Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

7

ditulis oleh Boland terhadap buku Pijper yang terakhir (Pijper, 1977; terjemahan Tujimah, 1987), bahwa buku Pijper ini merupan buku terakhir dari suatu tradisi yang terpelihara selama lebih dari seratus tahun oleh ahli bahasa Arab, Islamologi, dan Indologi yang berasal dari negeri Belanda, dan yang menyelidiki Islam di Indonesia dalam zamannya. lnilah barangkali buku terakhir dari "Madzab Snouck", yang hanya berciri fragmenta saja. Lebih dari itu kita tidak dapat menghidangkannya (Boland, 1978: 134).

Mengenai penulisan sejarah Islam di Indonesia , ada dua periode yang mendapat perhatian khusus, yakni periode masuknya Islam di Indonesia dan zaman reformisme pada abad ke-20. Tentang zaman reformism e abad ke-20 telah ditulis bentuk disertasi oleh beberapa orang Indonesia, antara lain Alfian (1968), Taufik Abdullah (1971), Deliar Noer (1973). Selain itu biarpun sifatnya agak berbeda juga dari Zamakhsy ari Dhofier (1982), dan seorang asing lainnya adalah Clifford Geertz (1960) yang cukup mengundang perhatian para sarjana Indonesia, terutama dari Harsja W. Bachtiar.

Disertasi Hoesein Djajadiningrat (1913) adalah sebagai karya yang berbentuk disertasi paling awal, pada hakekatnya merupakan suatu karya sebuah studi filologi yang menggunakan suatu karya (Sejarah Banten) dari historiografi tradisional sebagai objek dan sekaligus sumber sejarah. Ia dapat dicatat sebagai putera Indonesia pertama yang menggunakan prinsip-prinsip metode kritik sejarah. Di samping kritik intern dan ekstem terhadap sumber itu, juga dilakukan nya analisis unsur-unsur kultural yang terdapat dalam historiografi tradisional, dan dengan demikian ditunjukkan jenis-jenis subyektivitasnya (Sartono Kartodirdjo, 1982:22).

Bertitik tolak dari usaian tersebut, maka penelitian ini diharapkan dapat melengkapi atau membuktikan peranan Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Barat begitu besar, seperti tercermin dalam naskah-naskahnya.