Halaman ini telah diuji baca
Seri Dokumen Kunci
- Kalau perkosaan massal (dan kerusuhan) itu merupakan peristiwa ‘kebetulan’, bagaimana gejala itu bisa dijelaskan oleh fakta kesamaan waktu (simulacrum) dari sebagian besar peristiwa rersebut.
- Kalau perkosaan massal (dan kerusuhan) itu merupakan peristiwa ‘kebetulan’, bagaimana gejala itu bisa dijelaskan oleh fakta kesamaan modus operandi dari kejadian tersebut?
No. | Kerusuhan | Perkosaan Massal |
---|---|---|
1. | Usaha pengkondisian massa untuk berkumpul di lokasi yang akan menjadi sasaran perusakan, penjarahan dan pembakaran melalui penyebaran issu-issu tentang adanya aksi perusakan, penjarahan dan pembakaran di lokasi yang akan menjadi sasaran | Usaha ‘indoktrinasi’ dan pengkondisian massa untuk menjadikan perempuan-perempuan Tionghoa sebagai target ‘perusakan’ dan ’pembantaian’ melalui penyebaran issu tentang adanya aksi kerusuhan, pembantaian dan perkosaan terhadap warga Tionghoa. |
2. | Issu disebarkan lewat telepon, sopir-sopir angkutan, dan orang per orang. | Issu disebarkan lewat telepon, sopir-sopir (taksi, bajaj, angkot), pedagang-pedagang kecil, dan orang per orang. |
3. | Ada orang atau sekelompok orang yang berperan sebagai pengajak dan/atau sekaligus pemimpin-pengarah massa agar melakukan pengrusakan, penjarahan, dan pembakaran. | Ada orang atau sekelompok orang yang memberi komando atau mengarahkan langkah dan tindakan perkosaan. |
4. | Pelaku tidak dikenali oleh warga setempat dan didatangkan dari tempat yang tidak diketahui warga. | Pelaku tidak dikenali oleh warga setempat dan didatangkan dari tempat yang tidak diketahui warga. |
5. | Pengajak atau pernimpin-pengarah massa meneriakkan yel-yel ‘anti Cina’. | Komandan dan/atau pemimpin-pengarah massa meneriakkan yel-yel ‘anti Cina’. |
6. | Selama dan setelah kerusuhan, dilancarkan aksi teror, dengan disertai pemerasan. Teror dilancarkan dalam bentuk penyebaran isu-issu tentang akan terjadinya kerusuhan atau serangan massa. Issu ini masih beredar hingga dokumen ini dituliskan. | Selama dan setelah kerusuhan, dilancarkan aksi teror, aksi dengan disertai pemerasan. Teror dilancarkan dalam bentuk penyebaran issu-issu tentang akan terjadinya kerusuhan, penyebaran foto-foto yang berisi kejadian dan korban perkosaan massal, aksi penculikan dan perkosaan perempuan-perempuan Tionghoa. Dan aksi ini masih terus berlangsung hingga dokumen ini dituliskan. |
7. | Sasaran teror setelah kerusuhan: pemilik toko, ruko, pabrik, usaha-usaha bisnis lainnya dan para warga perumahan/pemukiman | Sasaran teror setelah perkosaan massal adalah warga Tionghoa. |
Sumber: Dokumentasi ‘Tim Relawan untuk Kemanusiaan’, dari kesaksian para korban, keluarga dan teman korban, serta saksi mata, Mei-Juli 1998.
82