Halaman:Tiongkok Baru.pdf/25

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Dengan djalan begitu, soal keamanan di Tiongkok bukan- lah hal jang memusingkan kepala instansi Pemerintah, akan tetapi rakjat itu sendiri telah mengatur dan mendjaganja dalam perhubungan dan pergaulan sehari2. Djanganlah pem- batja lupa, bahwa manusia Tionghoa itu adalah sudah hasil daripada kebudajaan (cultuurmensch) jang sudah berdjalan ribuan tahun lamanja. Kota Peking umpamanja, umurnja sudah berapa tahun. Mesdjid Besar jang ada disana sadja sudah berumur paling sedikit 6 à 700 tahun.

Dalam masjarakat jang anggota2nia bersatu lahir dan bathin, diikat oleh rasa kewadjiban terhadap negara dan rakjat, selalu memikirkan hasil usahanja supaja berarti, tjukup pekerdjaan dan lapangan untuk mengolah tenaga dan pikiran, berada dalam ruang jang penuh dengan rasa harga menghargai dan hormat-menghormati, pikiran dan tangan selalu berisi...... dalam masjarakat jang begitu rupanja dalam kenjataan, maka keamanan itu tidaklah djadi soal.

Inilah jang saja lihat sudah tertjapai oleh Pemerintah. Pusat dalam tempo dua tahun telah berkedudukan diibu kota Peking, dengan nama Pemerintah Rakjat dari Republik Rakjat Tiongkok. Tiongkok sekarang memanglah kepunjaan rakjat, dari rakjat oleh rakjat dan untuk rakjat dalam kenjataan dan kehidupan sehari2. Inilah jang akan diusahakan terus, dengan tiada bantuan dan pertolongan bangsa/negara asing. Dan menurut keterangan Perdana Menteri Chou En-lai dalam satu pertemuan dengan para tamu, tenaga rakjat sekarang sudah bisa mendjadi sendi dan modal kebangunan Tiongkok Baru, berkat kerdja keras dan membanting tulang selama dua tahun ini. Kami sudah bisa djalan terus, dan mesti djalan terus, dengan tenaga rakjat kami sendiri, sekalipun masih akan memerlukan tempo beberapa tahun, sebab peker- djaan kami memang besar, dan rakjat kami sangat banjak dan bumi tanah air kami maha luas, begitu kata Chou En-lai ketika mendjawab pertanjaan anggota delegasi, jang berbunji: Apakah Tiongkok tjukup mempunjai tenaga membangunkan negara dan masjarakat baru ini, dengan tidak dibantu dari luar?

Dalam hubungan dengan luar ini beliau menerangkan lagi bahwa persahabatan jang djudjur akan diterima dengan tangan terbuka, darimana dan siapapun datangnja dan bahwa. perbedaan nationaliteit faham dan gama, susunan politik dll. tidaklah mendjadi halangan untuk mengikat persahabatan dan mentjapai kerdja sama diantara bangsa2 dan negara² di Asia dan seluruh dunia. Dari kejakinan ini dapatlah kita memandang bahwa perdamaian dunia itu dapat ditjapai dan harus diusahakan dengan djudjur dan Tiogkok ingin serta berusaha keras untuk mentjapai perdamaian jang berdasarkan harga menghargai dan hormat menghormati.