Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/92

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

79

Sifatil Qalb 'ilmu mengenai sifat hati'; Assaru Muamalatid Din 'rahasia amal-amalan agama', Akhlaqul Abrar, yang kesemuanya menjadi judul-judul karyanya yang terkenal. Sedangkan mengenai etika Sufi telah dibicarakan secara lengkap . oleh Algazli dalam karyanya yang terkenal, lhya Ulumud Din 'menghidupkan ilmu agama'. Menurutnya, akhlak dapat mengubah bentuk jiwa dan mengembalikan jiwa itu dari sifat-sifat yang buruk kepada sifat-sifat yang baik, dari yang tercela kepada yang terpuji oleh agama Islam sebagaimana yang tercermin dalam perangai para ulama, syuhada, saddiqin, dan para nabi. Diuraikannya pula bahwa akhlak itu ialah kebiasaan jiwa yang tetap di dalam diri manusia, yang dengan mudah dan tidak perlu berpikir menumbuhkan perbuatan-perbuatan serta tingkah laku manusia. Tingkah laku seseorang itu adalah lukisan batinnya yang disebabkan oleh tabiatnya, yang sejak mulanya tidak merupakan perbuatan baik atau buruk, dan tidak merupakan kekuasaan baik atau buruk, serta tidak merupakan perbedaan baik atau buruk. Akan tetapi, agamalah serta akal pikiran manusialah yang mengukur serta menilai baik dan buruk itu.

Kemudian dari pandangan yang berlainan dalam menempuh cara-cara perbaikan akhlak itu melahirkan tokoh-tokoh filsafat ternama dalam dunia tasawuf, yang secara garis besarnya dibagi menjadi dua macam tokoh Sufi. Jenis yang pertama adalah mereka yang berdiri sendiri, tidak memiliki aliran tarekat tertentu yang mengikat murid-muridnya membawa kepada satu jurusan pendidikan Sufi. Tokoh-tokoh seperti ini hanya dikenal orang dari ucapan-ucapannya yang dianggap istimewa dalam melahirkan suatu pendirian dalam lapangan ilmu tasawuf. Tetapi ucapan-ucapan itu dijadikan pegangan orang yang biasanya disisipkan dalam kitab-kitab sufi, seperti Al Halaj, Zun Nun, dan yang lainnya. Sedangkan jenis yang kedua adalah tokohtokoh sufi yang terikat dengan sesuatu jalan pengajaran atau tarekat tertentu, yang diikuti serta disiarkan oleh murid-muridnya. Tokoh Sufi seperti Abdul Qodir dengan tarekat Qadiriyah; Syaaili dengan tarekat Syaziliyah serta yang lain-lainnya, yang di antaranya adalah tarekat Rifalyah, Ahmadiyah, Dasuqiyah, Akbariyah, Maulawiyah, Kubrawiyah, Khalawatiyah, Nak-