Halaman:Tiongkok Baru.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

kegagalan dalam soal keuangan dan ekonomi inilah akan datang dan ke- lihatan dari Pemerintah Rakjat, sebab menurut pendapat mereka, Kungchantang tidak akan sanggup menga- tasinja, sekalipun dilapangan militer telah mendapat keme- nangan jang gilang gemilang.

Pendapat inilah jang dipropagandakan terus oleh mereka, sekalipun sekarang tidak tiotjok dengan kenjataan. Mereka merasa malu sekarang, bahwa pendapatnja tidak betul, sang- kaannja meleset samasekali. Karena itu alasan ditjari2 untuk mempropaganda: Tiongkok sudah dalam genggaman Sovjet, Tiongkok akan disuruh menerdjang kekiri-kanan membikin revolusi Komunis, Tiongkok agressif, Tiongkok perlu expansi dan hendak menaklukkan Asia d.s.b. Jang sebenarnja mereka malu dan tjemburu bahwa Pemerintah Rakjat dapat menga- tasi segala kesulitan satu per satu, penjakit kotor jang diting- galkan Ch. K. Shek dan penasehatnja, dengan tidak ada ban- tuan luar negeri kapitalis sama sekali. Djuga tidak dari Sovjet, selain moreel dan mengulurkan tangan persaudaraan jang djudjur dan ichlas. Pindjaman jang disanggupi Sovjet seba- njak 300.000.000 dollar-Amerika pada Tiongkok, malah diter- tawakan kaum imperialis dan buntut2nja, sebab Tiongkok begitu besar dan diberikan dalam tempo lima tahun pula ber- angsur2, mindering! Begitu kata mereka.

Begitu pula kata orang jang ikut2an dengan aliran itu. Memang kalau tjara orang lain diturut, tidak mungkin ada arti, sebab Ch. K. Shek sendiri pindjaman seribu djuta dollar sebentar sadia habis dikorupsikan dan disunglap, sehingga kembali lagi ke Amerika untuk membajar mobil, barang2 lux d.l.1. Di Junani idem, di Italia idem. Dimana2 pindjaman di- korupsikan atau disunglap sadja mendjadi barang2 lux untuk konsumpsi jang tidak ada harga sedikitpun bagi pembangunan masjarakat dan negara baru, mematikan semangat dan me- ratjun djiwa.

Tapi tjaranja Sovjet memberi pindjaman tidak seperti tja- ranja negeri kapitalis-imperialis, begitu djuga tjaranja RRT memindjam dan minta bantuan, tidak seperti tjaranja negara2 asing jang namanja sadja merdeka, tapi djiwa raganja lahir dan bathinnja tetap budak, sifat nerimo, main inggih 'ndoro sadja, hidup dan kehidupannja, isi perut, dari telapak kaki sampai keudjung rambutnja, tetap seperti hidupnja orang jang diperbudak ditanah djadjahan, menerima dan mengharapkan selalu belas kasihan dan perbantuan paduka tuan besar kapita- lis-imperialis dan modal asing. Jang dulu dikatakan buto idjo, raksasa angkara murka ..... sekarang mendjadi jang dipertuan besar jang suka belas kasihan sama bangsa jang terdjadjah dan karena itu telah dimerdekakan dengan belas kasihan pula ......

Tiongkok dan Sovjet tidak begitu berhubungan dan tjara pindjam memindjamnja. Pindjam tinggal pindjam, tapi Tiong- kok tinggal Tiongkok dan Sovjet tinggal Sovjet. Keduanja sa- ling mengerti dan merasa bahwa latihan beratlah, penderitaan,