Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/204

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

176

a. ((Pt + KB)) + ((-MU))

Contoh:

154. Agiahan nasi tu Sabungkuih-sabungkuih.
'berikan nasi itu sebungkus-sebungkus'
'Berikan nasi itu sebungkus-sebungkus.'

155. Lah balenong pagi patang, sabungkuih-sabungkuih nasi juo anyo nan dapek.
'telah berputar pagi petang, sebungkus-sebungkus juga hanya yang dapat'
'Telah berputar-putar pagi dan petang, sebungkus-sebungkus nasi juga yang dapat.'

Kedua bentuk Pt + KB yang berulang di atas mengandung dua arti yang berbeda. Kalimat (154) kata ulangnya mengandung arti distributif, sedangkan kata yang sama dalam kalimat (155) mempunyai arti intensitas.

b. ((Pt + KB) + ((-MU))

Contob:

156. Mukasuiknyo indak sagantang padi do, tapi sagan- tang padi-padi.
'maksudnya tidak segantang padi (penekan arti), tapi segantang padi-padian'
'Maksudnya bukan segantang padi, tapi segantang padi-padian.'

157. Kasadoan urang-urang kampuang tu pai bagotong-royong.
'keseluruhan orang-orang kampung itu pergi bergotong-royong'
'Keseluruhan orang kampung itu pergi bergotong-royong.

158. Kasadoan urang-urang di sawah tu lah abih rabah.
'keseluruhan orang-orang di sawah itu sudah habis rebah'
'Keseluruhan orang-orang di sawah itu sudah rebah sem tanya'.

159. Sakalian janji-janjinyo tu mungkia.
'sekalian janji-janjinya itu mungkir'
'Sekalian janji-janjinya itu mungkir semua.'