski tiada ia memperlihatkan perasaan hatinja jang sedemikian itoe. Fix melihat perboeatan Fogg itoe, terkedjoet­lah dan tertjenganglah ia. Passepartout tiada demikian adanja, ia héran dan girang dalam hatinja melihat ketjerdikan dan keberanian toeannja jang sedemikian itoe.

Kapitan Speedy telah mengatakan, bahwa perdjalanan kapalnja itoe antara sebelas dan doea belas knoop dalam sedjam; maka sekarang benarlah seperti kata kapitan itoe, tentang tjepatnja kapal, „Henrietta" itoe.

Djadi djikalau laoet ta' besar gelombangnja dan apabila toedjoe angin tiada membélok kebarat dan kapal tiada mendapat ketjela­kaan soeatoepoen dan mesin-mesin kapal itoe ta' ada jang roesak, maka dalam sembilan hari, jaïtoe dari tanggal 12 sampai 21 Decem­ber, kapal „Henrietta" akan dapatlah melajari laoetan antara New-York dan Liverpool jang djaoehnja tiga riboe mijl itoe. Akan tetapi sebab Fogg terda'wa dalam perkara pentjoerian dibank Inggeris dan ditambahi poela dengan perkara kapal „Henrietta" itoe, maka djika ia sampai barangkali adalah soeatoe hal jang akan menimpa dirinja.

Maka moela-moela pelajaran mendapat, selamat, ta' koerang soeatoe apa. Gelombang tiada besar, anginpoen senantiasa bertioep dari barat laoet; maka berlajarlah kapal „Henrietta" itoe dengan angin baik.

Passepartout amat giranglah dalam hatinja. Betapa hoekoeman atas perboeatan toeannja itoe tiada ia maoe tahoe, hanja ia mengingat akan kegagahan dan ketjerdikan Fogg sahadja. Akan anak kapal itoe baharoe sekaranglah melihat penoempang, jang sangat menjoekakan hati meréka itoe. Selaloe ketjakapan dan tjekatan dan kekoeatan Passepartout itoe mendjadikan matros-­matros itoe amat ta'adjoeb dan héran. Kepada anak kapal itoe ia memberikan nama jang indah-indah serta makanan jang lazat-­lazat. Sepandjang pendapatannja, meréka itoe bekerdja dengan soonggoeh-soenggoeh seakan-akan pahlawan; stoker-stoker menjala­kan api dengan radjin dan tiada berhenti-hentinja; oléh karena kesoekaan hati Passepartout itoe, maka sekalian orang jang dalam kapal itoepoen toeroet poelalah bergirang hati. Maka loepalah boedjang itoe akan segala hal jang telah laloe dan bahaja jang baharoe didapatnja. Ia hanja mengingat akan maksoed jang hampir soedah makboel; kadang-kadang mendidihlah darahnja sebab ta' sabar, seolah-olah ia dipanaskan oléh api kapal „Henrietta" itoe; senantiasa ia bergerak, berdjalan kian kemari, dan melom­pat-lompat seperti anak-anak. Atjap kali ia berdjalan mengelilingi Fix dan melihat dia seolah-olah hendak mentertawakan, tetapi sepatahpoen tiada ia mengeloearkan perkataan. Beberapa lamanja dengan hal jang demikian itoe, maka kedoea teman itoe tiada per­tjaja-mempertjajai lagi dan hampir lenjaplah persahabatan meréka itoe. Fix tiada djoega mengerti akan maksoed perboeatan Fogg itoe, ta' mengerti benar ia dan ta' habis hérannja memikirkan apa sebabnja maka Fogg merampas kapal „Henrietta", diperlém­par-lémparkannja oeang soepaja anak kapal setia kepadanja: demikianlah Fogg memerintah dalam kapal itoe sebagai seorang kapitan jang pandai. Bagaimana djoega dipikirkán oléh Fix­ tiada djoega diketahoeinja akan maksoed Fogg jang amat `adjaib itoe. Fix hanja mengerti, bahasa Fogg itoe boekan seorang pentjoeri biasa sadja, melainkan ialah seorang pendjahat jang ber'adat sopan santoen; sebab ia soedah moelaï melakoekan kedjahatan dengan mentjoeri wang lima poeloeh lima riboe pond itoe, maka pantaslah djoega sekarang in merampas seboeah kapal.

Maka timboellah sangka dalam hati Fix, bahwa selama kapal „Henrietta" dibawah perintah Fogg tiadalah kapal itoe akan berlajar ke Liverpool. Pastilah berlajar ketempat lain, sehingga pentjoeri Fogg jang sekarang mendjadi penjamoen itoe boléh menjemboenjikan dirinja. Pikirannja jang sematjam itoe menje­babkan hatinja mendjadi amat sedih, karena ia telah tjampoer dalam perkara jang berbahaja itoe.

Sementara itoe kapitan Speedy berteriak-teriak dalam biliknja, dan Passepartout jang diperintahkan toeannja akan mendjaga, senantiasa bersiap, berdiri dan berhati-hati sehabis-habis tenaganja. Akan tetapi Fogg roepa-roepanja loepa benar, bahasa dalam kapal itoe adalah seorang kapitannja sendiri.

Tanggal 18 kapal itoe melaloei oedjoeng New-Foundland. Disitoelah tempat jang amat dikoeatirkan oléh kapal-kapal jang berlajar. Pada moesim sedjoek, kerap kali ditempat itoe amat gelapnja karena awan, dan amat berbahaja waktoe angin topan.

Sedjak petang hari kemarin barometer toeroen, ja`ni menandakan bahwa hawa hari akan beroebah. Kebetoelan pada malamnja hawapoen mendjadi dinginlah, makin lama makin sedjoek, achirnja arah angin beroebahlah ja`ni dari tenggara datangnja.

Angin itoelah jang mengganggoe perdjalanan kapal. Soepaja kapal djangan beroebah toedjoeannja, Fogg memberi perintah menoeroenkan lajar dan menaroeh besar apinja. Akan tetapi kapal koerang kentjang djoega djalannja, karena terganggoe oléh gelombang jang besar-besar. Angin makin lama makin bertambah kentjang, sehingga anak kapal koeatir kalau-kalau kapal „Henriette" itoe ta' boléh meneroeskan pelajarannja. Apabila kapal itoe terpaksa mentjahari pelaboehan soepaja terhindar dari bahaja angin, tiadalah meréka, itoe tahoe kemana hendak lari. Oléh karena itoe air moeka Passepartoutpoen beroebahlah mendjadi poetjat, doea hari doea malam lamanja ia amat bersedih hati. Akan tetapi Fogg ialah seorang kapitan kapal jang gagah berani, sedikitpoen tiada ia merasa takoet. Tiada berhenti ia memberi perintah kepada anak boeahnja teroes memasang api besar-besar. Kapal „Henrietta" dipoekoel gelombang sekoeat-koeatnja, sehingga air laoet banjak masoek kedalamnja. Dari besarnja gelombang, maka terkadang-kadang kapalpoen terangkatlah, sehingga tampak­lah sekeroep berpoetar diatas moeka air. Akan tetapi kapal itoepoen teroeslah djoea berlajar.

Oetoenglah[1] angin itoe tiada beroebah mendjadi topan jang amat menakoetkan anak kapal. Karena itoe boekanlah angin riboet jang kentjangnja hingga sembilan poeloeh mijl dalam sedjam. Sebentar datang, sebentar lagi lenjap, angin besar itoe, tetapi malanglah karena angin datangnja senantiasa dari tenggara, ta' boléh membabarkan lajar akan membantoe kekoeatan asap.

Tanggal 16 December, ja`ni hari jang ketoedjoeh poeloeh lima terhitoeng moelaï berangkat dari London. Kapal „Henrietta" hingga pada hari itoe beloem pernah mendapat alangan jang mengoeatirkan. Perdjalanan itoe mémang telah pandjang dan tempat-tempat jang berbahajapoen soedah terlampau poela. Apabila pelajaran itoe dilakoekan pada moesim panas, pastilah akan selamat sampai kepada penghabisannja. Akan tetapi dalam moesim sedjoek seperti itoe soenggoehlah banjak alangannja. Passepartout berdiam diri tiada mengeloearkan sepatah katapoen ; pengharapannja ta' poetoes; meskipoen tiada dengan pertolongan lajar, tetapi dengan pertolongan asappoen boléhlah kapal itoe madjoe djoea.

Pada hari itoe datanglah machinist kedék laloe bermoesjawarat dengan Fogg beberapa lamanja.

Melihat perboeatan machinist jang demikian itoe, Passepartout amat sedih dalam hatinja, karena tiada diketahoeinja apa jang dibitjarakan meréka itoe; ingin sekali ia hendak mendengar apa jang dipermoesjawaratkan itoe. Hanja ia mendengar beberapa perkataan toeannja, demikian: „Engkau tahoe benarkah barang apa jang kaukatakan?"

„Tentoe toean; toean tahoe, dari moelaï berangkat kami senantiasa memasang api besar-besar."

Mendengar pertjakapan itoe, maka Passepartout merasa amat soesahlah; Fogg diamlah, tiada menggerakkan toeboehnja.

Maka berkatalah poela machinist, oedjarnja: „Toean mengerti, apabila di New-York saja sempat mengambil batoe bara, nistjajalah ta' kan saja loepakan hal itoe ; tetapi toean ingat, waktoe itoe toean datang djam poekoel delapan lebih seperempat, dan poekoel sembilan berangkatlah kita. Kapal „Henrietta" hanja boléh berlajar dengan mempergoenakan asap dan lajarnja, dan lagi meski tjoekoep batoe bara oentoek berlajar sampai ke Bordeaux, tetapi oentoek berlajar ke Liverpool tiada tjoekoep.-

Djawab Fogg dengan péndék: „Biarlah saja pikirkan hal itoe sebentar."

Sekarang Passepartout mengerti benarlah akan maksoed pertjakapan toeannja dengan machinist itoe; iapoen amatlah se­dih dalam hatinja. Ta' berapa lama lagi batoe bara tentoe habislah.

Pikir Passepartout dalam hatinja: „Wahai, djikalau sekarang toeankoe boléh mendjaoehkan alangan jang besar ini, sesoeng­goehnjalah, ia seorang jang amat tjerdik."

Ketika Passepartout berdjoempa dengan Fix, tiadalah ia dapat menahan hatinja, laloe ditjeriterakannja segala hal ihwal itoe kepada Fix.

Maka kata Fix dengan menggigitkan giginja: „Djadi engkau pertjaja kapal ini hendak pergi ke Liverpool?"

Djawab Passepartout : „Benarlah demikian."

Dengan mengangkat bahoenja Fix berkata : „Si Tjelaka!" Kemoedian maka pergilah ia.

Passepartout mengerti benar apa oedjoednja sekalian perkataan inspecteur itoe; sebab itoe meski moelanja ia bermaksoed hendak bertanja minta djelaskan perkataan itoe, tetapi tiada lagi dita­njakannja, apa lagi setelah merasa dalam hatinja, bahwa Fix menjesal benar karena perdjalanannja telah salah, sehingga ia toeroet mengelilingi doenia jang sia-sia itoe. Maka Passepartout meloepa-loepakanlah akan perkataan Fix jang amat menghinakan itoe.

Apa jang akan diperboeat oléh Phileas Fogg dalam hal kekoe­rangan batoe bara itoe, ta' dapat diterka orang. Akan tetapi penoempang jang terhormat itoepoen roepa-roepdnja telah menda­pat `akal jang baik djoega, karena petang hari ia menjoeroeh panggil machinist, maka kata Fogg kepadanja: „Djanganlah engkau takoet, njalakanlah api sebesar-besarnja sehingga habis batoe bara semoeanja."

Beberapa sa'at kemoedian kelihatanlah asap amat banjak keloear dari tjerobong kapal.

Kapalpoen berlajarlah poela sekentjang-kentjangnja; akan tetapi pada tanggal 18, ja`ni doea hari kemoedian dari pada itoe, machinist memberi tahoe kepada Fogg, bahwa batoe bara hampir habis.

Maka kata Fogg: „Baiklah; djangan berhenti memasang api besar-besar. Veiligheidsklep[2] haroeslah ditambah bebannja."

Tengah hari Phileas Fogg menghitoeng berapa djaoehnja kapal telah berlajar dan sampai dimana; kemoedian ia memberi perintah kepada Passepartout menjoeroeh bawa kapitan Speedy kedepannja. Sebenarnja perintah Fogg kepada boedaknja itoe sama djoega dengan menjoeroeh melepaskan seékor harimau dari kandangnja. Tatkala Passepartout pergi kebilik kapitan Speedy, iapoen bersoe­ngoet-soengoet, oedjarnja: „Adoehai, toeankoe barangkali gila."

Maka benarlah, beberapa menit kemoedian dari pada itoe kedengaranlah diatas dék seperti boenji seboetir bom meletoes. Akan boenji itoe ialah kapitan Speedy. Moela-moela orang menjang­ka benarlah bom jang meletoes.

„Sampai dimanakah kami?"

Itoelah perkataan kapitan Speedy jang kedengaran pertama sekali dalam ia memaki-maki jang seperti bandjir datangnja itoe.

Djikalau kapitan Speedy seorang jang ta' koeat badannja, nistjaja akan djatoeh pingsanlah ia karena marahnja jang sangat itoe.

„Sampai dimanakah kami?" Demikianlah Speedy mengoelang pertanjaannja, sedang moekanja seolah-olah hendak meletoes roepanja.

Maka djawab Fogg dengan sabar: „Toedjoeh ratoes lima poeloéh mijl dari Liverpool, toean kapitan."

Kata Speedy dengan marahnja: „Engkau perompak!"

„Saja minta datang toean disini . . . . . . ."

Beloem sampai perkataan Fogg, maka Speedy berteriak „Binatang laoet!" . . . . . . .

Fogg melandjoetkan perkataannja, katanja: „Saja bertanja kepada toean: soekakah toean mendjoeal kapal ini kepadakoe?"

„Persétan, sekali-kali saja tiada maoe mendjoeal!"

„Tahoekah toean bahasa saja akan membakar kapal ini kalau toean tidak maoe?"

„Hendak kaubakar kapalkoe ini!"

„Benar tetapi hanja bagian jang diatas, karena kami perloe memakai kajoe bakar, sebab batoe bara telah habis."

Mendengar perkataan Fogg jang demikian itoe, berteriaklah Speedy seraja mengeloeh, katanja: „Kapalkoe jang 50.000 dollar harganja hendak kaubakar?"

Kata Fogg: „Kauterimalah ini 60.000." Sambil berkata itoe Fogg memperlihatkan seikat wang kertas kepada Speedy.

Maka karena wang jang ditoendjoekkannja sebanjak itoe, terkedjoetlah Speedy. Sekedjap itoe djoega lenjaplah amarah kapitan itoe. Soenggoehlah wang 60.000 boléh mengoebahkan pikiran bangsa seorang Amérika. Maka Speedy loepalah akan amarah tentang kehinaan jang telah didapatnja, karena terpendjara dan semoea kebentjiannja kepada penoempang-penoempang. Kapalnja telah dipakainja doea poeloeh tahoen, lamanja; oentoenglah ia boléh mendjoeal dengan laba sekian banjaknja. Bomnja tiada meletoes lagi. Fogg telah memboeangkan soemboe bom itoe.

Kata Speedy poela: „Bagaimanakah bahagian-bahagian besinja dan mesin-mesinnja? Ta' toeroetkah didjoeal?"

Djawab Fogg: „Toean ambillah itoe, bagi saja tiada perloenja."

Dengan segera kapitan Speedy menerima ikatan wang dari tangan Fogg, laloe dimasoekkannja kedalam sakoenja.

Passepartout jang melihat perboeatan toeannja itoe poetjatlah moekanja. Fixpoen merasa djoega dirinja akan djatoeh pingsan. Fogg memboeang-boeang wang poela 12.500 pond daripada wang jang ditjoerinja dibank Inggeris, sedang mesin-mesin dan besi-besi bahagian kapal itoe jang berharga diberikannja kepada jang mendjoeal. Tetapi kemoedian Fix ingat, bahasa wang bank hilang itoe semoeanja lima poeloeh liana riboe pond sterling, djadi masih banjak djoega sisanja ditangan Fogg.

Setelah Andrew Speedy memasoekkan kantoeng wang jang diterimanja, berkatalah Fogg:

„Toean djangan héran akan perboeatankoe itoe. Toean ma`loemlah, apabila saja ta' sampai ke London pada tanggal 21 December, djam poekoel sembilan koerang seperempat malam, saja akan alah dalam pertaroehan doea poeloeh riboe pond. Kapal toempangan dari New-York ta' dapat saja naiki karena ketinggalan; sebab toean ta' soeka membawa kami ke Liverpool . . . . . ."

Beloem selesai Fogg berkata itoe, make Speedy menjamboeng, oedjarnja: „Wahai, toean Fogg, perboeatankoe itoe amat baik; seperti telah njata sekarang, saja dapat laba empat poeloeh riboe dollar."

Katanja lagi dengan sabar: „Saja maoe berkata sedikit kepada toean kapitan . . . . ."

„Kapitan Fogg." Demikianlah Fogg membenarkan perkataan Speedy jang memanggil namanja „kapitan."

Speedy menjamboeng perkataannja jang beloem selesai : „Kapitan Fogg, soenggoehlah toean pantas mendjadi bangsa Yankee."

Setelah Speedy menjatakan poedjiannja, iapoen kendak pergilah, tetapi tiba-tiba Fogg berkata, oedjarnja:

„Djadi kapal ini sekarang akoe jang poenja?"

„Sebenarnja toean, dari alasnja sampai kepoentjaknja itoelah toean poenja, tetapi hanja kajoenja sahadja."

Fogg memberi perintah menjoeroeh ambil semoea bahagian kajoe dari dalam kapal dan menjoeroeh pasang api besar-besar dengan kajoe bakar.

Orang mengertilah berapa kajoe haroes dibakar, soepaja tjoekoep oeap mendjalankan mesin-mesin dalam kapal. Pada hari itoe dibakar oranglah bilik-bilik, tempat-tempat tidoer dan tiang-tiang.

Pada keésokan harinja, ja`ni tanggal 19 December, dibakarlah palang-palang lajar dan pagar-pagar. Maka tiang-tiang lajar dipotong-potong dan dibelah-belah ketjil-ketjil. Anak boeah kelihatan amat radjin dalam pekerdjaaanja, dan Passepartoutpoen memotong, membelah dan menggergadji kajoe boléh disamakan dengan pekerdjaan sepoeloeh orang. Sekalian meréka jang bekerdja itoe seolah-olah mendjadi gila meroesakkan kapal.

Peda tanggal 20, tangga-tangga dan sebagian dék moelaïlah dibakar orang, kapal „Henrietta" roesaklah sedikit. Akan tetapi hari itoe tampaklah soedah Ierland dan menara api Fastnet.

Djam poekoel sepoeloeh malam orang beloem djoega lepas dari selatan Queenstown. Waktoe akan sampai ke London masih ada doea poeloeh empat djam lagi, sedang kapal „Henrietta" dalam waktoe sekian itoe hanjalah boléh sampai ke Liverpool, itoepoen djika boléh teroes memasang api sebesar-besarnja. Akan tetapi kajoe bakar hampir-hampir habis.

Maka berkatalah Speedy kepada Fogg, oedjarnja: „Toean, saja merasa. kasihan kepada toean, karena toean senantiasa mendapat alangan; kita beloem boléh lepas dari Queenstown."

Djawab Fogg: „Kalau begitoe kota jang tampak itoe Queen­stown?"

„Benar toean."

„Boléhkah kita masoek kepelaboehannja?"

„Ta' boléh, toean, sebeloem poekoel tiga, apabila air pasang."

„Baiklah kita nantikan dahoeloe," demikianlah djawab Fogg dengan sabarnja. Meski ta' tampak pada moekanja, Fogg tetap sebagai biasa djoega ta' koeatir akan alangan jang akan terdjadi.

Queenstown itoe ja`ni seboeah kota jang berpelaboehan, dan letaknja dipantai lerland. Maka kapal-kapal jang membawa soerat-soerat dan berlajar melaloei laoetan Atlantika berlaboehlah disitoe akan menoeroenkan soerat-soerat. Soerat-soerat pos itoe haroes dikirim ke Dublin dengan keréta api expres jang senan­tiasa bersiap dipelaboehan Queenstown. Dari Dublin laloe dibawa lengan kapal-kapal jang tjepat ke Liverpool, ja'ni kapal jang boléh datang doea belas djam lebih dahoeloe dari pada kapal lain jang termasjhoer kentjang. Foggpoen bermaksoed hendak neneroeskan perdjalanannja bersama-sama pos itoe. Apabila Fogg teroes berlajar dengan kapal „Henrietta", malam hari baharoelah ia sampai ke Liverpool, sedang dengan `akal jang hendak dilakoekannja itoe ia boléh sampai kesana siang hari; jadi ia ada harapan boléh sampai ke London pada waktoe jang dikehendakinja.

Djam poekoel satoe siang kapal „Henrietta" masoeklah kedalam pelaboehan Queenstown, Fogg menjerahkan kepada Speedy sisa kapal „Henrietta" jang masih berharga setengah dari harganja moela2. Dengan segera penoempang-penoempang naik kedarat. Dalam sa'at itoe, Fix dengan kekerasan hati hendak menangkap Fogg jang telah sekian lama diikoetinja itoe. Akan tetapi mak­soednja itoe ta' djadi. Apakah gerangan sebabnja? Orang ta' dapat mengirakan, perasaan apa jang mentjegah hatinja itoe dan beroebahkah pikirannja tentang Fogg itoe? Mengertikah sekarang, bahwa ia salah sangka tentang Fogg itoe? Akan tetapi bagaimana djoega, Fix tiada hendak melepaskan Fogg itoe. Bersama-sama Fogg, Aouda dan Passepartout, naiklah Fix kedalam keréta api jang berangkat poekoel setengah doea malam dari Queenstown ke Dublin. Ketika matahari terbit, sampailah meréka di Dublin, laloe dengan segera naiklah poela kekapal api jang telah siap hendak berangkat ke Liverpool. Maka kapal jang dinaiki oléh Fogg dengan teman-temannja itoe hampir-hampir penoeh dengan mesin-mesin, sehingga amat deras djalannja. Pada waktoe jang ditentoekan sampailah kapal itoe ditempat jang ditoedjoeinja.

Tanggal 21 December djam poekoel satoe siang Fogg dengan teman-temannja naiklah kedarat di Liverpool, ta' djaoeh dari menara Victoria. Dari tempat itoe ke London masih ada enam djam perdjalanan lagi djaoehnja.

Disitoelah Fix memegang bahoe Fogg sambil menoendjoekkan soerat perintah menangkap boeroeannja, seraja katanja:

„Phileas Foggkah namamoe?"

„Benar, toean."

Kemoedian kata Fix: „Atas nama Seri Baginda Maharadja Ratoe, kau sekarang koetangkap."

Catatan kaki

[sunting]
  1. sic
  2. Jaïtoe toetoep loebang tempat oeap keloear, apabila oeap itoe menekan terlaloe sangat; djadi kekoeatan oeap mendjalankan mesin senantiasa tetap. Apabila toetoepnja ditambah bebannja sehingga lebih berat, maka bertambah­lah djoega kekoeatan (tekanan) akan mendjalankan mesin.