Halaman:Tiongkok Baru.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

3. PERHUBUNGAN, PENGANGKUTAN DAN LAIN2.

Soal pengangkutan di Tiongkok masih menghendaki pem- bangunan jang terus menerus, karena luasnja daerah negara, mulai dari Port Arthur (Dairen) disebelah Timur sampai ke lembah sungai Tarim diutara Tibet dekat perbatasan Sovjet dan India, jang djaraknja tidak kurang dari 6.000 km garis lurus. Dan dari sungai Amur disebelah Utara sampai keper- batasan Birma disebelah Selatan jang djuga tidak kurang dari 5.000 km garis lurus. Luasnja daerah daratan negara Tiongkok diluar Tibet adalah 9.997.000 kilometer persegi. Djumlah djalan kereta api sebelum perang adalah 25.000 km. Dan sekarang sudah bertambah dengan kira2 4.800 km. Tahun jang akan datang dan seterusnja djalan kereta api ini akan diperluas terus. Maklumlah jang ada sekarang baru sedikit bila dibandingkan dengan luasnja daerah negara. Terutama disebelah Utara dan Baratlaut, pembikinan djalan kereta api sangat berat, mahal dan berbahaja, tapi sungguhpun begitu, daerah2 jang paling sukarpun telah dimulai dengan menerus- kan djalan kereta api baru, seperti dipropinsi Szechuan, dari Chungking ke Chengtu, dipropinsi Kansu, dua daerah jang sangat sukar, berbukit2 dan penuh djurang, sehingga peng- galian teroowngan tidak sedikit djumlahnja. Dipropinsi Kwangsi dan Yunnan jang berbatas ke Viet-nam dan Birma, usaha itu berdjalan terus djuga.

Mengenai djalan2 pos sekarang djumlahnja sudah mele- bihi 900.000 km. djumlah mana berarti sudah 60% melebihi pandjang djalan pos dari tahun 1937 (permulaan agresi Dje- pang). Perhubungan telipon sekarang sudah mentjapai dua- seperempat kali dari djumlah sebelum perang. Begitu juga perhubungan kawat sudah sampai ke Sovjet. Dalam pada itu penerbangan sipil semakin madju dan sangat diandjurkan dan dilapangan ini bantuan Sovjet tidak dapat dilupakan. Waktu kita berada disalah satu lapangan terbang, maka kelihatan beberapa puluh pesawat jang sedang dikerdjakan, dibuka semua mesin²nja. Diantara jang bekerdja itu kelihatan bebe- rapa orang kulit putih, mungkin orang Rus dan beratus2 orang Tionghoa. Rupanja tjaranja mereka itu beladjar bukan dengan beramai2 pergi ke Moskow atau lain tempat di Sovjet, akan tetapi tetap tinggal dinegeri sendiri. Pesawat ada, instruktur ada, beladjar terbang dapat, sambil memahirkan segala tehnik mengenai mesin². Berbondong2 pergi ke Moskow, tak perlu, tidak guna, membuang tempo dan ongkos. Inilah perhitungan jang tepat dan hemat, sesuai dengan keperluan dan kebutuhan zaman dan keadaan dimasa pembangunan, hemat dalam waktu, hemat dalam ongkos dan hemat dalam tenaga, effektif dan effisien senantiasa. Sebab propaganda jang terbaik bukanlah pidato atau teori-rentjana muluk2 akan tetapi hasil kerdja dan kenjataan. Ini jang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan oleh rakjat, sedang hocus pocus belum tentu orang mengerti atau mau dengar udjung dan pangkalnja.