Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/51

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

38

018. (02) Sulung jadi bungsu lagi, jejaka anaknya enam puluh, telur ayam berkokok, kura-kura mati kedinginan, yang lumpuh mengelilingi dunia, ulat air memakan gunung, perahu terendam di darat.

019. (03) Heran oleh teka-teki lagi, tidak bisa berbicara, memekakan telinga orang cebol di lembah dalam, kepalanya menyamai mega, silakan coba pikirkan, janggutnya ada di puhu diam sambil berlari.

020. (04) Lari cepat sekali, tetapi tidak berubah badannya, saya suka kaget, yang begitu kejadiannya, bersembunyi ditempat yang terang, kalau kakak belum ketemu, sebetulnya belum Islam.

021. (05) Kiai Ganda menjawab lagi, adik silakan memberitahu, sebab kakak belum mengerti, Kiai Sari terus memberitahu, kalau oleh kakak tidak ketemu, itu nyatanya ilmu, adanya di badan.

022. (06) Bukan papan bukan tulis, bukan Quran bukan buku, mencari tulisannya aku, jangan mencari yang jauh, meraba yang tidak ada, jangan memukul yang jauh, jangan jauh yang dituju.

023. (07) Tanah dikubur oleh bumi, air dipikul oleh hujan, nasi memikulnya congcot, itu teka-teki saya, supaya oleh kakak dicari, dan ada api kebakaran, matahari kesinaran.

024. (08) Kapal tenggelam ke langit, kodok memakan lubangnya, memilih manusia yang tahu, tidak jauh ini dan itu, hanya beda saja tempatnya, itu dan ini, betulnya mungkin sama.

025. (09) Kakak belum mengerti, harap adik segera nasehati, kakak terlalu bodoh, Kiai Sari terus memberi tahu, nyatanya zat dan sifat, Nabi Muhammad dan Rosul, di mana tempatnya nyata.