Lompat ke isi

Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari/Bab XXXIV

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari  (1922)  oleh Jules Verne
Bab XXXIV
Bab Jang Ketiga Poeloeh Empat
Peri meriwajatkan Fix beroebah pikirannja tentang Phileas Fogg.

Tatkala Phileas Fogg itoe ditangkap, Passepartout hendak menjerang inspecteur Fix, tetapi ia ditahan oléh pegawai-pegawai polisi. Aouda terkedjoet dan héranlah melihat perboeatan Fix jang tidak sopan itoe; dan karena ia ta' tahoe akan sebab-sebabnja dan ta' mengerti sedikitpoen akan perboeatan Fix itoe, maka Passepartout segeralah mentjeriterakan kepadanja, segala hal ihwal itoe dari permoelaannja. Fogg jang berhati moelia dan telah membébaskan Aouda itoe dari bahaja mati, sekarang ditangkap oléh inspecteur polisi sebagai pentjoeri. Aouda merasa sakit hatinja karena da`waan jang sedemikian itoe. Maka bertjoetjoeranlah air matanja, karena ia merasa ta' tjakap menolong Fogg jang moelia hati itoe.

Fix menangkap Fogg itoe mémanglah karena kewadjibannja; berkesalahan atau tiadakah Fogg itoe, hakimlah jang haroes memoetoeskannja. Akan tetapi Passepartout amat berdoekatjita, karena telah merasa bahwa ialah jang mendjadi sebab toeannja ditangkap itoe. Mengapatah ia ta' tjeriterakan dari bermoela tentang Fix itoe kepada toeannja? Mengapatah ia ta' tjeriterakan djoega tatkala ia dapat tahoe, bahwa Fix itoe seorang Inspecteur polisi jang bermaksoed hendak menangkap toeannja, karena dida`wa mentjoeri itoe? Apabila toeannja boléh tahoe siapakah Fix dan apakah maksoednja senantiasa mengikoet dia itoe, nistjajalah Fogg akan memberi keterangan-keterangan kebersihan dirinja kepada Fix; Fogg akan mengertikan djoega kepada Fix atas sangka-sangkanja jang keliroe itoe. Péndéknja Fogg ta' kan mengeloearkan belandja bagi perdjalanan Fix jang bermaksoed pendak menangkapnja itoe, tatkala ia mengindjak djadjahan Inggeris. Mengingat segala hal itoe, Passepartout amatlah sedih dalam hatinja. Maka menangislah ia sebagai kanak-kanak, seolah-olah hendak mengempaskan kepalanja.

Bagaimana djoega sedjoek hawa, Aouda dan Passepartout senantiasa menantikan toeannja diloear pintoe; meréka bermaksoed hendak melihat Fogg sekali lagi. Phileas Fogg sendiri tentoe akan mendjadi seorang jang miskin, sedang maksoednja hampir akan sampai. Karena ia ditangkap itoe, akan kalahlah ia dalam pertaroehannja. Pada tanggal 21 December siang hari, djam poekoel doea belas koerang doea poeloeh menit ia sampai ke Liverpool, maka boléhlah ia sampai ke London poekoel sembilan koerang seperempat seperti dikehendakinja; djadi masih ada témpohnja sembilan djam lebih lima belas menit, sedang perdjalanan dari Liverpool ke London hanja enam djam lamanja.

Pada waktoe itoe segala orang jang keloear masoek dikantor bila boléh melihat Phileas Fogg jang doedoek diatas seboeah bangkoe dengan sabar seperti biasanja dan tiada kehilangan `akal. Seorangpoen ta' dapat melihat bahasa Fogg itoe bersedih hati. Bahaja jang achir ini roepa-roepanja tiada mengetjilkan hatinja, apabila orang hanja menilik air moekanja sahadja. Tetapi betapakah dalam kalboenja? Ditahannjakah sakit hatinja jang amat sangat itoe, soepaja lebih keras meletoesnja kelak? Seorangpoen ta' dapat mengetahoei isi peroetnja itoe. Roepa-roepanja adalah jang dinantikannja dengan sabar. Benarkah demikian? Boléhkah ia mengharap pertolongan, tatkala pintoe bilik ditoetoep dan dikoentjikan orang?

Akan tetapi bagaimana djoega, Fogg dengan sabarnja meletakkan arlodjinja diatas médja dan memandang djalan djaroem-djaroemnja, seolah-olah pikirannja mengikoet djaroem djamnja. Sepatahpoen tiada ia berkata, tetapi air moekanja gelap kelihatan, soenggoeh-soenggoeh nasib Fogg itoe amat menghantjoerkan hati orang: ia seorang jang berhati soetji, sekarang akan mendjadi miskin dan dipendjara sebagai pendjahat. Adakah harapannja akan dapat keloear dari pendjara itoe? Memikirkan 'akal hendak larikah ia? Soenggoehlah boléh dikira demikian, karena sekonjong-konjong Fogg berdiri dan melihat kian kemari, seolah-olah menjelidiki keadaan dalam bilik pendjara itoe. Akan tetapi pintoepoen dikoentjikan oranglah baik-baik, sedang djendéla berpagar besi. Maka doedoeklah Fogg poela, laloe mengambil kitab peringatannja dan ditoelisnja dalamnja: „21 December, Sabtoe, Liverpool; hari jang kedelapan poeloeh, pagi poekoel sebelas lebih empat poeloeh menit." Soedah itoe ia bernanti poela.

Sekonjong-konjong didengarnja boenji djam dikantor bila poekoel satoe.

Fogg melihat arlodjinja soedah léwat poekoel satoe.

Poekoel doeapoen berboenjilah! Apabila ia boléh naik keréta expres, sampailah ia ke London sebeloem poekoel sembilan koerang seperempat. Sebentar kelihatan asamlah air moekanja.

Tiga menit sesoedah berboenji poekoel setengah tiga, terdengarlah oléh Fogg boenji orang memboekakan pintoe diloear; maka didengarnja soeara Passepartout dan Fix. Sebentar lagi kelihatanlah mata Fogg berkilat sebagai mata seorang jang berpengharapan. Setelah pintoe kantor bia terboeka, dilihatnja Aouda, Passepartout dan Fix berlari-lari menoedjoe kepadanja.

Dengan napas péndék Fix mendekati Fogg; ramboetnja tjerai berai menoetoepi moekanja; iapoen ta' tjakap mengeloearkan perkataannja.

Maka kata Fix dengan tergesa-gesa : „Toean . . . . .! toean . . . ! sama dengan roepa . . . . . pentjoeri . . . . . jang koetjari . . . . . ; pentjoeri jang sesoenggoehnja . . . . . . telah tiga hari tertangkap . . . . . . . toean boléh keloear . . . . . . ."

Maka Phileas Fogg disilakanlah keloear! Sesa'at itoe djoega iapoen mendekati inspecteur Fix serta memandang moekanja, laloe menggerakkan kedoea tangannja demikian: kedoea tangannja itoe digenggamkannja dan dialihkannja kebelakang, kemoedian disentakkannja kedepan menoedjoe toeboeh Fix jang tjelaka itoe dengan amat kentjang dan koeatnja seperti seboeah mesin jang sedang berdjalan. I

Melihat perboeatan toeannja itoe Passepartout berkata: „Wah bagoes, kena engkau!"

Fix jang djatoeh terbaring ditanah, tiada berkata barang sepatahpoen. Ia merasa akan kesalahannja dan menerima hoekoemannja. Akan tetapi Fogg, Aouda dan Passepartout larilah mentjari kendaraan laloe naik menoedjoe station Liverpool. Disitoe bertanjalah Fogg kalau-kalau masih ada keréta expres ke London

Waktoe itoe poekoel setengah tiga lebih sepoeloeh menit, keréta expres telah berdjalan tiga poeloeh lima menit lebih dahoeloe.

Soenggoehlah banjak keréta api (locomotief) jang amat deras djalannja; akan tetapi karena semoeanja terpakai oentoek keperloean lain, keréta api pesanan itoe ta' boléh berangkat sebeloem poekoel tiga.

Djam poekoel tiga, jaïtoe setelah Fogg memboeat perdjandjian dengan machinist hendak memberi hadiah kepadanja, maka keréta api berdjalanlah dengan sekentjang-kentjangnja menoedjoe kota London, membawa Fogg, Aouda dan Passepartout jang setia itoe.

Soepaja Fogg sampai ke London dalam waktoe jang dikehendakinja haroeslah keréta api menempoeh perdjalanan itoe lima djam setengah lamanja. Kebiasaannja keréta api boléhlah sampai dalam waktoe jang sekian lamanja. Akan tetapi keréta api pesanan itoe kerap kali terpaksa berhenti distation-station antara Liverpool dan London. Setelah sampai distation London dilihat oléh Fogg semoea djam-djam soedah poekoel sembilan koerang sepoeloeh menit.

Maka Phileas Fogg selesailah dalam perdjalanannja mengelilingi doenia, akan tetapi ia terlambat lima menit dari waktoe jang telah ditentoekan.

Djika demikian kalahlah ia dalam pertaroehannja.

Catatan kaki

[sunting]