Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

156

54. Dibae-bae urang rumahnyo jo batu.

'dilempar-lempar orang rumahnya dengan batu'
'Dilempar-lempar orang rumahnya dengan batu.'

55. Dipaso-pasonyo juo anak tu bakarajo.

'dipaksa-paksanya juga anak itu bekerja'
'Dipaksa-paksanya juga anak itu bekerja.'


4.1.1.4 Perulangan yang Berarti Jamak Kata Ganti

Perulangan kata ganti (KG) yang perlu diperhatikan ialah tidak semua KG dapat diulang. Yang dapat diberi perulangan dan menyatakan jamak ialah KG orang, KG penunjuk, dan KG penanya. Oleh sebab itu, dijumpailah bentuk-bentuk, seperti kami-kami, itu-itu, dan sia-sia ,siapa-siapa.

Kata ganti milik dan KG penghubung yang berarti jamak tidak pernah mendapat perulangan walaupun dijumpai perulangan KG milik, seperti dalam ungkapan caro awak-awak 'cara kita', tetapi perulangan ini tidak menyatakan jamak, karena awak-awak dalam ungkapan itu tidaklah berarti jamak dari awak. Perulangan KG selalu berbentuk perulangan penuh.

Contoh:

56. Kami-kami ko lah gaek, lah paralu ado panggantinyo

kami-kami ini sudah tua, sudah perlu ada penggantinyo.
'Kami-kami ini sudah tua, sudah perlu ada penggantinya.'

Perulangan kata kami di atas dapat terjadi dalam situasi berikut. Dalam suatu rombongan yang terdiri dari beberapa kelompok yang masing-masing terdiri pula dari beberapa orang terdapat seorang yang bertugas sebagai juru bicara. Si pembicara mengucapkan kalimat di atas dihadapan angkatan muda calon penggantinya. Perulangan kata kami itu berarti jamak dari kami dari berbagai kelompok itu. Begitu pula halnya dengan arti jamak pada beberapa KG dalam kalimat-kalimat di bawah ini.

Contoh:

57. Kalian-kalian ko nyo nan kamanggantian kami-kami ko

'kamu-kamu ini hanya yang akan menggantikan kami-kami ini'
'Kamu-kamu inilah yang akan menggantikan kami-kami ini.'