Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

163


89. 'Untuak masuak pintu tu banyak urang tungok-manungokan.
'untuk masuk pintu itu banyak orang dorong-mendorong'
'Untuk masuk pintu itu banyak orang dorong-mendorong.

d. {MU-} + {ba-1} + (KD)

Contoh:

90. Bunyi ganto padati tu sauik-basauik.
'bunyi genta pedati itu sahut-bersahut'
'Bunyi genta pedati itu sahut-bersahut.'

91. Urang tu salam-basalam katiko kabarangkek.
'orang itu salam-bersalam ketika akan berangkat'
'Orang itu salam-bersalam ketika akan berangkat.

e. ({ba-} + KD + {-MU} + {-an2})

Contoh:

92. Urang tu bacakak balokok-lokokan.
'orang itu berkelahi berpukui-pukolan'
'Orang itu berkelahi berpukul-pukulan'.

93. Kami duduak bapandang-pandangan.
'kami duduk berpandang-pandangan'
'Kami duduk berpandang-pandangan.'

Bentuk perulangan yang berciri dua arah itu dapat diganti dengan memakai kata saliang 'saling'. Kata itu digunakan tanpa perulangan dan ditempatkan sebelum KK yang bersangkutan. Jadi, bentuk pandang-mamandang dapat dikatakan saliang mamandang; lampau-malampaui menjadi saliang malampaui, dan seterusnya.

4.1.4 Perulangan yang Berarti Intensitas

Intensitas jalah tekanan yang diberikan pada suatu kata. Perulangan kata tidaklah menyebabkan arti kata itu berubah, tetapi menegaskan atau menekankan arti kata yang mengalami perulangan. Dengan kata lain, arti intensitas menekankan arti sesuatu kata. Penekanan yang diberikan itu dapat berupa perulangan KD dan dapat pula berupa perulangan berimbuhan. Intensitas KD ini dapat diberikan pada KK, KB, KS, atau KKet.