Konten Terbuka – Pedoman Praktis Penggunaan Lisensi Creative Commons/Bab 2

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

   2. PENGETAHUAN DASAR

    TENTANG LISENSI

    KONTEN TERBUKA




Di tahun 2012, foto Planetarium Galileo Galilei di Buenos Aires terpilih sebagai salah satu finalis kompetisi foto terbesar “Wiki Loves Monuments” yang diadakan setiap tahun dan didedikasikan untuk monumen warisan budaya. Setiap bulan September, ribuan sukarelawan mengambil foto situs warisan budaya di seluruh dunia dan mengunggah foto-foto tersebut ke arsip media dalam jaringan Wikimedia Commons. CREATIVE COMMONS

adalah organisasi non-profit yang bertujuan untuk membuat ciptaan di bidang kreatif tersedia untuk publik. Hingga saat ini, mereka telah menyediakan berbagai lisensi hak cipta untuk digunakan oleh publik.

2.1 LATAR BELAKANG

Prinsip Konten Terbuka didasarkan pada ide dari gerakan Free and Open Source Sofware (FOSS) atau Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka. Pendekatan Sumber Terbuka dimulai di dalam pasar perangkat lunak pada tahun 1990-an, pada dasarnya bersumber pada kesuksesan besar dari GNU-Linux dan lisensinya, yaitu GNU General Public License (GPL). Ditulis di tahun 1989, GPL adalah lisensi perangkat lunak bebas pertama, yang memperbolehkan penggunanya untuk menggunakan, mempelajari, membagi, dan mengubah perangkat lunak tersebut. Saat ini, seluruh pasar didasarkan pada pengembangan, pengelolaan, penyesuaian, dan penawaran Perangkat Lunak Sumber Terbuka. Pencetus prinsip Konten Terbuka mengadopsi ide dasar FOSS dan menggunakan ide tersebut terhadap bentuk lain dari hasil industri kreatif, seperti musik, film, atau gambar. Penggerak utama dari gerakan Konten Terbuka adalah Lawrence Lessig, seorang sarjana hukum dari Harvard Law School di Cambridge, USA. Pada tahun 2001, ia bergabung dengan Hal Abelson dan Eric Eldred dan mendirikan inisiatif Creative Commons (CC) untuk mempromosikan kepemilikan digital bersama. Tujuan CC adalah untuk mendukung dan memungkinkan para pencipta mengizinkan pemakaian umum terhadap ciptaan mereka tanpa bergantung pada konsultasi hukum yang mahal dan sulit atau harus melepaskan hak-hak mereka ke dalam domain publik. Dengan tujuan demikian, CC merancang dan memublikasikan berbagai jenis lisensi yang berbeda namun mudah untuk digunakan oleh para pemberi lisensi dan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna ciptaan. Sebagai tambahan, inisiatif ini juga menyajikan informasi penting dan berbagai alat pada situs web mereka, yang dapat digunakan oleh siapapun secara gratis.

TextboxCiptaan Lisensi Konten Terbuka tidak hanya menguntungkan bagi para pencipta namun juga bagi publik yang menggunakan ciptaan.

Konten Terbuka adalah model lisensi yang mengacu pada hukum hak cipta. Ciptaan berhak cipta tersedia untuk publik dan dapat digunakan dengan bebas dan tanpa gangguan. Sebagai skema lisensi, dengan demikian, lisensi Creative Commons tidak didasarkan pada atau mengarah kepada domain publik.1 Sebaliknya, keberlakuan dari lisensi ini bergantung pada efektivitas perlindungan hak cipta. Tanpa hak cipta, lisensi ini tidak akan berlaku secara efektif, khususnya dalam kaitannya dengan penerapan kewajiban yang tertuang di dalam lisensi.2

Melisensikan berarti memberikan hak kepada pihak ketiga (setiap orang kecuali pemegang hak) untuk menggunakan ciptaan berhak cipta. Walau demikian, lisensi tersebut diberikan hanya di bawah ketentuan dan kewajiban tertentu dari pihak pengguna ciptaan. Lisensi Konten Terbuka mungkin, sebagai contoh, mewajibkan penerima lisensi untuk mencantumkan kredit terhadap pencipta pada setiap penggunaannya. Hubungan antara hak dan kewajiban dapat dinyatakan dengan cara berikut: “Anda diizinkan untuk memublikasikan kembali ciptaan ini sepanjang Anda mencantumkan nama penciptanya.”

Lisensi Konten Terbuka secara umum cocok untuk setiap jenis ciptaan pada bidang kreatif. Lisensi CC adalah lisensi umum yang dapat digunakan terhadap musik, film, tulisan, gambar, dan berbagai hasil kreativitas lainnya. Walau demikian, lisensi CC tidak dapat digunakan untuk melisensikan perangkat lunak. Sebagai produk teknis, program komputer membutuhkan lisensi dengan ketentuan yang berbeda. Pada saat ini, telah tersedia lisensi spesifik yang dapat digunakan terhadap perangkat lunak, seperti lisensi Sumber Terbuka yang disebutkan di atas. Selain itu, ada pula lisensi khusus untuk kreasi teknis lainnya seperti basis data.3

Konten Terbuka seringkali disebut sebagai pendekatan anti hak cipta. Hal ini, tentunya, tidak benar. Konten Terbuka adalah model untuk para pemegang hak cipta untuk mengelola hak cipta yang mereka miliki dengan cara yang spesifik. Konten Terbuka tidak melawan hak cipta, namun memungkinkan pemberi lisensi untuk mengambil pendekatan yang berbeda dari pendekatan tradisional “all rights reserued”. Lisensi Konten Terbuka adalah alat yang dapat digunakan untuk melayani kedua belah pihak: keinginan pribadi dari pencipta dan keinginan publik. Walau demikian, pemegang hak cipta memiliki hak untuk memutuskan lisensi Konten Terbuka yang manakah yang sesuai dengan lisensi yang digunakan pencipta dengan kebutuhan pribadi mereka.


2.2 PERBEDAAN MODEL LISENSI KONTEN TERBUKA

Berbeda dengan Free and Open Source Software4, terminologi “Konten Terbuka” tidak didefinisikan secara jelas, atau dengan kata lain tidak ada sebuah definisi yang disetujui5. Hal ini memunculkan berbedaan yang besar antara setiap lisensi. Dalam pedoman ini, lisensi Konten Terbuka (atau disebut juga sebagai “lisensi publik”) diasumsikan berbentuk lisensi standar yang memperbolehkan penerima lisensi untuk setidaknya menyebarluaskan, membuat tersedia untuk publik, dan memproduksi kembali sebuah ciptaan untuk tujuan nonkomersial dengan cara apapun dan melalui media apapun tanpa dikenakan biaya.6 Walau demikian, lisensi Konten Terbuka yang lebih leluasa yang memperbolehkan, sebagai contoh, pembuatan dan penyebarluasan ciptaan turunan atau memperbolehkan pemakaian untuk kepentingan komersial juga termasuk dalam definisi tersebut. Perbedaan yang besar antara berbagai lisensi muncul saat lisensi dikaitkan dengan pertanyaan seputar penggunaan ciptaan secara kreatif, salah satunya adalah untuk membuat ciptaan turunan dan menyebarluaskan ciptaan turunan atau menggunakan ciptaan untuk kepentingan komersial. Di saat ada beberapa lisensi yang mengizinkan pembuatan ciptaan turunan, penerjemahan, pemutakhiran, penggubahan, dan penyesuaian sebuah ciptaan, ada pula beberapa lisensi yang tidak mengizinkan hal-hal tersebut. Di antara berbagai lisensi yang mengizinkan pembuatan ciptaan turunan, beberapa lisensi menggunakan “prinsip copyleft,” atau juga dikenal dengan istilah BerbagiSerupa (ShareAlike, SA). BerbagiSerupa mewajibkan pencipta ciptaan turunan dari sebuah ciptaan Konten Terbuka untuk melisensikan ciptaan turunan tersebut di bawah lisensi yang sama dengan lisensi yang digunakan pencipta sebuah ciptaan sebuah ciptaan Konten Terbuka tersebut. Apabila seseorang membuat ciptaan turunan dan menyebarluaskan ciptaan turunan tersebut, seseorang tersebut harus memberikan kebebasan kepada orang lain untuk membuat ciptaan turunan sebagaimana yang telah ia lakukan terhadap ciptaan asli. Ide di balik prinsip ini sangatlah sederhana: Ciptaan Konten Terbuka harus tetap terbuka dan dapat diakses, termasuk berbagai bentuk dan versi lain dari ciptaan tersebut. Tanpa kewajiban BerbagiSerupa, ciptaan turunan dari sebuah ciptaan dapat dibagikan dan disebarluaskan di bawah skema lisensi yang lebih dikehendaki. Hal ini, pada akhirnya, dapat bertentangan dengan keinginan pencipta asli untuk membebaskan ciptaannya.7

Templat:TextboxLisensi Konten Terbuka secara langsung menjadi perjanjian lisensi antara para pencipta dan para pengguna ciptaan.

PRINSIP COPYLEFT bertujuan untuk membuat ciptaan kreatif dapat diakses secara bebas oleh publik dengan ketentuan semua bentuk ciptaan turunan dari ciptaan tersebut harus pula dapat diakses secara bebas.


2.3 KEUNTUNGAN PENGGUNAAN LISENSI KONTEN TERBUKA

Penggunaan lisensi Konten Terbuka memiliki beberapa keuntungan. Di samping kemungkinan penyebarluasan ciptaan yang lebih luas, lisensi ini juga meningkatkan kepastian hukum bagi para pengguna ciptaan dan secara signifikan mengurangi biaya hubungan hukum.

A) PENYEBARLUASAN YANG LEBIH LUAS

Tujuan utama dari penggunaan lisensi Konten Terbuka adalah memungkinkan penyebarluasan yang lebih luas. Penyebarluasan konten dapat didukung dengan pengurangan atau penambahan hak penyebarluasan tanpa batas dan hak lainnya
yang memungkinkan penerima lisensi untuk berbagi konten tersebut. Hal ini adalah syarat yang penting untuk berbagi secara sah, karena hukum hak cipta, setidaknya di Eropa, tidak mengakui adanya hak untuk berbagi konten berhak cipta tanpa adanya izin eksplisit dari pemegang hak cipta. Hal ini berlaku baik untuk berbagi di dalam maupun di luar jaringan. Lisensi Konten Terbuka memungkinkan pengguna untuk mengunggah ciptaan di situs web, blog, atau media lainnya dalam jaringan. Lisensi Konten Terbuka juga mengizinkan produksi salinan keras dalam bentuk apapun, seperti hasil fotokopi, CD, atau buku, dan penyebarluasan dari bentuk salinan tersebut tanpa batasan apapun.
 Efek positif dari potensi publisitas sebuah ciptaan tidak seharusnya diremehkan. Tanpa lisensi Konten Terbuka, untuk berbagi sebuah ciptaan, misalnya, melalui sebuah sumber dalam jaringan diperlukan adanya perjanjian secara individu antara pihak yang ingin berbagi dan pemegang hak cipta atas sebuah ciptaan tersebut. Hal yang sama juga akan terjadi pada saat seseorang hendak membuat ciptaan turunan, gubahan, atau pembuatan ciptaan baru berdasarkan beberapa ciptaan, dan ingin memublikasikan hasil dari tindakan tersebut: Di bawah hukum hak cipta, setiap penggunaan yang tersebut di atas harus memperoleh izin secara individual dari pemegang hak cipta. Sebaliknya, perjanjian lisensi dari lisensi Konten Terbuka secara langsung memberikan izin tersebut.
 Dengan memfasilitasi hubungan hukum yang diperlukan, lisensi Konten Terbuka tidak hanya menguntungkan bagi para pencipta, tetapi juga bagi publik secara umum. Selain itu, para pencipta dan pengguna ciptaan juga memperoleh keuntungan dari bertambahnya jumlah konten kreatif menarik yang dapat mereka akses dan gunakan untuk berbagai tujuan tanpa harus membayar sejumlah uang tertentu. Dengan kata lain, mereka memperoleh keuntungan dari perkembangan jumlah “hasil kepemilikan bersama” yang tersedia untuk digunakan dalam hal apapun tanpa diperlukannya kontrak individual yang menyulitkan.
 Faktor kepentingan publik dapat atau dapat tidak memunculkan insentif kepada para pencipta untuk membebaskan ciptaan mereka. Namun, dapat dikatakan bahwa Konten Terbuka sangatlah relevan untukotoritas publik yang memegang hak cipta pada konten kreatif, walau mereka memproduksi dan memublikasikan berbagai ciptaan untuk kepentingan publik dan bukan untuk kepentingan komersial. Sebagaimana sebagian besar biaya pembuatan dan penyebarluasan dari ciptaan tersebut bersumber dari pajak, strategi publikasi Konten Terbuka secara khusus direkomendasikan untuk otoritas publik.
 Selain itu, dari pandangan para pemegang hak cipta individual, pendekatan Konten Terbuka tidak selalu berarti tanpa imbalan. Apabila pendekatan ini tidak memiliki imbalan, maka pendekatan ini tidak akan berhasil. Konten Terbuka memperbolehkan setiap orang untuk berbagi, yang juga berarti menyebarluaskan sebuah sumber kepada setiap orang lainnya. Hal ini seringkali dianggap sangat bermanfaat bagi seorang pencipta dibandingkan dengan konsep penyebarluasan yang terbatas, seperti “all rights reserved”. Apabila sebuah konten dianggap sangat menarik sehingga setiap orang ingin berbagi dengan setiap orang lainnya, konten tersebut akan kerap muncul di mesin pencari, dan dengan sendirinya memperoleh publisitas yang tinggi. Selanjutnya, akan ada perkembangan positif pada popularitas seorang pencipta dan meningkatnya tuntutan akan ciptaan mereka. Selain itu, hal ini juga akan memunculkan potensi keuntungan secara ekonomi: Perhatian publik adalah sumber langka di bidang ekonomi8 yang menjadi dominan di era digital. Bahkan, perhatian publik adalah faktor ekonomi yang penting: Perhatian publik memancing seseorang untuk membuka sebuah laman situs web; membuka laman menghasilkan pendapatan iklan dan/atau meningkatnya pengetahuan tentang seseorang; meningkatnya pengetahuan menyebabkan meningkatnya tuntutan dan meningkatnya daya tawar atau gaji seseorang. Khususnya di dunia internet, semakin banyak kebebasan yang dimiliki oleh pengguna ciptaan dan semakin berkurangnya pembatasan akan menyebabkan
bertambahnya penghasilan daripada menggunakan paradigma “all rights reserved”. Untuk memahami efek dari konsep ini secara penuh, maka perlu diingat bahwa terminologi “bebas” tidaklah sama dengan “bebas biaya” atau “nonkomersial”. Bebas yang dimaksud pada Perangkat Lunak Bebas serta terbuka yang dimaksud pada Sumber Terbuka atau Konten Terbuka, tidaklah sama dengan “bebas biaya” tetapi “bebas untuk digunakan”. Lisensi publik membekali para pengguna ciptaan dengan berbagai hak untuk menggunakan konten berhak cipta dengan cara apapun yang mereka inginkan. Dengan mengacu pada berbagai ketentuan yang dinyatakan dalam lisensi publik, para pengguna ciptaan dapat secara bebas menggunakan konten tersebut, termasuk untuk menggandakan, menyebarluaskan, dan membuat konten dapat diakses oleh publik. Selain itu, tidak ada biaya lisensi yang harus dibayarkan. Paradigma tambahan ini: kebebasan dari royalti (salah satunya biaya lisensi) dapat mendukung kebebasan untuk menggunakan ciptaan berhak cipta. Tanpa kebebasan dari royalti, akan ada banyak orang yang tidak dapat menggunakan ciptaan tersebut karena mereka tidak mampu membayar royalti.

Konten Bebas dan Terbuka tidak berarti bebas biaya, tetapi bebas untuk digunakan.

Walau demikian, paradigm ini tidak kemudian berarti Konten Terbuka harus tersedia tanpa biaya apapun atau hanya dapat digunakan untuk kepentingan nonkomersial, dan tidak juga berarti seorang pencipta atau penerbit tidak dapat mendapatkan keuntungan ekonomi dari pemberian akses terhadap sebuah ciptaan kepada publik. Apabila hal ini terjadi, maka industri Sumber Terbuka tidak dapat terwujud9

B) MENINGKATKAN KEPASTIAN HUKUM DAN MENYEDERHANAKAN HUBUNGAN HUKUM

Lisensi Konten Terbuka meningkatkan transparansi dan kepastian hukum bagi para pengguna ciptaan dan pemegang hak cipta. Hak cipta adalah masalah yang kompleks:

Seseorang yang awam mengenai hukum hampir tidak dapat mengetahui hal apa yang harus dimiliki agar sebuah ciptaan dapat digandakan secara sah untuk penggunaan pribadi, digunakan untuk tujuan pendidikan, atau dikutip. Sebaliknya, lisensi Konten Terbuka, misalnya Lisensi CC, menawarkan penjelasan dalam bahasa yang sederhana untuk menginformasikan penerima lisensi mengenai apa yang bisa mereka lakukan terhadap sebuah ciptaan, kewajiban yang harus mereka patuhi, dan hal apa saja yang tidak dapat mereka lakukan terhadap ciptaan tersebut. Penjelasan ini juga menguntungkan bagi pemberi lisensi, yang umumnya bukan ahli hukum (terutama jika pemberi lisensi adalah pencipta dari ciptaan itu sendiri) dan dengan cara ini dapat memperoleh semua informasi yang diperlukan mengenai aturan untuk menggunakan sebuah ciptaan.

Keuntungan penting lainnya yang diperoleh dari lisensi Konten Terbuka adalah penyederhanaan hubungan hukum antara pemegang hak cipta dan pengguna ciptaan. Lisensi Konten Terbuka adalah alat yang terstandarisasi yang membuat hubungan hukum tersebut menjadi sederhana bagi kedua belah pihak. Penyusunan dan negosiasi kontrak lisensi individu adalah masalah yang rumit yang biasanya membutuhkan keterlibatan pengacara. Menyumbangkan ciptaan berhak cipta ke dalam wadah kepemilikan bersama dalam lingkungan internasional (melalui internet) bahkan lebih rumit lagi. Lisensi Konten Terbuka membebaskan para pencipta dan pemegang hak cipta dari kerumitan ini. Khususnya, teks lisensi yang disebarluaskan oleh inisiatif seperti CC secara menyeluruh disusun oleh para ahli hukum dan kemudian dapat diakses secara gratis untuk penggunaan pihak yang berkepentingan.

C) DENGAN SENGAJA MENYERAHKAN KENDALI

Lisensi Konten Terbuka membutuhkan kemauan untuk dengan sukarela menyerahkan

KONTEN TERBUKA membedakan ciptaan yang mana saja yang tersedia di bawah lisensi bebas dan ciptaan yang mana saja yang dapat digunakan dan disebarluaskan kembali di bawah ketentuan tertentu sebagaimana disebutkan di dalam teks lisensi.

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA

17 TINDAKAN PERLINDUNGAN TEKNIS (Technical Protection Measures) ditujukan untuk menghindari reproduksi atau penggunaan ciptaan kreatif yang melanggar hak cipta. Konten akan selalu disebarluaskan di Internet.

kendali atas penggunaan ciptaan seseorang. Tidak memiliki, atau hanya memiliki kendali yang sangat terbatas, tidaklah selalu berarti buruk, dan hal ini adalah salah satu fitur lisensi publik. Sebenarnya, memiliki kendali total atas penggunaan sebuah ciptaan hanyalah sebuah kondisi yang menipu dalam banyak kasus, khususnya dalam penyebarluasan di internet, terlepas penggunaan pendekatan “all rights reserved” atau “some rights reserved” oleh para pencipta. Saat sebuah tulisan, gambar, atau puisi dapat diakses di dalam jaringan, kendali atas penggunaan ciptaan biasanya hilang. Dengan kata lain, saat konten menjadi semakin populer, semakin sulit menjadi untuk mengendalikan atau membatasi penggunaannya secara efektif. Konten tersebut akan dapat dibagikan oleh siapapun di internet, baik tindakan tersebut sah secara hukum atau tidak, kecuali tindakan drastis diterapkan – seperti Tindakan Perlindungan Teknis (Technical Protection Measures, TPM)/Manajemen Hak Digital(Digital Rights Management, DRM) atau strategi lainnya untuk penegakan hak yang memerlukan keterlibatan pengacara, lembaga pembajakan, atau metode invasif lainnya.

Lisensi Konten Terbuka menyediakan sebuah kerangka hukum.

Keputusan penting tentang memiliki atau tidak memiliki kendali kemudian menjadi pertanyaan utama sebelum menyebarluaskan ciptaan dalam jaringan. Setelah pencipta skala kecil memutuskan untuk mengunggah ciptaan mereka di sebuah situs web yang dapat diakses publik (untuk perusahaan besar hal ini mungkin berbeda), langkah logis yang dapat diambil adalah menyebarluaskan ciptaan tersebut di bawah lisensi publik. Tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin akan ada orang-orang yang melanggar hukum hak cipta atau lisensi Konten Terbuka tersebut. Namun, bagi banyak pengguna ciptaan yang terbebani dengan kerumitan konsep hukum hak cipta, lisensi tersebut tidak hanya memberikan kebebasan tetapi juga bimbingan untuk memahami

Kebanyakan orang bersedia untuk mematuhi hukum, tetapi tanpa mengerti informasi yang disampaikan aturan tersebut, mereka tidak akan pernah bisa mematuhi hukum. Apakah mereka diperbolehkan untuk mengunduh konten dalam jaringan, untuk berbagi, untuk mencetaknya, untuk mencantumkannya? Berkaitan dengan hukum hak cipta, sebagian besar pengguna tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Lisensi Konten Terbuka, di sisi lain, membantu para pengguna ciptaan mengenai permasalahan tersebut dengan memberikan jawaban yang singkat dan sederhana. Sebagai contoh, dengan menyatakan: “Anda dapat menggunakan konten ini dengan cara apapun yang Anda inginkan, selama Anda mematuhi kewajiban di dalam lisensi.” Dengan kata lain, kewajiban di dalam lisensi telah dibuat secara jelas sehingga para pengguna ciptaan dapat memahami dan mematuhinya. Kepastian hukum yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan bagi para pemegang hak cipta, tetapi juga para pengguna ciptaan.

2.4 ASPEK HUKUM DAN IMLIKASI PRAKTIS LISENSI KONTEN TERBUKA

Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana lisensi Konten Terbuka berfungsi secara umum dan beberapa implikasi praktis yang dapat terjadi. Aspek-aspek ini secara umum relevan terhadap semua jenis lisensi Konten Terbuka. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jenis lisensi tertentu, silakan lihat bab 3 dan 4.

A) LINGKUP PEMBERIAN LISENSI SECARA KOMPREHENSIF

Seperti yang disebutkan di atas, Konten Terbuka didasarkan pada paradigma “some rights reserved”. Saat sebagian besar hak untuk menggunakan sebuah ciptaan telah dilisensikan dan dengan demikian diizinkan tanpa adanya izin eksplisit, beberapa hak lainnya kerumitan konsep hukum hak cipta, lisensi tetap diatur oleh undang-undang yang berlaku.

Dengan demikian, lisensi Konten Terbuka menawarkan pengguna ciptaan yang tertarik

18

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA untuk mendapatkan kesempatan memperoleh hak yang luas untuk menggunakan sebuah konten dengan cara apapun, untuk tujuan apapun, melalui media manapun, di manapun, dan tanpa batas tempat atau waktu. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa pembatasan (tergantung pada jenis lisensi yang digunakan) mengenai penggunaan untuk kepentingan komersial atau pembuatan ciptaan turunan dan transformasi.

Hal ini berarti, misalnya, sebuah novel yang disebarluaskan di bawah lisensi publik dapat disalin sebagaimana yang diinginkan, baik dalam bentuk digital maupun non-digital. Novel ini dapat dipindai atau dibuat menjadi bentuk digital dengan cara apapun, diunggah ke server, disimpan pada cakram keras atau diunduh. Terkait dengan hak cipta, semua penggunaan ini disebut sebagai “reproduksi”. Novel tersebut dapat pula dicetak dan disebarluaskan kembali, misalnya dalam bentuk buku, buku elektronik, atau dapat diakses oleh publik di internet. Musik boleh ditampilkan secara terbuka, puisi boleh dibacakan dan drama boleh dimainkan.

Lisensi Konten Terbuka
juga kompatibel dengan
berbagai model bisnis komersial.

Lisensi Konten Terbuka ditujukan untuk memfasilitasi penggunaan ciptaan berhak cipta, di manapun penggunaan tersebut dilakukan secara geografis. Hal ini telah dipertimbangkan pada saat penyusunan lisensi: Karena bersifat non-diskriminatif, lisensi ini ditujukan untuk dapat diterapkan di seluruh dunia.10

Selain itu, berbagai hak yang diberikan di dalam lisensi tersebut diberikan tanpa imbalan atau pertimbangan dalam bentuk lain. Walau demikian, hal ini tidak berarti bahwaperolehan salinan atau akses kepada ciptaan tersebut bebas dari biaya (lihat bab 2.4, bagian c di bawah ini), meskipun hal ini biasanya terjadi.

Hak yang tidak dilepaskan berlaku ketika suatu ciptaan dilisensikan di bawah lisensi publik yang tidak mencakup, misalnya, hak untuk mengubah ciptaan dan untuk menyebarluaskan ciptaan turunan tersebut. Setiap orang yang ingin mendapatkan “hak yang tidak dilepaskan” tersebut, perlu membuat kontrak lisensi secara individual dengan pemegang hak cipta. Penulis, misalnya, dapat memilih untuk menggunakan lisensi nonkomersial untuk dapat mengambil keputusan tentang penggunaan untuk tujuan komersial pada setiap penggunaan dan mendapatkan royalti ketika seseorang ingin mendapatkan keuntungan komersial dari ciptaan penulis tesebut. Saat pemberi lisensi memilih memilih lisensi yang memiliki banyak pembatasan (misalnya lisensi nonkomersial), hal ini tidak berarti mereka melarang penggunaan ciptaan yang berada di luar lingkup aturan lisensi publik. Penggunaan yang demikian tidaklah dilarang, namun hal ini bergantung pada perjanjian tambahan dengan pemegang hak cipta.

B) PENERAPAN UNTUK SEMUA SALINAN DARI CIPTAAN

Sebuah lisensi publik selalu berlaku untuk satu ciptaan tertentu dan tidak untuk salinan tertentu dari ciptaan tersebut. Sebuah ciptaan adalah kreasi tidak berwujud yang mengekspresikan individualitas penciptanya. Foto, tulisan, komposisi musik, atau desain grafis adalah ciptaan. Sebuah berkas musik atau gambar, buku atau jurnal hanyalah wujud nyata sebuah ciptaan tetapi bukanlah Ciptaan itu sendiri.

Dalam memilih lisensi yang akan digunakan, penting untuk diketahui bahwa lisensi berlaku untuk sebuah ciptaan dan tidak berlaku untuk salinan tertentu dari ciptaan tersebut. Jika seseorang tidak menyadari perbedaan antara ciptaan dan salinan, asumsi yang salah tentang akibat lisensi dapat terjadi.

Hal ini, misalnya, praktik yang meluas untuk secara bebas berbagi berkas gambar dengan resolusi rendah atau berkas musik berkualitas rendah di bawah lisensi Konten Terbuka dengan niat dan keyakinan bahwa hak cipta dalam versi resolusi tinggi dari gambar atau musik yang sama tidak tercakup oleh lisensi dan masih dapat dimanfaatkan secara komersial. Strategi ini didasarkan pada asumsi yang salah bahwa lisensi hanya berlaku untuk bentuk resolusi rendah dari sebuah ciptaan. Bentuk resolusi rendah dari sebuah ciptaan bukanlah salinan dari sebuah ciptaan berlisensi, tapi merupakan bentuk ciptaan itu sendiri. Lisensi berlaku untuk semua jenis salinan gambar, terlepas dari kualitas mereka. Resolusi rendah dan resolusi tinggi dari sebuah foto tidak menjadi ciptaan yang berbeda tetapi hanyalah format yang berbeda dari ciptaan yang sama.

Dengan kata lain: Jika salinan berkualitas rendah dibagikan di bawah lisensi Konten Terbuka, lisensi tersebut juga berlaku untuk salinan berkualitas tinggi dari ciptaan yang sama. Oleh karena itu, ada kemungkinan untuk membatasi akses terhadap salinan resolusi tinggi dengan paywalls atau tindakan proteksi teknis lainnya. Namun, setelah pengguna ciptaan dapat mengakses salinan resolusi tinggi, mereka dapat berbagi di bawah persyaratan lisensi CC di mana salinan resolusi rendah telah dapat diakses.11


C) TANPA ROYALTI

Semua lisensi Konten Terbuka mengikuti paradigma “tanpa royalti”. Tanpa royalti berarti bahwa hak untuk menggunakan ciptaan tersebut diberikan secara gratis. Walau demikian, hal ini tidak mempengaruhi sumber pendapatan lain yang mungkin diperoleh. Contoh: Isi buku, yaitu tulisan, gambar, ilustrasi, dan lainnya, dapat disebarkan sebagai Konten Terbuka meskipun buku itu sendiri dijual. Dalam hal ini, pembeli hanya membayar harga untuk salinan fisik, dengan kata lain, harga untuk memiliki fisik buku, yaitu kertas, sampul, dan sebagainya. Lisensi Konten Terbuka berlaku untuk isi buku, yaitu untuk menggunakan ciptaan berhak cipta. Lisensi ini memberikan pengguna ciptaan hak untuk menyalin, menyebarluaskan, dan membuat ciptaan tersedia tanpa harus membayar royalti atau biaya lisensi.

Contoh lain dari dunia dalam jaringan: Akses ke repositori dalam jaringan Konten Terbuka dapat dikenakan biaya, sedangkan artikel yang tersedia telah disebarluaskan di bawah lisensi publik. Dalam hal ini, biaya langganan yang dikenakan adalah untuk layanan, bukan untuk membayar hak untuk menggunakan konten tersebut. Biaya langganan bukanlah sebuah bentuk royalti; karena itu, permintaan biaya langganan tidak bertentangan dengan paradigma “tanpa royalti”.

Dengan latar belakang demikian, model bisnis komersial dapat dengan mudah dipadankan dengan gagasan Konten Terbuka. Setiap orang dapat menggabungkan strategi publikasi Konten Terbuka dengan model bisnis komersial. Apakah hal ini benar-benar layak untuk model bisnis tertentu, harus dinilai secara satu persatu dengan memperhatikan kondisi tertentu yang mungkin berbeda satu sama lain.

Pemegang hak cipta harus memiliki hak eksklusif atas ciptaan mereka sebelum memiliki hak eksklusif atas ciptaan mereka sebelum menyebarluaskan ciptaan tersebut dengan lisensi publik.


D) PEMBUATAN KONTRAK LISENSI

Lisensi adalah izin untuk menggunakan ciptaan berhak cipta dengan cara yang menghindari adanya pelanggaran hak cipta. Lisensi dapat dianggap sebagai kontrak atau sebuah janji satu arah yang sederhana, bergantung pada bagaimana hukum di sebuah negara memandangnya. Walau demikian, efeknya tetap sama: lisensi adalah perjanjian hukum yang sah mengatur penggunaan ciptaan tertentu. Penggunaan yang tidak tercakup di dalam lisensi atau tidak memenuhi kewajiban lisensi adalah tindakan tidak sah secara hukum yang dapat memiliki akibat hukum.

Proses untuk membuat lisensi publik sangatlah sederhana. Dalam langkah pertama, pemberi lisensi memberitahukan pengguna ciptaan potensial bahwa ciptaan mereka dapat digunakan di bawah ketentuan lisensi tertentu. Hal ini dilakukan dengan melampirkan pernyataan lisensi pada sebuah ciptaan, termasuk tautan kepada teks lisensi.12 Dari perspektif hukum, tindakan ini dianggap sebagai suatu penawaran kepada masyarakat (yaitu untuk setiap pihak yang berkepentingan) untuk menggunakan ciptaan tersebut sesuai dengan ketentuan lisensi. Setelah pengguna menggunakan ciptaan dengan cara yang dimaksud di dalam lisensi,13 maka perjanjian lisensi telah dibuat dan penerima lisensi memiliki izin yang diperlukan untuk menggunakan sebuah ciptaan secara sah (tetapi juga harus menjalankan kewajiban yang tercantum di dalam lisensi).

Seluruh konten Wikipedia disebarluaskan di bawah lisensi publik

E) PRASYARAT UNTUK MENGGUNAKAN LISENSI KONTEN TERBUKA

Untuk dapat lisensi sebuah ciptaan sebagai Konten Terbuka, pemberi lisensi harus memiliki semua hak yang diperlukan untuk melisensikan ciptaan tersebut. Sebuah lisensi publik memberikan hak non-eksklusif untuk menggunakan ciptaan kepada setiap pihak yang berkepentingan. Untuk itu, pemberi lisensi harus memegang kepemilikan eksklusif atas semua hak yang dilindungi oleh lisensi publik. Pemegang hak non-eksklusif biasanya, tergantung pada hukum yang berlaku di sebuah negara, tidak dapat memberikan hak tersebut kepada pihak ketiga. Jika pemberi lisensi tidak, atau tidak cukup, berhak untuk memberikan hak-hak tersebut, ketentuan lisensi – secara keseluruhan atau sebagian – batal demi hukum. Akibatnya, pemberi lisensi melakukan pelanggaran hak cipta atas asumsi memiliki hak cipta yang sebenarnya tidak ia memiliki. Selain itu, semua pengguna juga dianggap melakukan pelanggaran hak cipta karena pemberian lisensi tidaklah sah secara hukum.

Alasan hukum lainnya adalah bahwa hanya pemegang hak cipta dapat memberikan sublisensi kepada orang lain. Pemberian lisensi tanpa hak oleh pemberi lisensi mengakibatkan lisensi batal demi hukum. Misalnya, penerbit memegang hak eksklusif untuk mencetak dan menyebarluaskan novel, tetapi tidak memegang hak untuk membuat novel tersebut dapat diakses dalam jaringan. Dalam hal ini, penerbit tidak bisa menjadi pemberi lisensi Konten Terbuka untuk novel tersebut, karena lisensi Konten Terbuka juga akan mencakup hak untuk membuat sebuah konten dapat diakses dalam jaringan. Dengan menerapkan lisensi Konten Terbuka, penerbit tersebut akan melanggar hak yang dipegang oleh (dalam hal adanya keraguan: penulis) untuk membuat ciptaan dapat diakses dengan cara nirkabel. Hal yang sama berlaku untuk setiap lisensi Konten Terbuka Seluruh konten yang akan membuat novel tersebut tersedia dalam jaringan. Apabila pemberi lisensi tidak memiliki hak untuk melisensikan sebuah ciptaan, pengguna ciptaan tidak dapat memperoleh hak untuk menggunakan ciptaan tersebut. Ketidaktahuan pemberi lisensi dan/atau pengguna ciptaan, mengenai tidak adanya hak untuk melisensikan, tidak akan mempengaruhi batalnya lisensi.

Bagaimana pemberi lisensi memperoleh hak untuk bertindak sebagai pemberi lisensi? Pemegang hak cipta pertama atas sebuah ciptaan adalah penciptanya.14 Jika pencipta bertindak sebagai pemberi lisensi itu sendiri, tidak ada langkah-langkah lebih lanjut yang diperlukan. Namun, jika pihak ketiga bertindak sebagai pemberi lisensi, diperlukan adanya kontrak pemindahan hak cipta. Ketika hak cipta dipindahkan berulang kali, penting untuk membentuk rantai lisensi yang konsisten untuk mengetahui siapa saja yang berhak memberikan lisensi atas ciptaan tersebut. Dengan kata lain, jika suatu ciptaan telah beberapa kali dilisensikan dari satu pihak kepada pihak lain sebelum disebarluaskan di bawah lisensi publik, seluruh penawaran lisensi yang pernah dibuat harus mencakup semua hak yang diperlukan dan diterapkan secara efektif.15


F) SKEMA LISENSI TERPUSAT VS TIDAK TERPUSAT

Ada banyak strategi publikasi Konten Terbuka yang berbeda-beda. Merancang strategi yang mampu bertahan dan bekerja dengan efektif terkadang menjadi rumit.

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA

21 WIKIPEDIA adalah ensiklopedia dalam jaringan terbesar dengan lebih dari 30 juta artikel dalam kurang lebih 280 versi bahasa. Wikipedia bahasa Inggris adalah yang terbesar dengan 4,5 juta artikel.

Beberapa pilihan yang ada memerlukan pemindahan hak sebelum secara nyata disebarluaskan di bawah lisensi publik, dan beberapa pilihan lainnya tidak memerlukan pemindahan tersebut. Model apa yang layak untuk digunakan bergantung pada situasi masing-masing pihak. Dua pendekatan utama akan dicontohkan di bawah ini menggunakan ensiklopedia dalam jaringan Wikipedia:

Wikipedia adalah proyek kolaborasi besar dengan banyak penulis. Siapa saja yang ingin berkontribusi dapat bergabung ke dalamnya. Penulis secara langsung dapat mengunggah artikel dan mengubah artikel yang sudah ada. Seluruh kontribusi tersebut disebarluaskan di bawah lisensi CC yang sama (CC BYSA).16 Ada dua pendekatan utama untuk lisensi dalam proyek tersebut: Setiap penulis dapat bertindak sebagai pemberi lisensi atas kontribusi mereka secara pribadi atau semua hak cipta dikumpulkan secara keseluruhan, misalnya, di dalam Wikimedia Foundation yang kemudian bertindak sebagai pemberi lisensi untuk semua konten yang disebarluaskan. Alternatif pertama disebut sebagai tidak terpusat, sementara alternatif kedua merupakan skema lisensi terpusat.

Skema lisensi tidak terpusat

Para pendiri Wikipedia memilih skema lisensi tidak terpusat. Para penulis yang menyumbangkan artikel berhak cipta atau mengubah artikel yang ada di dalam ensiklopedia ini memegang hak eksklusif mereka dan mereka melisensikan artikel tersebut kepada pengguna. Tidak ada pemindahan hak ke Wikimedia Foundation, yang, dengan demikian, tidak dan tidak dapat bertindak sebagai pemberi lisensi untuk artikel tersebut. Dalam skenario ini, yayasan tersebut bertindak, dari perspektif hak cipta, sebagai penyedia platform dan layanan hos, dan bukan sebagai penerbit.17

Model ini dapat digunakan untuk bentuk publikasi lainnya, seperti antologi, repositori Konten Terbuka, platform gambar dan

Setiap editor Wikipedia memegang hak eksklusif atas kontribusi mereka.

video. Prinsipnya sederhana: Tidak seperti cara penyebarluasan ciptaan dan lisensi tradisional, penerbit (jika istilah tersebut juga sesuai untuk penyedia platform) bukanlah pusat pemegang hak cipta maupun pemberi lisensi untuk konten yang disebarluaskan. Para pencipta memegang hak eksklusif mereka dan melisensikan hak tersebut dengan menggunakan lisensi Konten Terbuka kepada siapapun secara non-eksklusif, termasuk kepada masing-masing penerbit / penyedia platform. Dalam banyak kasus, ketentuan lisensi Konten Terbuka hibah dapat melandasi penggunaan penerbit / penyedia platform.18

Namun, dalam situasi tertentu, ketentuan lisensi publik mungkin tidak cukup luas untuk memberikan hak yang cukup untuk penerbit. Misalnya, penerbit ingin mencetak dan menjual sebuah antologi dengan artikel yang ditulis oleh sejumlah penulis. Artikel-artikel yang akan disebarluaskan di bawah lisensi publik, memungkinkan para penulis untuk memegang hak eksklusif atas artikel-artikel tersebut. Dalam hal ini, penerbit hanya bertindak sebagai vendor buku dan bukan sebagai pemberi lisensi atas berbagai artikel di dalam buku. Untuk mencegah persaingan komersial oleh penerbit lain, penerbit tersebut dapat memilih untuk menyebarluaskan artikel di bawah Lisensi CC NonKomersial (NC). Para penulis dapat, misalnya, melisensikan kontribusi mereka di bawah lisensi CC BY-NC.

Dalam hal demikian, lisensi CC tersebut tidak mencakup penggunaan oleh penerbit karena penjualan buku dianggap sebagai penggunaan komersial. Penerbit harus membuat perjanjian tambahan dengan penulis yang memberikan hak kepada penerbit untuk mengeksploitasi artikel secara komersial. Perjanjian tambahan tersebut dapat berbentuk kontrak tertulis atau “lisensi wadah” satu arah. Hak untuk mengeksploitasi sebuah ciptaan secara komersial dapat diberikan secara umum atau dalam kaitannya dengan penerbitan buku tertentu.


22

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA Skema lisensi terpusat

Alternatif lainnya, semua hak dapat dipindahkan kepada penerbit yang kemudian akan bertindak sebagai pemberi lisensi untuk ciptaan di bawah lisensi Konten Terbuka. Pilihan ini akan memerlukan pembuatan kontrak lisensi individual antara penulis dan penerbit sebelum penyebarluasan.

Sebagai contoh: Asumsikan Wikipedia mengikuti pendekatan lisensi terpusat. Semua hak harus dipindahkan ke Wikimedia Foundation (atau badan hukum lain) yang kemudian akan bertindak sebagai pemberi lisensi dari lisensi CC yang diberikan kepada yayasan ini oleh setiap penulis artikel Wikipedia. Untuk mencapai pemindahan hak dari penulis ke penerbit,“perjanjian kontributor” harus dibuat dengan setiap penulis. Hal ini juga dikenal sebagai lisensi ke dalam.19

Textbox Setelah lisensi terbuka diberikan, lisensi tersebut tidak dapat dicabut.

Ruang lingkup lisensi ke dalam harus sesuai dengan lisensi ke luar untuk membangun rantai lisensi yang baik.20 Dalam konteks ini, tidak dapat dihindari bagi para penulis untuk memberikan hak eksklusif atau bahkan memberikan hak mereka secara keseluruhan kepada penerbit,21 karena lisensi non-eksklusif biasanya — meskipun tergantung pada hukum yang berlaku di sebuah negara — tidak memungkinkan untuk melisensi kembali atau memindahkan hak kepada pihak ketiga. Selain itu, ketentuan lisensi tidak dapat membatasi wilayah dan durasi penggunaan. Karena lisensi Konten Terbuka memberikan hak kepada pengguna ciptaan di seluruh dunia, hak yang dipegang oleh pemberi lisensi haruslah dalam lingkup yang sama.

Selain itu, pembatasan dan luasnya ruang lingkup hak lisensi pada lisensi ke dalam juga tergantung pada lisensi ke luar, salah satunya lisensi Konten Terbuka. Sebagai contoh, jika lisensi NonKomersial (NC) digunakan, lisensi ke dalam (perjanjian kontributor) dapat dibatasi untuk penggunaan non-komersial juga. Jika memilih untuk menggunakan lisensi dengan ketentuan Tanpa Turunan (ND) sebagai lisensi ke luar, pencipta tidak perlu memindahkan hak untuk mengubah ciptaan kepada penerbit. Pembatasan tersebut dapat digunakan atau tidak, tergantung pada kondisi yang diinginkan. Keputusan terkait penggunaan kembali untuk tujuan komersial dapat dibuat oleh para pencipta secara individual di luar ketentuan lisensi. Namun pada kondisi tertentu, secara praktis atau berdasarkan aspek keuangan akan lebih mudah apabila keputusan lisensi diambil oleh satu pihak tertentu.

Selain itu, lisensi ke dalam harus secara eksplisit menyebutkan bahwa lisensi tersebut mengizinkan penerbitan berbagai ciptaan yang tercakup di dalam lisensi publik. Hal ini sangatlah penting, karena hukum di beberapa negara mewajibkan adanya izin eksplisit dari para pencipta untuk dapat membuat sub-lisensi dan/atau memindahkan hak kepada pihak ketiga.

Meskipun hal ini tidak selalu terjadi di setiap negara Eropa, pencipta harus mengetahui bahwa ciptaannya akan disebarluaskan sebagai Konten Terbuka. Penggunaan ciptaan yang disebarluaskan sebagai Konten Terbuka dapat menjadi jauh lebih luas daripada skenario lisensi yang dikendalikan. Terutama ketika lisensi ke luar mengizinkan pembuatan ciptaan turunan, salah satu akibatnya adalah hak moral pencipta bisa terpengaruh.

Alternatif manakah yang akan digunakan, skema lisensi terpusat atau tidak terpusat, akan bergantung pada kondisi tertentu. Pada awalnya, mungkin dikatakan bahwa pendekatan tidak terpusat tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan. Pendekatan ini memang tidak memerlukan pengelolaan lisensi yang rumit antara penerbit dan penulis. Selain itu, skema lisensi yang demikian akan mencegah masalah tanggung jawab penerbit. Jika penerbit bertindak sebagai pemberi lisensi, meteka dapat diminta untuk bertanggung jawab atas konten yang mereka sediakan. Jika penulis secara individu bertindak sebagai pemberi lisensi, maka tanggung jawab tersebut akan diberikan kepada mereka. Dalam Wikipedia, misalnya, penulis adalah satu-satunya orang yang tahu isi dan sejarah kontribusi dalam sebuah artikel. Dengan

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA demikian, adalah tindakan yang bijak untuk memutuskan bahwa mereka sendiri harus bertanggung jawab atas kontribusi mereka.22

Terutama dalam proyek kolaborasi besar dengan banyak penulis seperti Wikipedia, pendekatan lisensi terpusat atau pengelolaan hak yang terpusat bisa jadi sangat sulit. Hal ini juga dapat terjadi pada proyek yang lebih kecil. Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi pada sebuah lembaga penelitian yang ingin menerbitkan sebuah antologi di bawah lisensi CC yang berisikan artikel dari 20 penulis yang berbeda. Setelah beberapa saat berunding, ternyata para penulis tidak dapat menyepakati model lisensi yang akan digunakan. Saat beberapa penulis tidak setuju dengan lisensi publik sama sekali, ada pula beberapa penulis yang ingin mengirimkan artikel yang sebelumnya pernah disebarluaskan di dalam jurnal. Kondisi yang terakhir tidak memungkinkan penggunaan lisensi Konten Terbuka, karena penulis telah memindahkan hak ekslusif mereka kepada penerbit sebelumnya dan penulis hanya memegang hak non-eksklusif untuk menerbitkan kembali artikel tersebut. Di antara mereka yang setuju dengan penggunaan lisensi Konten Terbuka, beberapa penulis mendukung lisensi yang cukup terbuka, misalnya CC BY, sedangkan yang lain ingin memegang hak eksklusif untuk menggunakan ciptaan secara komersial dan karena itu mendukung pendekatan CC BY-NC.

Dalam model tidak terpusat, setiap penulis bisa memutuskan secara individual tentang lisensi yang akan diberikan atas tulisan mereka.23 Mereka yang mendukung lisensi Konten Terbuka dapat menyebarluaskan artikel mereka di bawah lisensi publik. Untuk para penulis lainnya, mungkin mereka ingin tetap memegang hal eksklusif secara keseluruhan. Model terpusat, sebaliknya, akan membutuhkan sebuah lembaga untuk menegosiasikan kesepakatan lisensi individual dengan setiap penulis. Upaya demikian akan memakan waktu dan uang.

Di sisi lain, ada berbagai alasan untuk memiliki satu lembaga pemberi lisensi yang terpusat. Salah satu contohnya, akan lebih menguntungkan bagi penerbit komersial untuk menampung semua hak. Terutama dalam proyek kolaborasi besar dengan banyak penulis, keputusan mendasar tentang skema lisensi akan jauh lebih mudah untuk dicapai daripada pada model tidak terpusat, di mana setiap pemegang hak cipta harus meminta izin agar dapat, misalnya, mengubah lisensi proyek. Secara umum, jika keputusan penting tentang lisensi, strategi pemasaran, atau model bisnis bergantung pada persetujuan dari sejumlah individu, masalah pasti akan muncul, karena struktur pengambilan keputusan tersebut sangatlah tidak terduga dan sulit untuk dikendalikan.

Intinya adalah keputusan tentang cara penyebarluasan ciptaan dan skema lisensi perlu dipertimbangkan dengan baik. Setiap konsep lisensi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan terhadap satu sama lain. Hal ini sangatlah penting karena keputusan tersebut tidak dapat dengan mudah dicabut dan kemungkinan besar akan berpengaruh besar kepada keberhasilan proyek.

G) KELEMAHAN PENYEBARLUASAN KEMBALI

Pemberi lisensi harus memastikan bahwa lisensi Konten Terbuka yang mereka gunakan tidak melanggar hak pihak ketiga. Secara khusus, penyebarluasan kembali atas sebuah ciptaan yang telah disebarluaskan secara komersial dapat menimbulkan masalah. Penerbitan tulisan dalam jurnal atau koran, sebagai contoh, seringkali mengharuskan pemindahan hak eksklusif kepada penerbit atas tulisan yang ingin diterbitkan. Dalam situasi seperti ini, penyebarluasan kembali di bawah lisensi Konten Terbuka tidak dapat dilakukan, kecuali dengan persetujuan dari penerbit. Jika tidak, penulis akan melanggar hak eksklusif dari penerbit, meskipun pelanggar hak tersebut adalah penulisnya sendiri (masalah yang disebut self-plagiarisme, jika terjadi, terpisah dengan hak cipta).

Berdasarkan alasan tersebut, dalam membuat proyek Konten Terbuka, para pencipta harus secara jelas menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menerbitkan ciptaan mereka di bawah lisensi publik dan tidak ada hak pihak ketiga yang dilanggar. Hak pihak ketiga yang dimaksud dapat berasal dari kepemilikan hukum (hak pencipta, hak cipta, hak penggunaan eksklusif) dari kontributor sendiri atau dari lisensi Konten Terbuka lainnya. Konten dapat diunggah ke Wikipedia oleh siapa saja yang bukan penulis atau pemegang hak cipta, jika sudah dilisensikan di bawah lisensi Konten Terbuka yang kompatibel atau identik dengan lisensi yang digunakan oleh Wikipedia.24


H) AKIBAT HUKUM MENGGUNAKAN LISENSI KONTEN TERBUKA


 Seperti yang telah dijelaskan di atas, lisensi Konten Terbuka yang digabungkan dengan keputusan untuk menyebarluaskan secara dalam jaringan kemungkinan besar akan mengakibatkan hilangnya kendali tertentu. Setiap orang yang ingin menyalin, menyebarluaskan, menerbitkan kembali atau menggunakan ciptaan berhak untuk melakukannya (kecuali pengguna untuk kepentingan komersial). Hal ini memungkinkan “aliran lancar” dari sebuah ciptaan. Di samping itu, karena hak penggunaan diberikan tanpa royalti, pilihan untuk mendapatkan keuntungan langsung menjadi terbatas setelah konten telah disebarluaskan. Selain itu, penggunaan lisensi tidak dapat dibatalkan – setidaknya untuk versi tertentu dari sebuah ciptaan. Lisensi untuk menggunakan ciptaan diberikan secara permanen dan tidak dapat dihentikan oleh pencipta atau pemegang hak cipta. Apabila pemegang hak cipta memutuskan untuk mengubah model lisensi setelah penyebarluasan ciptaan, setiap perjanjian lisensi yang dibuat sebelum modifikasi tersebut terjadi akan tetap berlaku. Dengan kata lain, setiap orang yang menggunaan ciptaan sebelum modifikasi tersebut terjadi masih dapat menggunakan ciptaan sesuai dengan persyaratan lisensi awal, yaitu menggunakan dan menyebarluaskannya, karena lisensi untuk ciptaan yang telah disebarluaskan tidak dapat diubah.
 Semua faktor ini menunjukkan bahwa keputusan awal tentang cara penyebarluasan ciptaan atau skema lisensi sangatlah penting. Meskipun pemegang hak cipta memiliki, secara teori, kebebasan untuk merevisi pilihan lisensi setiap saat, perubahan strategi lisensi hanya dapat dilakukan sehubungan dengan pembaruan besar atas ciptaan yang dilisensikan. Oleh karena itu, keputusan untuk menyebarluaskan Konten Terbuka pada umumnya dan pemilihan lisensi pada khususnya, harus diambil dengan cermat.


I) PENEGAKAN LISENSI KONTEN TERBUKA


 Salah satu manfaat utama dari Konten Terbuka adalah konten tersebut dapat disatukan dengan, atau digabungkan ke dalam, ciptaan lain untuk disebarluaskan ulang dalam bentuk baru. Namun, ketentuan lisensi yang tidak sesuai dapat mengganggu tujuan lisensi publik.25
 Selain itu, lisensi CC mengandung konstruksi hukum yang menjamin keberlakuannya secara efektif: Berlakunya klausul berakhirnya lisensi secara otomatis.26 Berdasarkan ketentuan tersebut, apabila terdapat pelanggaran terhadap lisensi maka lisensi akan berakhir secara otomatis. Tanpa lisensi yang sah secara hukum, penggunaan lebih lanjut atas sebuah ciptaan adalah pelanggaran hak cipta yang dapat menimbulkan hak untuk menuntut ganti rugi dan akibat hukum lainnya.
 Sebagai contoh, seorang blogger, yang memublikasikan foto yang telah dilisensikan di bawah lisensi CC tanpa memberikan pemberitahuan hak cipta dan lisensi: Penggunaan ini melanggar ketentuan lisensi dan dengan demikian dapat menyebabkan berakhirnya kontrak lisensi serta tuntutan hak cipta (sebagaimana lisensi berakhir secara otomatis).27
LISENSI DOKUMENTASI BEBAS GNU

memberikan para pembaca ciptaan berbentuk teks sebuah hak untuk menggunakan kembali dan mengadaptasi ciptaan tersebut dan mengharuskan semua ciptaan turunan untuk disebarluaskan di bawah lisensi yang digunakan ciptaan asli. Penggunaan untuk tujuan komersial juga diperbolehkan.

J) MASALAH KETIDAKSESUAIAN LISENSI

Salah satu manfaat utama dari Konten Terbuka adalah konten tersebut dapat disatukan dengan, atau digabungkan ke dalam, ciptaan lain untuk disebarluaskan ulang dalam bentuk baru. Namun, ketentuan lisensi yang tidak sesuai dapat mengganggu tujuan lisensi publik.

Istilah “ketidak-sesuaian lisensi” menunjukkan bahwa dua ciptaan atau lebih tidak dapat disebarluaskan sebagai ciptaan gabungan karena ketentuan lisensi yang bertentangan. Lisensi adalah tidak sesuai adalah akibat yang tidak diinginkan dari antara lain lisensi BerbagiSerupa (“copyleft”). Lisensi ini memiliki klausul yang menyatakan bahwa — secara ringkas — ciptaan turunan dari ciptaan asli hanya dapat disebarluaskan di bawah lisensi yang sama dengan ciptaan asli. Selain intervensi langsung ke dalam ciptaan (misalnya memperpendek atau menerjemahkan sebuah artikel) istilah “adaptasi” atau “ciptaan turunan” juga dapat digunakan untuk gabungan ciptaan, terutama gubahan atau gabungan musik.29


Textbox Lisensi Konten Terbuka diakui di seluruh dunia.


Bayangkan seorang seniman yang ingin menyebarluaskan kolase foto yang menggabungkan satu gambar yang telah dilisensikan di bawah CC BY-SA dengan satu gambar lain yang telah dilisensikan di bawah lisensi BerbagiSerupa yang berbeda (misalnya GNU FDL).). Dalam hal ini, kedua lisensi memiliki ketentuan yang sama, menyatakan: “Anda hanya dapat berbagi bentuk gabungan atau ciptaan turunan dari ciptaan yang disebarluaskan di bawah lisensi ini.” Kecuali ketentuan lisensi tersebut sama persis atau paling tidak setara satu sama lain — di mana sangat tidak mungkin — kedua lisensi tersebut tidak bersesuaian dan konten tidak dapat digabungkan. Mematuhi salah satu lisensi pastinya akan mengakibatkan pelang- garan terhadap lisensi yang lain. Efek yang sama mungkin terjadi, tergantung pada situasi tertentu dan interpretasi dari lisensi masing-masing, jika seseorang ingin menggabungkan artikel atau gambar berlisensi di bawah lisensi yang berbeda.

Lisensi yang tidak sesuai bertentangan dengan tujuan membangun dan meningkatkan sebuah “wadah kepemilikan bersama” atas ciptaan berhak cipta yang dapat diubah, digubah dan digabungkankan (kembali) untuk menciptakan ciptaan budaya yang baru. Karena saat ini belum ada solusi nyata untuk masalah ketidaksesuaian ini,” akibat yang mungkin muncul harus dipertimbangkan secara hati-hati ketika memilih sebuah lisensi.”

PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA CATATAN

1 Namun, inisiatif CC juga menyediakan instrumen yang menandai konten yang telah masuk ke dalam atau harus dipertimbangan sebagai bagian dari domain publik. Alat-alat ini harus dibedakan dari lisensi hak cipta. Membebaskan hak cipta atau menandai konten tertentu sebagai “tidak dilindungi hak cipta,” yaitu domain publik, berarti menyerah hak eksklusif, sedangkan lisensi berfungsi untuk memberikan hak untuk menggunakan sebuah ciptaan dalam kondisi tertentu.

2 Penjelasan hukum untuk aspek ini cukup rumit dan berbeda di beberapa negara. Secara sederhana, HKI eksklusif, seperti hak cipta, berlaku efektif terhadap siapapun (langsung berlaku tanpa perlu diumumkan), sedangkan lisensi atau kontrak hanya mengikat para pihak yang terlibat. Perbedaan praktis yang signifikan adalah: Bayangkan, misalnya, seseorang menyalin ciptaan untuk tujuan komersial, yang berlisensi untuk penggunaan nonkomersial saja. Pelanggaran lisensi dapat dituntut atas dasar hak cipta atau kontrak hukum. Hukum kontrak mengharuskan pelanggar untuk menjalankan lisensi, yaitu mereka harus menjadi pihak dalam perjanjian hukum. Sebaliknya, menurut hak cipta setiap orang yang melanggar hak eksklusif pemegang hak cipta harus bertanggung jawab terlepas dari apakah ada hubungan kontrak dengan pemegang hak cipta atau tidak. Hal ini menunjukkan bahwa upaya hukum yang berasal dari hukum hak cipta biasanya jauh lebih efektif daripada tututan atas kontrak.

3 Misalnya “Open Database Attribution” and “ShareAlike for Data/Databases-licence,” yang diterbitkan oleh Open Knowledge: http://www.opendatacommons.org/licenses/odbl/.

4 Untuk Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka, terdapat dua definisi. Lihat definisi dari Free Software Foundation (FSF): https://www.gnu.org/philosophy/free-sw.html dan Definisi Sumber Terbuka dari Open Source Initiative (OSI): http://www.opensource.org/docs/definition.php. Kedua definisi tersebut pada umumnya serupa.

5 Ada beberapa definisi Konten Terbuka yang berbeda (lihat misalnya http://opendefinition.org/od/), Konten Bebas atau Ciptaan Budaya Bebas (lihat: http://freedomde-fined.org/Definition). Berbeda dengan definisi Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka yang dapat dianggap serupa, tidak ada definisi jelas dari Konten Terbuka yang diterima secara universal.

6 Perlu diingat bahwa definisi ini lebih luas dari pemahaman lain mengenai “Terbuka.” Menurut Open Knowledge Definition (lihat: http://opendefinition.org/od/), sebagai contoh, konten dan data hanya dianggap “terbuka,” jika mereka diatur di bawah ketentuan lisensi yang mewajibkan penerima lisensi untuk setidaknya mencantumkan nama pemegang hak cipta dan/atau untuk berbagi serupa. Diskusi tentang gagasan “terbuka” sangatlah rumit dan beragam. Karena tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan penerapan praktis lisensi CC, maka penjelasan mengenai hal ini tidak perlu diuraikan lebih lanjut.

7 Baca lebih lanjut mengenai prinsip BerbagiSerupa dan peran prinsip ini pada bab 3.5, bagian c.

8 Untuk informasi lebih lanjut mengenai terminologi dan konsep ini: http://en.wikipedia.org/wiki/Attention_economy.

9 Informasi lebih lanjut mengenai kebebasan dari royalti dapat dibaca pada bab 2.4 bagian c.

10 Sebagai contoh, lihat ketentuan lisensi pada bagian 2a dari lisensi lengkap: “Berdasarkan syarat dan ketentuan dari Lisensi Publik ini, Pemberi Lisensi memberikan Anda sebuah lisensi yang berlaku di seluruh dunia, bebas royalti, tidak dapat dilisensikan kembali, non-eksklusif, dan tidak dapat dicabut, untuk melaksanakan Hak yang Dilisensikan pada Materi yang Dilisensikan untuk …”

11 Lihat Pertanyaan Umum CC untuk hal ini di bawah pertanyaan: “Dapatkah saya menggunakan lisensi CC untuk salinan resolusi rendah dari sebuah ciptaan berlisensi dan memegang hak lainnya untuk salinan resolusi tinggi dari ciptaan tersebut?” (https://wiki.creativecommons.org/Frequently_Asked_Questions#Can_I_apply_a_CC_license_to_lowresolution_copies_of_a_licensed_work_and_reserve_ more_rights_in_high-resolution_copies.3F) dan “Bagaimana cara saya mengetahui bahwa foto dengan resolusi rendah dan resolusi tinggi adalah ciptaan yang sama?” (https://wiki.creativecommons.org/Frequently_Asked_Questions#How_do_I_know_if_a_low-resolution_photo_and_a_high-resolution_photo_are_the_same_work.3F).

12 Di dalam buku atau publikasi non-digital lainnya, tautan bisa dicetak. Atau, teks lisensi itu sendiri dapat dimasukkan secara keseluruhan. Untuk informasi lebih lanjut sehubungan dengan pertanyaan umum termasuk pemberitahuan lisensi dan aspek yang terkait, lihat bab 4.
13 Penggunaan tertentu yang diperbolehkan oleh ketentuan perundang-undangan adalah pembatasan dan pengecualian dari hak cipta. Untuk melakukan hal-hal tersebut, pengguna ciptaan tidak memerlukan lisensi dan tidak terikat oleh ketentuan lisensi. Sebagai contoh, di banyak negara, menyalin ciptaan untuk penggunaan pribadi diizinkan oleh hukum. Oleh karena itu, tidak ada lisensi yang diperlukan untuk penggunaan pribadi. Selain itu, lisensi publik tidak berlaku untuk penggunaan tersebut. Akibat dari hal ini adalah pengguna ciptaan tidak harus memenuhi kewajiban lisensi, misalnya mereka tidak harus menyebutkan nama pencipta, dan lainnya. Untuk keterangan lebih lanjut lihat bab 3.4, bagian b.

14 Di bawah sistem hak cipta berbasis common law, terdapat pengecualian dari prinsip dasar ini. Hukum hak cipta di Inggris, misalnya, memiliki aturan yang membuat sebuah perusahaan menjadi pemegang awal hak cipta atas semua ciptaan yang dibuat oleh pegawai mereka sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Hukum hak cipta Amerika Serikat memiliki aturan yang serupa, yang disebut bekerja-untuk-disewa.

15 Tidak seperti hak milik atas barang berwujud, HKI secara umum tidak dapat diperoleh secara cuma-cuma, sebagai contoh HKI hanya dapat dipindahkan jika pihak yang melakukan pemindahan memiliki semua hak yang memungkinkan mereka untuk melakukannya sehingga menjadi sah secara hukum. Faktor itikad baik dari penerima pemindahan untuk memperoleh hak tersebut tidak diperhitungkan karena mereka hanya menerima hak yang bersumber dari pelaku pemindahan hak.

16 Sehubungan dengan lisensi ini lihat bab 3.1, bagian b.

17 Terlepas dari aspek lisensi, Wikimedia Foundation tentu saja berperan jauh lebih banyak bagi Wikipedia daripada penyedia platform saja. Hal ini misalnya bertanggung jawab atas struktur pemerintahan dan banyak unsur penting lainnya.

18 Hal ini mungkin tidak relevan untuk penyedia platform yang biasanya tidak dianggap sebagai pengguna dalam hukum hak cipta dan karena itu tidak memerlukan lisensi. Sebuah penyedia platform dalam arti yang tepat tidak menggunakan konten yang dilindungi berdasarkan hukum hak cipta tetapi hanya memasok infrastruktur teknis untuk memungkinkan pengguna platform untuk membuat konten tersebut dapat diakses. Namun, untuk sebuah penerbit yang menerbitkan buku-buku, tidak bisa dihindari bahwa mereka harus mendapatkan lisensi hak cipta untuk melakukan kegiatan mereka, karena mencetak artikel dalam sebuah buku dan menjualnya adalah bentuk penyebarluasan yang jatuh ke dalam lingkup hukum hak cipta.

19 Lisensi ke dalam adalah persetujuan tertulis antara para penulis dan penerbit. Lisensi ke luar adalah lisensi antara penerbit dan para pengguna ciptaan, dan yang dimaksud di sini adalah lisensi CC.

20 Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan rantai lisensi yang tepat. Pemberi lisensi yang tidak dapat memberikan hak yang tidak mereka pegang atau tidak dapat dilepaskan dari diri mereka.

21 21 Dari perspektif hukum, ada beberapa pendekatan untuk merancang perjanjian kontributor. Beberapa negara, terutama sistem hak cipta berbasis common law, memungkinkan penyerahan hak cipta. Lisensi adalah izin untuk menggunakan ciptaan yang dimiliki oleh pihak lain, sementara penyerahan adalah pengalihan hak cipta itu sendiri, atau dengan kata lain adalah pemindahan kepemilikan. Beberapa perjanjian kontributor didasarkan pada lisensi, dan beberapa perjanjian lainnya menggunakan pendekatan penyerahan. Namun, rezim hak pencipta Eropa Continental (misalnya di Jerman, Austria) pada umumnya tidak memungkinkan untuk penyerahan hak pencipta. Baca sumber berikut untuk ringkasan mengenai hal ini: Maracke. 2013. Copyright Management for Open Collaborative Projects: Inbound Licencing Models for Open Innovation. SCRIP Ted, volume 10, edisi 2, halaman 140; http://script-ed.org/wp-content/uploads/2013/08/editorial.pdf.

22 Aspek ini akan menjadi relevan ketika sebuah artikel melanggar hak pihak ketiga, misalnya hak cipta. Jika kontributor artikel adalah pemberi lisensi, mereka akan diminta untuk bertanggung jawab. Penyedia platform mungkin diwajibkan untuk menghapus artikel yang melanggar dari platform tersebut, tetapi mereka tidak akan bertanggung jawab atas pelanggaran yang terjadi. Jika penyedia platform bertindak sebagai penyedia konten, yaitu sebagai pemberi lisensi, mereka ha­rus tanggung jawab atas pelanggaran yang terjadi.

23 Berbeda dengan proyek kolaborasi besar de­ngan banyak penulis seperti Wikipedia, membuat lisensi ke luar seharusnya terlalu sulit untuk publikasi kecil. Oleh karena itu, skema lisensi yang seragam akan mudah tercapai.
24 Lihat penjelasan lebih lanjut: https://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:FAQ/Copyright#Can_I_add_something_to_Wikipedia_that_I_got_from_somewhere_else.3F.

25 Mengenai perbedaan antara penyelesaian masalah dalam kontrak dan hukum hak cipta, lihat catatan nomor 2. Terkait keberlakuan internasional dari lisensi publik di bawah yurisdiksi yang berbeda, lihat: Jaeger/Metzger. 2011. Open Source Software. Edisi ketiga. Halaman 371-379 (dalam Bahasa Jerman).

26 Lihat bagian 6a dari lisensi lengkap: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/legalcode.

27 Pengaruh ketentuan ini adalah pada saat pelanggaran terjadi, pada saat itu pula lisensi menjadi tidak berlaku. Sejak saat itu, setiap penggunaan ciptaan akan dianggap sebagai pelanggaran hak cipta. Menurut lisensi CCPL4, adalah mungkin bagi pelanggar untuk mendapatkan kembalki lisensi (atau untuk membuat lisensi baru), ketika mereka telah menanggulangi pelanggaran yang mereka lakukan sebelumnya. Namun, penggunaan yang dilakukan sementara itu, yaitu pada waktu antara tindakan melanggar sampai dengan penanggulangan pelanggaran, tidak dapat dianggap sah secara hukum. Lihat: “Ketentuan Lisensi dan Berakhirnya Lisensi” dalam bab 3.4, bagian i.

28 Fitur BerbagiSerupa (SA) dijelaskan secara rinci pada bab 3.5, bagian c.

29 Lisensi CCPL4 mendefinisikan adaptasi sebagai berikut: “Materi yang Diadaptasi adalah materi yang tunduk pada Hak Cipta dan Hak Serupa yang berasal dari atau berdasarkan Materi Berlisensi dan di mana Materi Berlisensi diterjemahkan, diubah, diatur, digubah, atau dibuat ciptaan turunannya dengan cara yang membutuhkan izin di bawah Hak Cipta dan Hak Serupa yang dipegang oleh Pemberi Lisensi.” Lihat bagian Ia dari lisensi lengkap: http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/legalcode.

30 Untuk mengetahui usaha penyelesaian masalah ini dan mengenai ketentuan BerbagiSerupa secara umum, lihat bab 3.5, bagian c.

31 Untuk rincian mengenai implikasi yang mungkin terjadi, lihat bab 4.1.