Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/227

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

adalah sebagai KB. Pada kalimat (269) perulangan KK berarti melemahkan arti dan perulangan Kl nan berarti jamak sifat. Perulangan dalam kalimat (270) KK berarti mengerjakan pekerjaan tanpa tujuan tertentu dan Kl nan berarti intensitas.


4.2.3 Arti Perulangan FKS

Pada Perulangan FKS perlu ditinjau dua hal, yaitu unsur yang memodifir KS dalam kedudukannya sebagai frase yang mendahului KS (M + KS) dan unsur yang mengikuti KS dalam kedudukannya sesudah KS (KS+ K).


4.2.3.1 Arti Perulangan ((M + KS))

Pembicaraan mengenai bentuk perulangan M + KS pada bab terdahulu telah mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kata yang dapat mengisi slot M, yaitu:

(1)Kelompok intensifir (int) seperti paling 'paling'.

(2)Kelompok modal (Md) seperti mungkin 'mungkin'.

(3)Kelompok aspek (As) seperti alah 'sudah'.


4.2.3.1.1 Arti Perulangan ((Int + KS))

Selanjutnya, dibedakan Int. atas tiga sub kelompok, yaitu (1) sub kelompok intensifir eksesif (inteks) dengan kata-kata talampau 'terlampau', sangaik 'sangat', talalu 'terlalu', dan sabana 'sungguh' sebagai isinya, (2) sub kelompok intensifir moderat (Intmod) yang isinya kata-kata cukuik 'cukup', agak 'agak', ampia 'hampir', dan kurang 'kurang', dan (3) sub kelompok intensifir komparatif (intkomp) seperti kata samo 'sama', labiah 'lebih', dan paliang 'paling'. Deskripsi selanjutnya akan membicarakan arti perulangan menurut ketiga sub kelompok di atas.

a. Arti Perulangan ((Inteks + KS))

Contoh:

271. Anaknyo sabana-bana pandai.

'anaknya sungguh-sungguh pandai'
'Anaknya sungguh-sungguh pandai.

Dibandingkan dengan sabana pandai, arti sabana-bana pandai tidak berbeda. Perulangan sabana mengandung arti intensitas.

Contohh: