Halaman:Tiongkok Baru.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

IV. SOAL PERSATUAN DAN KEAMANAN.

Dengan terusirnja kliek Kuomintang dan bangsa asing jang orang bahwa di Tiongkok itu tentu akan timbul kekatjauan, se- tidak²nja pertentangan. Kekatjauan, karena menurut sangka orang, Kungchantang tidak akan sanggup mengurus per- ekonomian dan menjehatkan keuangan. Apa lagi kalau di- blokkade terus oleh Amerika. Pertentangan, karena barang tentu, menurut pendapat orang jang hanja tahu adanja logika (djuga dalam kedjadian2 dalam masjarakat) dan tidak ke- nal pada dialektika, barang tentulah Chiang Kai Shek me- ninggalkan banjak kakitangannja untuk membuat provokasi, menghasut2 dan barang tentu pula orang asing jang telah diusir kekuasaannja, lebih2 Amerika, tidak akan segan² me- ngeluarkan ongkos, langsung atau dengan perantaraan Chang Kai Shek, untuk menimbulkan pertentangan dan kalau mung- kin, pertarungan2 dan pertempuran didalam masjarakat jang telah dikuasai Kungchangtang itu, sebagaimana halnja dulu ketika Revolusi Rusia telah mendapat kemenangan dibawah pimpinan Lenin, pihak feodal-burdjuis-kapitalis Rusia (jang disebut Rus Putih diluar negeri) dan kawan2nja diluar negeri (Perantjis, Inggeris, Amerika dan Djepang) bertahun2 lamanja. menimbulkan kekatjauan dan membelandjai perlawanan ter- hadap kekuasaan Sovjet jang telah terduduk itu.

L'histoire s'est répéte, begitu sangka orang jang hanja berpikir menurut logika, djadi kedjadian di Sovjet dulu itu, tentu akan timbul dan ditimbulkan pula di RRT. Kemungkinan tentu ada, oleh sebab itu para pembesar RRT sudah bersedia2 menghadapinja dan sebaik ada, dengan tidak kenal ampun segala kaum reaksioner dan anti-revolusioner terus dipukul, diberi gandjaran jang setimpal dengan deradjat ke-reaksioner- annja. Jang tidak begitu berbahaja, akan dibimbing kedjalan jang benar dan jang segera mungkin merugikan dan mem- bahajakan pada djalannja revolusi menudju kemenangan, lantas dibasmi. Inilah salah satu segi daripada pengertian diktatuur rakjat demokratis (People's Democratic Dictatorship), bahwa segalanja didasarkan kepada kepentingan rakjat dan kemenangan revolusi rakjat. Untuk mentjapai itu, segala tenaga harus dipakai, tidak seorangpun akan ditolak dalam barisan pembangunan dan pertahanan masjarakat rakjat jang demokratis. Diatas segala2nja harus diingat bahwa pemerasan dan penindasan oleh seorang atas orang lain, harus lenjap. Harga menghargai dan hormat menghormati.

Dari itu ditjiptakan sebagai lambang Tiongkok Baru, empat bintang dibenderanja, jang berarti pengakuan terhadap 4 golo- ngan rakjat, menurut lapang pekerdjaan dan kewadjibannja, jaitu: tani, buruh, burdjuis ketjil dan burdjuis nasional. Ke-empat-empatnja adalah duduk sama rendah dan tegak sama tinggi. Bintang besar disamping bintang jang empat itu