Halaman:Tiongkok Baru.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Islam jang menjediakan makanan untuk kita. Tidak sadja dihotel, tapi djuga dikereta api jang kadang2 kami tompang Siang dan malam ber-turut2, dan diwaktu resepsi pun begitu Kalau kita masuk diruangan resepsi jang akan ada makan, sudah tersedia satu medja jang bertulisan ,,Medja Makanan Islam”. Agama lain dan golongan lain pun demikian pula.

Tiap2 medja selalu ditemani oleh tuan rumah, dengan tidak memikirkan apa makanan jang disukai oleh tamu, enak pula baginja. Umpamanja kita dari Indonesia pernah me- nanjakan sambel, lalu disediakan. Lantas tuan rumah jang ikut makan dimedja kita, turut pula memakan sambel itu Begitulah dengan lain2 medja.

Sampai kepada keperluan jang paling ketjil selalu di- pikirkan dan disediakan, sabun, gosok gigi dan obatnja, sisir dan minjak rambut, keperluan tulis menulis d.s.b. sekalipun para tamu, sebagai pelantjong jang berada dalam perdjalanan jauh dengan sendirinja sudah menjediakan keperluan2 jang ketjil itu. Tukang potong rambut, tjukur dl. disediakan djuga. Pendeknja tidak satu utusan negeri jang datang itu (djumlah jang mengirim utusan ada 14 negeri) jang tidak merasa kagum tentang budi baik dan kesabaran tuan rumah, baik jang datang dari benua Eropah, maupun jang dari benua Asia. Sampai utusan dari Pakistan, untuk menggambarkan itu semua, dalam pertemuan mengatakan : ,,Kami dari Pakistan tidak akan berani mengundang sdr2 dari Tiongkok untuk datang me-lihat2 negeri kami, sebab seperseratus dari apa jang kami terima sekarang sebagai tamu, tidak akan dapat kami memperlihatkannja nanti”. Demikianlah.

Tiap-tiap delegasi mempunjai interpreter, djurubahasa. Banjaknja tergantung dari djumlah anggota delegasi. Ada jang satu, ada jang dua dan tiga. Dan kalau atjara berlain-lain sehingga satu delegasi berpisahan umpamanja, maka djumlah djurubahasa itu bertambah lagi. Kita dari Indonesia mem- punjal djurubahasa jang pandai, dalam arti, ketjuali mengerti bahasanja, pengetahuannja pun tjukup tinggi untuk menjalin pikiran kita dalam berbagai hal. Buat tamu2 dari Eropah tersedia djurubahasa jang pandai bahasa Rus, Inggeris, Djer- man dan Perantjis. Buat tamu2 dari Asia, ada jang bahasa Inggeris, Birma, Indonesia, Vietnam, Korea dan Mongolia.

Karena itu pula pertukaran pikiran adalah bebas sekali. Mungkin orang menjangka bahwa perdjalanan kita telah ditentukan, melihat ini dan itu sadja, sedang jang lain2 tidak. Sangkaan itu meleset sama sekali. Tidak ada satu atjara Jang tidak diperembukkan lebih dulu, bukan dengan tuan rumah terutama, akan tetapi dengan dan diantara delegasi Jang datang, mereka pilih dan tetapkan apa2 jang akan dilihat. Tuan rumah hanja sebagai pemimpin rapat dan memberi pendjelasan. Tiap2 utusan merdeka mengemukakan kehen- daknja. Kebulatan dari permufakatan delegasi2 itulah jang didjalankan dan disiapkan oleh tuan rumah.

Orang jang sudah pernah bergaul dengan orang India tentu mengetahui bahwa mereka ini suka berbitjara, suka