Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan atawa Sapoeloe Pil jang moestadjeb vol 15-21.pdf/170

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1263 —

hingga membikin semoea poehoen kajoe djadi bergojang pergi dateng, dan daon-daonnja rontok djato ka tana. Di sana sini ada kadengeran swara tjowat-tjowetnja boeroeng-boeroeng ketjil jang sembari berboenji dan sembari lompat pergi dateng pada tjabang-tjabang poehoen ketjil, sabentar-bentar ada kaliatan bebrapa klintji lari pergi dateng, sebagi djoega machloek-machloek itoe lagi menggoda pada Tjo Kongtjoe jang sedeng berdoeka.

Tapi pamoeda kita sedikit peen tiada menjataken koerang senang pada itoe binatang-binatang jang menggoda, malah ia merasa girang hati. Ia kata sendiri-diri: „Kaloe itoe klintji dan boeroeng-boeroeng bisa permaenken padakoe, tentoe djoega ia bisa oendjoek di mana adanja akoe poenja koeda."

Lama djoega Boen Pa doedoek di sitoe, kamodian sasoedanja merasa ilang tjapenja, ia lantas berdjalan poela.

Doea poeloe li ia soeda liwatken. Sekarang ia berdjalan antara oetan oetan jang lebet, di mana perdjalanannja kebanjakan naek dan toeroen; sekali poen begitoe ini orang moeda djalan teroes dengen tiada ambil perdoeli sama bebrapa rintangan jang ia ketemoeken dalem perdjalanan itoe.

Koenjoeng-koenjoeng ia angkat moekanja memandang ka koeliling bagian, di mana tiada ter-