Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

42

049. (09) Kalau mau mencari ilmu, jangan jauh melihat harus tahu ke warna kita, itu warna yang sejati, jangan salah mengakui, harus dapat melihat dengan mata batin.

050. (l0) Sungguh melihat ruhiat Agus, harus terang melihatnya, seperti melihat bulan, waktu tengah malam, begitu terangnya, sungguh melihat kepada Yang Maha Kuasa.

051. (11) Berjalan diam dengan Rasul, bersama para Nabi, perkataan dengan kelakuannya hakullah, badannya badan rohani.

052. (12) Kalau manusia tidak berguru, kelakuannya menuruti orang lain, mana saja yang berbicara ke sana ikutnya lagi, kulak-kelok selamanya tidak ada pegangan.

053. (13) Mau nanya sudah tua, perasaannya sudah bisa mengaji, sebab sudah banyak kitabnya, mau bertanya sudah mengerti, apa yang mau ditanya, sebab ilmu banyak di kita.

054. (14) Buku ilmu basa dan buku yang berjenis-jenis permulaan pengajaran Agama Islam itu sudah ada di saya, Takarub durat tasripan, amal jurumiah tafsir, babu samar kandi durat, semuanya sudah diaji.

055. (15) Perasaannya hanya begitu, pikirannya tidak ada lagi, itu karena ilmu kitab, bukan untuk dibawa ke akhir, itu kitab Malaikat, bukan kitab Maha Suci.

056. (16) Maha kitab ing Yang Agung, tulis manusia sayakti, ini kitab yang nyata, ini untuk dibawa ke akhir, kalau begitu gagal sekali, tidak tahu diri pribadi.

057. (17) Mula-mula hurup tua, pertama hurup alip, alamnya juga anadiat, belum ada bumi langit tetapi alip sudah ada, itu yang pertama ada.