Halaman:Tiongkok Baru.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

tiap² tempat, malah dikota besar oleh djutaan orang. Ditiapz matjam barang jang dipertundjukkan, selalu sedia orang jang mendjelaskan, bagaimana membuat barang itu, dimana diper- dapat, djumlah penghasilannja, alat2 jang diperlukan, proses membuatnja, kegunaannja, hubungannja dengan kehidupan masjarakat dsb. Dengan djalan begitu semua anggota masja- rakat harga menghargai dan hormat menghormati satu sama lain. Dengan begitu rasa persatuan terpelihara. Pokrol bambu dan streber/avonturier tak ada.

Selain dari djurusan funksinja seseorang atau segolongan. dalam masjarakat, rasa harga menghargai dan hormat meng- hormati itu dipelihara pula dari djurusan kebudajaan, rakjat Tiongkok terbagi empat menurut funksinja dan lapangan pe- kerdjaannja, maka dari djurusan kebudajaan pembagian itu. adalah atas (suku2) bangsa, nationaliteiten. Kalau pembagian pertama kita pandang menurut garis membudjur dari kiri ke kanan (horizontaal) maka pembagian kedua adalah vertikaal, menurut garis tegak melintang dari atas kebawah. Soal na- tionaliteiten ini adalah terutama mengenai kebudajaan, jaitu: kesusasteraan, kesenian musik, tari dan tonil, agama, adat istiadat, tjara berpakaian, makanan dan njanjian, faham dan pikiran, d.s.b. Dari djurusan ini sangat banjak bisa diusahakan timbulnja rasa persatuan, terutama jang mengenai bathin.

Salah satu daripada sikap Pemerintah Pusat Tiongkok jang sangat mena'djubkan kita ialah sikap tegas untuk membimbing, bukan sikap memaksa atau mendiktekan, atau dekreet-dekreet- Segala sesuatu jang ada pada rakjat, diseluruh bagian negara jang luasnja tak terhingga itu, dipupuk, dan dituntun untuk berkembang, menempuh kemadjuan jang setinggi²nja. Segala perlainan dan perbedaan jang ada bukan untuk diadu dombakan akan tetapi untuk di-harmonikan sehingga masing² perbendaharaan bangsa jang ada mendjadilah mutiara jang kilau kemilau dalam mahkota kebesaran dan keperkasaan Tiongkok Baru. Dengan sikap tegas seperti itu, tidak ada satu golongan, satu suku bangsa atau satu pihakpun jang tidak ingin turut dalam pembangunan negara, bekerdja mati2an. membanting tulang, diberi tjontoh lebih dulu oleh para pe- mimpin dari atas, jaitu tjontoh meniadakan/membelakangkan kepentingan diri sendiri. Penghargaan dan dorongan serta tjontoh jang diperlihatkan oleh Pemerintah Pusat di Peking itu, mendjadilah satu tjetusan semangat bekerdja jang berapi², sehingga tidak satu daerah, tidak satu suku bangsa atau go- longan jang mau ketinggalan. Semua mendjadi patriot dan pahlawan kerdja. Sembojan hanja satu: Bekerdja, Mengha- silkan, Mentjipta dan Menabur-djasa! Guna kepentingan dan pembelaan Bangsa dan Tanah Air jang sangat ditjintai. Sembojan inilah jang mengikat seluruh rakjat Tiongkok seka- rang mendjadi satu massa jang bulat, jang dapat digolongkan atau dikerahkan kearah djurusan jang dikehendaki, menurut keadaan, tempat dan waktu. Bila perlu untuk memukul hantjur agressor, siapa sadja. Atau untuk mendjabat tangan siapa sadja jang berhati djudjur, ingin bersahabat, berdamai dan bersaudara dengan Tiongkok Baru, persaudaraan dan perda-