Halaman:Tiongkok Baru.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

maian jang keluar dari hati jang sutji dan bersih. Naga Tiong- kok Baru sekarang memang seram dipandang sebagai musuh akan tetapi amat lunak lembut dan halus budi bila dipandang dan didekati dengan hati sutji dan maksud baik.

Tingkat dan mutu persatuan rakjat begitu rupa menje- babkan tugas Pemerintah Pusat mendjadi sangat ringan dalam soal mendjaga keamanan dalam neger. Sikap polisi jang sangat menarik, bukan terhadap kami sebagai tamu, melainkan ter- hadap rakjat umum, bila kebetulan kita menoleh dari djendela, hotel kedjalan raja dan ada rakjat jang bersalah. Polisi tidak main tangkap akan tetap bersikap mendidik dan melindungi rakjat, dengan tidak pilih bulu. Miskin, kaja gagah atau lemas, laki2 dan peremuan, sama sadja, oleh sebab itu pihak rakjat umumpun tidak ragu2 memandang dan mempertjajai polisi.

Soal tentara, boleh dikata sangat sedikit menarik perha- tian, karena tidak banjak kelihatan, dan kalau kebetulan nampak, adalah jang sedang mendjaga pos atau jang sedang istirahat rupania, berdjalan kaki, pakaian sederhana, zonder bintang atau strip jang mengkilat, tak dapat diketahui dan dibedakan, mana jang opsir dan mana jang pradjurit biasa. Semua sama. Dan kalau mereka agak banjak jang sedang berdjalan² itu, maka kita lihatlah mereka berkumpul dengan anak², pemuda-pemudi, orang tua, d.l.1. bersama melakukan sesuatu permainan jang sangat menarik hati kedua belah pihak. Suasana antara rakjat dan tentara adalah seperti sua- sana dalam satu rumah tangga, ada orang tua, ada adik laki2 dan ada adik perempuan, saudara tua d.s.b. Tidak kaku dalam pergaulan, tapi lepas, sehingga antara satu dengan jang lain seolah2 tidak ada perbedaan tugas kewadjiban, tak ada per- bedaan pangkat dan kedudukan. Suasana sendjata atau ber- kelahi atau suasana perang tidak kelihatan sedikitpun. Di Mukden sendiri, jang tidak begitu djauh dari Korea, tidak ada hal jang menundjukkan adanja peperangan di Korea, ketjuali sekali-kali, pasukan sukarela pulang untuk istirahat. Mereka jang pulang inipun sikapnja seperti mereka tidak pu- lang dari medan perang, biasa sadja, kerdjanja biasa kembali sekalipun mereka terus memanggul sendjata. Selain tentara itu ada lagi militia rakjat jang dipersendjatai dan dilatih. Mereka tetap rakjat dan bekerdja serta hidup sebagai rakjat biasa.

Suasana antara laki2 dan perempuan tidak kaku atau intai mengintai, biasa sadja seolah2 laki2-perempuan jang sedang bermain, bekerdja dan berdjalan², atau laki2 semua atau perempuan semua. Seolah2 begitu! Perbedaan sekse itu tidak diingat, jang dipikir hanja kewadjiban dan kerdjanja itu agar berhasil. Apakah romantiek hidup hilang dengan begitu, saja sendiri belum tahu, tapi ditaman2 bunga, kelihatan djuga keluarga2 jang membawa anak berdjalan² atau pasangan² jang sedang makan angin. Tapi semuanja berdjalan biasa sadja.