Halaman:Tiongkok Baru.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

sanggup mengatasi kesulitan dan memberikan pengorbanan mereka sama mengerti bahwa sifat² dan watak jang terlatih seperti itulah jang akan sanggup tahan udji, menghadapi dan mengatasi segala kesukaran dan bahaja² jang mungkin masih akan banjak lagi dibelakang hari. Lebih2 mengingat nafsu dan kerakusan imperialis jang angkara murka jang selalu mengin- tip dan menanti kesempatan untuk memukul. Terhadap itu, Sovjet dan Tiongkok sama2 harus bersedia, sebab angkara mur- ka tidak bisa dilawan dengan omong, pidato atau rundang- runding melainkan peluru harus disambut dengan peluru, bom dengan bom, meriam dengan meriam. Hanja orang tolol jang bisa dan mau menghadapi bajonet dengan mulut manis, keta- wa lemah lembut, mengadjak dan menjerukan: Silakan masuk kenegeri saja, bawalah barang sebanjak-banjaknja!

Begitulah, dari pindjaman jang 300 djuta tadi, Tiongkok sampai sekarang baru mengambil dan memakai kurang dari dua perlima. Djadi usaha perbaikan jang didjalankan boleh dikata adalah atas tenaga dan tjurahan keringat rakjat Tiong- kok sendiri. Jang djelas ada pada permulaan dan bisa dikua- sai 100% ialah pengangkutan walaupun banjak rusak. Dengan menguasai pengangkutan Pemerintah bisa mengontrole ba- rang. Dengan andjuran produksi, Pemerintah dapat mengeta- hui berapa kekuatan persediaan jang mungkin diadakan di- masing2 tempat. Kota dengan kota, kota dengan desa, perhu- bungannja didjaga rapi. Biar siapa tidak boleh mengangkut barang. Pengangkutan barang hanja dilakukan oleh Pemerin- tah. Paberik, perusahaan, toko2, kota, daerah jang memerlu- kan barang, katakan sadjalah pada Pemerintah, ingin barang diangkut dari sana kesana, maka orang itu tahu terima beres. Pertukaran barang dapat diatur, bukan itu sadja, kepada jang mendjual dan jang membeli barang dapat dilakukan aturan, jaitu aturan harga dan bila perlu ongkos pengangkutan tidak usah diberatkan pada harga barang pemerintah jang memba- jarnja pada perusahaan kereta api,

Selangkah demi selangkah, daerah, kota, desa d.s.b. bisa diatur keluar masuknja barang dan bergantung pada perputa- ran barang itu dapat ditentukan harga buat daerah, kota atau tempat itu. Setelah itu meningkat kepada penetapan harga di- dalam satu daerah besar (beberapa propinsi) dan pada waktu kami berkundjung kesana, diseluruh Tiongkok harga itu sudah sama dan stabil. Belilah umpamanja rokok, atau sabun, atau bahan badju, maka harganja di Mukdne akan sama dengan harga di Kanton, sekalipun djarak antara keduanja sudah ri- buan mil dan lebih seminggu perdjalanan kereta api siang ma- lam. Heran, memang kami sendiri merasa ta'djub ketika disa- sana, ta'djub sesudah mentjoba dengan diam² beli sesuatu. Be- gitupun, tidaklah dikatakan ,,all is running well", tapi kenja- taan itu sendiri jang berbitjara! Bukti dan hasil! Tengok sadja!

Sedjalan dengan soal menguasai barang maka diusahakan pula kesatuan upah dan gadji. Di Tiongkok gadji tidak dida-