Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/211

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

183


urang. Demikian juga halnya perulangan kata tinggi dalam urang tinggi-tinggi ati ('orang tinggi hati').

42.1.2.5 ((KB + KK)) ({-MU})

 Dalam perulangan (KB + KK) + {-MU} terdapat lima macam arti yang masing-masing tergantung kepada bentuk perulangan frase itu. Kelima arti yang terkandung di dalamnya itu, ialah (1) arti jamak, (2) arti keserupaan, (3) arti yang menunjukkan perbuatan tampa tujuan. (4) arti terus menerus (kontinu), dan (5) arti intensitas.

 Arti jamak terdapat pada KB yang berulang, misalnya datuak (datuk = kepala suku) dalam kalimat:

176. Takuik den manggaduah datuak-datuak rapek tu.
'takut saya mengganggu datuk-datuk rapat itu'
'Saya takut mengganggu datuk-datuk yang sedang rapat itu.'

 Bentuk KK yang mengikuti KB di atas merupakan KK kata dasar. Namun, arti jamakk pada KB dapat diikuti oleh KK turunan, seperti kata mangaji 'membaca alguran' dan kata baraja 'belajar', masing-masing dalam kalimat :

177. Kami mambao makan guru-guru mangaji.
'kami mengundang makan guru-guru mangaji'
'Kami mengundang makan guru-guru mengaji.'

178. Iko tampek anak-anak barada
'ini tempat anak-anak belajar'
'Ini tempat anak-anak belajar.'

 Jamak KB dalam frase ini tidak hanya ditentukan oleh (KB + {-MU})) tetapi bisa juga oleh (KK + {-MU}) sebagai kualifirnya seperti frase urang tamakan-makan racun dan anjiang baturuik-turuik kawan dalam kalimat :

179. Paja-paja tu gilo mancaliak anjiang baturuik-turuik kawan.
'anak-anak itu asyik melihat anjing berturut-turut kawan.'
'Anak-anak itu asyik melihat anjing berturut-turut kawan.'

180. Acok bana den mandanga urang tamakan-tamakan racun dfi siko.
'sering benar saya mendengar orang termakan terma-