Halaman:Warisan Seorang Pangeran 01.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

tjukup ? Kenapa si oppas sampai mestj dibinasakan ? Orang she Lioe itu terang seorang sahabat baru dalam kalangan Rimba Hidjau, ia terlalu sembrono, Dengan perbuatannja itu, ia membuat urusan mendjadi hebat. Apakah kau kira pembesar seatasan nanti mau sudah sadja ? Kalau ia ditjari setjara keras, achirnja mesti ia masuk kedalam djaring ......”

„Sebenarnja ia dari kalangan mana ?” tanja Ang Soe Sioe. „Apakah toako tidak pernah dengar tentang dia ?”

Kok Ban Tjiong hirup dulu araknja.

„Kau tahu sendiri, biasanja aku tidak pedulikan segala urusan diluaran”, sahutnja dengan pelahan. „Adalah djie-tee, ketika ia dapat tahu di Peng-san-tjoen ada seorang baru jang gerak-geriknja aneh, pernah ia mentjari tahu. Tetapi ia tidak peroleh kabar banjak. Dapat diduga orang she Lioe itu adalah pentjuri tetapi tak ketahuan sarangnja. Menurut keterangan beberapa tetangganja, selama beberapa tahun, ia tidak pernah kedatangan tetamu asal luar daerah. Baru pada musim dingin tahun jang baru lalu serta bulan ketiga tahun ini, dua orang dari Kim-tan datang mentjari padanja. Jang satu seorang guru sekolah, katanja she Sie, dan jang lainnja seorang anak muda jang dandan sebagai seorang tani, entah shenja. Djietee sendiri tidak hertemu dengan mereka itu. Tentu sekali, tak perlu kita ambil peduli kepada mereka itu. Kau lihat sadja nanti, ngo-tee. Ia bekerdja setjara terang*an, ia berani tantangi pembesar negeri, achirnja ia mesti merasakannja sendiri ......”

Tiauw Lan tenggak araknja, ia mengangguk ber-ulang².

Ang Soe Sioe mau pertjaja benarnja pandangan toakonja itu, karenanja, ia berkuatir djuga untuk keselamatan orang she Lioe itu jang sepakterdjangnja telah memberi kesan baik padanja.

Mereka ini berpandangan berlainan, mereka sebaliknja tidak hendak memikirkan bahwa pembesar negeri didjamannja itu, mengenai perkara sulit seperti itu, tidak nanti mau bekerdja sungguh². Sebaliknja, kalau ada kesempatannja, djusteru ada angin, mereka hendak membantu meniupi api, supaja mereka mendapat hasil. Sikap ini membuat Kok Ban Tjiong telah mendjadi sasaran intjaran atau intaian mereka, Orang she Kok ini bukan hartawan besar, tetapi untuk di Mauw San, ia tjukup menjolok mata, Karena ia tidak mempunjai sesuatu gelar atau pangkat, dan djuga tidak ada handai taulannja diantara pembesar negeri, ia adalah buah jang lezat untuk hamba? negeri setempat. Demikian ia telah di-amat²i.

17