Halaman:Tiongkok Baru.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

II. TELAGA KEKUATAN DAN KEMENANGAN REVOLUSI RAKJAT.

Tjinta Tanah Air.

Soal kesederhanaan jang kita lihat dimana2, begitu pula sikap ramah tamah dan perlakuan baik jang kita djumpai, adalah asli, tidak di-buat2, keluar dari hati sutji jang ichlas, budi tinggi dan peri kemanusiaan jang betul2 teruntuk bagi, dan hendak dilimpahkan pada manusia umumnja dengan tidak memandang adanja perbedaan, kulit, agama, faham d.l.Il. Melulu berbuat begitu, karena kesedaran dan keinsjafan rochani jang telah memuntjak tinggi, terlatih ber-abad2 lamanja dengan menempuh zaman jang sudah silih berganti, sedjak ribuan tahun jang lalu.

Ada alasan kita-untuk menerka pegitu, jaitu bila kita dapat menjelami djiwa dan bathinnja bangsa Tionghoa. Sifat2 asli jang murni masih banjak, hanja sadja selama ini laju karena pimpinan negara dan masjarakat jang tidak berdaja, lemah, tiada kesanggupan memantjarkan sinar jang menghidupkan dan mendorongkan tenaga2 jang sanggup mentjipta, lahir dan bathin. Kita katakan laju, sebab tidak mungkin djiwa kebur dajaan jang sudah terbentuk sedjak ribuan tahun jang lalu dan. telah mendjadi pantjaran hidup jang njata dimana, sampai terkenal dan mengagumkan seluruh dunia. Djiwa asli itu tidak (belum) mungkin mati disebabkan pendjadjahan asing dan pemerasan tuan2 besar berbagai roman dan bentuk ke- kuasaannja, dimasa berpuluh2 tahun jang achir ini. Dan salah satu diantara sifat2 bathin jang sutji murni itu, ialah Tjinta Tanah Air. Dimasa jang lalu pantjaran amal dari patriotisme jang me-njala2 itu, hanjalah dipergunakan untuk Kesenangan beberapa orang, baik bangsa sendiri, maupun bangsa asing, sedang rakjat bagian terbesar tetap hidup melarat dan ter- umbang-ambing.

Tjinta Tanah Air ini sudah terkenal di mana2. Tidak ada seorang Tionghoa, dimanapun ia berada akan sudi dikatakan tidak tjinta tanah air. Dan semua orang Tionghoa akan rela berkorban, berdjuang dan membanting tulang bila dikatakan, gunanja itu adalah untuk membela dan membangun Tanah Air. Karena tjinta tanah air, djuga sedia bersatu, lenjap segala pertentangan dan perbedaan golongan, partai atau faham.

Sekarang, setelah Tentara Pembebasan Rakjat mendapat kemenangan jang gilang-gemilang, jang pertama kali dalam sedjarah Tiongkok jang ribuan tahun itu, berdirilah Republik Rakjat dibawah pimpinan Pemerintah Rakjat untuk mengatur dan mempersembahkan segala pantjaran amal dari Tjinta Tanah Air jang meluap2 setelah pembebasan itu, kepada mereka jang sangat ditjintai, jaitulah Sang Rakjat, jang akan mendjadi tiang, sendi dan benteng jang maha hebat dari Tiongkok Baru. Inilah tekad, hanja inilah nampaknja satu2nja ethik jang dikenal oleh para pemimpin Tiongkok sekarang, jaitulah Ethica