Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

39

026. (10) Allah dan Tuhan lagi, sabda ning Yang Sukma begitu juga harus tahu, kepada Nabi Muhammad, itu nyatanya Allah, sebab tidak jauh, saya Allah tidak berbeda.

027. (11) Tidak ada bedanya antara kertas dengan putihnya, lebih dekat pangeran itu, daripada leher kita, lebih dekat ke Allah, daripada kita dengan hidung, dekat nyatanya Allah.

028. (12) Kalau mata lagi, yang hitam dengan yang putihnya, itu juga masih renggang, sebabnya ada jarak, yang hitam dengan yang putihnya, itu disebut jauh, sebab ada jarak.

029. (13) Pohon teureup dan kelewih, itu tidak ada bedanya, seperti bunga jaksi, umpama dengan harumnya, itu tidak terpisah, oleh kakak harus ketemu, Allah itu bersama kita.

030. (14) Umpama dalang lagi duduk, menghadapi wayang sebab ada dalang juga, sebabnya ada dalangnya, karena lahirnya wayang, itu umpamanya begitu, Allah itu bersama kita.

031. (15) Kalau kakak menyembah memuji, kalau memuji kepada siapa, kalau menyembah kepada Yang Maha Kuasa, itu tidak berwarna dan tidak berupa, bukan sama dengan kita, sembah kita tidak tentu, lebih baik jangan.

032. (16) Tidak tentu yang dipuji, juga yang akhli sareat, mengandalkan kitabnya saja, lapad dibikin permainan, mengaji batal dan haram, membawa tongkat ditekan-tekankan, membawa tasbeh di gamparan.

033. (17) Berbicara sambil zikir, satu kata Alhamdulillah, tetapi masih belum Islam, hanya Islam bangsa sareat, dikarenakan sudah sholat, menceritakan siksaan kubur, neraka dan suwarga.