Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
an, dan plelengan. Untuk bentuk-bentuk mata jaitan, kadelen dan kadondongan, bagian biji mata tidak dibuat terjepit di antara sebuah bilah yang menghubungkan bagian kelopak mata atas dan bawah. (Lihat LAMPIRAN halaman Gambar). Bagian biji mata dibuat menggunting di bagian kelopak mata atas. Teknis pembuatan bentuk mata sedemikian itu, memang memberi efek yang memperjelas corak wajah orang Cina.
  1. Kumis, jenggot dan tata rambut

    Pembuatan kumis dan jenggot di wajah tokoh-tokoh manusia pria dan dewa, diusahakan dalam bentuk yang sewajarnya (naturalistik) tanpa stilisasi. Tata rambut (hair style) tokoh-tokoh manusia wanita, dewi, memperlihatkan keindahan tata rambut Cina klasik dengan coraknya yang khas.

  2. Sikap (posture) tangan

    Sikap (posture) tangan, atau lebih tepat kiranya bila dikatakan sikap (posture) jari-jemari tangan, sebagian menunjukkan adanya kesamaan ragam dengan sikap jari-:jemari tangan penari Jawa yang disebut :

    - Ngepel

    - Ngithing

    Sebagian besar lagi sikap (posture) jari-jemari tangannya, tak berbeda dengan sikap (posture) jari-jemari tangan tokoh punakawan wayang kulit Jawa. Yaitu, tokoh Petruk dan tokoh Semar (tapi hanya salah satu tangannya). Sikap (posture) jari-jemari tangan itu, ialah meluruskan jari telunjuk.
  3. Perhiasan
    Tokoh-tokoh puteri, dewi, sama mengenakan perhiasan anting-anting dan semacam kalung yang melingkar erat di bagian leher. Bagian dahi, kepala dan di rambut, juga ada yang diberi perhiasan-perhiasan. Namun tak ada yang mengenakan perhiasan cincin dan gelang. Tokoh-tokoh pria, dewa, banyak yang diberi perhiasan semacam kalung dalam berbagai bentuk, variasi dan bahan. Dan kebanyakan, diberi perhiasan di bagian ikat pinggang dan bagian pundak.

39