Halaman:Taman Siswa.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bahan² jang dapat mengembangkan kebudajaan kita sendiri, tetapi dalam memasukkan bahan² ini haruslah diingat senantiasa sjarat kontinuitet, konvergensi dan konsentrisitet.

Adanja sistem pengadjaran nasional tidaklah berarti hapusnja aliran² chusus dikalangan golongan" masjarakat jang memelihara kejakinan ideologis jang sangat kuat dan sehat, baik jang berdasarkan agama, kebudajaan, kemasjarakatan maupun metodik, dll., sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam negara kita. Kesatuan sistem hendaknja didasarkan pada kesatuan rentjana peladjaran minimum.

Pengadjaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan dan bahasa perantaraan diwadjibkan dalam semua sekolah² diseluruh kepulauan Indonesia, sedang bahasa² daerah jang penting diadjarkan dengan setjukupnja di masing² daerah. Bahasa² asing jang perlu untuk menuntut ilmu atau melantjarkan perhubungan dengan bangsa lain hendaknja diberikan sebagai berikut: bahasa Inggeris dimulai pada sekolah menengah, bahasa Djerman pada sekolah menengah atas, bahasa Perantjis dan Arab atau Tionghoa boleh dipilih pada bagian kesusasteraan disekolah menengah.

Dalam rentjana peladjaran umum hendaknja dimasukkan selandjutnja segala djenis pengadjaran jang dapat mempersatukan dan memperkuat kebudajaan nasional dan jang djuga menumbuhkan semangat nasional, dengan tidak menjalahi hukum peradaban kemanusiaan, sedang peladjaran²nja hendaknja diambil dari sumber² keagamaan, adat kesusilaan, kesenian, sedjarah, dll., jang mengandung peladjaran keadaban pada umumnja. Pengadjaran etik dan moral nasional hendaknja diberikan untuk pengetahuan peradaban kemanusiaan pada umumnja.

Kesenian nasional jang dapat diberikan dalam hubungan kelas atau diluar sekolah dapat dipergunakan untuk menghaluskan budi pekerti serta untuk menebalkan rasa kebangsaan. Dalam hubungan ini perlu agaknja dibentuk panitya untuk menjelidiki kesenian² apakah jang patut diberikan disemua sekolah diseluruh Indonesia, dan manakah jang hanja penting bagi masing² daerah. Kesenian nasional jang dapat diadjarkan disekolah-sekolah ialah seni suara, seni lukis, seni sastera, seni tari, seni sandiwara dan permainan anak². Akademi kesenian perlu didirikan didaerah-daerah, jang mendjadi pusat kesenian.

Dalam pendjelasan ini tampak dengan djelas sebagai dasar pikiran, bahwa Indonesia sedang mendjadi suatu kesatuan kulturil, dan dimana ia berbitjara tentang „kesatuan sedjarah”, disana dalam zaman silam sering kesatuan itu telah dekat. Perpetjahan adalah sebagian ditjegah oleh pemerintahan kolonial Belanda dan sebagian dengan sadar dipelihara dan diperkuat untuk kepentingan sendiri. Perpetjahan ini menghilangkan kekuatan bangsa dan sekarang harus diatasi kembali dalam kesatuan jang definitif dan seperti jang pernah dilakukan Sanusi Pane, Dewantoro sedang dengan sadar membangunkannja dari unsur² paling baik dalam kebudajaan² daerah.

Tentulah pada tempatnja, bahwa dalam pembangunan ini sebagian besar akan diberikan oleh kebudajaan Djawa, jang memang kebudajaan jang paling tinggi tingkatnja dalam kepulauan Nusantara, lagipula didukung oleh hampir setengah dari seluruh penduduknja, sedang mereka semuanja, bersama-sama dengan kebudajaan Sunda dan Madura jang saling erat berhubungan itu, meliputi malahan lima pertudjuh bagian. Seperti ditulis Surya Ningrat dalam tahun 1918 dalam buku

52