Halaman ini telah diuji baca
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Mendengar kata demikian, terbit marah si Kalasun, dianggapnya ia nan meminta cerai.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]“Manalah Mamak Labai Kali, Angku Kali dalam kampuang, halnya suami saya, nan bernama Sari Alam, sungguhpun ia hilang saja, namun suami tetap suami, junjungan dunia akhirat,mengenai uang tidak berharap, biar tidak turun nafkah, saya beri maaf dan rilahkan, adat biasa suami istri, seperti aur dengan tebing, hidup ini sandar-menyandar, runtuh aur runtuh pula tebing.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Adapun nasib saya, sudah Tuhan nan mentakdirkan, buruk baiknya saya suka, tandanya saya suruhan Allah, serahkan saja untung kepada nan Satu, hanya satu nan saya katakan, saya datang dijemput, tidaklah saya datang sendiri, datang mengadu kepada mak Labai.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Apa sebab Mak Labai seperti itu, mengait-ngait galah ke kaki, antara kami suami-istri, hadis mana nan Mak Labai pakai, kitab nan mana mak Labai turuti, entah hadis buatan mulut.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Bukan mudah jadi kali, kalau tidak pandai jadi kali, tukar sabiah jadi dadu, bentangkan sorban ke tikar dadu..!” betapa marahnya Siti Kalasun.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kononlah Angku Kali, mendengar perkataan nandemikian, menggigil badan kebengisan, mendengar kata perempuan, terpercik keringat dikeningnya, malu kepada orang banyak.
- Kapal berlayar ke Suranti
- Nahkoda bernama Syah Alam
- Membongkar sauh di lautan;
- Kaba beralih lagi
- Kepada Sutan Sari Alam
- Dalam negeri Kota Medan.