Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/214

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

186

Seperti halnya pada frase-frase yang telah dibicarakan (KB + {-MU}) juga terbuka kem ungkinan mengandung arti menyerupai, seperti urang-urang berarti menyerupai orang. Bila yang mengalami perulangan dalam frase itu KKetnya, artinya berpindah kepada intensitas, tetapi sekaligus menunjukkan jamak kepada KB-nya.

Contah :

192. Urang dulu-dulu indak tau jo mode ko doh.
'orang dulu-dulu tidak kenal dengan model ini.'

193. Buku lamo-lamo banyak dijua di pasa.
'buku tama-lama banyak dijuat di pasar'
'Buku fama-lama banyak dijual di pasar.'

194. Murik saisuak-saisuak labiah baradaik dari murik kini.
'murid dalu-dulu lebih beradat dari murid sekarang'
'Murid dutu-dulu lebih beradat dari murid sekarang.'

Kalau pada contoh-contoh di atas hanya ditampilkan KKet penun- juk waktu. arti perulangan dalam frase ini tidak berubah jika KKetnya penuntuk tempat.

Contoh

195. Urang situ-situ sajo nan manang.
'Orang di sana di sana saja yang menang'
'Orang di situ saja yang menang.'

196. Anak siko-siko sajo nan bapatenggangkan.
'anak di sini -sini saja yang dipertenggangkan'
'Anak di sini-sini saja yang dipertenggangkan.'

4.2.1.2.7 Arti Perulangan (KB + Pt)

Perulangan frase KB & Pt muncul dalam daan bentuk, yaitu (KB + ((-MU)) + Pt) dan ((KB + Pt) + {-MU}). Perutangan bentuk pertama mengandung arti keserupaan seperti halnya yang ditemukan pada gulo-gulo sabungkuih, pitih-pitih sabuntia, kacang-kacang sakampia, seperti dalam kalimat :

Contoh :

197. Si Aguih mambali gulo-gulo sabungkuih.
'si Agus membeli gula-gula sebungkus'
'Si Agus membeli gula-gula sebungkus.'