Mendjelang Alam Pantjasila/Bab 1

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

Bab I.

Kabut Kekatjauan

MEMBUNGKUS DUNIA




 Sedjarah dunia jang umum diketahui orang dalam abad sekarang ini menundjukkan bahwa bangsa² Jahudi, Arab dan Kulit putih adalah bangsa² jang berpengaruh diseluruh dunia. Pada umumnja bangsa² ini mengangkat dirinja sebagai bangsa jang terpilih dihadapan Tuhan Jang Maha Esa. Dengan lain perkataan mereka mempunjai suatu anggapan bahwa mereka adalah „het uitverkoren volk van God” dan dengan sendirinja mendjadi bangsa jang terunggul. Anggapan sematjam ini, dari abad ke abad, ternjata makin dibesar-besarkan oleh mereka sendiri sehingga seringlah terdjadi bentrokan lahir maupun batin antara bangsa² didunia karenanja.

 Untuk dapat menjelami djiwa mereka sedalam-dalamnja, hal mana perlu sekali bagi bangsa Indonesia jang sedang memperdjoangkan Pantjasila Negeranja, maka perlulah kita menjelidiki pengaruh² jang memegang peranan didunia ini sebagai berikut :

 Baik dari perantaraan surat² kabar maupun buku², para tjerdik pandai sudah banjak jang mengetahui bahwa didunia ini terdapat suatu pergerakan jang berakar keseluruh pendjuru dunia. Pergerakan ini tekenal dengan nama „Pergerakan Zion”. Tentu diketahui djuga oleh para tjerdik pandai bahwa pergerakan tersebut berpegangan pada „protocol²” jang telah ditjiptakan oleh para pengemudinja pada waktu berabad-abad jang telah lampau.

 Salah satu usaha untuk memperkenalkan pergerakan tersebut kepada dunia jalah usahanja seorang wartawan bangsa Inggeris bernama Victor E. Marsden. Ia telah menterdjemahkan „protocol²” diatas kedalam bahasa Inggeris.  Perlu diketahui djuga bahwa penterdjemah „fameuze protocollen” ini adalah seorang korban Revolusi Rusia. Lama ia tinggal di Rusia sebagai wartawan surat kabar „Morning Post”. Isterinja pun seorang warganegara Rusia djuga. Tulisan²-nja jang bersemangat dalam membentangkan kedjadian² pada waktu meletusnja Revolusi Rusia ternjata menimbulkan kemarahan dikalangan para pengemudi revolusi. Sebagai bukti atas kemarahan tersebut jalah bahwa ia, pada waktu jang bertepatan dengan waktu dibunuhnja Kapten Cromie oleh orang² Jahudi, pun didjebloskan dalam pendjara „Peter en Paul”. Kemudian, setelah perkaranja ditimbang, diperbolehkanlah ia kembali ketanah airnja. Karena kedjadian² jang mengedjutkan itu maka sudah selajaknja bahwa kesehatannja mendjadi sangat terganggu. Di luar dugaan orang ia merasa beruntung bahwa kesehatannja kemudian dapat kembali. Sebagai usaha jang pertama setelah ia sehat kembali jalah: menterdjemahkan „protocollen” tersebut. Perlu dimaklumi djuga bahwa hasil pekerdjaannja, kalau dibatja dengan sepintas lalu sadja, boleh dikatakan tidak ada hubungannja satu sama lain. Tetapi apabila ke 24 „protocollen” itu dibatja semuanja maka tampaklah dalam kalbu pembatjanja, suatu rangkaian segala sesuatu jang terdjadi didunia sebagai akibat dari pada perbuatan² systematis.

 Setelah selesai dengan usahanja maka penterdjemah ini, sebagai wartawan istimewa dari surat kabar „MORNING POST” djuga, ikut serta dalam rombongan Pangeran dari Wales jang mengadakan perdjalanan „keliling dunia”. Sekembalinja dari perdjalanan tersebut ia, diluar dugaan orang, tiba² djatuh sakit jang menjebabkan adjalnja.

Adapun hasil pekerdjaannja jalah merupakan 24 protocollen dari kaum Zion jang diterdjemahkan kedalam bahasa Inggeris dengan di sertai kata „PENDAHULUAN” dari penterdjemah jang dalam bahasa Indonesia antara lain berbunji sebagai berikut :

PENDAHULUAN.
1922.

 Protocollen ini adalah pekerdjaan dari Sergei Nilus di Rusia jang dikeluarkan pada tahun 1905. Satu exemplaar dari hasil pekerdjaan ini kemudian berada di museum di London sedjak tg. 10 Agustus 1906, sedang exemplaar² jang ada di Rusia dimusnakan oleh regime Kerensky jang achirnja siapa sadja jang kediaman hasil pekerdjaan tersebut di Sovjet Rusia dihukumlah dengan segera. Dengan adanja peraturan ini, tampaklah bahwa protocol ini benar² disiarkan, jang tentu sadja oleh Pers Jahudi ta' diakui kebenarannja. Menurut Pers Jahudi, protocol ini dikirim oleh Prof. Nilus dan disiarkannja, untuk mentjari laba guna kepentingan diri sendiri. Baik djuga kita tjantumkan disini pendapat dari seorang jang tidak kurang dari Henry Ford: New York 27 Februari 1921.

 „Satu²-nja keterangan jang akan saja njatakan disini jalah, bahwa protocol² ini sesuai dengan kedjadian² jang kita alami selama 16 tahun sesudahnja diumumkan. Djuga protocol² ini sesuai dengan kedjadian² didunia”.

 Siapa jang mempeladjari sedjarah dunia dan mengikuti peperangan² jang terdjadi berserta maksud²-nja ; siapa jang mengetahui betul² sebab terdjadinja revolusi² jang memakai sembojan² dalam melaksanakannja serta mengetahui akibat dari sembojan² tersebut dalam pertumbuhan masjarakat ; siapa jang membuka matanja dalam melihat keadaan jang njata dan melihat pula bagaimana djiwa ra'jat selama itu tertindas dimana keahlian dikalahkan oleh kepartaian serta bagaimana keadaan tidak ditetapkan oleh sesuatu sifat jang benar melainkan oleh djumlah orang jang bodoh tetapi banjak ; siapa jang dapat melihat keadaan dunia dengan sewadjarnja dan djelas, ― sesudah membatja protocol ini ―, achirnja tentu mengerti bahwa :

    Perdjalanan dunia ini dengan tjara jang mengherankan teralirlah kepada aliran jang sekarang ini.
 Protocol ini adalah notulen dari perkumpulan „Heerschers Van Zion” jang meliputi rentjana aksi dari bangsa Jahudi. Rentjana ini telah berdjalan berabad-abad lamanja dibawah pimpinan para pudjangganja atau „De Wijzen” sendiri sampai sekarang ini. Sebagian dari rentjana ini ada djuga jang botjor, walaupun sangat dirahasiakan sekali. Selain dari itu ta' seorangpun jang tahu, siapakah jang ada pada putjuk pimpinannja.

 Sebab itulah dapat kita buktikan djuga, bahwa bangsa Jahudi jang dikirim keluar untuk mendjadi pemimpin, adalah sebetulnja atas perintah dari belakang djuga adanja.

 Keras pengiraan kita, bahwa protocollen ini dibentuk diwaktu congres Zionis jang pertama di Bazel tahun 1897 jang dipimpin oleh Presidium Theodor Herzl, „Bapak dari Zionisme modern”. Dalam „Jewish Cronicle” 14 Juli 1922 diumumkan laporan dari perdjalanan Herzl jang pertama kali ke Inggeris, dikutip dari buku harian Herzl sendiri. Disini dikemukakan pembitjaraannja dengan seorang kolonel Inggeris Goldschmith (1895) jang menjatakan, bahwa untuk menghapuskan aristocrasi di Inggeris jalah dengan djalan menaikkan padjak tanah. Menurut peladjaran protocollen ini, aristocrasi adalah salah satunja penghambat dari meluasnja kekuasaan bangsa Jahudi, sebab dia tahu bahwa dia dapat membantu Inggeris dalam hal ini. Herzl sependapat dengan Goldschmith. Apabila kita membatja Protocol No. 6 dapat kita liat disana pendapat jang tersebut diatas. Dengan bukti² jang tersebut diatas, tahulah kita bahwa „complot dunia” antara bangsa Jahudi itu memang ada. Pun protocol² tersebut sepenuhnja sesuai djuga dengan kedjadian² didunia ini.

 Kedjadian jang kedua jang menguatkan pula pengiraan diatas jalah sebagai berikut :

 Protocol ini diumumkan pada tahun 1905. Pada 5 Oktober 1920 Kepala Agama (opperrabbijn) Hertz mengadakan pesta perpisahan jg. dihadliri djuga oleh penggantiannja jaitu : Dr. Weismann. Dalam pertemuan tersebut Weismann mengemukakan, bahwa tersebarnja bangsa Jahudi di seluruh dunia ini, adalah pemberian perlindungan jang bahagia dari Tuhan kepada bangsanja (tertanggal 8 Oktober 1920 ditjitak dalam Jewis Guardian).

 Dalam protocol No. 2 disebut : „Tuhan memberikan kepada kita, umatnja jang terpilih, suatu bakat untuk bersebar hal mana dalam pandangan umum adalah suatu tanda kelemahan, tetapi sesungguhnja bagi kita adalah suatu tjara untuk menimbulkan sesuatu kekuatan jang membawa kita kepintu penguasaan seluruh dunia”.

 Persamaan antara pembitjaraan Dr. Weismann dengan protocol No. 2 itu, membuktikan adanja „De Wijzen” tersebut. Pula tersiarnja keinginan² bangsa Jahudi untuk merebut Palestina sebagai „Negaranja” itu adalah salah satu kedok sadja adanja, guna menutup tjita²-nja (camouflage) jang sebenarnja.

Siapakah Pudjangga² mereka (de wijzen) ?

 Pudjangga2 mereka sungguh dirahasiakan. Tangan pudjangga² tersebut jang tiada tampak dimata orang ini bukanlah suatu „Board of Deputees” atau parlemen bangsa Jahudi jang berkedudukan di Inggeris atau „Universal Israelite Alliance” di Paris. Boleh djuga kita pertjaja akan almarhum Wolter jang katanja mengetahui nama-nama Pudjangga² mereka. Malahan mungkin sekali bahwa dia itulah salah seorang anggauta dari Pudjangga² tersebut. Dalam tulisannja pada 24 Desember 1912 ia mengatakan, bahwa 300 orang anggauta Pudjangga jang saling mengenal kini telah berhasil mengurus Benua Eropah dengan mentjari pengikut²-nja dalam masjarakat mereka masing².

Protocol dari abad ke 15.

 Permulaan dan djiwa dari protocol jang diumumkan ini, sudah setahu bangsa Jahudi sendiri. Protocol jang diumumkan dibawah ini tidaklah dapat disangsikan lagi oleh bangsa Jahudi, karena dia diambil dari surat kabar harian jang diongkosi oleh „James de Rotschild tahun 1889”. „Reveu des etudes Juives”.

 Pada 13 Januari 1489 Chemor, rabbi bangsa Jahudi daerah Arles di Province, menulis surat kepada „Sanhedrin ― Besar” jang berkedudukan di Constantinopel, dimana ia minta nasehat dalam menghadapi penduduk Arles jang mengantjam ulama² mereka. Djawaban atas permintaan ini berbunji sebagai berikut :

 „Saudara² pengikut Nabi Musa jang tertjinta. Kami telah menerima surat Sdr. jang menguraikan kegagalan dan kesulitan jang Sdr. hadapi disini. Kami sangat terharu membatja uraian tersebut. Untuk mengatasi ini semua hendaknja kepala² dan ulama² kita menasehatkan sebagai berikut :

  1. Apabila orang memaksa Sdr. untuk memeluk Agama Kristen, kerdjakanlah, tetapi hendaklah peladjaran Musa dihidupkan dalam sanubari Sdr.
  2. Apabila dalam peralihan Agama itu Sdr. mesti menjerahkan barang² Sdr., djadikanlah anak² Sdr. saudagar, supaja dapat merampas harta kaum Kristen.
  3. Apabila djiwa Sdr. diantjam, djadikanlah anak² Sdr. dokter dan apotheker, supaja dapat memusnakan kaum Kristen dari muka bumi.
  4. Apabila „sinagogen” Sdr. dihantjurkan, djadikanlah anak² Sdr. kannuniken dan pemimpin² Agama supaja mereka dapat menghantjurkan Agama Kristen dari dalam.
  5. Apabila Sdr. diperlakukan dengan kekedjaman² lainnja, djadikanlah anak²-mu hakim², advokaat2, pemimpin² dalam Negara supaja mereka dapat menekan kaum Kristen, menguasai dunia dan lain sebagainja sehingga terbalaslah perbuatan jang dilakukan kepada Sdr. itu.

TERTANDA :

V.S.S.V.F.F. Radja Jahudi
21 Caslue (November) 1489.

 Dalam buku roman „comingby” jang diterbitkan pada tahun 1844, beberapa tahun sebelum petjahnja Revolusi Jahudi (1848), dan dikarang oleh seorang Jahudi jang dibaptis (gedoopt) bernama „Benjamin Desraeli” nama sebenarnja ialah Israel dan mendjabat Minister di Inggeris-, ketika itu, antara lain disebut² bahwa sesungguhnja dunia ini bukanlah diperintah oleh pemerintahan jang nampak pada waktu itu, tetapi oleh satu bangsa jang ta' disukai dan berdiri dibelakang lajar. Bangsa ini jalah bangsa Jahudi. Lain dari itu. ada lagi perkataan Desraeli jang diutjapkan kepada temannja jang sedang minta bantuan kepadanja sebagai berikut:
„Sahabatku, bahwasanja engkau dan saja adalah satu bangsa jang dapat melaksanakan segala²-nja ketjuali kegagalan. (Batja „De Joodse Hoogmoed” karangan Prof. de Vries de Hekelingen).

 Oleh karena rahasia protocol² ini sudah diketahui, maka wadjiblah bangsa jang bukan Jahudi berhati² dalam menghadapi tjita² bangsa Jahudi jang ingin mendjadjah dan menguasai seluruh bangsa-bangsa didunia ini.

TJATATAN-TJATATAN.

I.  Agentuur dan Politiek.

Agentuur Seluruh badan agen² dan tugas agen² jang oleh „de wijzen” (para pudjangganja) dipergunakan untuk mentjapai tjita² bangsa Jahudi. Ini terdiri dari bangsa Jahudi pun djuga dari bangsa² jang bukan Jahudi („Heidensche werktuigen”).
Politik Bukannja politik dari dan dalam tiap² negara tetapi seluruh perputaran roda politik dunia.

  1. Ular sebagai lambang dari Juda” (De Simbolische Slang van Juda). Prof. Nilus mengartikan lambang ular ini sebagai berikut :


     Tulisan-tulisan dari Zionisme jang dirahasiakan ini, adalah uraian theoretis dari schema jang dibuat oleh Radja Salomo dan kaum terpeladjar Jahudi lainnja pada tahun 929 sebelum Christus, dengan maksud untuk kepentingan penaklukan atas bangsa² sedunia setjara damai oleh bangsa Jahudi.
    Schema ini dirobah djuga sedikit demi sedikit menurut masa dan keadaan penglaksanaannja oleh „de ingewijden” atau anggauta² jang terdalam. Adapun aliran fikiran sebagai pengantarnja jalah tetap seperti berikut :


     Dunia harus ta'luk kebawah Zion dengan djalan damai. Untuk mentjapai ini haruslah diusahakan dengan sangat hati² dan tjerdik sekali sebagaimana sifat ular jang didjadikan lambang kebaktian tersebut. Kepalanja diumpamakan pimpinan rahasia sedang badannja adalah bangsa Jahudi. Pimpinan harus sangat dirahasiakan, sekalipun kepada bangsa Jahudi sendiri. Ular ini mesti masuk ketengah² ra'jat dari tiap² negara. Dia harus mengalahkan kekuasaan jang ada dengan tjara² jang systematis dan berturut sebagai jang telah diatur lebih dahulu. Menurut rentjananja ular itu harus merangkak dari Zion terus mengelilingi Eropah dan achirnja kembali pula ke Zion. Dengan tergubatnja benua Eropah ini berartilah bahwa dunia sudah digenggam oleh kekuasaan Jahudi.


     Perdjalanan kembali ke Zion ini dapat dilakukan apabila kekuasaan Pemimpin² di Eropah itu telah djatuh dan ta'luk kepada kekuasaan Zion. Ini dapat ditjapai dengan menghantjurkan perekonomian tiap² bangsa itu, meruntuhkan moralnja dan menimbulkan keruntuhan² lainnja. Untuk mentjapai kedua-dua hal jang terbelakang tadi perlulah dipergunakan tenaga² wanita Jahudi jang berkedok wanita² Perantjis (Francaise),

    Italia, Inggeris dan lain-lainnja. Dengan tjara demikian maka timbullah kebebasan nafsu jang sampai keluar batas dikalangan masjarakat bangsa² bukan Jahudi. Begitupun dikalangan pimpinannja.


    Schema route perdjalanan ular ini jalah sebagai berikut :
    Pertama kali ke Semenandjung Balkan. Daerah ini dapat diduduki pada tahun 429 sebelum Masehi jaitu pada zaman Peracles. Kedua ke Roma 1.k. pada tahun 69 sebelum Masehi jaitu pada zaman Agustus. Ketiga, ke Madrid dizaman Karel

    ke V l.k. pada tahun 1552. Paris adalah titik jang ke 4 pada tahun 1790 zaman Lodewijk ke XVI. Revolusi Perantjis adalah tjiptaan rentjana bangsa Jahudi jang dapat kita batja dalam protocol Zion tersebut.

 London mendapat giliran sesudahnja Napoleon djatuh pada tahun 1814. Berlin mengikuti pada tahun 1871 sesudah perang Perantjis - Djerman. St. Petersburg pada tahun 1881, menurut peta perdjalanan ular ini, dapat ditjapai oleh kepalanja. Tempat² diatas, begitupun tahun²-nja adalah menurut peta symbolisch dari penaklukan dunia ke bawah kekuasaannja jang di tjiptakan oleh „de ingewijden”. Pemerintahan ditiap-tiap negara jang dilalui ular itu mendjadi rusak sama sekali sampai kedasar-dasarnja. Kekuasaan pemerintahan jang kita lihat ditiap-tiap negara itu adalah bajangan belaka. Sebetulnja mereka itu tak sedikitpun berkuasa lagi. Pemerintahan sudah mulai dikendalikan oleh orang² Jahudi dari belakang lajar dengan tidak diketahui oleh seorang djuapun. Djerman dan Inggeris ekonominja tidak diganggu dulu untuk sementara waktu sampai djatuhnja Rusia sama sekali. Pada waktu itu Rusia memang didjadikan pusat pergerakan kaum Zion dengan segala kekuatannja. Di Rusia kaum Zion ini menjatakan gerakannja: dimana sadja mereka berada gerakan mereka selalu didjalankan (tjara² ini disusun dan ditulis pada tahun 1905). Kelandjutan perdjalanan ular ini tidak nampak lagi melainkan panahnjalah jang nampak menudju ke Moskou, Kiev dan Odessa. Sekarang terkenallah bahwa kota² ini adalah pusatnja bangsa Jahudi. Konstantinopel adalah kota pendudukan jang paling achir sebelum ular itu kembali ke Jeruzalem. Harus diperhatikan djuga bahwa peta ini digambar djustru sebelum terdjadinja peristiwa² „TURKI MUDA”, peristiwa mana sebetulnja adalah „REVOLUSI JAHUDI DI TURKI” belaka.

  1. GOOI : Bagi bangsa Jahudi siapapun jang bukan bangsa Jahudi adalah: „Heidenen” belaka atau „Orang jang tidak ber-Tuhan”. Mereka inilah jang diberi sebutan GOOI tersebut.



 Demikianlah sifat perdjoangan kaum Zion menurut kata pendahuluan dari hasil pekerdjaan Victor E. Marsden diatas.

  Agaknja perlu diketahui djuga bahwa „emas” adalah factor terpenting bagi pergerakan tersebut dalam mentjapai maksudnja. Dengan tjara bagaimanapun djuga pergerakan ini berusaha supaja „emas” jang ada didunia ini semuanja mengumpul ditangannja. Hal ini memang sekarang sudah mendjadi kenjataan setelah dunia mengalami berbagai peperangan dan mengenal berbagai theorie atau peladjaran tentang keuangan jang sebetulnja hanja berputar disekitar „emas” belaka. Karena theorie² tersebut dan tjara² jang berbelit-belit jang di tjiptakan para pengedjar „emas” ini maka orang pada umumnja mendjadi pusing. Dan kalau diteliti benar-benar maka, bertambah dan berkurangnja apa jang disebut uang itu hanjalah : berpindahnja angka² dari buku jang satu kebuku jang lain dalam berbagai-bagai bank, bank mana memang sudah berpusat dibawah kekuasaan orang² jang pada umumnja tidak dikenal maksud²nja jang tertentu, terutama oleh sipenjimpan uang. Kini sudah mendjadi kenjataan bahwa orang pada umumnja sudah tidak mengerti lagi, dimanakah berpusatnja „emas” diseluruh dunia jang masih mendjadi „standard kekajaan” itu?  Malahan belakangan ini sering terdjadi bahwa orang jang menamakan diri „buruh” kebanjakan mogok karena angka² jang mendjadi haknja kurang banjak diberikan oleh madjikannja. Untuk mengimbangi pemogokan ini para pengedjar „emas” dengan mudah dapat memutar balikkan angka² tersebut asal sang „emas” toh masuk kekantongnja. Jang sangat mengherankan jalah : mengapa hingga kini orang belum pernah mogok kalau tenaga atau barangnja dibeli dengan benda jang bukan „emas” sedang „emas” sudah diakui sebagai „standard kekajaan”, dan kini sudah bergudang-gudang banjaknja? Ja, orang sudah dibiasakan untuk hidup dalam alam chajal.

 Untuk djelasnja baiklah dibawah ini disimpulkan sebuah salinan bebas dari protocol² No. 2, No. 6, No. 7, No. 8, No. 9, dan No. 10 jang dapat disesuaikan dengan hal² diatas :

Protocol No. 2.
PERANG EKONOMI.

 Untuk kepentingan tjita² kita, haruslah perang untuk menguasai tanah itu diperkurang. Peperangan harus dialirkan kepada perang ekonomi sehingga semua rakjat dari segala bangsa terpaksa menggantungkan diri pada pertolongan kita. Dengan pertolongan ini kita dapat menginsjafkan setiap orang terhadap kekuasaan kita sehingga semua partai² menjerahkan kekuasaannja kepada kebidjaksanaan „kaki tangan internasional” kita, jang awas dan mempunjai berdjuta-djuta mata² itu. „Hukum internasional” kita, dalam arti kata hukum jang sebenar-benarnja, akan memusnahkan tiap² hukum „nasional” dan kita akan dapat memerintah segenap bangsa didunia sebagaimana mereka diperintah oleh bangsanja sendiri. Orang² resmi jang akan kita pilih dari kalangan mereka sendiri haruslah bukan orang2 jang mempunjai keahlian mengendalikan pemerintahan, melainkan orang² jang mempunjai djiwa budak dan selalu menurut sadja, sebab dalam permainan kita, mereka hanja akan merupakan boneka belaka jang dengan mudah dapat djatuh ditangan kaum terpeladjar dan para ahli dari lingkungan kita sebagai „pion”.

  Sebagaimana tuan ketahui, para ahli kita telah menerima dari kita pengetahuan untuk melaksanakan politik beserta rentjananja jang kita peroleh dengan mempeladjari sedjarah kedjadian² jang telah kita alami diseluruh dunia. Bangsa Gooi tidak mengetahui peladjaran² jang terdapat dalam tiap² sedjarah ataupun tak dapat mempergunakannja dengan tepat andai kata ia dapat mengetahuinja. Mereka merelakan diri untuk dibohongi dengan segala apa jang berkedok „theorie” muluk-muluk dengan tiada mempunjai pandangan critis terhadap akibat²nja. Kita tidak perlu memperhatikan mereka benar²; biarkanlah mereka hidup dengan segala kesenangannja sampai pada waktu jang kita tentukan; biarkanlah mereka menunggu-nunggu kedatangan segala sesuatu jang baru dan memberi pengharapan padanja, atau biarkanlah mereka memimpikan kebahagiaan mereka jang lampau. Biarkanlah mereka membodohkan diri dengan segala apa jang mereka pandang penting dan jang kita sodorkan dengan andjuran bahwa itulah suatu kewadjiban dilihat dari sudut pengetahuan (theorie). Dengan mempergunakan wartawan atau pers kita, maka dengan penuh kejakinan, kita akan membangkitkan kepertjajaan mereka terhadap theorie² dalam dada mereka.

HASIL PELADJARAN JG. BERSIFAT MEMETJAH-BELAH.

 Para „intellect” bangsa Gooi selalu menjombongkan pengetahuannja jang belum diselidiki setjara „logica” sedalam-dalamnja, pengetahuan mana jalah jang mereka anut dengan penuh kepertjajaan atas dasar, jang sebenarnja ditjiptakan oleh para ahli dari kalangan kaki tangan kita, dengan maksud untuk menarik fikiran mereka menurut kehendak kita. Djanganlah sekali-kali mengetjilkan arti usaha kita dalam mentjiptakan buku-buku jang berisikan Darwinisme, Marxisme serta isme² lainnja. Djustru karena usaha inilah kita dapat menggondol hasil jang sebesar-besarnja. Kita, kaum Jahudi, harus jakin bahwa garis² jang kita tarik dan kita selenggarakan untuk mereka itu sudah menggores dalam djiwa mereka sedalam-dalamnja sehingga musnahlah pegangan hidup mereka jang sebenar-benarnja.

PENEMPATAN DIRI KITA DALAM POLITIK.

  Untuk mentjegah kesalahan² kita dalam hal politik dan dalam pimpinan kenegaraan, kita harus mengenal tjara² berpikir, watak² dan nafsu² rakjat dari segala bangsa. Hasil jang gilang-gemilang dari pada „systeem” kita adalah berdasarkan peladjaran² kuno jang mengandung suatu penerangan bagi masa sekarang, ibarat mesin jang dapat diatur setjara bagaimana djuga menurut kehendak rakjat dari segala bangsa. Hasil jang gilang-gemilang ini tentu akan musnah kalau dalam melaksanakan „systeem” kita jang setjara praktis itu tidak berdasarkan hal² diatas.

PERS SEBAGAI PERANAN.

 Pada dewasa ini dunia mempunjai alat jang sangat kuasa dan dapat menggerakkan fikiran massa, alat mana jalah PERS.
Pers inilah jang mengemukakan segala keluhan, keketjewaan, bahaja dan kebutuhan dari rakjat. Dalam pers inilah terlaksananja kemerdekaan berbitjara dengan hasil jang gilang-gemilang. Bangsa Gooi tidak dapat menggunakan alat ini setepat-tepatnja, sehingga achirnja djatuh ketangan kita. Alat ini telah memberi kekuasaan kepada kita untuk mempengaruh dunia dari belakang lajar. Pers inilah jang telah berdjasa kepada kita dalam merebut semua emas didunia ini ketangan kita. Meskipun perebutan ini mengakibatkan terdjadinja bandjir darah difihak kita djuga, namun korban ini adalah sangat berharga djika kita melihat tertjapainja tudjuan kita itu.

Protocol No. 6.
PENDJADJAHAN EKONOMI TERHADAP BANGSA BUKAN
JAHUDI.

 Setelah kita memonopoli ekonomi dan kekajaan maka kekajaan bangsa² bukan Jahudi dengan sendirinja bergantung pada kita. Kalau negara mereka mengalami krisis politik dan ekonomi maka kekajaan mereka pun akan turut hilang. Didalam keadaan demikian maka mereka akan menerima kita sebagai pelindungnja jang achirnja dapat menguasai mereka. Kekuasaan politik dapat mematikan aristocrasi bangsa Gooi, hal mana akan menimbulkan reaksi dari mereka. Sebab mereka masih mempunjai sumber kekuasaan jang berupa tanah. Tetapi sumber kekuasaan ini pun harus kita runtuhkan atau kita rebut dengan djalan jang teratur, mitsalnja :

  1. Mengadakan padjak tanah;
  2. Mengutangi penguasa2 tanah;

 Penguasa² tanah ini sudah terlandjur membiasakan diri untuk berfoja-foja. Oleh sebab itu maka mereka tentu tidak akan berkeberatan apabila tanahnja sedikit demi sedikit djatuh ketangan kita sebagai pembajaran hutangnja kepada kita.

Selain dari itu harus kita djaga pula djangan sampai kaum partikelir dapat mengambil tanah² (pertanian) jang telah dikuasai oleh bank² kita itu. Untuk itu harus kita djaga pula agar kaum partikelir ini tidak mungkin mempunjai kapital besar.

 Maksud kita diatas harus kita tjapai dengan djalan memperpesat perdagangan dan perindustrian jang kita monopoli. Pendek kata djanganlah kekajaaan² itu sampai djatuh ketangan partikelir. (Mengawaskan pertanian mereka). Untuk kemadjuan pertanian kita maka industrie harus menarik modal dan tenaga kerdja bangsa GOOI sebanjak-banjaknja.

Dengan membangkitkan keinginan mereka akan harta dan kesenangan maka kita pun dapat menimbulkan keinginan pada mereka pula untuk memasukkan modal atau kapitalnja kedalam industrie² kita, begitupun kita akan mendapat tenaga kerdja sebanjak-banjaknja.

 Untuk mengimbangi ini semua maka gadji buruh kita naikkan. Dalam pada itu sumber kekuatan mereka jang menghasilkan, kita perkurang (lumpuhkan) dengan memerosotkan moreel mereka (moreele inzinking) setjara membiasakan mereka minum alcohol dan menimbulkan anarchie di kalangan mereka. Hasil pertanian dan peternakan akan mundur karena itu sehingga makanan naik. Achirnja kenaikan gadji buruh itu tidak ada artinja lagi bagi mereka.

 Sebagai akibat dari pada usaha² tersebut maka kapital² bangsa GOOI akan masuk ketangan kita semua. Mereka seluruhnja akan mendjadi proletar.

Supaja tudjuan kita ini dapat tetap kita rahasiakan maka kita selalu berusaha untuk mengemukakan keinginan kita jang keras, akan tertjapainja perbaikan politik, sosial, ekonomi dan kemerdekaan bagi kelas buruh dengan menjuburkan peladjaran ekonomi dan instansi propaganda (tjiptaan-penjalin).


Protocol No. 7.

 Ditiap-tiap negara kita usahakan agar supaja dalam negara itu hanja terdapat: tentara, polisi, proletar dan beberapa orang millioner sebagai budak dari pada perusahaan kita. Harus kita usahakan djuga supaja dalam negara² itu selalu ada perpetjahan, perkelahian dan permusuhan diantara penduduk2 dan bangsa² itu.

Hasil dari pada usaha demikian ini ada dua matjam :

  1. Kita dapat memperlihatkan kepada mereka bahwa kita sanggup mengadakan kekatjauan, begitupun mengadakan ketenteraman, pun djuga dapat menegaskan bahwa mereka harus tunduk sadja kepada kita.
  2. Dengan djalan kelitjinan maka kita masuk sampai kekabinet dari semua negara sehingga perhubungan orang-orang politik dan ekonomi dari negara satu dan lainnja dapat lantjar, begitupun dengan penghutang2 negara² tersebut.

 Kita harus bekerdja dengan kelitjinan serta pandangan jang benar, sehingga oleh mereka kita dipandang sebagai orang jang djudjur dan berbudi. Oleh sebab itu maka penduduk beserta pemerintahan dari negara² itu akan menerima rentjana kita begitu sadja dengan tidak menjelidiki lebih dalam. Mereka tidak akan mengetahui persatuan kita jang membelokkan djalan mereka. Mereka memandang kita sebagai orang jang berbudi dan pembela mereka dalam kesusahan.

 Tiap² perlawanan dari sesuatu negara terhadap rentjana kita akan menimbulkan peperangan antara negara itu sendiri dengan negara tetangganja. Demikianpun, tiap² perlawanan dari berbagai negara terhadap rentjana kita akan menimbulkan perang-dunia.

 Semua rentjana ini harus dilakukan dengan berhati hati sekali. Tudjuan kita jang sebenarnja harus disembunjikan benar². Perkataan dari kepala negara tidak usah dengan perbuatannja.

 Selandjutnja usaha kita akan diteruskan dan dipertjepat oleh suara² pers jang kita diktekan.

 Perlawanan² terhadap kita di Eropah dapat ditangkis dengan timbulnja terror² di Tiongkok dan Djepang oleh meriam Amerika.


Protocol No. 8.


UNDANG² KARET (DUBBELZINNIGE JURISME).}}

KITA HARUS MEMPERSENDJATAI DIRI DENGAN MEMPERGUNAKAN SENDJATA LAWAN. KATA² KITA HARUS SAMAR². KITA HARUS MEMBUAT UNDANG² HUKUM JG. BERBELIT-BELIT SEHINGGA KITA DAPAT MENGHUKUM PELANGGARAN² APAPUN DJUGA DENGAN BERDASARKAN ATAS BENTUK JANG SJAH DAN ALASAN² JANG MULUK-MULUK.

VRIJMETSELARIJ.
 Directoraat kita terdiri dari orang² terkemuka dalam pergaulan, kepala² negara, pemimpin², advocaat², wartawan², orang² pintar jang telah kita didik.

 Mereka harus mempunjai keahlian dalam hal ilmu kemasjarakatan, dari masjarakat besar sampai masjarakat jg. seketjil-ketjilnja. Mereka harus mengetahui akan sifat² kedjahatan, keinginan, kekurangan, kelemahan dan kegandjilan jang ada pada tiap² orang.

 Untuk ini semua mesti bangsa Jahudilah jang pegang peranan. Bangsa Gooi hanja kita pergunakan untuk memegang administrasi sadja. Mereka pun tidak akan menanjakan tudjuan sesuatu pekerdjaan jang kita sodorkan kepadanja.

 Directoraat kita adalah dalam perlindungannja kepala² bank, perindustrian dan millioner². Sebab sebetulnja KEKUASAAN ITU ADALAH DI TENTUKAN OLEH ANGKA².

 Apabila risico jang telah kita berikan kepada bangsa Gooi itu dalam keadaan bahaja, maka djabatan² itu akan kita serahkan kepada orang² nakal jang sudah bertjatjat. Mereka inilah nanti jang akan melaksanakan segala sesuatu jang mendjadi kehendak kita. Mereka pun tidak akan membantah karena mereka takut kalau rahasianja akan terbuka dan kemudian dituntut dimuka pengadilan.

Protocol No. 9.

PERMULAAN PENGLAKSANAAN VRIJMETSELARIJ.

 Pada permulaannja kita terlebih dahulu harus memperhatikan sifat bangsa² dimana kita bekerdja. Penglaksanaan jang teratur belum dapat kita tjapai kalau bangsa² itu belum menerima didikan menurut theorie kita. Dengan djalan teratur dalam melaksanakan vrijmetselarij itu maka kita dapat mengetahui bahwa watak jang keras pun lama kelamaan dapat tunduk kepada kita. Sembojan kaum Liberalisme seperti: „Kemerdekaan, Persamaan, Persaudaraan” itu sebetulnja adalah sembojan vrijmetselarij kita. Sembojan ini, setelah ternjata hampir merata, maka segeralah kita tukar dengan sembojan baru jang berbunji : „Hak Kemerdekaan, Kewadjiban terhadap Persamaan dan tjita² Persaudaraan”. Pemerintahan jang sebenarnja, tidak ada lagi diluar kita. Jang ada hanjalah „de jure”-nja sadja.

 Walaupun kini timbul protes² jang ditudjukan kepada kita tetapi ini semua hanjalah sjarat kesopanan kita, tergantung pada keinginan dan kesukaan kita sendiri sadja.

Untuk kepentingan saudara kita jang belum kuat, maka antisemitisme harus kita kuasai sendiri.

 Pemerintahan kita bersifat „DIKTATUUR”. Pada waktu² jang tertentu kita akan menimbang, memutuskan, membunuh dan menjimpan.

 Kita akan memerintah dengan kekuasaan kita serta menguasai sisa² lawan kita jang telah kita taklukkan. Sendjata kita jalah: nafsu mengedjar kehormatan jang keluar batas, kelobaan jang tak terkira, nafsu untuk mengadakan pembalasan jang tidak kenal iba kasihan, rasa dendam rasa bentji jang tiada beralasan tertentu. Semua ini kita tanamkan dalam dada tiap² orang Gooi. Semua pemerintahan jang ganas pasti memihak kita. Kita memakai orang² dari bermatjam ragam aliran sebagai alat kita belaka, mitsalnja : restaurateurs, agitators, kaum sosialis, kaum komunis, kaum pengedjar eutopi dan lain-lainnja. Mereka ini akan menggorek sisa² kekuasaan jang masih ada. Tiap² usaha untuk merobohkan kekuasaan dan ketertiban dalam kalangan mereka sendiri akan menimbulkan kekatjauan² sehingga mereka berani berkorban sebesar-besarnja untuk mengembalikan ketenteraman. Keamanan dan ketenteraman bagi kemanusiaan tidak akan dapat mereka kembalikan sebelum mereka takluk kepada kita.  Mereka kita bagi² dalam berbagai-bagai partij jang saling djatuh-mendjatuhkan sehingga achirnja mereka pun djatuh kedalam kekuasaan kita.

 Mereka akan berusaha mengalirkan sosialisme kearah internasionalisme. Untuk mengatasi kekatjauan² mereka membutuhkan wang. Padahal wang sebagian terbesar berada ditangan kita. Tetapi kalau kekatjauan² dikalangan mereka itu tidak kita batasi maka sudah tentu pemimpin² Gooi jang berpandangan luas akan mengadakan reaksi besar terhadap kita. Djustru karena adanja pembatasan tersebut maka kita dapat mempergunakan kekuatan fikiran pemimpin² mereka untuk membawa mereka kepada tjita-tjita kita. Untuk dapat memegang pimpinan setjara terus-menerus maka kita harus mendekati rakjat dengan melalui agen² kita. Dengan tjara demikian kita mengetahui apakah reaksi dari rakjat terhadap pemerintahan mereka. Lain dari pada itu kita pun dapat memberi peladjaran kepada mereka, dengan tidak disertai contrôle dari kita.

 Instansi² bangsa Gooi tidak boleh dihantjurkan sebelum tiba pada waktu jang masak untuk itu. Sementara itu dengan tjara jang litjin dan tak kentara mereka sudah djatuh ditangan kita. Keinginan untuk melaksakan peraturan jang baik² kita ganti dengan nafsu kemerdekaan jang tidak teratur dari kaum liberaal. Kita mesti duduk dalam pengadilan², pers sambil memperkuda hak kemerdekaan dalam mempengaruhi pemilihan², memeriksa dasar² dalam penghidupan jang sebenar-benarnja dan pendidikan. Pemuda² Gooi kita bawa berkeliling dengan memeras djiwanja serta merusak raganja dengan membesarkan mereka atas dasar dan teori² jang palsu.

 Undang² jang telah berlaku kita putar dengan memberikan keterangan² jang berlawanan satu sama lain sehingga mendjadi suatu hal jang tidak djelas dan suatu kekatjauan sampai orang tidak mengerti lagi manakah tudjuan Undang² itu jang sebenarnja. Karena itulah maka lalu timbul perpetjahan.  Apabila sewaktu-waktu bangsa Gooi menjerang kita berdasarkan kenjataan jang dapat mereka ketahui maka kita akan mengangkat sendjata sehingga mereka achirnja akan mundur kembali. „Ondergrondse metro's” kita akan beraksi. Diwaktu kita terantjam maka modal kita pada negara² Barat dapat dipergunakan untuk melawan musuh kita.

Protocol No. 10.

 Pemerintah bangsa² Gooi sudah puas dengan mengetahui hanja politik bagian luar sadja. Mereka ta'sanggup menjelidiki soal² itu lebih dalam karena terlalu banjak membuang tenaga untuk kegembiraan dan kemewahan.

 Beleid kita jang paling mandjur untuk mendjaga djangan sampai mereka berpikir lebih dalam tentang soal politik adalah : Pembagian kekuasaan; kemerdekaan bersuara, menulis dan berkumpul, persamaan hak dalam hukum²; perlindungan terhadap harta dan rumah; belasting dan penglaksanaan undang² tersebut. Bagaimana duduknja soal² diatas sebenarnja, djangan diterangkan kepada ra'jat.

 Bilamana pertanjaan² ta'dapat dielakkan lagi, terangkanlah sedikit, tetapi djangan sampai ke details. Harus pula kita pastikan, bahwa pengantar kata undang² itu akan kita hormati. Dengan tidak menerangkan „pengantar kata” tadi, kita menjatakan bahwa kita memberi kemerdekaan begitu luas dalam menafsirkannja. Dengan ta'diketahui kita dapat mengendalikan beberapa bahagian. Apabila hak² dan peraturan² itu kita kumpulkan, kelihatanlah oleh kita hak² jang terbatas.

 Masjarakat tetap menghormati orang² besar. Polisi melaksanakan pekerdjaannja dengan kekerasan. Walaupun demikian, ra'jat menghargai mereka djuga. Kita harus menguasai ra'jat untuk didjadikan dasar pembangunan negara jang kita tjita-tjitakan.

 Sebelum negara demikian terbentuk, orang² kita harus menghindarkan bahaja dan halangan dengan mempergunakan keuletannja, kekuatan djiwanja, brutaliteitnja serta ta'mengatjuhkan keguntjangan-keguntjangan.

 Kalau negara telah direbut, kita djelaskan kepada ra'jat, bahwa jang menjebabkan kegagalan² itu adalah karena adanja bermatjam-matjam bangsa, dan bermatjam-matjam alat pembajaran. Disini kita akan mengemukakan systeem kita. Dengan menimbulkan harapan², kita akan dapat menghela masjarakat kepada kita. Kita menjuruh menusia mengeluarkan perasaannja dengan perantaraan rapat². Mereka kita biarkan memilih, dimana nanti mereka dapat kita alirkan kepada peranan kita jang di usahakan oleh agen² kita. Tiap² orang kita bangkitkan rasa kebanggaannja sehingga hubungan keluarga dan kekuasaan pendidikan akan hilang sama sekali. Systeem ini akan menghilangkan pengaruh² dari orang² jang kuat serta dapat berfikir, karena massa ta'mau mendengar mereka lagi. Mereka kita biasakan supaja achirnja hanja mau mendengar utjapan-utjapan kita sadja. Untuk ini mereka harus dibajar. Akibat dari pembajaran ini jalah bahwa, kita lalu mendapat pengikut jang membabi buta, jang ta' mungkin terbawa kedjurusan lain dari jang ditentukan oleh pimpinan masjarakat jang telah kita utus ketengah-tengah mereka. Ra'jat akan takluk kepada regime kita, sebab mereka mengetahui bahwa kehormatan mereka, gadji mereka, pendek kata, semua penghasilan mereka bergantung kepada pimpian tersebut.

 Systeem pemerintahan kita direntjanakan oleh satu fikiran sadja. Apabila tidak demikian, ta'kan tertjapai suatu bentuk jang homogeen. Kita boleh mengetahui rentjana pekerdjaan, tapi ta'boleh mengetjamnja. Ketjaman akan menghilangkan semua hubungan details dan kekuasaan praktis dari tudjuan² rahasia dari pada tiap² artikel dalam undang². Memperkatakan dan memperbaiki soal jang seberat ini dengan djalan pungutan suara hal mana berarti bahwa kita mengakui ketjerdasan fikiran² jang tidak sanggup mendalami soal² ini. Sebab itulah maka pendapat² dari pemimpin² kita ta'pernah diberikan kepada ra'jat atau dibatja oleh organisasi².

RENTJANA PEKERDJAAN VRIJMETSELARIJ.

 Rentjana kita tidaklah menghendaki pembubaran semua instansi jang ada, tetapi menghendaki perobahan jang menudju garis jang telah kita tentukan.

 Tiap² negara memberi nama kepada instansi²-nja menurut ke-inginannja masing², umpama: Perwakilan ra'jat, senaat, raad van State d.l.l. walaupun tjorak susunannja sama.

 Tugas dari instansi² ini, sangkut bersangkut pula dengan instansi-instansi bawahannja, dari pusat negara sampai kedesa-desa. Hubungannja adalah sebagai hubungan badan manusia dengan orgaannja. Apabila salah satu orgaan itu rusak, maka orang itu akan sakit dan achirnja mati. Begitu pulalah halnja dengan negara. Apabila kita rusakkan salah satu dari bagian mesin negara, akan terdjadi pulalah kerusakan dari keruntuhan negara seluruhnja.

 Sewaktu segenap negara² didunia kita beri bisa Liberalisme, badan politik mengalami perobahan jang dapat dipersamakan dengan tuba darah jang sangat berbisa. Akibatnja negara tersebut hanja menanti lagi keruntuhannja.

 Liberalisme mengembangkan negara hukum dan memusnakan despotisme satu²-nja pelindung jang dimiliki oleh bangsa Gooi. Apa jang disebut hukum tak lain hanjalah suatu sekolahan, dimana diadjarkan perpetjahan, kesalah fahaman, tipu muslihat partij. Kepada semua djawatan² negara diberikan harga kepribadiannja (kepribadian dari partij jang dianut oleh penguasa djawatan² tersebut).


PERIODE REPUBLIK.

 Dimasa datang, banjak presiden² jang kita tentukan pertanggungan djawabnja. Presiden ta'usah disetudjui oleh masjarakat, bahkan ta'perlu ada pengikutnja seorangpun djuga. Presiden boneka kita akan melakukan tugasnja jang kita tentukan dengan ta'usah memperdulikan norm² jang telah ada. Diwaktu itu nanti akan perpetjahan jang maha hebat.

PRESIDEN BONEKA, VRIJMETSELARIJ,

PERANAN DARI BADAN² PEMERINTAHAN.

 Pemilihan² kita pengaruhi, sehingga jang terpilih jalah orang² jang sebetulnja bernoda, tapi belum diketahui. Mereka jang kita pilih, adalah orang² jang menjangkutkan segala-galanja dalam menduduki posisi kekuasaan dan memelihara supaja tetap terkemuka. Karena nodanja dan keinginan untuk tetap terkemuka ini, maka presiden boneka kita akan tetap melakukan apa jang kita tentukan padanja.

 Dewan perwakilan akan memilih, membela dan melindungi ketuanja, tetapi ta'seorangpun boleh merubah undang² jang sudah ada, sebab kita akan menjerahkan hak ini kepada presiden boneka kita.

 Kekuasaan jang seperti ini tentunja mendapat pukulan². Untuk membela dirinja kita beri alat² jang perlu dengan „hak kuasa minta pertolongan ra'jat melampaui kepala² dari perwakilan”, jang berarti: Presiden minta pertolongan kepada massa jang buta.

 Presiden mempunjai „Hak untuk mema'lumkan perang”. Hak ini di dasarkan atas kepentingan kekuasaan jang penuh dari kepala Negara dalam mengatur pembelaan Negara disa'at jang sangat genting.

 Sekarang teranglah bagi kita, bahwa dalam hal² jang bersamaan dengan itu, kekuasaan mengatur undang² seluruhnja berada ditangan kita.

 Critiek terhadap badan pemerintahan akan kita hindarkan dengan melarang pertanjaan², berdasarkan kepentingan bersama. Rahasia² politik harus disimpan.  Djumlah dari perwakilan harus sedikit mungkin, supaja lingkungan pengaruhnja mendjadi sesempit-sempitnja pula. Kiranja djumlah jang ketjil itu memprotest pula. Oleh karenanja maka kita pergunakan suara ra'jat terbanjak untuk meruntuhkan mereka.

 Presiden menundjuk tjalon ketua dan wakil ketua dari Kabinet. Parlemen ta'kan mengadakan sidang jang permanent, hanja sidang beberapa bulan sadja. Presiden berhak mengumpulkan dan melepaskan sidang Menteri² dan pada achirnja berhak mengundurkan pelantikan parlemen baru.

 Ada kemungkinan sebelum rentjana kita selesai ra'jat mengatahui, bahwa peraturan baru dari Presiden itu kita jang mengaturnja. Untuk mendjaga djangan sampai hal ini terdjadi, minister² jang mengelilingi Presiden djangan memberikan pengaturan Presiden ini kepada perseorangan; tetapi kepada Kabinet atau Parlemen. Apabila kita ingin, Presiden akan setudju dengan keinginan kita dalam mendjelaskan peraturan² karet, membuat undang², mentjabut undang², bahkan menempuh haluan jang lain sekali dari beleid pemerintah. Semuanja ini kita adjukan berdasarkan atas keselamatan dan kebutuhan negara. Selangkah demi selangkah kita akan mendapat kekuasaan. Peraturan² jang sengadja dimasukkan sebagai pemindahan kepada systeem kita, sedikit demi sedikit kita hilangkan, sehingga terbentuklah negara constitutie kita jang menudju kepada tyranie. Bentuk pengatara ini ta'usah kita pakai, apabila ra'jat sudah bosan dengan kekuasaan pemerintahannja. Mereka akan mentjari penguasa lain, menghempaskan segala kedjahatan², menghapuskan batas² kebangsaan, keagamaan d.l.l. untuk mentjari keamanan dan ketenteraman jang ta' mereka perdapat dari pemimpin mereka sendiri. Kalau ada kemungkinan sebagai tersebut diatas, maka diseluruh negara harus:

Ditimbulkan kekatjauan jang paling besar antara ra'jat dan pemerintahan. Kemanusiaan akan lelah karena perdjuangan terus menerus, perpetjahan, permusuhan, dendam, kelaparan, penghasutan, penjakit, kekurangan, sehingga bangsa Gooi hanja mendapat salah satu djalan keluar, jaitu meminta perbantuan kita. Hanja kita jang mempunjai segala-galanja. Ra'jat ta'diberi kesempatan untuk beristirahat, sebab kesempatan beristirahat ini, adalah suatu saat jang dapat merobah letak kebahagiaan kita dimasa datang.



 Demikianlah isi protocol² tersebut. Selandjutnja kita kemukakan lagi pengaruh lain jang boleh dikatakan telah menguasai sebagian dunia seperti tersebut dibawah.

 Pada abad ke enam bangsa Arab diseluruh negeri² Arab sedang mengalami krisis jang hebat. Orang pada waktu itu sudah mulai memudja brahala. Ketachajulan setiap hari makin berlaku. Kelaparan, kekatjauan dan kemiskinan makin mendjalar.

 Tepat pada waktu memuntjaknja krisis ini, bangsa Arab, atas Kurnia Tuhan Jang Maha Esa, dapat melahirkan seorang Putera jang setelah besar Putera ini menerima Ilham serta Titah Tuhan Jang Maha Esa untuk membimbing djiwa sesamanja jang hampir meninggalkan Tuhan. Kemudian Putera ini mendjadi Pemimpin Besar. Namanja mendjadi harum semerbak, tidak hanja dilingkungan bangsa Arab sendiri bahkan diseluruh dunia. Segala sesuatu jang dipeladjarkan oleh Beliau dapat dianut oleh berbagai-bagai bangsa diseluruh dunia. Dalam term keagamaan, achirnja Pemimpin Besar ini mendapat djundjungan Nabi jang paling achir jaitu Nabi Mohammad s.a.w.

 Bangkitlah bangsa Arab. Bangunlah kembali kebudajaan dan kesusasteraan bangsa Arab. Bertambah sehatlah moraal dan ekonomi bangsa Arab. Dengan bekal djiwa-baru ini maka bangsa Arab banjaklah jang meninggalkan tanah airnja untuk meluaskan lapang kebudajaan dan perdagangannja.  Wedjangan² Pemimpin Besarnja disebar keseluruh dunia. Bertambah luaslah pengaruh bangsa Arab, hal mana dapat dibuktikan dengan diarahkannja pandangan bangsa² dibenua Asia kepusat tanah airnja. Tertolonglah bangsa Arab dari lembah kesesatan oleh Puteranja jang berdjiwa besar itu.

 Dari abad ke tudju hingga sekarang bangsa Arab kembali memudjakan atau beribadat kepada Tuhan Jang Maha Esa. Seluruh bangsa Arab dan bangsa² jang berada dibawah pengaruh kepertjajaannja sangatlah jakin bahwa Pemimpin Besarnja adalah suruhan Tuhan Jang Maha Esa. Segala sesuatu jang dipeladjarkan olehnja adalah peladjaran² jang ditjiptakan oleh Tuhan Jang Maha Esa. Demikian isi hati bangsa Arab pada umumnja, ja bahkan seluruh penganut peladjarannja. Setiap orang kini mengetahui djuga bahwa bangsa Arab pun mempunjai suatu anggapan bahwa mereka adalah suatu bangsa jang selalu berdjalan atau bertindak diatas djalan jang ditundjuk oleh Tuhan Jang Maha Esa. Perdjoangan mereka pun selalu disampingi oleh Tuhan Jang Maha Esa. Demikianlah apa jang terkandung dalam hati bangsa Arab.

 Apa jang kita ketahui selandjutnja ? Pada saat inipun bangsa Arab berdjoang mati-matian mentjegah berkuasanja bangsa Jahudi di Palestina. Adapun pegangan bangsa Arab dalam perdjoangannja ini jalah ajat² dalam Al Kor'an jang menundjukkan bahwa bangsa Jahudi adalah suatu bangsa jang bersalah terhadap Tuhan Jang Maha Esa (Djuz I ajat² 111 sampai 113).

 Orang kini tinggal bertanja: „Bagaimana akan djadinja dunia nanti kalau kedua-dua bangsa jang berpengaruh ini tak ada jang sudi mengorbankan anggapannja ini ?” Bangsa Arab tentunja tidak akan rela mengorbankan apa jang telah terpaku dalam dadanja. Begitupun sebaliknja bagi bangsa Jahudi.

Menjelang Alam Pancasila (page 32 crop)

Salah satu peperangan Arab — Jahudi

 Lain dari pada itu masih ada pula pengaruh jang meluas seperti uraian selandjutnja :

 Pada tahun 33 Masehi berdirilah dikota Darussalam geredja kaum Kristen jang pertama kali. Sedjak itu waktu maka kaum Kristen dengan mengalami berbagai-bagai siksaan oleh bangsa Jahudi berhasil djuga memperkembangkan agamanja dikota tersebut. Pada tahun 100 agama ini mulai mengindjak benua Eropah. Waktu itulah timbulnja geredja Katholik. Mulai tahun kurang lebih 323 atau sedjak peperintahannja Radja Constantijn kaum Kristen berhasil djuga meluaskan perkembangannja. Selain mengidjinkan perkembangan agama tersebut di Eropah Selatan, Radja inipun telah menganut agama Kristen djuga. Sedjak waktu itulah kaum Kristen mendapat kemerdekaan jang luas dalam memperkembangkan agamanja. Oleh karena itu maka di Eropah Selatan timbullah geredja² „Junani-Roma”.

 Agama Kristen berdjalan terus ke Eropah Tengah. Pada tahun 590 di Germania sudah dapat didirikan geredja-geredja „Roma-Germania” dibawah kekuasaan Paus Gregorius jang mulia. Selandjutnja kedudukan Paus mendjadi sangat luas, artinja Paus tidak hanja menguasai agama sadja, akan tetapi djuga mentjampuri politik dari pada keradjaan² di seluruh Eropah. Kekuasaan inipun makin berkembang, terutama pada tahun 1073. Tetapi pada tahun 1294 dimana kaum Kristen mulai banjak jang berhaluan baru, mulai djatuhlah kekuasaan Paus. Dari tahun 1517 hingga sekarang terdapatlah perpetjahan² dikalangan kaum Kristen dalam mendjalankan tjara ibadatnja, perpetjahan mana berarti djuga peperangan antara kaum Kristen jang sungguh-sungguh mendjalankan petundjuk² agamanja dengan kaum imperialis dan kapitalis jang mempergunakan agama ini alat untuk memperluas kekuasaannja.

 Setelah mengikuti sedjarah agama Kristen diatas maka kita dapat mengetahui bahwa Eropahlah hingga kini mendjadi pusatnja agama Kristen dengan mengalami berbagai-bagai perobahan dalam tjara menganutnja. Kebudajaan Eropahpun berdjiwa Kristen djuga. Di Eropah, Amerika dan Australia atau lain² negeri agama Kristen diperkembangkan oleh pengikutnja dengan djalan mendirikan berbagai-bagai badan, sekolahan dan lain²-nja. Dari Eropah pulalah datangnja agama Kristen dibenua-benua lainnja pada abad ke 17 bersama-sama dengan kaum dagang bangsa Eropah jang pada waktu itu telah mentjapai tingkat perdagangan jang luas. Pada waktu itulah timbulnja tanah² djadjahan jang dikuasai oleh bangsa Eropah di dunia ini.

 Menarik kesimpulan dari sedjarah perkembangannja bangsa Eropah di lapangan perdagangan dan politik diseluruh dunia jang bertepatan waktu dengan perkembangan agama Kristen di Eropah ini, maka tidak mengherankan bahwa kaum politici bangsa Eropah lalu mentjiptakan suatu sembojan, jaitu bahwa mereka datang dan achirnja mendjadjah negeri lain adalah sekedar mendjalankan „suruhan sutji”, atau „mission sacre”. Sembojan inipun oleh seluruh bangsa Eropah disambut dengan tindakan² jang merugikan negara² lain.

 Sebaliknja bangsa Amerika, keturunan bangsa Eropah jang menganut agama Kristen djuga, didalam perang Kemerdekaan melawan Keradjaan Inggeris djuga bersembojan bahwa mereka adalah dibawah perlindungan Tuhan Jang Maha Esa. Menurut kejakinannja memang bangsa² di seluruh dunia ini dititahkan oleh Tuhan Jang Maha Esa untuk hidup merdeka. Djadi siapapun JANG BERDJUANG MELAWAN PENINDASAN DAN PENDJADJAHAN, dialah berada pada fihak jang BENAR, demikian kejakinan mereka.

 Teranglah bahwa bangsa kulit putih inipun mempunjai suatu anggapan djuga bahwa mereka adalah bangsa jang terpilih dan terunggul.

 Demikianlah apa jang tersembunji dalam dada bangsa² jang berpengaruh didunia. Inilah sebetulnja jang menimbulkan bentrokan-bentrokan jang maha hebat diseluruh dunia. „Bagaimana nasib manusia diseluruh dunia nanti andai kata anggapan bangsa² diatas jang sudah terpaku dalam djiwanja itu ta'dapat lagi dikesampingkan sedang kita tahu bahwa segala bentrokan hanjalah menimbulkan kerusakan, kemiskinan dan kesengsaraan belaka ?”, demikian orang bertanja diri. Ja, keadaan² jang serba mengerikan tentu selalu timbul karenanja. Pun manusia jang sama sekali tiada bersalah pada umumnja menderita djuga karenanja. Orang mendjadi keheran-heranan, sebab menurut sedjarah, lahirnja kebudajaan diatas jang hingga sekarang masih didjundjung tinggi hanjalah disatu tempat sadja jaitu di Asia Barat atau Timur Tengah. Orang lalu berpandangan critis jaitu bahwa diplosok-plosok dunia ini, dari abad ke abad, tersembunjilah anasir² jang tiada rela kalau manusia berbudi baik dan karenanja maka anasir² tersebut selalu membelokkan andjuran² para Nabi sehingga dunia achirnja hanjalah berkabut kekatjauan belaka.

 Salah satu ichtiar untuk tiada terlibat dalam bentrokan² diatas jalah : mendapatkan kembali „pegangan hidup sebagai suatu bangsa” jang tumbuh ditanah airnja sendiri, pegangan mana apabila sudah didapat selandjutnja didjundjung tinggi sampai achir zaman.

 Dalam hal ini kita bangsa Indonesia wadjib merasa bahagia bahwa kita sudah mendapatkan suatu pegangan hidup seperti jang dimaksudkan diatas, pegangan mana jalah terkenal dengan nama :

Pantja Sila”.

Pegangan hidup inilah jang tumbuh ditanah air kita sendiri dari zat² jang ada. Orang wadjib ingat bahwa hilangnja pegangan hidup sesuatu bangsa dari masjarakatnja berarti djuga hilangnja bangsa itu sendiri ditengah-tengah arus pergolakan internasional. Dugaan ini lebih djelas lagi apabila kita memperhatikan djalannja politik internasional pada dewasa ini. „Setiap detik politik internasional selalu berobah tjoraknja”, demikian pendapat orang umumnja. Memang, orang masih ingat dengan fikiran jang sehat bahwa sebelum bulan Mei 1948 orang di Eropah selalu ditakut-takuti dengan momok „communisme”. Ketakutan ini kemudian disalurkan kerasa berterima kasih kepada „Truman-doctrine”. Hati orang di Eropah sungguh dapat terpikat oleh „doctrine” tersebut. Marshall-plan kemudian diulurkan sebagai „de helpende hand”. Sikap ini sudah selajaknja karena siapa pula jang menggenggam emas di Amerika ? Orang-pun ingat pula bahwa pada waktu hampir berlalunja mandaat Inggeris di Palestina, resolusi tentang pembentukan Eropah Serikat dapat diterima oleh „Kongres negara² di Eropah Barat”. Apabila Eropah sudah merupakan satu perikatan maka mudahlah diperintah oleh kekuasaan jang tersembunji. Ketakutan orang di Eropah terhadap momok communisme kemudian sekonjong-konjong dimusnahkan oleh kejakinan Winston Churchill bahwa Eropah Serikat tidak dengan Sovjet Rusia pun tidak akan berarti pula. Kemudian Inggeris sekonjong-konjong melepaskan Legiun Arab Trans jordania jang dibawah pimpinannja dan membiarkan Legiun tersebut bertempur melawan tentara Jahudi. Achirnja, pada pertengahan bulan Mei 1948 bangsa Jahudi memproklamirkan Negara Israel sebagai negaranja jang ditjita-tjitakan.

 Pada saat jang terpenting tetapi ta'mendjadi pusat perhatian orang ini maka kedua² Negara Raksasa jang kelihatannja sangat bermusuhan satu sama lain, oleh Moshe Shertok, -Menteri Luar Negeri Israel-, di umumkan telah mengakui proklamasi tersebut. Amerika Serikat dan Sovjet Rusia jang digembar-gemborkan telah bermusuhan satu sama lain ini, pada saat jang terpenting bagi bangsa Jahudi, sudilah bersikap satu jang menguntungkan bangsa Jahudi, jaitu mempelopori pengakuan atas Negara Israel jang baru beberapa menit sadja diproklamirkan itu. Muntjul djuga Dr. Weizmann sebagai Presiden Israel jang pertama.

 Sekarang timbullah pertanjaan dalam fikiran para pentjinta perdamaian sebagai berikut :  „Utuhkah Negera Israel nanti, sebagai negaranja orang² jang menanam modal dan isme² pada negara² diseluruh dunia, setelah bangsa Indonesia, Tionghwa, Korea, India, Malaja, Philippina, Birma, Viet Nam, Rusia, Belanda, Perantjis, Inggeris, Amerika, ja bahkan bangsa² diseluruh dunia sebagian besar sudah terbunuh, menderita kemelaratan, menderita demoralisasi, tertekan hutang, kehilangan pegangan hidup sebagai suatu bangsa karena peperangan jang menggunakan sendjata-atoom, hydrogen dan alat² lain setjara membeli atau memindjam kepada mereka jang memproduceer dan jang berharta ?”

 „Utuhkah nanti Israel kalau Wallstreet sudah berpindah ke Palestina, sedang Moskou serta New York dan Washington telah hantjur karena bom² atoom dan hydrogen ?”.

 Ja, djawaban dari pada pertanjaan diatas jalah suatu budi jang berdasarkan kewaspadaan dengan menghindarkan diri dari segala „pact” jang digalang dengan tudjuan untuk meruntjingkan permusuhan antara bangsa² didunia, mitsalnja pact² Atlantica, Pacifica dan lain-lainnja, budi mana mungkin dapat djuga mengurangi „kabut kekatjauan” jang membungkus dunia.