„Ja, saja mengerti sudah. Dan ini tentu sadja sebagai akibat dari sakitnja itu. Sekarang pertanjaan terachir. Siapakah jang menolong beliau lari dari kota kepulau ditengah-tengah rawa itu ?"
„Maaf. Saja tidak bisa menjebutkannja",
„Djustru inilah jang penting", sela Lynch tjepat. Tapi gadis itu tetap menggeleng. Sekali lagi, saja tak bisa "mengatakannja".
„Lynch menepuk bahu gadis itu, sekalipun tampak sangat ketjewa.
„Terimakasih Georgia. Pertolongan nona pada kami besar sekali. Sekarang kembalilah pada ajah nona dan djagalah beliau baik?".
Sedjenak gadis itu tertegun, lalu pandangannja beralih pada Deane jang djuga membisu. Dalam keremangan malam mereka berpandangan beberapa saat lamanja. Tanpa mengutjapkan sesuatu dia membalik dan lenjap dibalik rumpun² pohon bakau jang rindang.
„Djanganlah dipikirkan pandjang² dulu, Robby!" kata Lynch sambil menggamit rekannja itu. „Kita perlu pulang tjepat²!"
Setengah djam kemudian mereka berhasil mentjapai gubug tempat mereka tinggal beberapa hari jang lalu. Begitu sadja mereka membaringkan badannja diatas tumpukan kain² usang jang masih ada dan tertidur.
★
XXVI „ROBBY, bangun!"
Doctor Robert Deane tersentak dari tidurnja. Sambil meng gosok² matanja dia memandang kepada Lynch jang berdiri tersenjum disampingnja.
„Ajolah Robby! Hari ini kita betul² penuh dengan atjara !"
„Apa rentjanamu?"
„Mula² sekali bertjukur, kemudian sarapan. Setelah itu berpakaian jang rapih dan kalau dipandang perlu sedikit minum²!"
„Bagus. Tapi bagaimana kau bisa mentjapai surga itu?"
93