Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

41

III PUPUH KINANTI ( 21 pada )

041. (01) Harus ingat kepada pepatah, semuanya anak-anak, harus tahu kepada badan, pasti tahu kepada yang Maha Kuasa, kalau tahu kepada badannya, itu yang dua perkara.

042. (02) Badan lahir sudah pasti, pasti awas melihatnya, badan batin pasti waspada, melihat terus dengan hati, lahir dan batin tidak berbeda, ternyata pasti di lahir.

043. (03) Lahir seupamanya begitu, dalang wayang dan kelir, dalang taat kepada wayang, wayangnya taat kepada kelir, kelirnya berbicara sendiri, semuanya sudah ada di kelir.

044. (04) Disebut bangsa tinggi, diakui nisan jati, jadi tiga wujud itu, pertama kadim, keduanya kadim mukdas, ketiganya mukdas kadim.

045. (05) ltu seandainya begitu, dalang wayang dengan kelir, dalangnya pun tidak terwujud, wayangnya berwujud berahi, kelirnya belum sabita, semua juga berwujud berahi.

046. (06) Nabi walimumin, semua juga barangkali belakangan, harus melihat ke badan, harus hati-hati melihatnya, itu sempurnanya melihat, tidak terhalangi lagi.

047. (07) Roh idopi dan Agus, rohani badannya lagi, memilih manusia yang mengetahui, sepuluh tidak ada satu, kalau tidak berguru dulu, karena tidak tahu dari kadim.

048. (08) Kalau tidak nyata Agus, ke Allah waktu di lahir, nanti juga kelihatan, gelap gulita, kalau tidak tahu di dunia, nanti-nanti bertemu.