Halaman:Wawacan Gandasari.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

6

(2) Kerja lapangan ke tempat-tempat yang diperkirakan terdapat naskah-naskah yang masih tersebar di masyarakat Jawa Barat, antara lain Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Kuningan, Majalengka, Cirebon, Lebak.

(3) Pemberian dan penggarapan naskah berupa transliterasi dan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, serta pengkajian isi teks naskah.


1.5 Pertanggungjawaban Penulisan

Sebagai pegangam umum dalam meneliti bahan pustaka tentang rakyat dan budaya Indonesia, kita dapat menelaahnya dari buku Bibliography of Indonesian Peoples and Cultures yang disusun oleh Raymond Kennedy, kemudian direvisi dan diterbitkan oleh Thomas W. Maretzki dan H. Th. Fischer melalui Southeast Asia Studies, Yale University bekerjasama dengan Human Relations Area Files (1974). Perihal naskah-naskah yang telah menjadi koleksi resmi dapat ditelaah dari buku lndonesische Handschriften yang disusun oleh Hooykaas, Poerbatjaraka, dan Voorhoeve tahun 1950. Tentang naskah Jawa yang disimpan di Bagian Koleksi Naskah Museum Nasional (kini telah dipindahkan ke Perpustakaan Nasional), terdapat dalam "Lijst der Javaansche Handschriften" dalam Jaarboek KGB (1933) yang disusun oleh Poerbatjaraka. Selanjutnya mengenai naskah-naskah Sunda itu sendiri, antara lain telah disusun oleh sebuah tim yang diketuai oleh Dr. Edi S. Ekadjati dengan judul Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan disusun dalam rangka kerjasama Lembaga Kebudayaan Unpad dengan The Toyota Foundation (1983; terbitan baru tahun 1988).

Sebenarnya cukup banyak keluhan dari sarjana Indonesia dan Amerika setelah membaca karya para sarjana Belanda yang menyelidiki sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Para sarjana Belanda itu memang telah cukup banyak mengarang monografi dan mengumpulkan data, namun teori besar dan gambaran umum tentang sejarah Islam di Indonesia belum pernah mereka hasilkan (Steenbrink, 1984: 3). Tetapi kelemahan itu pun disadari oleh para sarjana Belanda sendiri, sebagaimana