Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— Gong kemodong, gong kemada
— Gong suwukan
— Gender barung, gender gedhe
— Gender penerus
— Gambang
— Rehab
— Celempung
— Siter
— Suling

F. Perincian wayang

Adapun perincian wayang, berupa uraian ringkas mengenai segi-segi sebagai berikut :
  1. Bentuk badan
    Tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, mempunyai bentuk badan sewajarnya. Perbandingan dan ukuran bagian-bagian badan (kepala, tubuh, tangan, kaki), tak berbeda dengan perbandingan dan ukuran bagian-bagian badan manusia yang mempunyai fisik normal. Pembentukan badan wayang Cina — Jawa, dibuat secara naturalistik. Kecuali tokoh-tokoh wayang yang disebut setanan, pembentukan badannya, tidak lagi naturalistik (periksa LAMPIRAN halaman Foto ).
  2. Wajah
    Wajah tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, dibuat dalam sikap (posture) miring yang dalam istilah seni rupa moderen, disebut "en profil". Tokoh-tokoh wayang yang disebut setanan ada yang dibuat dalam sikap (posture) yang dalam istilah seni rupa moderen, disebut "en face".
  3. Bentuk hidung
    Bentuk hidung tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, kebanyakan dibuat agak mancung. Namun ada juga yang dibuat seperti yang dalam wayang kulit Jawa disebut berbentuk terong glatik, terong kopek, terong pisekan dan cempaluk.
  4. Bentuk mata
    Tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, banyak yang bentuk matanya menunjukkan adanya kesamaan ragam dengan bentuk mata tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, wayang kulit Jawa. Kesamaan ragam itu, meliputi beberapa bentuk mata wayang kulit Jawa yang disebut jaitan, kedelen, kadondongan, teleng--

38