Halaman:Tiongkok Baru.pdf/43

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

jang didjual. Diwaktu tuan tanah dulu, tidak pernah bisa kami memotong ternak, dizaman Djepang dirampok semua apa jang ada. Bukan itu sadja, rumah untuk melindungkan diri diwaktu malam dan dimusim dinginpun tidak ada. Sekarang saja sudah dapat satu ruangan, jang dulu mendjadi rumah tuan tanah. Rumah tuan tanah itu bisa dipakai untuk 20 keluarga.

Begitulah tjerita sitani, jang kelihatan dengan djelas sudah sehat badannja, ada pakaiannja dua tiga salin, anak²nja didesa itu bulat2 semua, bukti bahwa makanan telah tjukup sebab tidak mungkin anak² itu digemukkan dalam beberapa hari sadja, karena akan ada tamu dari luar negeri menengok mereka. Disepandjang djalan jang kami tempuh keadaan serupa sadja. Waktu kami berkumpul dimuka satu rumah, keluarlah katjang- rebus, ubi rebus, djagung rebus jang berasap2, masih panas, nikmat betul rasanja dimusim dingin seperti pada sa'at itu. Ada lagi jang menjuruh bawa, tetapi pagaimana akan mem- bawa djagung mentah jang pandjangnja sehesta. Sebagai tjontoh, utusan India ada djuga jang membawanja terus ke India.

Sebelum diproklamirkan RRT, kira2 daerah jang berpen- duduk 100 djuta (disebelah Utara dan Baratlaut) sudah menga- lami perobahan tanah itu, dipelopori oleh rakjat sendiri, sebagai hakim. Jang belum, ialah daerah jang kira2 mempunjai pen- duduk tani sebanjak 300 djuta. Daerah inilah jang mengalami perubahan tanah sedjak berdirinja RRT dan akan selesailah nanti pada musim semi dan panen ditahun 1952 ini.

Dengan selesainja perobahan tanah itu maka Tiongkok mempunjai tenaga menghasilkan jang utama, jaitu tenaga tani merdeka, jang mendjadi dasar bagi segala kemadjuan dan ke- menangannja nanti dilapangan ekonomi. Tani merdeka jang berdjumlah lk. 400 djuta itu adalah mendjadi konsumen jang besar sekali djumlahnja bagi industri dan sebaliknja industri Tiongkok akan tjukup mendapat bahan mentah dengan bebas- nja kaum tani dari segala ikatan dan belenggu feodalisme dan kolonialisme jang menekan djiwa, mematikan semangat be- kerdja dan merendahkan deradjat sebagai manusia.

Kalau dizaman sebelum petani dibebaskan, mereka semua- nja menghasilkan untuk situan tanah dan kaum pemeras lainnja maka dewasa ini kaum tani bekerdja untuk dirinja sendiri, untuk negara, untuk masjarakat dan untuk peri kema- nusiaan umumnja. Hasil tenaga itu akan sangat besar djum- lahnja, hasil jang tidak ada taranja dinegeri luar manapun djuga. Pertama karena tidak ada negara lain didunia ini jang mempunjai petani sebanjak di Tiongkok itu. Ke-2 karena tanahnja maha luas, sekalipun masih banjak jang harus di- kerdjakan untuk mendjadikan seluruh tanah Tiongkok itu baik untuk pertanian, terutama jang mengenai pengairan. Pengairan dalam arti, bagaimana daerah kering bisa diairi dengan air dan bagaimana daerah jang banjak air bisa di- keringkan agar terpakai untuk pertanian atau perternakan, atau perikanan dll. Jang belakangan ini berhubungan rapat