Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

14

bahasa pengantar pada tingkat permulaan di Sekolah Dasar untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain, (b) sekaligus berfungsi sebagai alat pendukung pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dan (c) sebagai alat pengembangan serta pendukung kebudayaan nasional di daerah Sumatera Barat.

Kedudukan dan fungsi bahasa Minangkabau sebagaimana dikemukakan di atas menjadi bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah yang penting di kawasan Nusantara. Penting tidaknya bahasa Minangkabau dapat juga didasari oleh patokan: (1) jumlah penuturnya, (2) luas penyebarannya, dan (3) peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya lain yang dianggap bemilai.

Jika jumlah penuturnya dijadikan patokan, maka bahasa Minangkabau berkaitan erat dengan jumlah penduduk di Sumatera Barat dan para perantau Minangkabau.

Naim (1975) dalam penelitiannya memperkirakan perantau Minangkabau di luar Sumatera Barat seimbang dengan jumlah penduduk Sumatera Barat. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 1971, penduduk Sumatera Barat berjumlah 2.788.388 jiwa dan pada saat itu jumlah bangsa Minangkabau berjumlah 5.437.868. Jika tingkat kenaikan penduduk rata-rata 2,1 % setahun maka diperkirakan jumlah penduduk tahun 1989 adalah 4.053.398 jiwa. Jumlah perantau Minangkabau di luar Sumatera Barat pada tahun 1971 seimbang dengan penduduk Sumatera Barat, sehingga suku bangsa Minangkabau pada lahun 1989 diperkirakan berjumlah 8,1 juta jiwa.

Jumlah penutur bahasa Minangkabau diperkirakan lebih lagi dari jumlah tersebut. Asumsi ini didasarkan kepada suku bangsa lain yang berdiam di Sumatera Barat menggunakan bahasa Minangkabau dalam pergaulan sehari-harinya, jika ia berkomunikasi dengan suku bangsa Minangkabau. Perkawinan campuran di kota-kota besar antara etnis Minangkabau dengan etnis lain masih memungkinkan digunakannya bahasa Minangkabau, karena bahasa Minangkabau diperlukan untuk berkomunikasi dalam hubungan kekeluargaan pihak suami/istri. Asumsi lain jalah digunakan pula bahasa Minangkabau di Negeri Sembilan, Malaysia, mengingat adanya kesamaan asal budaya dan keturunan.

Jika luas penyebaran bahasa Minangkabau dijadikan patokan maka wilayah penggunaan bahasa Minangkabau tidak kalah dengan bahasa