Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/201

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

173

Contoh:

145. Kami maju salangkah-salangkah.

'kami maju selangkah-selangkah'
'Kami maju selangkah-selangkah.'

146. Diminumnyo ubek tu sadaguak-sadaguak.

'diminumnya obat itu seteguk-seteguk.'
'Diminumnya obat itu seteguk-teguk.'

c. ({ba-} + KD + {{-MU}))

Contoh:

147. Kami masuak batigo-batigo.

'kami masuk bertiga-bertiga'
'Kami masuk bertiga-bertiga'.

148. Tantara tu babarih barampek-barampek.

'tentara itu berbaris berempat-empat'
'Tentara itu berbaris berempat-berempat.'

Untuk perulangan (v) ini KBil digunakan tidak terbatas balikan sering juga terdengar bapuluah-puluah 'berpuluh-puluh', baratuíh-ratuih 'beratus-ratus', baribu-ribu 'beribu-ribu', dan seterusnya. Perulangan pada (c) berarti setiap masuk harus tiga orang dan setiap baris ada empat orang.

Perlu diperhatikan bahwa batigo-batigo pada kalimat (147) tidaklah sama artinya dengan batigo-tigo dalam kalimat Kami masuak batigo-tigo "kami masuk bertiga-tiga. Batigo-tigo pada kalimat ini berarti bahwa jumlah kami hanya ada tigo 'tiga' dan ketika masuk semua yang tigo itu sekaligus. Akan tetapi, kalimat (147) jumlah kami 'banyak', dan ada tiga orang setiap kali masuk. Jadi, pada kalimat kami masuak batigo-tigo 'kami masuk bertiga-tiga', bukanlah perulangan yang menyatakan distributif.


4.2 Arti Perulangan Frase

Frase sebagaimana yang telah dipaparkan pada Bab II adalah bagian dari kalimat yang mungkin terdiri dari sepatah kata (F-SK) dan mungkin pula terdiri dari beberapa kata (F-BK). Telah dikemukakan dalam Bab II bahwa frase dalam BM dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu 1) Frase Kata Benda (FKB), 2) Frase Kata Kerja (FKK), 3) Frase Kata Sifat (FKS), dan 4) Frase Preposisi (FPrep),