Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/190

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

162

Kadang-kadang bentuk perulangan itu dipakai juga dalam kalimat yang subjeknya tidak bernyawa.

Contoh:

83. Kayu nan jatuah tu impik-maimpik.
'kayu yang jatuh itu himpit-mengimpit'
'Kayu yang jatuh itu himpit-menghimpit.'

Jumlah bentuk perulangan resiprokatif yang dilakukan oleh benda tidak bernyawa ini tidak seberapa.

Perlu diketahui bahwa dalam bentuk perulangan ini kata pertama dari kata ulang itu adalah bentuk KD, sedangkan kata kedua adalah kata berimbuhan. Bentuk perulangan ini muncul dalam lima bentuk, yaitu:

a. KD 4 (maN-) 4 (-MU)

Contoh:

84. Kami pandang-mamandang dari jauah sajo.
'kami pandang-memandang dari jauh saja'
'Kami pandang-memandang dari jauh saja'.

85. Anak jo mandehnyo tu paguik-mamaguik.
'anak dengan ibunya itu rangkul-merangkul'
'Anak dengan ibunya itu rangkul-merangkul.'

b. {MU-} + {maN-} + (KD) + {-an2}

Contoh:

86. Urang bapacu lari tu lampau-malampaui.
'orang berlomba tari itu lampau-melampaui'
'Orang berlomba Jari itu lampau-melampaui.'

86. Anggota kaluarga tu indak panah lai kungjuang-mangunjuangi.
'anggota keluarga itu tidak pernah lagi kunjung-mengunjungi'
'Anggota keluarga itu tidak pernah lagi kunjung-mengunjungi.'

C. {MU-} + {maN} + (KD) 4 {-an2}

Contoh:

88. Anak-anak nan bacakak tu cibia-mancibiaan.
'anak-anak yang berkelahi itu cibir-mencibirkan'
'Anak-anak yang berkelahi itu cibir-mencibirkan.'